Anda di halaman 1dari 4

Skenario C

Mang juhai usia 30 tahun, seorang pekerja sosial, dua minggu setelah pulang dari pedalaman
pulau Bangka mengeluh demam dan menggigil, berkeringat disertai sakit kepala dan mual-
mual. Setelah berkonsultasi ke dokter keluarga, ia diberi obat antimalaria klokuin dan obat
simptomatis lainnya serta dilakukan pemeriksaan apusan darah perifer tipis dan tebal di
Bagian Parasitologi FK Unsri. Setelah minum obat klorokuin, gejala-gejalanya tidak
berkurang (tidak sembuh) sehingga mang Juhai kembali dibawa ke dokter dan menyerahkan
hasil pemeriksaan laboratorium yang menyatakan Plasmodium Falciparum (+++), maka
dokter memutuskan menggati klorokuin dengan obat antimalaria kombinasi Pirimetamin +
Sulfadoksin. Akan tetapi keluhan-keluhan mang JUhai semakin berat. Akhirnya ia dirawat di
RS. Moehammad Hoesin Palembang kerena mengalami penurunan kesadaran.

A. KLARIFIKASI ISTILAH

Klorokuin : obat anti amuba dan anti inflamasi yang dipakai dalam pengobatan malaria,
giardiasis, amediasis extra intestinal, lupus, critema tosos, dan arthritis
rematoid..

Menggigil :

Simptomatis : di arahkan pada pengurangan gejala.

Demam : meningkatnya terperatur tubuh di atas normal.

Apusan darah :

Parasitologi : ilmu tentang parasit dan parasitisme.

Pirimidin : antagonis asam folat digunakan sebagai obat antimalaria dan juga bersama-
sama sulfonamide pada pengobatan toksoplasmosis.

Sulfadoksin :
B. IDENTIFIKASI MASALAH

1. Mang juhai usia 30 tahun, seorang pekerja sosial, dua minggu setelah pulang dari
pedalaman pulau Bangka mengeluh demam dan menggigil, berkeringat disertai sakit
kepala dan mual-mual.
2. Mang Juhai mengalami pemeriksaan apusan darah perifer tipis dan tebal dan diberi obat
antimalaria klorokuin dan obat simptomatis lainnya. Namun, pemberian obat tersebut
tidak menyebabkan gejala pada mang Juhai berkurang.
3. Mang Juhai dibawa kembali ke dokter dan menyerahkan hasil laboratorium yang
menyatakan Plasmodium Falciparum (+++), sehingga dokter memutuskan
mengganti klorokuin dengan obat antimalaria kombinasi Pirimetamin+Sulfadoksin,
akan tetapi keluhan mang JUhai semakin berat dan mengalami oenuruanan
kesadaran.

C. ANALISIS MASALAH

1. a. Apa hubungan penyakit mang Juhai dengan kepulangannya dari pulau Bangka?
b. Mengapa setelah 2 minggu kepulangan mang Juhai dari Bangka ia menderita sakit?
c. Bagaimana mekanisme demam?
d. Bagaimana mekanisme menggigil?
e. Bagaimana mekanisme berkeringat dan sakit kepala?
f. Bagaimana mekanisme mual?

2. a. Mengapa mang Juhai diberi obat antimalaria klorokuin?


b. Mengapa mang Juhai harus menjalani pemeriksaan apusan darah perifer tipis dan
tebal?
c. Bagaimana tata cara pemeriksaan apusan darah perifer tipis dan tebal?
d. Mengapa klorokuin tidak mengurangi gejala pada mang Juhai?

3. a. Apa interpretasi dari Plasmodium Falciparum (+++)?


b. Bagaimana siklus hidup plasmodium falciparum?
c. Mengapa obat antimalaria kombinasi Pirimetanin+Sulfadoksin semakin
memperparah penyakit?
d. Apa penyebab resistensi obat? (mutasi, gen yang termutasi, dan perubahannya)
e. Bagaimana mekanisme terjadinya resistensi obat?
f. Apa etiologi infeksi malaria?
g. Apa saja jenis-jenis obat antimalaria?
h. Bagaimana cara memeriksa resistensi terhadap klorokuin dan kombinasi
Pirimetanin+Sulfadoksin?
i. Bagaimana epidemiologi resistensi Plasmodium Falciparum terhadap obat
antimalaria tersebut?

D. HIPOTESIS

Mang Juhai, 30 tahun mengalami resisten terhadap obat antimalaria (klorokuin dan
kombinasi pirimetanin dan sulfadoksin) karena mengalami mutasi gen.

Learning issue
1. Malaria (penyebab, siklus hidup, dll) (husin, desi, indra)
2. Resistensi obat (merlin, ayu, fadel)
3. Obat-obat antimalaria (termasuk juga klorokuin, pirimetanin, dan sulfadoksin).
(efriko, choy, tina)
4. Mutasi gen penyebab resistensi (manda, lena)

Pembaggian analisis:

1. Husin : 1a, 3b, 2a, 8. Manda : 2b, 3a, 3h


2. Ayu : 1b, 3c, 2b, 9. Choy : 2c, 3b, 3i
3. Tina : 1c, 3d, 2c 10. Desi : 2d, 3c, 1a
4. Merlin : 1d, 3f, 2d 11. Lena : 3a, 3d,1b
5. Indra : 1e, 3g, 3e
6. Fadel : 1f, 3h, 3f
7. Efriko : 2a, 3i, 3g
Learning objektif ( JANGAN DI PRINT OUT )

1. Menjelaskan penyebab infeksi malaria.


2. Menjelaskan siklus hidup malaria.
3. Menyebutkan jenis-jenis/ penggolongan antimalaria yang digunakan untuk
pengobatan malaria.
4. Menganalisis kemungkinan terjadinya “antimalaria multidrug resistant”
5. Menjelaskan bagaimana resistensi dapat terjadi pada pemberian antimalaria pada
kassus infeksi P.Falciparum.
6. Gen apa saja yang kemungkinan mengalami mutasi sehubungan dengan
penggunaan obat di atas?
7. Bagaimana perubahan (mutasi) yang terjadi pada gen-gen tersebut?
8. Bagaimana cara memeriksa resistensi terhadap klorokuin dan kombinasi
Primetanin+Sulfadoksin?
9. Bagaimana penyebaran (epidemiologi) resistensi P. Falciparum terhadap
klorokuin dan kombinasi Primetanin+Sulfadoksin?
10. Bagaimana cara mencegah terjadinya resistensi?
11. Apakah ada perlindungan alamiah berupa mutasi gen yang menyebabkan
terjadinya resistensi alamiah terhadap penyakit malaria?

Anda mungkin juga menyukai