Tubulus ginjal
Kelenjar susu
post antr
Otot uterus
Korteks adrenal
HIPOFISIS
Tulang
Testis / ovari
Sistem endokrin pada hewan
Hormon Vertebrata
• Vertebrata memiliki organ-
organ endokrin yang sama.
• Hipotalamus menghasilkan
hormon yang disebut
neurohormon.
Klasifikasi Hormon Atas
Dasar Fungsi
• Pengaruh kinetik
• Pengaruh metabolik
• Pengaruh morfogenetik
• Pengaruh perilaku
Pengaturan Sekresi Hormon
Sekresi hormon diatur dengan mekanisme
pengendalian umpan balik “feedback”.
Impuls reseptor
neuron sensorik medulla
spinalis otak Medulla
spinalis interneuron
neuron motorik Efektor
gerakan
Skema gerak refleks:
Kelenjar
Otak kecil hipofisis
Otak tengah
Pons
Medula
oblongata
A. Otak Depan
Terdiri dari telencephalon (ujung otak)
dan diencephalon (jembatan otak).
1. Telencephalon
Yang termasuk dalam telencephalon yaitu
otak besar (cerebrum). Otak besar
mempunyai fungsi dalam pengaturan
semua aktivitas mental, yaitu yang
berkaitan dengan kepandaian
(intelegensi), ingatan (memori),
kesadaran, dan pertimbangan.
Otak besar terdiri dari beberapa
lobus, yaitu:
– Lobus oksipitalis, merupakan
bagian belakang dan berperan
sebagai pusat penglihatan.
– Lobus temporalis, merupakan
bagian samping dan terletak di
sebelah atas telinga. Bagian ini
merupakan pusat pendengaran.
– Lobus frontalis, merupakan bagian
depan dan merupakan pusat
pengaturan kulit dan pergerakan
otot yang berhubungan dengan
rangsangan panas, dingin,
tekanan, dan sentuhan.
– Lobus parietalis, merupakan bagian
antara belakang dan depan. Bagian
ini merupakan pusat dalam
perkembangan, kecerdasan, dan
ingatan.
FRONTAL PARIENTAL
OKSIPITAL
TEMPORAL
2. Diencephalon
• Diencephalon terdiri dari 3:
1.Talamus
berfungsi menerima semua
rangsang yang berasal dari
reseptor (kecuali bau) kearah
sensorik serebrum, serta
melakukan persepsi rasa sakit
dan rasa menyenangkan.
2. Hipotalamus
Merupakan pusat koordinasi system
saraf otonom, hipotalamus berfungsi
mengatur suhu tubuh pada organisme
homoithermal, mengatur rasa lapar
sehingga manusia melakukan tidur.
Selain itu, hipotalamus mengutur
emosi, kadar air dalam tubuh,
kegiatan reproduksi, tekanan darah,
dan kadar gula dalam darah.
3. Epitalamus
Membentuk langit-langit tipis
ventrikel ketiga. Suatu massa
berukuran kecil disebut badan
pineal yang mungkin memiliki
fungsi endokrin, menjulur dari
ujung posterior epitalamus.
B. Otak Tengah
Bagian-bagian otak tengah:
• Bagian atas, merupakan lobus optik
sebagai pusat reflek mata,
• Bagian tengah, terdapat thalamus yang
merupakan pusat pengaturan impuls
sensoris,
• Bagian dasar, merupakan pusat
pengaturan suhu, keseimbangan cairan
tubuh, metabolisme lemak, karbohidrat,
tekanan darah, tidur, dan selera makan.
C. Otak Belakang
Otak belakang dibagi menjadi 3, yaitu
cerebellum, medulla oblongata dan pons.
1. Cerebellum
Otak kecil (bahasa Inggris: cerebellum)
merupakan bagian terbesar otak belakang.
Otak kecil terdiri atas dua belahan dan
permukaanya berlekuk-lekuk.
Secara anatomis Cerebellum terdiri atas 2
hemisfer, yaitu kanan dan kiri, dan vermis
yang terletak diantaranya. Disebut sebagai
vermis karena bentuknya yang mirip cacing
(vermis).
Fungsi otak kecil adalah untuk
mengatur sikap atau posisi tubuh,
keseimbangan, dan koordinasi gerakan
otot yang terjadi secara sadar.
Cerebellum secara fungsional
mempuyai 3 fungsi yaitu :
• Archicerebellum (vestibulocerebellum)
• Paleocerebellum (spinocerebellum)
• Neocerebellum (cerecerebellum)
2. Medulla oblongata
Sumsum lanjutan berperan sebagai
pusat pengatur refleks fisiologi, seperti
detak jantung, tekanan udara, suhu
tubuh, pelebaran atau penyempitan
pembuluh darah, gerak alat
pencernaan, dan sekrresi kelenjar
pencernaan. Fungsi lainnya ialah
mengatur gerak refleks, seperti batuk,
bersin, dan berkedip.
3. Pons
2. Porifera
Tidak memiliki sistem saraf
3. Coelenterata
Susunan syaraf
sangat primitif. Sel
syaraf tidak
berpusat, sarafnya
sebagai jala tidak
beraturan dan
terdapat pada tiap
sisi mesoglea.
Terbanyak pada
epidermis tentakel
dan daerah mulut.
4. Platyhelmintes
• Kelompok Platyhelminthes tertentu memiliki
sistem saraf tangga tali.Sistem saraf tangga ini
terdiri dari sepasang simpul saraf (ganglia)
dengan sepasang tali saraf yang memanjang dan
bercabang-cabang melintang seperti tangga
5. Nematelmintes
Sistem sarafnya sudah berkembang lebih
baik daripada Platyhelmintes, yaitu dengan
adanya ganglion serebral ( dua kelompok
sel-sel saraf dengan komisura) dan berkas
saraf longitudinal yang berjumlah 2-3 buah.
6. Annelida
Sistem saraf annelida adalah
sistem saraf tangga tali.Ganglia otak
terletak di depan faring.
7. Molusca
Sistem saraf
mollusca terdiri
dari cincin saraf
yang nengelilingi
esofagus dengan
serabut saraf
yang melebar
dengan tiga
pasang ganglion
8. Artropoda
Sistem saraf Arthropoda berupa sistem
saraf tangga tali berjumlah sepasang yang
berada di sepanjang sisi ventral tubuhnya.
9. Echinodermata
• Pada bintang laut
memiliki sistem
saraf sirkuler
yang terdiri dari
cincin saraf yang
melingkari
kerongkongan
dengan cabang-
cabangnya
menuju ke setiap
lengan.
1. Pisces
• Otak besar dan otak tengah berhubungan
dengan saraf penglihatan. Kedua otak ini tidak
berkembang dengan baik.
• Otak kecil merupakan tempat saraf
keseimbangan dan gurat sisi. Otak kecil
berkembang dengan baik.
2. Amfibi
–Bagian otak yang berkembang
dengan baik adalah otak tengah
sebagai pusat penglihatan.
–Otak besar berhubungan dengan
indra pencium dan otak kecil
hanya merupakan lengkung
mendatar yang menuju ke
sumsum lanjutan yang tidak
berkembang dengan baik.
3. Reptile
Otak besar
berkembang dengan
baik, sebagai pusat
saraf pembau.
Otak besar ini
meluas sehingga
menutupi otak
tengah. Bagian
lainnya kurang
berkembang.
4. Aves
Otak burung telah berkembang cukup baik.
Otak besar dan otak kecilnya berukuran
relatif besar. Permukaan otak besar tidak
berlipat.
Otak tengah berbentuk gelembung, berkembang
dengan baik dan merupakan pusat saraf
penglihat.
Otak kecil permukaanya berlipat-lipat sehingga
mampu menampung sel saraf dalam jumlah
yang banyak. Otak kecil sebagai pusat
pengatur keseimbangan burung pada waktu
terbang.
5. Mamalia
• Pada mamalia seluruh bagian
otaknya berkembang dengan baik
dan sempurna. Permukaan otak
besar dan otak kecilnya berlipat-
lipat, sehingga dapat menampung
lebih banyak neuron. Di antara
vertebrata, mamalia memiliki
perkembangan otak yang paling
baik.
• Neuritis, yaitu gangguan pada saraf
tepi (perifer) yang disebabkan
adanya peradangan, keracunan
ataupun tekanan.
• Penyakit parkinson merupakan
penyakit kemunduran otak akibat
kerusakan bagian otak yang
mengendalikan gerakan otot. Ciri-
cirinya adalah tubuh selalu
bergetar, kesulitan dalam berjalan,
bergerak, dan berkoordinasi.
• Gegar otak, yaitu gangguan pada otak
akibat benturan pada kepala.
• Alzeimer, degenerasi serabut-
serabut syaraf, kelainan-kelainan
juga terdapat pada ganglion-ganglion
basal.
• Kanker Otak, ialah pembengkakan sel
neoplasma ganas yang terjadi di
otak.
• Tumor Otak, ialah pembengkakan sel
neoplasma yang terjadi di otak yang
bersifat jinak atau tidak ganas.
• Epilepsi, yaitu gangguan pada
sistem syaraf pusat yang terjadi
karena letusan pelepasan muatan
listrik sel syaraf secara berulang.
• Meningitis, yaitu peradangan di
bagian selaput otak (meningen),
yang disebabkan oleh bakteri atau
virus.
• Encephalitis, ialah radang yang
terjadi di otak.
Sistem Reproduksi Pada Manusia
Mediastenum testis
Pada bagian posterior
organ,simpai meluas kedalam
membentuk bagian yang disebut
mediastenum testis
Bagian-bagian testis
Sel leydig
Merupakan sel yang terletak dalam jaringan
ikat longgar yang terdapat diantara
tubulus.sel besar berbentuk poligonal ini
terdapat satu-satu atau membentuk
kelompok kecil,dengan sitoplasma
bergranula dan bervakuola.sel ini berfungsi
endokrin dan menghasilkan androgen
(testosteron) dan juga sedikit estrogen
Bagian-bagian testis
Tubulus seminiferus
Merupakan lobul yang
yang bekelok-
kelok,terdapat pada
lobulus. Jumlah lobulus
bervariasi dari 200-300
dalam satu testis dan
setiap lobulus
mengandung satu sampai
tiga tubulus seminiferus
Tubulus seminiferus
• Setiap tubulus seminiferus mempunyai
suatu membran basal,yang terdiri atas
jaringan ikat dengan banyak serat elastin.
Diluar membran basal terdapat selapis sel
epiteloid gepeng.sebelah dalam membran
basal terdapat epitel tubulus
seminiferus,yang terdiri atas dua jenis sel:
a) Sel spermatogenik
b) Sel penyokong atau sel tertioli
a. Sel spermatogenik
Sel spermatogenik tersusun dalam lapisan
atau baris sel dari luar kedalam (luminal)
berturut-turut :
1.Spermatogonia
2.Spermatosit
3.Spermatid
4.Spermatozoa matang
Sel yang disebut belakangan merupakan
turunan dari sel yang mendahuluinya
1. spermatogonium
Sel ini merupakan induk untuk semua
spermatozoa. Terletak dekat membran basal
epitel tubulus seminiferus. Selnya
besar,bercirikan inti vesikular dengan
selaput/membran yang jelas. Berdasarkan
ukuran sel dan dan inti dan penyebaran materi
kromatin,dibedakan beberapa tipe
spermatogonium yaitu:
1.Spermatogonium A gelap
2.Spermatogonium A terang
3.Spermatogonium B
2. Spermatosit
Sel ini merupakan sel polihedral besar
dngan inti terang. Spermatosit tersusun
dalam dua atau tiga lapisan.sel-sel barisan
pertama adalah spermatosit primer yang
terbentuk melalui pembelahan
spermatogonium secara homotipik. Sel
spermatosit yang sekunder yang berada
pada baris selanjutnya,terbentuk melalui
pembelahan meiosis spermatosit primer.
3. Spermatid
Spermatid merupakan sel polihedral
kecil,didalam intinya terdapat jumlah
kromosom haploid (setengah). Sel ini
mengalami suatu proses pematang
menjadi spermatozoa denagn melalui
sederetan modifikasi pada inti dan
sitoplasmanya. Proses ini disebut
spermiogenesis spermateliosis
b. Sel penyokong atau sel sertioli
Sel sertioli berbentuk
ramping dengan
batas-batas tak
beraturan,yang
meluas dari
membran basal
sampai ke lumen. Sel
ini merupakan sel
nongerminal pada
epitel tubulus
seminiferus.
Morfologi spermatozoa
Spermatozoa jauh lebih
kecil dari ovum (sel
telur) dengan susunan
yang disesuaikan
dengan motilitasnya
yang tinggi. Ia
merupakan sel
berflagella,terdiri atas
kepala (dibagian
anterior),badan (middle
piece),dan ekor
Kepala spermatozoa
Kepala spermatozoa berbentuk lonjong
atau piriform pada manusia,agak
gepeng pada ujungnya. Panjangnya 4
µm dan lebar 3 µm pada bagian yangg
paling lebar. Diantara bagian kepala
dan badan terdapat bagian yang
menyempit,disebut bagian
leher,sepanjang 0,3 µm.
Badan spermatozoa
Badan spermatozoa berupa silinder
berdiameter 1 µm dan panjang 7
µm.bagian ini terdiri atas berkas
fibril aksial dikelilingi selubung
mitokondria,dengan mitokondria
yang tersusun berpilin. Tepat
sebelum bagian ekor terdapat cincin
kedap elektron yang disebut anulus
Ekor spermatozoa
Ekor spermatozoa ini dapat bergerak,panjang
40 µm dan bergaris tengah 0,5 µm dan
membentuk bagian terbesar spermatozoa.
Berkas fibril aksial dan fibril kasar yang
mengelilinga merupakan lanjutan yang
berasal dari badan basalbagian ujungnya
sepanjang 5 sampai 7 µm hanaya memiliki
berkas fibril aksial.diluar fibril terdapat
selubung fibroas yang membungkus ekor
Epididimis
Duktus eferens
Duktus eferens terdiri atas epitel
pembatas,membran basal dan
lapisan tipis otot polos dan serat-
serat elastin.epitel dibentuk oleh sel-
sel silindris tinggi dan rendah. Sel
silindris tinggi mempunyai silia dan
sel silindris rendah agaknya bersifat
sekretoris,dan tidak bersilia.
Epididimis
Duktus epididimis
Saluran ini terdiri atas epitel
pembatas,membran basal dan
lapisan tipis otot polos melingkar.
Tugas duktus epididimis antara lain
adalh untuk menyerap kembali
kelebihan cairan yang datang dari
testis.
Duktus deferens
• Merupakan saluran denga lumen
kecil yang berbentuk tidak
teratur(pada potongan melintang)
dan terdiri atas tiga lapisan:
a)Lapisan jaringan fibri-areolar diluar
b)Lapisan muskular tebal
c)Lapisan mukosa
a. Lapisan muskular tebal: merupakan lapisan
paling mencolok terdiri atas dua lapisan otot
polos, longitudinal di luar dan sirkulasi
dalam.pada bagian petama duktus terdapat
lapisan ketia terdiri atas serat2 longitudinal
yang terdapat di antara lapisan sirkular dan
lapisan mukosa.
b. Lapisan mukosa: lapisan yang mengadakan
lipatan2 memanjang, dilapisi epitel selapis
silindris tanpa silia untuk sebagian besar
saluran, terdapat ampula. Permukaannya
terdapat stereosilian dan sel2 silindris pada
semua bagian mengandung granula silindris.
Vesikula Seminalis
• Terdiri dari tiga lapisan:
a)Lapisan areolar luar,dengan pembuluh darah kecil
b)Lapisan muskular tengah, lebih tipis dan tersusun
dari longitudinal luar dan sirkulasi dalam.
c) Lapisan mukosa dalam, epitel selapis silindris dan
terdapat sel gonlet pada kriptus. Selnya
berbentuk stelata. Skretnya bersifat alkalis dan
mengandung fruktose dan enzim pengendap yaitu
vesikulase, sebagian membentuk cairan semen.
PENIS
• Terdiri atas tiga massa jaringan erektil berbentuk
silinder,pada belahan dorsal terdapat sepasang
korpora kavernosa dan dibawahnya satu korpus
spongiosum.
• Mengelilingi uretra dan pada ujung akhirnya
berupa pelebaran berbentuk kerucut yaitu gland
penis.
• Ketiga badan silinder dibungkus fasia yang terdiri
atas jaringan ikat longgar dengan banyak serat
elastin.
• Setiap korpus karvenosum dikelilingi tunika
albuginea,terdiri atas serat kolagen.
Proses Pembentukan Sel Kelamin
(Gametogenesis)
• Proses gametogenesis meliputi
spermatogenesis dan oogenesis.
• Spermatogenesis terjadi pada
testis (pria) dan oogenesis
terjadi di ovarium (wanita).
1. Spermatogenesis
– Dimulai pada saat Pubertas
– Setiap sel sperma-
togonia meng hasilkan 4 sel
sperma fungsional.
• 2. Oogenesis
– Merupakan proses
pembentukan sel ovum
di dalam ovarium
– Dimulai pada saat
masih embrio dan
diteruskan sampai
pubertas.
– Setiap sel oogonia
menghasilkan 1 ovum
fungsional dan 3 badan
polar (tak fungsional)
SISTEM REPRODUKSI WANITA
Organ Reproduksi Wanita dibagi dalam:
I.Organ Interna dalam pelvis minor
1. ovarium
2. Tuba uterina
3. Uterus
4. Vagina
II. Organ esterna dalam perineum
1. Mons pubis
2. Labia mayora dan minora
3. Klitoris
4. Bulbus vestibuli dan kelenjar vestibular besar
III. Organ tambahan
-. Kelenjar mamma
OVARIUM
• Organ ini terbungkus dalam kantung peritoneum
yang dibentuk oleh lapisan posterior ligamentum
latum , dan tergantung pada mesovarium.
Peritoneum viseral ovarium agak istimewa ,yaitu
berupa epitel selapis kuboid di atas tunika
albuginea tipis. Epitel permukaan ovarium ini
disebut epitel germinal,yang tampak abu-abu
buram dan agak kasar,berbeda dengan mesotel
peritonium yang iicin mengkilap. Setelah terjadi
beberapa kali ovulasi,terlihat permukaan ovarium
ini mengkerut dan mengeriput . Irisan melalui
ovarium menampakkan medula pada bagian pusat
dan korteks di luarnya.
Gambar ovarium
Tuba uterina(tuba fallopi)
Oviduk (tuba falopii) atau saluran telur berjumlah
sepasang (di kanan dan kiri ovarium) dengan
panjang sekitar 10 cm. Bagian pangkal oviduk
berbentuk corong yang disebut infundibulum. Pada
infundibulum terdapat jumbai-jumbai (fimbrae).
Fimbrae berfungsi menangkap ovum yang
dilepaskan oleh ovarium. Ovum yang ditangkap oleh
infundibulum akan masuk ke oviduk. Oviduk
berfungsi untuk menyalurkan ovum dari ovarium
menuju uterus.
Gambar Tuba uterina
Uterus
• Uterus (kantung peranakan) atau rahim merupakan
rongga pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk
seperti buah pir dan bagian bawahnya mengecil yang
disebut serviks (leher rahim). Uterus manusia berfungsi
sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi
fertilisasi. Uterus terdiri dari dinding berupa lapisan
jaringan yang tersusun dari beberapa lapis otot polos dan
lapisan endometrium. Lapisan endometrium (dinding
rahim) tersusun dari sel-sel epitel dan membatasi uterus.
Lapisan endometrium menghasilkan banyak lendir dan
pembuluh darah. Lapisan endometrium akan menebal
pada saat ovulasi (pelepasan ovum dari ovarium) dan
akan meluruh pada saat menstruasi.
Gambar uterus
Vagina
• Vagina merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi
bagian dalam pada wanita. Vagina bermuara pada vulva.
Vagina memiliki dinding yang berlipat-lipat dengan
bagian terluar berupa selaput berlendir, bagian tengah
berupa lapisan otot dan bagian terdalam berupa
jaringan ikat berserat. Selaput berlendir (membran
mukosa) menghasilkan lendir pada saat terjadi
rangsangan seksual. Lendir tersebut dihasilkan oleh
kelenjar Bartholin. Jaringan otot dan jaringan ikat
berserat bersifat elastis yang berperan untuk
melebarkan uterus saat janin akan dilahirkan dan akan
kembali ke kondisi semula setelah janin dikeluarkan.
• Organ reproduksi luar
Organ reproduksi luar pada wanita berupa vulva. Vulva merupakan
celah paling luar dari organ kelamin wanita. Vulva terdiri dari mons
pubis. Mons pubis (mons veneris) merupakan daerah atas dan
terluar dari vulva yang banyak menandung jaringan lemak. Pada
masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi oleh rambut. Di bawah
mons pubis terdapat lipatan labium mayor (bibir besar) yang
berjumlah sepasang. Di dalam labium mayor terdapat lipatan labium
minor (bibir kecil) yang juga berjumlah sepasang. Labium mayor
dan labium minor berfungsi untuk melindungi vagina. Gabungan
labium mayor dan labium minor pada bagian atas labium membentuk
tonjolan kecil yang disebut klitoris.
Klitoris merupakan organ erektil yang dapat disamakan dengan
penis pada pria. Meskipun klitoris secara struktural tidak sama
persis dengan penis, namun klitoris juga mengandung korpus
kavernosa. Pada klitoris terdapat banyak pembuluh darah dan
ujung-ujung saraf perasa.
Pada vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran uretra (saluran
kencing) dan saluran kelamin (vagina). Pada daerah dekat saluran
ujung vagina terdapat himen atau selaput dara. Himen merupakan
selaput mukosa yang banyak mengandung pembuluh darah.
Kelenjar mamma
terletak di dalam tubuh payudara dari perempuan
dewasa seksual. Mereka berada dalam kelenjar
keringat diubah aktualitas yang sebenarnya terdiri dari
sekresi mammae alveoli dan saluran yang tepat.
kelenjar Mammory dianggap bagian dari sistem yg
menutupi daripada sistem reproduksi. Kelenjar
berkaitan dengan sistem reproduksi wanita sebagian
karena bantuan mereka dalam menarik pasangan serta
peran mereka dalam bergizi bayi.Ukuran dan bentuk
payudara perempuan berbeda untuk setiap tubuh
manusia dan faktor-faktor seperti ras, usia, lemak
tubuh, dan kehamilan dapat membuat perbedaan besar
dalam variasi.
ASI (Air Susu Ibu)
• ASI (Air Susu Ibu) merupakan cairan putih yang dihasilkan oleh
kelenjar payudara wanita melalui proses laktasi. ASI terdiri dari
berbagai komponen gizi dan non gizi. Komposisi ASI tidak sama
selama periode menyusui, pada akhir menyusui kadar lemak 4-5
kali dan kadar protein 1,5 kali lebih tinggi daripada awal menyusui.
Juga terjadi variasi dari hari ke hari selama periode laktasi.
Keberhasilan laktasi dipengaruhi oleh kondisi sebelum dan saat
kehamilan. Kondisi sebelum kehamilan ditentukan oleh
perkembangan payudara saat lahir dan saat pubertas. Pada saat
kehamilan yaitu trimester II payudara mengalami pembesaran
karena pertumbuhan dan difrensiasi dari lobuloalveolar dan sel
epitel payudara. Pada saat pembesaran payudara ini hormon
prolaktin dan laktogen placenta aktif bekerja yang berperan dalam
produksi ASI
• Sekresi ASI diatur oleh hormon prolaktin dan oksitosin. Prolaktin
menghasilkan ASI dalam alveolar dan bekerjanya prolaktin ini
dipengaruhi oleh lama dan frekuensi pengisapan ( suckling).
Hormon oksitosin disekresi oleh kelenjar pituitary sebagai respon
adanya suckling yang akan menstimulasi sel-sel mioepitel untuk
mengeluarkan ( ejection) ASI. Hal ini dikenal dengan milk ejection
reflex atau let down reflex yaitu mengalirnya
• ASI dari simpanan alveoli ke lacteal sinuses sehingga dapat dihisap
bayi melalui puting susu.
Terdapat tiga bentuk ASI dengan karakteristik dan komposisi
berbeda yaitu kolostrum, ASI transisi, dan ASI matang (mature).
Kolostrum adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar payudara
setelah melahirkan (4-7 hari) yang berbeda karakteristik fisik dan
komposisinya dengan ASI matang dengan volume 150 – 300 ml/hari.
ASI transisi adalah ASI yang dihasilkan setelah kolostrum (8-20 hari)
dimana kadar lemak dan laktosa lebih tinggi dan kadar protein,
mineral lebih rendah.
• ASI matang adalah ASI yang dihasilkan ³ 21 hari setelah
melahirkan dengan volume bervariasi yaitu 300 – 850
ml/hari tergantung pada besarnya stimulasi saat laktasi.
Volume ASI pada tahun pertama adalah 400 – 700 ml/24 jam,
tahun kedua 200 – 400 ml/24 jam, dan sesudahnya 200
ml/24 jam. Dinegara industri rata-rata volume ASI pada bayi
dibawah usia 6 bulan adalah 750 gr/hari dengan kisaran 450
– 1200 gr/hari (ACC/SCN, 1991). Pada studi Nasution.A
(2003) volume ASI bayi usia 4 bulan adalah 500 – 800 gr/hari,
bayi usia 5 bulan adalah 400 – 600 gr/hari, dan bayi usia 6
bulan adalah 350 – 500 gr/hari.
• Produksi ASI dapat meningkat atau menurun tergantung
pada stimulasi pada kelenjar payudara terutama pada
minggu pertama laktasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI
antara lain :
• 1. Frekuensi Penyusuan
• 2. Berat Lahir
• 3. Umur Kehamilan saat Melahirkan
• 4. Umur dan Paritas
• 5. Stres dan Penyakit Akut
• 6. Konsumsi Rokok
• 7. Konsumsi Alkohol
• 8. Pil Kontrasepsi
Hormon pada Wanita
• Pada wanita, peran hormon dalam perkembangan oogenesis dan
perkembangan reproduksi jauh lebih kompleks dibandingkan pada pria.
Salah satu peran hormon pada wanita dalam proses reproduksi adalah
dalam - siklus menstruasi.
Siklus menstruasi
Menstruasi (haid) adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus
yang disertai pelepasan endometrium. Menstruasi terjadi jika ovum tidak
dibuahi oleh sperma. Siklus menstruasi sekitar 28 hari. Pelepasan ovum
yang berupa oosit sekunder dari ovarium disebut ovulasi, yang berkaitan
dengan adanya kerjasama antara hipotalamus dan ovarium. Hasil
kerjasama tersebut akan memacu pengeluaran hormon-hormon yang
mempengaruhi mekanisme siklus menstruasi.
Untuk mempermudah penjelasan mengenai siklus menstruasi, patokannya
adalah adanya peristiwa yang sangat penting, yaitu ovulasi. Ovulasi terjadi
pada pertengahan siklus (½ n) menstruasi. Untuk periode atau siklus hari
pertama menstruasi, ovulasi terjadi pada hari ke-14 terhitung sejak hari
pertama menstruasi. Siklus menstruasi dikelompokkan menjadi empat
fase, yaitu fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi, fase pasca-
ovulasi.
• Fase menstruasi
Fase menstruasi terjadi bila ovum tidak dibuahi oleh
sperma, sehingga korpus luteum akan menghentikan
produksi hormon estrogen dan progesteron.
Turunnya kadar estrogen dan progesteron
menyebabkan lepasnya ovum dari dinding uterus
yang menebal (endometrium). Lepasnya ovum
tersebut menyebabkan endometrium sobek atau
meluruh, sehingga dindingnya menjadi tipis.
Peluruhan pada endometrium yang mengandung
pembuluh darah menyebabkan terjadinya
pendarahan pada fase menstruasi. Pendarahan ini
biasanya berlangsung selama lima hari. Volume darah
yang dikeluarkan rata-rata sekitar 50mL.
• Fase pra-ovulasi
Pada fase pra-ovulasi atau akhir siklus menstruasi,
hipotalamus mengeluarkan hormon gonadotropin.
Gonadotropin merangsang hipofisis untuk mengeluarkan FSH.
Adanya FSH merangsang pembentukan folikel primer di dalam
ovarium yang mengelilingi satu oosit primer. Folikel primer
dan oosit primer akan tumbuh sampai hari ke-14 hingga folikel
menjadi matang atau disebut folikel de Graaf dengan ovum di
dalamnya. Selama pertumbuhannya, folikel juga melepaskan
hormon estrogen. Adanya estrogen menyebabkan
pembentukan kembali (proliferasi) sel-sel penyusun dinding
dalam uterus dan endometrium. Peningkatan konsentrasi
estrogen selama pertumbuhan folikel juga mempengaruhi
serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifta basa. Lendir
yang bersifat basa berguna untuk menetralkan sifat asam
pada serviks agar lebih mendukung lingkungan hidup sperma.
• Fase ovulasi
Pada saat mendekati fase ovulasi atau mendekati
hari ke-14 terjadi perubahan produksi hormon.
Peningkatan kadar estrogen selama fase pra-
ovulasi menyebabkan reaksi umpan balik negatif
atau penghambatan terhadap pelepasan FSH
lebih lanjut dari hipofisis. Penurunan konsentrasi
FSH menyebabkan hipofisis melepaskan LH. LH
merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel
de Graaf. Pada saat inilah disebut ovulasi, yaitu
saat terjadi pelepasan oosit sekunder dari folikel
de Graaf dan siap dibuahi oleh sperma. Umunya
ovulasi terjadi pada hari ke-14.
• Fase pasca-ovulasi
Pada fase pasca-ovulasi, folikel de Graaf yang ditinggalkan oleh oosit
sekunder karena pengaruh LH dan FSH akan berkerut dan berubah menjadi
korpus luteum. Korpus luteum tetap memproduksi estrogen (namun tidak
sebanyak folikel de Graaf memproduksi estrogen) dan hormon lainnya, yaitu
progesteron. Progesteron mendukung kerja estrogen dengan menebalkan
dinding dalam uterus atau endometrium dan menumbuhkan pembuluh-
pembuluh darah pada endometrium. Progesteron juga merangsang sekresi
lendir pada vagina dan pertumbuhan kelenjar susu pada payudara.
Keseluruhan fungsi progesteron (juga estrogen) tersebut berguna untuk
menyiapkan penanaman (implantasi) zigot pada uterus bila terjadi
pembuahan atau kehamilan.
Proses pasca-ovulasi ini berlangsung dari hari ke-15 sampai hari ke-28.
Namun, bila sekitar hari ke-26 tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan
berubah menjadi korpus albikan. Korpus albikan memiliki kemampuan
produksi estrogen dan progesteron yang rendah, sehingga konsentrasi
estrogen dan progesteron akan menurun. Pada kondisi ini, hipofisis menjadi
aktif untuk melepaskan FSH dan selanjutnya LH, sehingga fase pasca-ovulasi
akan tersambung kembali dengan fase menstruasi berikutnya.
Gangguan pada Sistem Reproduksi
• Gangguan menstruasi
Wanita
Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
amenore primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak
terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa
perkembangan seksual. Amenore sekunder adalah tidak terjadinya
menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang yang tengah mengalami
siklus menstruasi.
• Kanker genitalia
Kanker genitalia pada wanita dapat terjadi pada vagina, serviks dan ovarium.
• Kaanker vagina
Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi
karena iritasi yang diantaranya disebabkan oleh virus. Pengobatannya antara
lain dengan kemoterapi dan bedah laser.
• Kanker serviks
Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh
lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus,
oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.
• Kanker ovarium
Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat berupa rasa
berat pada panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan atau
mengalami pendarahan vagina abnormal. Penanganan dapat
dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi.
• Endometriosis
Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium
terdapat di luar uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium,
oviduk atau jauh di luar uterus, misalnya di paru-paru.
Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan
nyeri pada masa menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis
dapat menyebabkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya dapat
dilakukan dengan pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah
laser. Infeksi vagina
Gejala awal infeksi vagina berupa keputihan dan timbul gatal-gatal.
Infeksi vagina menyerang wanita usia produktif. Penyebabnya
antara lain akibat hubungan kelamin, terutama bila suami terkena
infeksi, jamur atau bakteri.
Penyakit Kelamin GONORRHEA & CHLAMYDIA
Disebabkan oleh bakteri. Infeksi dimulai beberapa hari
sampai beberapa minggu setelah hubungan intim dengan
orang yang terjangkit penyakit ini
Pada pria, penyakit ini menyebabkan keluarnya cairan
dari kemaluan pria. Buang air kecil dapat terasa sakit.
Gejala-gejala ini dapat terasa berat atau tidak terasa
sama sekali.
Gejala-gejala gonorrhea pada wanita biasanya sangat
ringan atau tidak terasa sama sekali, tetapi kalau tidak
diobati penyakit ini dapat menjadi parah dan
menyebabkan kemandulan
Penyakit ini dapat disembuhkan dengan antibiotik bila
ditangani secara dini
HERPES
Disebabkan oleh virus, dapat diobati tetapi tidak
dapat disembuhkan
Gejala timbul antara 3 sampai 10 hari setelah
berhubungan intim dengan penderita penyakit ini
Gejala awal muncul seperti lecet yang kemudian
terbuka menjadi lubang kecil dan berair.
Dalam 5 sampai 10 hari gejala hilang
Virus menetap dalam tubuh dan dapat timbul lagi
sesuatu saat, dan kadang-kadang sering
Wanita kerap kali tidak sadar bahwa ia menderita
herpes akrena lecet terjadi di dalam vagina
INFEKSI JAMUR
Disebabkan oleh jamur
Menyebabkan kegatalan berwarna
merah di bawah kulit pria yang tidak
disunat
Pada wanita akan ke luar cairan putih
kental yang menyebabkan rasa gatal
Dapat disembuhkan dengan krim anti
jamur
SYPHILIS
Disebabkan oleh bakteria. Lesi muncul antara 3 minggu
sampai 3 bulan setelah berhubungan intim dengan penderita
penyakit ini
Luka terlihat seperti lubang pada kulit dengan tepi yang lebih
tinggi. Pada umumnya tidak terasa sakit
Luka akan hilang setelah beberapa minggu, tetapi virus akan
menetap pada tubuh dan penyakit dapat muncul berupa
lecet-lecet pada seluruh tubuh Lecet-lecet ini akan hilang
juga, dan virus akan menyerang bagiantubuh lain
Syphilis dapat disembuhkan pada tiap tahapan dengan
penicillin
Pada wanita lesi dapat tersembunyi pada vagina
VAGINISTIS
Infeksi pada vagina yang biasanya menyebabkan
keluarnya cairan dari vagina yang berbau dan
menimbulkan ketidak nyamanan
Disebabkan oleh berbagai jenis bakteri (bakteri
gonorrhea, chlamydia) atau jamur
Juga dapat disebabkan oleh berbagai bakteri tidak
berbahaya yang memang menetap pada vagina
Dapat diselidiki dengan meneliti cairan vagina
tersebut dengan mikroskop
Pada umumnya dapat disembuhkan dengan obat
yang tepat sesuai dengan penyebabnya.
BISUL atau kutil PADA ALAT KELAMIN
Disebabkan oleh virus (Virus Human Papilloma atau HPV)
Muncul berupa satu atau banyak bisul atau benjolan antara
sebulan sampai setahun setelah berhubungan intim dengan
penderita penyakit tersebut
Pada umumnya tidak dapat terlihat pada wanita karena
terletak di dalam vagina, atau pada pria karena terlalu kecil.
Dapat diuji dengan lapisan cuka
Dapat berakibat serius pada wanita karena dapat
menyebabkan kanker cervix
Bisul pada kelamin ini dapat disembuhkan, wanita harus
menjalankan pap smear setiap kali berganti pasangan intim
KUTU KELAMIN
• * Sangat kecil (lebih kecil atau sama
dengan 1/8 inch), berwana kelabu
kecoklatan, menetap pada rambut
kemaluan.
Dapat disembuhkan dengan obat cair
yang digosokkan pada rambut kelamin
KUTU DI BAWAH KULIT
Mirip dengan kutu kelamin, tetapi ukurannya
lebih kecil dan menetap di bawah kulit
Menyebabkan luka-luka kecil dan gatal di
seluruh tubuh
Diobati dengan obat cair yang diusapkan ke
seluruh tubuh
Pakaian, seprei dan handuk harus dicuci setelah
pengobatan, karena kutu dapat menetap pada
kain-kain terebut
AIDS (ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY
SYNDROME)/HIV DISEASE
Penyakit akibat hubungan intim yang paling serius,
menyebabkan tidak bekerjanya sistim kekebalan
tubuh
Tidak ada gejala yang nyata tanpa penelitian darah
Dapat menyebabkan kematian setelah sepuluh
tahun setelah terinfeksi virus HIV, tetapi
pengobatan telah ditemukan
Disebarkan melalui hubungan intim [berciuman,
making love], hubungan dengan lendir penderita
dan pemakaian jarum suntik secara bersamaan.
Penyakit kelamin pada wanita
• HPV
• Human papillomavirus (HPV) adalah salah
satu infeksi virus yang disebabkan oleh
hubungan seksual paling umum. Sebagian
besar penyakit ini tidak begitu berbahaya
tetapi jika test smear nampak tidak normal,
dokter akan menyarankan untuk test
lab.Cara untuk mengetahui HPV adalah
dengan cervical smear atau screening
kesehatan seksual.
PID
• Pelvic Inflammatory Disease (PID)
mempangaruhi satu dari 10 wanita dan jika
dibiarkan akan menyebabkan ketidaksuburan.
Gejala yang mungkin timbul pinggul sakit saat
hubungan seks, pendarahy ang tidak teratur
atau perubahan bau pada vagina. Segera
periksa ke dokter jika anda menemukan gejala
itu. Penyakit ini dapat dengan mudah
disembuhkan dengan antibiotik.
BV
• Bacterial vaginosis adalah salah satu infeksi
vagina yang paling umum diantara wanita
diusia beranak. Penyakit ini sering dianggap
hanya infeksi karena memiliki gejala yang
sangat umum dengan infeksi biasa.
Gejala dari ketidakseimbangan bakteri
dalam vagina termasuk gatal, aroma amis
dan perubahan dalam vagina. Jika
dibiarkan, ini akan meningkat resiko
berkembang menjadi PID
SISTEM REPRODUKSI PADA HEWAN VERTEBRATA
Reproduksi seksual pada vertebrata diawali dengan perkawinan
yang diikuti dengan terjadinya fertilisasi. Fertilisasi tersebut
kemudian menghasilkan zigot yang akan berkembang menjadi
embrio.
Fertilisasi pada vertebrata dapat terjadi secara eksternal atau secara
internal.
Fertilisasi eksternal merupakan penyatuan sperma dan ovum di luar
tubuh hewan betina, yakni berlangsung dalam suatu media cair,
misalnya air. Contohnya pada ikan (pisces) dan katak (amfibi).
Fertilisasi internal merupakan penyatuan sperma dan ovum yang
terjadi di dalam tubuh hewan betina. Hal ini dapat terjadi karena
adanya peristiwa kopulasi, yaitu masuknya alat kelamin jantan ke
dalam alat kelamin betina. Fertilisasi internal terjadi pada hewan
yang hidup di darat (terestrial), misalnya hewan dari kelompok
reptil, aves dan mamalia.
PISCES
Class Pisces yaitu dengan
ovipar dan secara
fertilisasi eksternal,
ovovivipar dan vivipar.
Organa reproduksinya
meliputi testis, vas
deferens, lubang
urogenitalia untuk jantan
dan untuk betina adalah
ovarium, oviduk dan
lubang urogenitalia.
• Testis berjumlah sepasang menggantung pada dinding tengah
abdomen oleh mesorsium. Berbentuk oval dengan permukaan
yang kasar, bewarna putih dan sering berlobus. Testis ikan
berbentuk seperti kantong dengan lipatan –lipatan, serta
dilapisi dengan suatu lapisan sel spermatogenik (spermatosit)
• ikan jantan juga mengeluarkan sperma dar testis yang
disalurkan melalui saluran urogenital (saluran kemih sekaligus
saluran sperma) dan keluar melalui kloaka, sehingga
terjadifertilisasi di dalam air (fertilisasi eksternal). Peristiwa ini
terus berlangsung sampai ratusan ovum yang dibuahi melekat
pada tumbuhan air atau pada celah-celah batu.
• Ikan betina tidak mengeluarkan telur yang bercangkang,
namun mengeluarkan ovum yang tidak akan berkembang lebih
lanjut apabila tidak dibuahi oleh sperma. Ovum tersebut
dikeluarkan dari ovarium melalui oviduk dan dikeluarkan
melalui kloaka. Saat akan bertelur, ikan betina mencari tempat
yang rimbun olehtumbuhan air atau diantara bebatuan di
dalam air.
AMPHIBI
Class Amphibia yaitu
dengan fertilisasi
eksternal. Organ
reproduksinya meliputi
testis, vasa efferentia
dan kloakauntuk jantan
dan untuk betina yaitu
ovarium, oviduk dan
kloaka.
• Pada saat kawin, katak jantan dan katak betina akan
melakukan ampleksus, yaitu katak jantan akan
menempel pada punggung katak betina dan menekan
perut katak betina. Kemudian katak betina akan
mengeluarkan ovum ke dalam air. Setiap ovum yang
dikeluarkan diselaputi oleh selaput telur (membran
vitelin). Sebelumnya, ovum katak yang telah matang
dan berjumlah sepasang ditampung oleh suatu corong.
Perjalanan ovum dilanjutkan melalui oviduk.
• Dekat pangkal oviduk pada katak betina dewasa,
terdapat saluran yang menggembung yang disebut
kantung telur (uterus). Oviduk katak betina terpisah
dengan ureter. Oviduk nya berkelok-kelok dan
bermuara di kloaka.
• Segera setelah katak betina mengeluarkan
ovum, katak jantan juga akan menyusul
mengeluarkan sperma. Sperma dihasilkan oleh
testis yang berjumlah sepasang dan disalurkan
ke dalam vas deferens. Vas deferens katak
jantan bersatu dengan ureter. Dari vas
deferens sperma lalu bermura di kloaka.
Setelah terjadi fertilisasi eksternal, ovum akan
diselimuti cairan kental sehingga kelompok
telur tersebut berbentuk gumpalan telur.
Gumpalan telur yang telah dibuahi kemudian
berkembang menjadi berudu. Berudu awal
yang keluar dari gumpalan telur bernapas
dengan insang dan melekat pada tumbuhan air
dengan alat hisap.
REPTIL
Class Reptilia yaitu
dengan fertilisasi
internal. Organ
reproduksinya
meliputi testis,
hemipenis, vas
deferens, epididimis
dan kloaka. Untuk
betina yaitu ovarium,
oviduk dan kloaka.
• Reptil betina menghasilkan ovum di dalam
ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang
oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan
sperma di dalam testis. Sperma bergerak di
sepanjang saluran yang langsung berhubungan
dengan testis, yaitu epididimis. Dari epididimis
sperma bergerak menuju vas deferens dan
berakhir di hemipenis. Hemipenis merupakan dua
penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat
dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan
karet. Pada saat kelompok hewan reptil
mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja
yang dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina.
• Ovum reptil betina yang telah dibuahi
sperma akan melalui oviduk dan pada saat
melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi
akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan
air. Hal ini akan mengatasi persoalan
setelah telur diletakkan dalam lingkungan
basah. Pada kebanyakan jenis reptil, telur
ditanam dalam tempat yang hangat dan
ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur
terdapat persediaan kuning telur yang
berlimpah
AVES
Class Aves yaitu
dengan fertilisasi
internal. Organ
reproduksi bagi yang
jantan yaitu testis,
vas deferens dan
kloaka. Untuk yang
betina meliputi
ovarium kiri, oviduk,
dan kloaka.
• Pada burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri.
Ovarium kanan tidak tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut
rudimenter. Ovarium dilekati oleh suatu corong penerima ovum yang
dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar menjadi uterus yang
bermuara pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang testis
yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka.
• Fertilisasi akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma
masuk ke dalam oviduk. Ovum yang telah dibuahi akan bergerak
mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju kloaka di daerah oviduk,
ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh materi cangkang
berupa zat kapur.
• Telur dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk
akan membantu pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak
burung menetas dengan memecah kulit telur dengan menggunakan
paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih tertutup matanya dan
belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan dalam
sarang.
MAMALIA
Class Mammalia yaitu
dengan fertilisasi
internal. Organ
reproduksi jantan
meliputi penis, vas
deferens, testis dan anus.
Untuk yang betina
meliputi ovarium, oviduk,
uterus dan anus.
Memiliki sistem
menstruasi yang disebut
dengan fase estrus serta
tipe uterus yang
kompleks.
• Mamalia jantan dan betina memiliki alat kelamin luar,
sehingga pembuahannya bersifat internal. Sebelum terjadi
pembuahan internal, mamalia jantan mengawini mamalia
betina dengan cara memasukkan alat kelamin jantan (penis)
ke dalam liang alat kelamin betina (vagina).
Ovarium menghasilkan ovum yang kemudian bergerak di
sepanjang oviduk menuju uterus. Setelah uterus, terdapat
serviks (liang rahim) yang berakhir pada vagina.
• Testis berisi sperma, berjumlah sepasang dan terletak dalam
skrotum. Sperma yang dihasilkan testis disalurkan melalui
vas deferens yang bersatu dengan ureter. Pada pangkal
ureter juga bermuara saluran prostat dari kelenjar prostat.
Kelenjar prostat menghasilkan cairan yang merupakan
media tempat hidup sperma.
• Sperma yang telah masuk ke dalam serviks
akan bergerak menuju uterus dan oviduk
untuk mencari ovum. Ovum yang telah
dibuahi sperma akan membentuk zigot
yang selanjutnya akan menempel pada
dinding uterus. Zigot akan berkembang
menjadi embrio dan fetus. Selama proses
pertumbuhan dan perkembangan zigot
menjadi fetus, zigot membutuhkan banyak
zat makanan dan oksigen yang diperoleh
dari uterus induk dengan perantara
plasenta (ari-ari) dan tali pusar.
Sistem Reproduksi Annelida
• Annelida adalah hewan hermafrodit, tetapi
mereka melakukan pembuahan silang.
• Reproduksinya dapat secara seksual dan
aseksual
• Pada reproduksi secara seksual terjadi
dengan bertemunya dua individu yang
kemudian melakukan fertilisasi
• Reproduksi aseksual dilakukan dengan jalan
“budding” (pertunasan) atau melepaskan
sebagian tubuhnya.
Reproduksi Echinodermata
Echinodermata bersifat dioseus bersaluran reproduksi
sederhana. Fertilisasi berlangsung secara eksternal. Zigot
berkembang menjadi larva yang simetris bilateral
bersilia. Hewan ini juga dapat beregenerasi.
Keistimewaan Echinodermata adalah memiliki tubuh
(organ tubuh) lima atau kelipatannya. Di samping itu
hewan ini memiliki saluran air yang sering disebut sistem
ambulakral, Sistem ini digunakan untuk bergerak,
bernafas, atau untuk membuka mangsanya yang memiliki
cangkok. Ciri umum lainnya adalah pada waktu masih
larva tubuhnya berbentuk bilateral simetri. Sedangkan
setelah dewasa bentuk tubuhnya menjadi radial simetri.
SISTEM REPRODUKSI PORIFERA
• Vegetatif
Tunas yang terbentuk memisahkan
diri dari induknya kemudian
terbentuk individu baru. Disebut juga
tunas Eksternal.
• Generatif
Gemmulae adalah sejumlah sel mesenkim
yang berkelompok dan berbentuk seperti
bola yang dilapisi kitin serta diperkuat
spikula.
disebut juga tunas internal.
terbentuk jika keadaan lingkungan sedang
tidak menguntungkan.
dihasilkan hanya menjelang musim dingin di
dalam tubuh porifera yang hidup di air
tawar. Porifera dapat membentuk individu
baru dengan regenerasi.
Generatif
• perkembangbiakan generatif berlangsung
secara anisogami, yaitu dengan peleburan
gamet jantan (mikrogamet) dengan gamet
betina (makrogamet).
• Dari peleburan ini dihasilkan zigot yang
kemudian berkembang menjadi larva bersilia.
Ovum dan sperma dihasilkan oleh koanosit.
• Sebagian besar Porifera menghasilkan ovum
dan juga sperma pada individu yang sama
sehingga porifera bersifat Hemafrodit.
Sistem reproduksi
protozoa
Sistem reproduksi Platyhelminthes
Reproduksi Platyhelminthes : seksual dan aseksual
• Pada reproduksi seksual akan menghasilkan
gamet. Fertilisasi ovum oleh sperma terjadi di
dalam tubuh (internal).Fertilisasi dapat
dilakukan sendiri ataupun dengan pasangan lain.
• Aseksual, Kelompok Platyhelminthes tertentu
dapat melakukan reproduksi aseksual dengan
cara membelah diri (fragmentasi), kemudian
regenerasi potongan tubuh tersebut menjadi
individu baru
Sistem reproduksi nematelmynthes
ALIS
KELOPAK MATA
BULU MATA
INDERA PENGECAP
(LIDAH) Struktur Lidah
• Sebagian besar, lidah tersusun atas otot
rangka yang
• Terdapat tiga jenis papila yaitu:
– papila filiformis (fili=benang); berbentuk
seperti benang halus;
– papila sirkumvalata (sirkum=bulat);
berbentuk bulat, tersusun seperti huruf
V di belakang lidah;
– papila fungiformis (fungi=jamur);
berbentuk seperti jamur.
INDERA PERABA
LAPISAN KULIT
Terdiri Atas :
1.Epidermis
2.Dermis
3.Pembuluh Darah dan syaraf
4.Perlenkapan kulit
Struktur Umum Kulit
Lapisan sel epidermis
•Stratum korneum
•Stratum lusidum
•Stratum
granulosum
•Stratum
spinosum
•Stratum basal
Dermis
• Bagian atas, pars papilaris ( stratum papilaris )
• Bagian bawah, retikularis ( stratum retikularis )
Pembuluh darah
•Rambut
•Kuku
•Kelenjar Kulit
Folikel Rambut
Kelenjar Keringat
Kuku
Warna Kulit
OLFACTORY SYSTEM
INDRA PENDENGAR
BAGIAN-BAGIAN TELINGA
• Telinga luar
• Telinga tengah
• Telinga dalam
Telinga Luar
• Telinga luar meliputi daun telinga
atau pinna, liang telinga atau meatus
auditorius eksternus, dan gendang
telinga atau membrana timpani.
• Telinga luar berfungsi untuk
menangkap suara dan bagian
terpenting adalah liang telinga.
Saluran ini merupakan hasil susunan
tulang rawan yang dilapisi kulit tipis.
Telinga Tengah
3 tulang pendengaran
• Maleus, berbentuk seperti martil dengan gagang
yang terkait pada membran timpani, sementara
kepalanya menjulur kedalam ruang timpani.
• Inkus, atau landasan sisi luarnya bersendi
dengan maleus, sementara sisi dalamnya
bersendi dengan sisi dalam sebuah tulang yaitu
stapes.
• Stapes, atau tulang sagurdi yang dikaitkan pada
inkus dengan ujung yang lebih kecil, dasarnya
yang bulat panjang terkait pada membrane yang
menutup fanestra vestibuli atau tingkap jorong.
Telinga Dalam
Rongga telinga dalam (labirin)
adalah suatu struktur yang
komplek yang terdiri dari 2
bagian utama yaitu, koklea
(organ pendengaran) dan duktus
semisirkuler (organ
keseimbangan)
M
T E
a N
h D
a E
p N
a G
n A
R
• Mata miop (rabun jauh)
• Mata hipermetrop (rabun jauh)
• Mata astigmatisma
• Katarak
• Hemeralopi (rabun senja)
• Seroptalmia
• Buta warna
• Juling
Xerosis
Keratomalasia
Bercak bitot
Mata miopi dengan lensa cekung
Kelainan-kelainan Pada Lidah
• Glossodinia
• Glossitis
• Kanker lidah
• Candidiasis,
Kelainan-kelainan pada Hidung
• Anosmia
• Epistaksis (Mimisan)
• Polip hidung
Kelainan-Kelainan pada Kulit
• Impetigo
• Borok
• Kutil
• Jerawat
• Varicose
Gangguan Pendengaran
1. Otitis Eksterna, yaitu peradangan
pada bagian telinga luar. Hal ini
biasanya terjadi karena kebiasaan
mengorek telinga
2. Otitis Media, yaitu peradangan pada
telinga bagian tengah
3. Tuli
• Tuli saraf
• Tuli konduksi (otosklerosis)
Tuli • Tuli konduksi
Dalam kasus ini
• Tuli saraf
gelombang suara
• Istilah ini tidak dapat
mencakup dijalarkan
kerusakan dengan mudah
koklea, nervus melalui osikel
audirotius, atau dari membran
sirkuit sistem timpani ke
saraf pusat dari fenestra ovalis.
telinga
Protozoa • Mempunyai daya
iritabilitas
• Tidak memiliki alat
penerima eangsang
khusus, kecuali euglena
• Berenang bebas di air
tawar dengan cambuknya
• Mempunyai kloroplas
untik fotosintesis
• Mempunyai stigma(bintik
mata) yang peka
terhadap rangasangan
cahaya.
Mollusca
• Organ sensori
berupa mata
• Mata
terdapat pada
tentakel
• Organ
keseimbangan
terdapat pada
kaki
Arthropoda • Alat pembau dan
peraba sangat
peka, dan organ
organnya terdapat
pada alat-alat
anterior, mata
majemuknya
bertangkai.
• Organ
keseimbangan
terdapat di dasar
antena
platyhelminthes Memiliki bentuk
mata
Tidak dapat kesan
bentuk dari yang
dilihat
Fotoreseptor
Kemoreseptor yang
berfungsi membaui
dan yang ada di
sekitar tubuh
mengecap zat
coelenterata • Tersebar sel-sel
sensorik yang
tersebar di
permukaan tubuh,
terutama pada
daerah tentakel
• Peka trhadap
rangsang sentuhan
• Medusanya memiliki
indera penglihat
berupa bintik mata
Cacing tanah
• Organ sensoris
yang peka
terhadap rangsang
• Terdapat di
belakang dan
didepan ruas yang
bergelembung
• Tiap organ
sensoris ini
mempunyai pori
Sistem indera vertebrata
Pisces. Indra yang berkembang baik pada ikan
adalah gurat sisi, indra penglihat, indra
pendengaran. Indra penglihat pada ikan berupa
sepasang mata yang dilindungi selaput yang
tembus cahaya. Indra pendengar ikan hanya
terdiri dari telinga dalam saja yang berfungsi
sebagai organ pendengar dan alat keseimbangan.
Indra pendengar ini kurang berkembang dengan
baik. Selain ketiga indra tersebut ikan
mempunyai gurat sisi yang berfungsi menerima
rangsang berupa tekanan air.
pisces
Pada katak indra penglihat dan indra
pendengaran. Indra penglihat pada katak
berupa mata yang dilindungi kelopak dan
membran tembus cahaya yang disebut
membran niktitans. Membran ini berfungsi
menjaga kelembapan mata selama didarat dan
menghindari gesekan selama di dalam air.
Indra pendengar pada katak hanya terdiri
atas telinga bagian tengah dan telinga bagian
dalam. Bagian telinga paling luar berupa
selaput gendang telinga (membran timpani)
yang berfungsi menangkap getaran suara.
Amphibi
Reptil