Motor DC
Motor listrik arus searah adalah peralatan listrik yang berfungsi mengubah
energy listrik menjadi energy mekanik. Sebagai masukan pada motor ini adalah
energy listrik arus searah. Motor DC merupakan kebalikan dari generator arus
searah.
Prinsip kerja motor DC sama dengan generator Dc. Bila kumparan jangkar
dialirkan arus searah dan pada kumparan medan diberi penguat maka akan timbul
gaya Lorentz pada sisi kumparan jangkar tersebut.
Besarnya gaya Lorentz yang timbul adalah perkalian antara fluksi dan arus yang
dirumuskan sebagai berikut:
F=BIL
Dimana:
B = keraatan fluksi
Adalah apabila arus pada rotor dan arus pada stator didapat dari 2 sumber
berbeda. Rangkaiannya adalah sbb:
Em
Im =
Rm
Ia = I.L
E = V-Ia.Ra-2E
Pm = V.IL
Motor seri memiliki susunan kumparan medan yang terhubung seri dengan
armature. Sehingga arus yang mengalir pada rotor bernilai cukup besar.
Pada motor DC ini, fluks yang dihasilkan pada stator cenderung konstan karena
medan shunt langsung terhubung ke sumber masukan.
V
Ish = Ish= arus medan shunt
Rsh
Ra = hambatan rotor
Vab
Ish = Ish= arus medan shunt
Rsh
E = Vab+ I L . Rs Ia = arus armature
Rs = hambatan series
V
Ish = Ish= arus medan shunt
Rsh
Ra = hambatan rotor
Rs = R series
5.2.3 Karakteristik kurva
V −IaRa
n=
cФIa
Sehingga variable pada setiap nilai bila Ia naik, maka fluksi akan turun
karena adanya reaksi jangkar. Pada motor penguat terpisah fluksi tetap tidak
dipengaruhi reaksi jangkar, maka putarannya juga hampir tetap. Demikian juga
ada enguat shunt, karena tahanan jangkar pada Ra sangat kecil, maka putarannya
juga hampir tetap. Sedangkan pada penguat seri, karena fluksi sebanding dengan
arus jangkar maka pada waktu tidak ada aliran arus jangkar berarti tidak ada
fluksi. Hal ini berakibat utaran tak berhingga. Oleh karena itu, sebelum dijalankan
motor penguat seri harus sudah ada beban. Perlu diingat bahwa dengan
meningkatnya arus jangkar Ia menyebabkan reaksi jangkar juga ikut besar dan
rugi-rugi tegangan pada jangkar semakin besar pula.
Reaksi jangkar bisa melemahkan medan tapi dibagian lain juga dapat
menguatkan. Oleh karena itu, perubahan tegangan terminal pada kumparan
jangkar dipengaruhi selain Io, Ra juga oleh besar dan sifat reaksi jangkar terhadap
medan utama.
5.2.3.2 Torsi
Torsi didefinisikan sebagai aksi dari suatu gaya medan rotor yang dapat
mempengaruhi beban untuk ikut bergerak. Trsi yang dibangkitkan motor DC
merupakan aksi dari fluks medan, arus armature (Ia) yang menghasilkan medan
magnet di daerah sekitar knduktr. Oleh karena itu, trsi dirumuskan:
T = k . Ф . Ia
Ia = arus armature
K = konstanta
Gambar 5.11 karakteristik momen motor DC
5.3 Alat dan bahan
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa semakin besar nilai nilai Vs maka
semakin besar pula putarannya. Berikut ini grafik perbandingan If – putaran
Pada penguat seri, makin cepat putaran rotor yang dihasilkan motor DC,
maka makin besar pula arusa medan (If) yang dihasilkan.
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa setiap kenaikn Ia maka nilai
putaran akan semakin naik, walaupun kenaikannya tidak linier.
Gambar 5.18 grafik ideal hub Ia - n
Dari grafik diatas data dilihat bahwa putaran pada motor DC sebanding
dengan Vf. Semakin besar nilai ideal hubungan Vf – n motor DC penguat seri
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 5.20 grafik ideal hubungan Vf – n
Dari tabel diatas dapat dilihat semakin besar nilai Vs maka putaran (n)
juga akan semakin besar.
Dari grafik diatas dapat dilihat semakin besar nilai arus medan If, maka
semakin besar putaran yang dihasilkan. Berikut ini grafik idealnya :
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa grafik akan mengalami saturasi
pada kondisi semakin besar If ditambah terus, kenaikan putaran motr hanya
sedikit.
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa kenaikan nilai arus Ia akan
menambah nilai putaran pada motor DC.
Dari kedua grafik diatas dapat disimpulkan bahwa antara percobaan dan
grafik ideal telah sesuai dengan teori yang ada.
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa semakin besar nilai tegangan Vf
maka semakin besar pula putaran ada motor. Hal ini terjadi karena jika semakin
bear Vf maka medan yang dihasilkan motor (medan jangkar) akan tambah besar.
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa ercbaan hampir sama dengan
kndisi idealnya.
Dari gambar grafik diatas dapat dilihat bahwa grafik cenderung naik.
Semakin beesar nilai Idc maka besar utaran motor akan semakin bertambah.
Dari kedua grafik diatas dapat dilihat bahwa grafik percobaan dan grafik
idealnya sudah sama. Hal ini menunjukkan bahwa percobaan yang dilakukan
benar.
5.7.3 Motor DC penguat terpisah
Dari tabel diatas dilihat bahwa kondisi tegangan ada stator dibuat tetap
sedang varinature bervariasi. Semakin kenaikan Va maka putaran akan semakin
naik.
Dari grafik diatas dapat dilihat grafik cenderung turun. Semakin besar
arus medan If, kecepatan pada motor akan turun.hal ini dikarenakan semakin
besar If maka medan ada stator akan naik dan motor mengalami pengereman.
Berikut grafik idealnya:
Gambar 5.30 grafik ideal hubungan If– n
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa grafik cenderung turun. Hal ini
dikarenakan semakin besar Ia, maka putaran motor akan turun. Berikut grafik
idealnya:
Gambar 5.32 grafik ideal hubungan Ia – n