Daerah India merupakan salah satu tempat munculnya peradaban tertua di dunia khususnya di Asia.
Daerah India merupakan suatu Jazirah Benua Asia yang disebut dengan nama anak benua. Di
sebelah utara daerah India terbentang Pegunungan Himalaya yang menjadi pemisah India dengan
daerah lainnya di Asia.
1. Air Sungai Hwang-Ho membeku pada musim dingin, sehingga sulit bagi masyarakat Cina
melaksanakan aktivitas kehidupannya.
2. Ketika musim semi tiba, salju-salju mencair dan menimbulkan air bah serta menggenangi
dataran rendah yang amat luas.
Keadaan tersebut dihadapi oleh masyarakat Cina dengan membuat tanggul raksasa. Sungai Hwang-
Ho disebut Sungai Kuning, karena air yang mengalir berwarna kuning.
Di Lembah Sungai Hwang-Ho yang subur ini, pada tahun 2500 SM, tumbuh peradaban manusia
yang didukung oleh bangsa Han. Bangsa tersebut merupakan campuran ras Mongoloid dengan ras
Kaukasoid. Menurut cerita, pada sekitar 1800-1600 SM di Lembah Sungai Hwang-Ho telah berdiri
pemerintahan Dinasti Hsia dengan dasar budaya perunggu, tetapi masyarakatnya belum mengenal
tulisan.
PERADABAN
1. Pengertian kebudayaan
Prasejarah Indonesia.
Kebudayaan dalam bahasa Inggris disebut culture. Kata tersebut sebenarnya berasal
dari bahasa Latin = colere yang berarti pemeliharaan, pengolahan tanah menjadi tanah
pertanian. Dalam arti kiasan kata itu diberi arti “pembentukan dan pemurnian jiwa”.
Sedangkan kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu kata buddayah. Kata
buddayah berasal dari kata budhi atau akal. Manusia memiliki unsur-unsur potensi budaya
yaitu pikiran (cipta), rasa dan kehendak (karsa). Hasil ketiga potensi budaya itulah yang
disebut kebudayaan. Dengan kata lain kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa
Dengan cipta manusia mengembangkan kemampuan alam pikir yang menimbulkan ilmu
kesusilaan.
Pusat Peradaban
Lembah Sungai Gangga terletak antara Pegunungan Himalaya dan Pegunungan Windya-Kedna. Sungai itu bermata
air di Pegunungan Himalaya dan mengalir melalui kota-kota besar seperti Delhi, Agra, Allahabad, Patna, Benares,
melalui wilayah Bangladesh dan beruaram di teluk Benggala. Sungai Gangga bertemu dengan sungai Kwen Lun.
Dengan keadaan alam seperti ini tidak heran bila Lembah Sungai Gangga sangat subur.
Pendukung peradaban Lembah Sungai Gangga adalah bangsa Aria yang termasuk bangsa Indo German. Mereka
datang dari daerah Kaukasus dan menyebar ke arah timur. Bangsa Aria memasuki wilayah India antara tahun 2000-
1500 SM, melalui celah Kaiber di pegunungan Himalaya. Mereka adalah bangsa peternak dengan kehidupannya
terus mengembara. Tetapi setelah berhasil mengalahkan bangsa Dravisa di Lembah Sungai Shindu dan menguasai
daerah yang subur, mereka akhirnya bercocok tanam dan hidup menetap. Selanjutnya mereka menduduki Lembah
Sungai Gangga dan terus mengembangkan kebudayaannya.
Pada dasarnya peradaban dan kehidupan bangsa Hindu telah tercantum dalam kitab suci Weda (Weda berarti
pengetahuan), juga dalam kitab Brahmana dari Upanisad. Ketiga kitab itu menjadi dasar kehidupan orang-orang
Hindu.
Kitab suci Weda merupakan kumpulan dari hasil pemikiran para pendeta (Resi). Pemikiran-pemikiran para pendeta
(Resi) itu dibukukan oleh Resi Wiyasa.
Empat bagian Kitab Weda
· Reg-Weda, berisi syair-syair pemujaan kepada dewa-dewa.
· Sama-Weda, memuat nyanyian-nyanyian yang dipergunakan untuk memuja dewa-dewa.
· Yayur-Weda, memuat bacaan-bacaan yang diperlukan untuk keselamatan.
· Atharwa-Weda, memuat ilmu sihir untuk menghilangkan marabahaya.
Keempat buku itu ditulis pada tahun 550 SM dalam bahasa Sansekerta.
Ajaran agama Hindu memuja banyak dewa (polytheisme). Dewa utama yang dipuja dalam agama Hindu adalah
Dewa Brahma sebagai pencipta, Dewa Wisnu sebagai pemelihara atau pelindung, Dewa Siwa sebaga pelebur
(pembinasa/penghancur). Di samping itu, juga dipuja dewa-dewa seperti Dewi Saraswati (Dewi Kesenian), Dewi Sri
(Dewi Kesuburan), Dewa Baruna (Dewa Laut), Dewa Bayu (Dewa Angin), Dewa Agni (Dewa Api), dan lain-lain.
Umat Hindu yang ada di India berjiarah ke tempat-tempat suci seperti kota Benares, yaitu sebuah kota yang
dianggap sebagai tempat bersemayamnya Dewa Siwa.
Sungai Gangga juga dianggap keramat dan suci oleh umat Hindu. Menurut kepercayaan umat Hindu India, “air
Sungai Gangga” dapat menyucikan diri manusia dan menghapus segala dosa.
Agama Budha muncul ketika beberapa golongan menolak dan menentang pendapat kaum Brahmana. Golongan ini
dipimpin oleh Sidharta Gautama (531 SM).
Sidharta Gautama adalah putera mahkota dari kerajaan Kapilawastu (Suku Sakia). Ia termasuk kasta Ksatria.
Setelah kurang lebih tujuh tahun mengalami berbagai cobaan berat, penyesalan dan penderitaan, akhirnya ia
mendapatkan sinar terang di hati sanubarinya dan menjadilah Sidharta Gautama Sang Budha (artinya Yang Disinari).
Pertama kali Sang Budha berkotbah di Taman Rusa (Benares). Agama Budha tidak mengakui kesucian kitab-kitab
Weda dan tidak mengakui aturan pembagian kasta di dalam masyarakat. Oleh karena itu ajaran agama Budha
sangat menarik bagi golongan kasta rendah. Kitab suci agama Budha bernama Tripitaka (Tipitaka).
Pemerintahan
Kerajaan Gupta didirikan oleh Raja Candragupta I (320-330 M) dengan pusatnya di lembah Sungai Gangga.
Kerajaan Gupta mencapai masa yang paling gemilang ketika Raja Samudra Gupta (cucu Candragupta I) berkuasa.
Ia menetap di kota Ayodhia sebagai ibu kota kerajaannya.
Raja Samudragupta digantikan oleh anaknya yang bernama Candragupta II (375-415 M). Candragupta II terkenal
sebagai Wikramaditiya. Pada masa pemerintahan Candragupta II terkenal seorang pujangga yang bernama Kalidasa
dengan karangannya berjudul Syakuntala.
Setelah meninggalnya Candragupta II, kerajaan Gupta mulai mundur. Bahkan berbagai suku bangsa dari Asia
Tengah melancarkan serangan terhadap kerjaan Gupta. Maka hampir dua abad, India mengalami masa kegelapan
dan baru pada abad ke-7 M tampil seorang raja kuat yang bernama Harshawardana.
Ibu kota Kerajaan Harsa adalah Kanay. Pujangga yang terkenal di masa kekuasaan Harshawardana bernama
pujangga Bana dengan buku karangannya berjudul Harshacarita.
Setelah masa pemerintahan Raja Harshawardana hingga abad ke-11 M tidak pernah diketahui adanya raja-raja yang
berkuasa. India mengalami masa kegelapan.
Bentuk Kebudayaan Lembah Sungai Gangga
Kebudayaan Lembah Sungai Gangga merupakan campuran antara kebudayaan bangsa Arya dengan kebudayaan
bangsa Dravida. Kebudayaan ini lebih dikenal dengan kebudayaan Hindu. Daerah-daerah yang diduduki oleh
bangsa Indo-Arya sering disebut dengan Arya Varta (Negeri Bangsa Arya) atau Hindustan (tanah milik bangsa
Hindu). Bangsa Dravida mengungsi ke daerah selatan, kebudayaannya kemudian dikenal dengan nama kebudayaan
Dravida
Pertanian
Pada daerah yang subur itu masyarakat Cina hidup bercocok tanam seperti menanam gandum, padi, teh, jagung dan
kedelai. Pertanian Cina kuno sudah dikenal sejak zaman Neolitikum, yakni sekitar tahun 5000 SM. Kemudian pada
masa pemerintahan Dinasti Chin (221-206 SM) terjadi kemajuan yang mencolok dalam sistem pertanian. Pada masa
ini pertanian sudah diusahakan secara intensif. Pupuk sudah dikenal untuk menyuburkan tanah. Kemudian
penggarapan lahan dilakukan secara teratur agar kesuburan tanah dapat bertahan. Irigasi sudah tertata dengan baik.
Pada masa ini lahan gandum sudah diusahakan secara luas.
Teknologi
Bumi Cina mengandung berbagai barang tambang seperti batu bara, besi, timah, wolfram, emas dan tembaga, yang
sebagian besar terdapat di daerah Yunan. Pembuatan barang-barang seperti perhiasan, perabotan rumah tangga,
alat-alat senjata seperti pisau, pedang, tombak, cangkul, sabit dan lain-lain, menunjukan tingginya tingkat
perkembangan teknologi masyarakat Cina pada saat itu.
Aksara dan Bahasa
Masyarakat Cina sudah mengenal tulisan, yaitu tulisan gambar. Tulisan gambar itu merupakan sebuah lambang dari
apa yang hendak ditunjukkan. Tulisan itu merupakan salah satu sarana komunikasi. Untuk memupuk rasa persatuan
dan rasa persaudaraan, pada permulaan abad ke-20 dikembangkan pemakaian bahasa persatuan, yaitu bahasa
Kuo-Yu.
Pemerintahan
Dalam perjalan sejarahnya, ada dua macam sistem pemerintahan yang pernah dianut dalam kehidupan kenegaraan
Cina kuno, yaitu:
· Sistem Pemerintahan Feodal, dalam masa pemerintahan ini, kaisar tidak menangani langsung urusan
kenegaraan. Kondisi ini berlatar belakang bahwa kedudukan kaisar bersifat sakral. Kaisar dihormati sebagai utusan
atau bahkan anak dewa langit, sehingga tidak layak mengurusi politik praktis.
· Sistem Pemerintahan Unitaris, kaisar berkuasa mutlak dalam memerintah. Kekuasaan negara berpusat di tangan
kaisar, sehingga kaisar campur tangan dalam segala urusan politik praktis.
Dinasti yang Berkuasa
(1) Dinasti pertama yang berkuasa di Cina adalah dinasti Syang (Hsia).
Berdasarkan cerita rakyat Cina, pada zaman dinasti Syang telah berkembang sistim kepercayaan memuja para
dewa. Dewa tertinggi yang bernama Dewa Shang-Ti. Dinasti Syang berakhir sekitar tahun 1766 SM dan digantikan
oleh dinasti Yin (1700-1027 SM).
(2) Dinasti Chou adalah dinasti ketiga yang berkuasa di Cina.
Pada zaman kekuasaan dinasti Chou ini muncul tokoh-tokoh filsafat yang memiliki peranan penting dalam
perkembangan kehidupan rakyat Cina hingga kini, seperti Lao Tse dan Kong Fu Tse.
Dinasti ini didirikan oleh raja Cheng yang bergelar Shih Huang Ti.
Tembok Besar Cina
Untuk menghalang-halangi gerakan-gerakan dari bangsa pengembara yang berada di sebelah utara negeri Cina,
Shih Huang Ti memerintahkan untuk membangun tembok besar yang dikerjakan selama kira-kira 18 abad dan
berakhir pada zaman Dinasti Ming (abad ke-17 M).
Setelah Shih Huang Ti meninggal pada tahun 210 SM, para gubernur dari tiap-tiap provinsi berusaha untuk merebut
kekuasaan tertinggi di Cina. Dalam keadaan kacau itu, Liu Pang muncul bersama pasukannya dan berhasil
mengalahkan lawan-lawannya dan mengatasi kekacauan tersebut. Setelah berhasil menduduki tahta kekaisaran,
selanjutnya Liu Pang mendirikan dinasti baru bernama Dinasti Han. Pada masa kekuasaan dinasti ini, ajaran Kong
Fu Tse mulai diterapkan dan dikembangkan lagi.
(3) Dinasti Han
Dinasti Han mencapai masa kejayaannya di bawah pemerintahan kaisar Han Wu Ti. Kerajaan Cina meliputi Asia
Tengah, Kore, Mansyuria Selatan, Anam, Sinking.
Setelah kaisar Han Wu Ti meninggal pada tahun 87 M, Dinasti Han mengalami kemunduran dan akhirnya runtuk
pada tahun 221 M. ketika terjadi kekacauan bangsa tartar menyerang Cina, dan akhirnya sebagian negeri Cina dapat
dikuasainya. Namun pada abad ke-7 M negeri Cina berhasil dipersatukan kembali di bawah pemerintahan kaisar-
kaisar dari Dinasti T’ang.
(4) Dinasti Tang
Kerajaan T’ang didirikan oleh Li Shih Min yang terkenal dengan nama Kaisar T’ang T’ai Tsung. Ia memperluas
wilayah kekuasaannya ke luar negeri Cina seperti selatan menguasai Ton-kin, Annam dan Kamboja. Ke sebelah
barat menguasai Persia dan laut Kaspia. Di bawah kekuasaan T’ang T’ai Tsung, dinasti T’ang mencapai masa
kejayaannya. Pada bidang seni syair dan seni lukis terdapat seniman-seniman yang terkenal seperti Li Tai Po, Tu Fu,
dan Wang Wei.
Tindakan-tindakan kaisar T’ang T’ai Tsung yang menarik perhatian rakyatnya adalah sebagai berikut:
· Dikeluarkannya undang-undang yang mengatur pembagian tanah.
· Membuat peraturan-peraturan pajak.
· Membagi Kerajaan Cina menjadi 10 Provinsi.
Pada abad ke-10 M, dinasti T’ang runtuh dan negeri Cina kembali mengalami kekacauan dan silih berganti raja-raja
memerintah. Baru pada tahun 960 kekacauan ini berhasil diatasi dan selanjutnya berdiri Dinasti Sung.
Filsafat
Filsafat Cina berkembang pada masa pemerintahan Dinasti Chou. Pada masa itu lahir tiga ahli filsafat Cina, yakni
Lao Tse, Kong Fu Tse, dan Meng Tse.
(1) Ajaran Lao Tse tercantum dalam bukunya yang berjudul Tao Te Cing. Lao Tse percaya bahawa ada semangat
keadilan dan kesejahteraan yang kekal dan abadi, yaitu bernama Tao. Ajaran Lao Tse bernama Taoisme.
(2) Ajaran Kong Fu Tse berdasarkan Tao juga. Menurut ajaran Kong Fu Tse, Tao adalah sesuatu kekuatan yang
mengatur segala-galanya dalam alam semesta ini, sehingga tercapai keselarasan.
(3) Meng Tse (372-280 SM) adalah seorang murid Kong Fu Tse yang melanjutkan ajaran gurunya.
Kebudayaan
Ajaran Lao Tse, Kong Fu Tse dan Meng Tse mulai dibukukan, baik oleh filsuf itu sendiri maupun oleh para
pengikutnya. Li Tai Po dan Tu Fu merupakan dua orang pujangga terkenal yang hidup di zaman Dinasti T’ang (abad
ke-118 M).
Tembok Besar Cina
Tembok Besar Cina (The Great Wall of China) dibangun pada masa pemerintahan Dinasti Chin. Namun, sebelum
dinasti Chin berkuasa di Cina, sebenarnya di daerah Cina utara sudah dibangun dinding terpisah untuk menangkal
serangan yang dilakukan oleh suku di sebelah utara Cina. Pada masa pemerintahan kaisar Shih Huang TI, dinding-
dinding itu dihubungkan menjadi tembok raksasa yang panjangnya mencapai 7000 kilometer dan tingginya 16 meter
serta lebarnya 8 meter. Pada jarak tertentu didirikan benteng pertahan yang dijaga ketat oleh pasukan Cina. Tembok
raksasa ini dibangun dalam waktu 18 abad lamanya dan selesai pada masa kekuasaan Dinasti Ming (abad ke-17 M).
Kuil
Salah satu kuil yang terkenal di Cina bernama Kuil Dewa Beijing. Terbuat dari batu pualam yang dikelilingi tiga
pelataran yang amat indah serta di bagian tengah terdapat tangga yang terbuat dari batu pualam pilihan. Atap
bangunan dibuat berlapis tiga.
Istana
Istana kaisar atau raja Cina dibangun dengan sangat megah dan indah. Tujuannya sebagai tanda penghormatan
terhadap raja atau kaisar.
Senikerajinan
SeniLukis
Perkembangan seni lukis sangat pesat, bahkan lukisan-lukisan hasil karya dari tokoh-tokoh ternama menghiasi
dinding tembok istana atau kuil-kuil.
Keramik
Keramik merupakan ciri khas dari hasil karya masyarakat Cina. Keramik-keramik ini memiliki nilai sangat tinggi dan
bahkan menjadi barang yang diperdagangkan oleh masyarakat Cina
Budaya
Dilihat budayanya, negara-negara di Benua Eropa memiliki akar budaya yang sama,
yaitu sebagai pewaris kebudayaan Romawi atau Yunani Kuno serta Kristen abad
pertengahan. Hanya Turki dan beberapa negara yang dulunya merupakan daerah
kekuasaannya yang memiliki sedikit perbedaan budaya. Hal ini disebabkan pengaruh
Islam yang telah lebih dulu masuk ke wilayah tersebut.
Secara garis besar, sejarah peradaban Eropa modern berawal dari abad klasik (Yunani
atau Romawi Kuno), abad pertengahan, abad renaisans, abad modern.
Abad Klasik
Pada masa ini, Eropa adalah suatu kawasan yang didominasi oleh
peradaban Yunani (abad ke-8 SM sampai abad ke-6 SM) dan Romawi Kuno (abad ke-
10 SM sampai abad ke-5 M). Kedua peradaban ini silih berganti mewarnai peradaban
Eropa secara keseluruhan dengan ciri khasnya masing-masing.
Abad Pertengahan
Oleh para sejarawan, abad pertengahan dimulai saat jatuhnya Romawi Barat oleh
bangsa Jerman yang kemudian dipersatukan kembali oleh Raja Charlemagne dari
Franka pada abad ke-5 M sampai jatuhnya Konstantinopel di Romawi Timur di abad ke-
14 M.
Pada abad pertengahan ini, pengaruh agama Kristen sangat dominan dan
menancapkan kukunya di semua sektor kehidupan, termasuk pemerintahan. Tidak
heran bila ilmpu pengetahuan yang telah berkembang pada abad klasik digantikan oleh
dogma-dogma gerejayang justru mengekang pengetahuan. Bahkan, sains dianggap
sebagai ilmu sihir yang menjauhkan manusia pada Tuhan.
Tidak heran bila masa abad pertengahan bisa dikatakan sebagai masa kegelapan bagi
bangsa Eropa. Kebejatan moral diperlihatkan para pemimpin Roma beserta rakyatnya.
Beralihnya sumber pengetahuan Yunani Kuno kepada para cendikiawan muslim
ditenggarai sebagai penyebab mundurnya peradaban Eopa pada masa itu.
Masa Renaisans
Masa abad pertengahan yang ditandai dengan dominasi gereja yang sangat
membelenggu pengetahuan dan kebebasan, melahirkan renaisans (renaissance).
Renaissance berasal dari bahasa Latin, yaiture berarti 'kembali' dan naitre berarti 'lahir
kembali kreativitas yang selama ini membelenggu Eropa dan diilhami oleh kebudayaan
Eropa Klasik (Yunani dan Romawi)'.
Masa renaisans disebut juga sebagai abad pencerahan. Kesenian, sastra, sains,
dan musik, berkembang pesat dengan para tokohnya, seperti Leonardo da Vinci (1452-
1519), Nicolaus Copernicus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-1630), Galileo Galilei
(1564-1643), dan lain –lain.
Masa renaisans diikuti dengan penjelajahan samudera yang dipelopori oleh
bangsa Portugis dan Spanyol. Kemudian, diikuti oleh Prancis, Belanda, dan Inggris.
Mereka berlomba membangun imperium baru dengan kekuasaan luas di Afrika,
Amerika, dan Asia. Oleh karena itu, masa renaisans bisa disebut sebagai masa
peralihan dari abad pertengahan sampai masuk ke abad modern, ditandai dengan
Revolusi Industri dan Revolusi Prancis.