Anda di halaman 1dari 15

A.

Pusat-Pusat Peradaban Awal di Asia


1. Peradaban di India

Daerah India merupakan salah satu tempat munculnya peradaban tertua di dunia khususnya di Asia.
Daerah India merupakan suatu Jazirah Benua Asia yang disebut dengan nama anak benua. Di
sebelah utara daerah India terbentang Pegunungan Himalaya yang menjadi pemisah India dengan
daerah lainnya di Asia.

Antara Pegunungan Himalaya dan Hindu Kush terdapat Cela

h Kaibar. Celah Kaibar inilah yang


dilalui oleh masyarakat India untuk menjalin hubungan dengan daerah-daerah lain di Asia. Di
tengah-tengah daerah India terdapat Pegunungan Windya. Pegunungan ini membagi India menjadi
dua bagian, yaitu India Utara dan India Selatan. Pada daerah India bagian utara mengalir Sungai
Shindu (Indus), Gangga, Yamuna, dan Brahmaputra. Daerah itu merupakan daerah yang subur
sehingga sangat padat penduduknya. Di daerah itu pulalah muncul pusat peradaban awal di Asia,
yaitu peradaban Lembah Sungai Indus dan Lembah Sungai Gangga.
1. Peradaban Lembah Sungai Indus (Klik disini)
2. Peradaban Lembah Sungai Gangga (India Kuno) (klik disini)
2. Peradaban Lembah Sungai Kuning (Cina Kuno)
Sejarah tertua di Cina dimulai dari muara Sungai Kuning (Hwang-Ho, yang sekarang bernama
Huang He). Wilayah yang sekarang bernama Cina, pada zaman dahulu disebut Chung-Kuo (negara
tengah). Mereka menyebut Chung-Kuo karena mereka yakin bahwa negerinya terletak di
tengahtengah dunia. Penduduknya pun disebut Chung Hwa (warga negara-negara tengah). Di
kawasan Cina ini mengalir dua sungai besar yaitu Sungai Hwang-Ho (Sungai Kuning) dan Sungai
Yang Tse (yang sekarang bernama Chang Jiang). Pada daerah-daerah inilah pertama kalinya tumbuh
kebudayaan Cina. Tetapi kenyataannya kebudayaan Cina hanya tumbuh dan berkembang di daerah
Lembah Sungai Kuning (Hwang-Ho).
Tumbuh dan berkembangnya kebudayaan Cina di Lembah Sungai Hwang-Ho didukung oleh
beberapa faktor sebagai berikut :

1. Air Sungai Hwang-Ho membeku pada musim dingin, sehingga sulit bagi masyarakat Cina
melaksanakan aktivitas kehidupannya.
2. Ketika musim semi tiba, salju-salju mencair dan menimbulkan air bah serta menggenangi
dataran rendah yang amat luas.
Keadaan tersebut dihadapi oleh masyarakat Cina dengan membuat tanggul raksasa. Sungai Hwang-
Ho disebut Sungai Kuning, karena air yang mengalir berwarna kuning.

Di Lembah Sungai Hwang-Ho yang subur ini, pada tahun 2500 SM, tumbuh peradaban manusia
yang didukung oleh bangsa Han. Bangsa tersebut merupakan campuran ras Mongoloid dengan ras
Kaukasoid. Menurut cerita, pada sekitar 1800-1600 SM di Lembah Sungai Hwang-Ho telah berdiri
pemerintahan Dinasti Hsia dengan dasar budaya perunggu, tetapi masyarakatnya belum mengenal
tulisan.

Sistem Pemerintahan, Pertanian dan Perdagangan, Aksara,Kepercayaan, Teknologi,


Kalender, Filsafat (klik disini)
3. Peradaban Lembah Sungai Eufrat dan Tigris (Mesopotamia)
Peradaban Mesopotamia berkembang di Lembah Sungai Eufrat dan Tigris. Wilayah peradaban ini
sekarang menjadi bagian dari negara Irak. Istilah Mesopotamia berasal dari bahasa Yunani, yaitu
mesos artinya tengah dan potamos artinya sungai. Peradaban ini pada awalnya dibangun oleh
bangsa Sumer dan Semit. Peradaban Mesopotamia hidup dari sektor pertanian dengan sistem
irigasinya yang sudah tertata rapi.

Peradaban Mesopotamia banyak meninggalkan hasil kebudayaan seperti: sistem kepercayaan,


hukum, iimu pengetahuan, dan tulisan. Hasil peradaban tersebut berasal dari Kebudayaan Sumeria,
Akkad, Babylonia, dan Assyria.
Sistem Pemerintahan, Penduduk dan Masyarakat, Pertanian dan Pengairan, Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi, Aksara,Penanggalan/Kalender, Kepercayaan, Hukum
(klik disini)
B. Pusat Peradaban Kuno di Afrika
Pusat Peradaban di Lembah Sungai Nil (Mesir Kuno)
Lembah Sungai Nil yang subur telah melahirkan peradaban Mesir Kuno. Peradaban tersebut
berlangsung sejak sekitar tahun 3500 SM sampai 343 SM. Hal ini diketahui melalui penemuan
sebuah batu tulis di daerah Rosetta oleh pasukan Prancis yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte.
Batu tulis tersebut berhasil dipaca oleh seorang Prancis yang bernama Jean Francois
Champollion (1800 M) sehingga sejak tahun itu terbukalah tabir sejarah Mesir Kuno yang berasal
dari tahun 3500 SM.
Sungai Nil bersumber dari suatu mata air yang tertelak jauh di daratan tinggi Afrika Timur. Sungai
Nil mengalir ke utara dan setiap tahun mendatangkan banjir. Banjir inilah yang mengubah padang
pasir menjadi lembah-lembah yang subur. Seorang sejarawan dari Yunani bernama Herodotus
menjuluki daerah Mesir sebagai daerah hadiah dari Sungai Nil. Di muara Sungai Nil terdapat suatu
delta yang luas dan situlah terletah kota-kota penting, seperti Kairo, Iskandarja, Abusir, dan Rosetta.

PENGERTIAN KEBUDAYAAN DAN

PERADABAN

1. Pengertian kebudayaan

Pada modul 2 ini Anda telah mempelajari tentang Kebudayaan Masyarakat

Prasejarah Indonesia.

Masih ingatkah Anda definisi kebudayaan itu?

Untuk mengingat kembali dan lebih memperdalam pemahaman Anda mengenai

kebudayaan maka simaklah bacaan di bawah ini dengan seksama.

Kebudayaan dalam bahasa Inggris disebut culture. Kata tersebut sebenarnya berasal

dari bahasa Latin = colere yang berarti pemeliharaan, pengolahan tanah menjadi tanah

pertanian. Dalam arti kiasan kata itu diberi arti “pembentukan dan pemurnian jiwa”.

Sedangkan kata budaya berasal dari bahasa Sansekerta yaitu kata buddayah. Kata
buddayah berasal dari kata budhi atau akal. Manusia memiliki unsur-unsur potensi budaya

yaitu pikiran (cipta), rasa dan kehendak (karsa). Hasil ketiga potensi budaya itulah yang

disebut kebudayaan. Dengan kata lain kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa

manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Dengan cipta manusia mengembangkan kemampuan alam pikir yang menimbulkan ilmu

pengetahuan. Dengan rasa manusia menggunakan panca inderanya yang menimbulkan

karya-karya seni atau kesenian. Dengan karsa manusia menghendaki kesempurnaan

hidup, kemuliaan dan kebahagiaan sehingga berkembanglah kehidupan beragama dan

kesusilaan.

PERADABAN LEMBAH SUNGAI GANGGA


Posted on 21 Februari 2010 by hasheem
 
 
13 Votes

Pusat Peradaban
Lembah Sungai Gangga terletak antara Pegunungan Himalaya dan Pegunungan Windya-Kedna. Sungai itu bermata
air di Pegunungan Himalaya dan mengalir melalui kota-kota besar seperti Delhi, Agra, Allahabad, Patna, Benares,
melalui wilayah Bangladesh dan beruaram di teluk Benggala. Sungai Gangga bertemu dengan sungai Kwen Lun.
Dengan keadaan alam seperti ini tidak heran bila Lembah Sungai Gangga sangat subur.
Pendukung peradaban Lembah Sungai Gangga adalah bangsa Aria yang termasuk bangsa Indo German. Mereka
datang dari daerah Kaukasus dan menyebar ke arah timur. Bangsa Aria memasuki wilayah India antara tahun 2000-
1500 SM, melalui celah Kaiber di pegunungan Himalaya. Mereka adalah bangsa peternak dengan kehidupannya
terus mengembara. Tetapi setelah berhasil mengalahkan bangsa Dravisa di Lembah Sungai Shindu dan menguasai
daerah yang subur, mereka akhirnya bercocok tanam dan hidup menetap. Selanjutnya mereka menduduki Lembah
Sungai Gangga dan terus mengembangkan kebudayaannya.
Pada dasarnya peradaban dan kehidupan bangsa Hindu telah tercantum dalam kitab suci Weda (Weda berarti
pengetahuan), juga dalam kitab Brahmana dari Upanisad. Ketiga kitab itu menjadi dasar kehidupan orang-orang
Hindu.
Kitab suci Weda merupakan kumpulan dari hasil pemikiran para pendeta (Resi). Pemikiran-pemikiran para pendeta
(Resi) itu dibukukan oleh Resi Wiyasa.
Empat bagian Kitab Weda
· Reg-Weda, berisi syair-syair pemujaan kepada dewa-dewa.
· Sama-Weda, memuat nyanyian-nyanyian yang dipergunakan untuk memuja dewa-dewa.
· Yayur-Weda, memuat bacaan-bacaan yang diperlukan untuk keselamatan.
· Atharwa-Weda, memuat ilmu sihir untuk menghilangkan marabahaya.
Keempat buku itu ditulis pada tahun 550 SM dalam bahasa Sansekerta.
Ajaran agama Hindu memuja banyak dewa (polytheisme). Dewa utama yang dipuja dalam agama Hindu adalah
Dewa Brahma sebagai pencipta, Dewa Wisnu sebagai pemelihara atau pelindung, Dewa Siwa sebaga pelebur
(pembinasa/penghancur). Di samping itu, juga dipuja dewa-dewa seperti Dewi Saraswati (Dewi Kesenian), Dewi Sri
(Dewi Kesuburan), Dewa Baruna (Dewa Laut), Dewa Bayu (Dewa Angin), Dewa Agni (Dewa Api), dan lain-lain.
Umat Hindu yang ada di India berjiarah ke tempat-tempat suci seperti kota Benares, yaitu sebuah kota yang
dianggap sebagai tempat bersemayamnya Dewa Siwa.
Sungai Gangga juga dianggap keramat dan suci oleh umat Hindu. Menurut kepercayaan umat Hindu India, “air
Sungai Gangga” dapat menyucikan diri manusia dan menghapus segala dosa.
Agama Budha muncul ketika beberapa golongan menolak dan menentang pendapat kaum Brahmana. Golongan ini
dipimpin oleh Sidharta Gautama (531 SM).
Sidharta Gautama adalah putera mahkota dari kerajaan Kapilawastu (Suku Sakia). Ia termasuk kasta Ksatria.
Setelah kurang lebih tujuh tahun mengalami berbagai cobaan berat, penyesalan dan penderitaan, akhirnya ia
mendapatkan sinar terang di hati sanubarinya dan menjadilah Sidharta Gautama Sang Budha (artinya Yang Disinari).
Pertama kali Sang Budha berkotbah di Taman Rusa (Benares). Agama Budha tidak mengakui kesucian kitab-kitab
Weda dan tidak mengakui aturan pembagian kasta di dalam masyarakat. Oleh karena itu ajaran agama Budha
sangat menarik bagi golongan kasta rendah. Kitab suci agama Budha bernama Tripitaka (Tipitaka).
Pemerintahan
Kerajaan Gupta didirikan oleh Raja Candragupta I (320-330 M) dengan pusatnya di lembah Sungai Gangga.
Kerajaan Gupta mencapai masa yang paling gemilang ketika Raja Samudra Gupta (cucu Candragupta I) berkuasa.
Ia menetap di kota Ayodhia sebagai ibu kota kerajaannya.
Raja Samudragupta digantikan oleh anaknya yang bernama Candragupta II (375-415 M). Candragupta II terkenal
sebagai Wikramaditiya. Pada masa pemerintahan Candragupta II terkenal seorang pujangga yang bernama Kalidasa
dengan karangannya berjudul Syakuntala.
Setelah meninggalnya Candragupta II, kerajaan Gupta mulai mundur. Bahkan berbagai suku bangsa dari Asia
Tengah melancarkan serangan terhadap kerjaan Gupta. Maka hampir dua abad, India mengalami masa kegelapan
dan baru pada abad ke-7 M tampil seorang raja kuat yang bernama Harshawardana.
Ibu kota Kerajaan Harsa adalah Kanay. Pujangga yang terkenal di masa kekuasaan Harshawardana bernama
pujangga Bana dengan buku karangannya berjudul Harshacarita.
Setelah masa pemerintahan Raja Harshawardana hingga abad ke-11 M tidak pernah diketahui adanya raja-raja yang
berkuasa. India mengalami masa kegelapan.
Bentuk Kebudayaan Lembah Sungai Gangga
Kebudayaan Lembah Sungai Gangga merupakan campuran antara kebudayaan bangsa Arya dengan kebudayaan
bangsa Dravida. Kebudayaan ini lebih dikenal dengan kebudayaan Hindu. Daerah-daerah yang diduduki oleh
bangsa Indo-Arya sering disebut dengan Arya Varta (Negeri Bangsa Arya) atau Hindustan (tanah milik bangsa
Hindu). Bangsa Dravida mengungsi ke daerah selatan, kebudayaannya kemudian dikenal dengan nama kebudayaan
Dravida

PERADABAN LEMBAH SUNGAI KUNING


Posted on 21 Februari 2010 by hasheem
 
 
60 Votes
Sejarah tertua di Cina dimulai dari muara Sungai Kuning (Hwang-Ho, sekarang bernama Huang-He). Tetapi di Cina
terdapat dua sungai besar, yaitu Sungai Hwang-Ho dan Yang Tse Kiang (Sekarang bernama Chang Jiang).
Letak Geografis
Sungai Kuning atau Hwang-Ho bersumber di daerah pegunungan Kwen-Lun di Tibet. Setelah melalui daerah
pengunungan Cina Utara, sungai panjang yang membawa lumpur kuning itu membentuk dataran rendah Cina dan
bermuara di Teluk Tsii-Li di Laut Kuning. Sedang di dataran tinggi sebelah selatan mengalir Sungai Yang Tse Kiang
yang berhulu di Pegunungan Kwen-Lun (Tibet) dan bermuara di Laut Cina Timur.

Pertanian
Pada daerah yang subur itu masyarakat Cina hidup bercocok tanam seperti menanam gandum, padi, teh, jagung dan
kedelai. Pertanian Cina kuno sudah dikenal sejak zaman Neolitikum, yakni sekitar tahun 5000 SM. Kemudian pada
masa pemerintahan Dinasti Chin (221-206 SM) terjadi kemajuan yang mencolok dalam sistem pertanian. Pada masa
ini pertanian sudah diusahakan secara intensif. Pupuk sudah dikenal untuk menyuburkan tanah. Kemudian
penggarapan lahan dilakukan secara teratur agar kesuburan tanah dapat bertahan. Irigasi sudah tertata dengan baik.
Pada masa ini lahan gandum sudah diusahakan secara luas.
Teknologi
Bumi Cina mengandung berbagai barang tambang seperti batu bara, besi, timah, wolfram, emas dan tembaga, yang
sebagian besar terdapat di daerah Yunan. Pembuatan barang-barang seperti perhiasan, perabotan rumah tangga,
alat-alat senjata seperti pisau, pedang, tombak, cangkul, sabit dan lain-lain, menunjukan tingginya tingkat
perkembangan teknologi masyarakat Cina pada saat itu.
Aksara dan Bahasa
Masyarakat Cina sudah mengenal tulisan, yaitu tulisan gambar. Tulisan gambar itu merupakan sebuah lambang dari
apa yang hendak ditunjukkan. Tulisan itu merupakan salah satu sarana komunikasi. Untuk memupuk rasa persatuan
dan rasa persaudaraan, pada permulaan abad ke-20 dikembangkan pemakaian bahasa persatuan, yaitu bahasa
Kuo-Yu.
Pemerintahan
Dalam perjalan sejarahnya, ada dua macam sistem pemerintahan yang pernah dianut dalam kehidupan kenegaraan
Cina kuno, yaitu:
·    Sistem Pemerintahan Feodal, dalam masa pemerintahan ini, kaisar tidak menangani langsung urusan
kenegaraan. Kondisi ini berlatar belakang bahwa kedudukan kaisar bersifat sakral. Kaisar dihormati sebagai utusan
atau bahkan anak dewa langit, sehingga tidak layak mengurusi politik praktis.
·    Sistem Pemerintahan Unitaris, kaisar berkuasa mutlak dalam memerintah. Kekuasaan negara berpusat di tangan
kaisar, sehingga kaisar campur tangan dalam segala urusan politik praktis.
Dinasti  yang Berkuasa
(1)    Dinasti pertama yang berkuasa di Cina adalah dinasti Syang (Hsia).
Berdasarkan cerita rakyat Cina, pada zaman dinasti Syang telah berkembang sistim kepercayaan memuja para
dewa. Dewa tertinggi yang bernama Dewa Shang-Ti. Dinasti Syang berakhir sekitar tahun 1766 SM dan digantikan
oleh dinasti Yin (1700-1027 SM).
(2)    Dinasti Chou adalah dinasti ketiga yang berkuasa di Cina.
Pada zaman kekuasaan dinasti Chou ini muncul tokoh-tokoh filsafat yang memiliki peranan penting dalam
perkembangan kehidupan rakyat Cina hingga kini, seperti Lao Tse dan Kong Fu Tse.
Dinasti ini didirikan oleh raja Cheng yang bergelar Shih Huang Ti.
Tembok Besar  Cina
Untuk menghalang-halangi gerakan-gerakan dari bangsa pengembara yang berada di sebelah utara negeri Cina,
Shih Huang Ti memerintahkan untuk membangun tembok besar yang dikerjakan selama kira-kira 18 abad dan
berakhir pada zaman Dinasti Ming (abad ke-17 M).
Setelah Shih Huang Ti meninggal pada tahun 210 SM, para gubernur dari tiap-tiap provinsi berusaha untuk merebut
kekuasaan tertinggi di Cina. Dalam keadaan kacau itu, Liu Pang muncul bersama pasukannya dan berhasil
mengalahkan lawan-lawannya dan mengatasi kekacauan tersebut. Setelah berhasil menduduki tahta kekaisaran,
selanjutnya Liu Pang mendirikan dinasti baru bernama Dinasti Han. Pada masa kekuasaan dinasti ini, ajaran Kong
Fu Tse mulai diterapkan dan dikembangkan lagi.
(3)    Dinasti Han
Dinasti Han mencapai masa kejayaannya di bawah pemerintahan kaisar Han Wu Ti. Kerajaan Cina meliputi Asia
Tengah, Kore, Mansyuria Selatan, Anam, Sinking.
Setelah kaisar Han Wu Ti meninggal pada tahun 87 M, Dinasti Han mengalami kemunduran dan akhirnya runtuk
pada tahun 221 M. ketika terjadi kekacauan bangsa tartar menyerang Cina, dan akhirnya sebagian negeri Cina dapat
dikuasainya. Namun pada abad ke-7 M negeri Cina berhasil dipersatukan kembali di bawah pemerintahan kaisar-
kaisar dari Dinasti T’ang.
(4)    Dinasti Tang
Kerajaan T’ang didirikan oleh Li Shih Min yang terkenal dengan nama Kaisar T’ang T’ai Tsung. Ia memperluas
wilayah kekuasaannya ke luar negeri Cina seperti selatan menguasai Ton-kin, Annam dan Kamboja. Ke sebelah
barat menguasai Persia dan laut Kaspia. Di bawah kekuasaan T’ang T’ai Tsung, dinasti T’ang mencapai masa
kejayaannya. Pada bidang seni syair dan seni lukis terdapat seniman-seniman yang terkenal seperti Li Tai Po, Tu Fu,
dan Wang Wei.
Tindakan-tindakan kaisar T’ang T’ai Tsung yang menarik perhatian rakyatnya adalah sebagai berikut:
·    Dikeluarkannya undang-undang yang mengatur pembagian tanah.
·    Membuat peraturan-peraturan pajak.
·    Membagi Kerajaan Cina menjadi 10 Provinsi.
Pada abad ke-10 M, dinasti T’ang runtuh dan negeri Cina kembali mengalami kekacauan dan silih berganti raja-raja
memerintah. Baru pada tahun 960 kekacauan ini berhasil diatasi dan selanjutnya berdiri Dinasti Sung.
Filsafat
Filsafat Cina berkembang pada masa pemerintahan Dinasti Chou. Pada masa itu lahir tiga ahli filsafat Cina, yakni
Lao Tse, Kong Fu Tse, dan Meng Tse.
(1)    Ajaran Lao Tse tercantum dalam bukunya yang berjudul Tao Te Cing. Lao Tse percaya bahawa ada semangat
keadilan dan kesejahteraan yang kekal dan abadi, yaitu bernama Tao. Ajaran Lao Tse bernama Taoisme.
(2)    Ajaran Kong Fu Tse berdasarkan Tao juga. Menurut ajaran Kong Fu Tse, Tao adalah sesuatu kekuatan yang
mengatur segala-galanya dalam alam semesta ini, sehingga tercapai keselarasan.
(3)    Meng Tse (372-280 SM) adalah seorang murid Kong Fu Tse yang melanjutkan ajaran gurunya.
Kebudayaan
Ajaran Lao Tse, Kong Fu Tse dan Meng Tse mulai dibukukan, baik oleh filsuf itu sendiri maupun oleh para
pengikutnya. Li Tai Po dan Tu Fu merupakan dua orang pujangga terkenal yang hidup di zaman Dinasti T’ang (abad
ke-118 M).
Tembok Besar Cina
Tembok Besar Cina (The Great Wall of China) dibangun pada masa pemerintahan Dinasti Chin. Namun, sebelum
dinasti Chin berkuasa di Cina, sebenarnya di daerah Cina utara sudah dibangun dinding terpisah untuk menangkal
serangan yang dilakukan oleh suku di sebelah utara Cina. Pada masa pemerintahan kaisar Shih Huang TI, dinding-
dinding itu dihubungkan menjadi tembok raksasa yang panjangnya mencapai 7000 kilometer dan tingginya 16 meter
serta lebarnya 8 meter. Pada jarak tertentu didirikan benteng pertahan yang dijaga ketat oleh pasukan Cina. Tembok
raksasa ini dibangun dalam waktu 18 abad lamanya dan selesai pada masa kekuasaan Dinasti Ming (abad ke-17 M).
Kuil
Salah satu kuil yang terkenal di Cina bernama Kuil Dewa Beijing. Terbuat dari batu pualam yang dikelilingi tiga
pelataran yang amat indah serta di bagian tengah terdapat tangga yang terbuat dari batu pualam pilihan. Atap
bangunan dibuat berlapis tiga.
Istana
Istana kaisar atau raja Cina dibangun dengan sangat megah dan indah. Tujuannya sebagai tanda penghormatan
terhadap raja atau kaisar.
Senikerajinan
SeniLukis
Perkembangan seni lukis sangat pesat, bahkan lukisan-lukisan hasil karya dari tokoh-tokoh ternama menghiasi
dinding tembok istana atau kuil-kuil.
Keramik
Keramik merupakan ciri khas dari hasil karya masyarakat Cina. Keramik-keramik ini memiliki nilai sangat tinggi dan
bahkan menjadi barang yang diperdagangkan oleh masyarakat Cina

PERADABAN LEMBAH SUNGAI NIL


Posted on 21 Februari 2010 by hasheem
 
 
15 Votes
i.    Letak Geografis Mesir
Terletak di benua Afrika :
Sebelah Barat berbatasan    : Libia
Sebelah Timur berbatasan    : Laut Merah
Asebalah Utara berbatasan    : Laut Tengah
Sebelah Selatan berbatasan : Sudan
Antara Laut Tengah dan Laut Merah terdapat Terusan Suez yang menghubungkan pelayaran Eropa dan Asia

ii.    Hasil Kebudayaan Mesir Kuno


Kebudayaan Mesir berkembang sejak 3000 SM,  di Lembah Sungai Nil, yaitu sungai terpanjang di dunia
Hasil-hasil kebudayaan Mesir Kuno antara lain :
·    Piramida, yaitu bangunan yang terbuat dari batu yang disusun berbebtuk kerucut yang berfungsi untuk
menyimpan mummi. Mummi adalah mayat raja-raja Mesir Kuno yang diawetkan
·    Obelisk, adalah tugu-tugu yang menjulang tinggi ke angkasa, sebagi tempat pemujaan
·    Sphinx, adalah patung hewan-hewan mitologis yang bebadan singa dan bermuka manusia
·    Hieroglyph, adalah huruf bebrbebtuk gambar yang diukir pada batu. Hieroglyph ini menjadi dasar alphabet yang
sekarang kita pakai.
Penelitian tentang huruf Hieroglyph pertama kali dilakukan oleh Heredotus abad ke-6 SM, tetapi ia tidak berhasil;
mengungkapkan isi tulisan tersebut.
·    Batu Roseta yaitu batu bertulis yang ditemukan di tepi Sungai Roseta. Dalam batu ini terdapat tulisan Hieroglyp
dan tulisan Yunani Kuno.
Isi tulisan Hieroglyph baru dapat diketahui setelah ditemukannya Batu Roseta,
Mesir merupakan satu-satunya pusat kebudayaan tertua di benua Afrika yang berasal dari tahun 4000 SM. Hal ini
diketahui melalui penemuan sebuah batu tulis di daerah Rosetta oleh pasukan Perancis yang dipimpin oleh
Napoleon Bonaparte (1797-1799). Ketika itu pasukan Perancis yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte melancarkan
serangan dan pendudukan terhadap daerah Mesir (1797-1798). Batu tulis itu berhasil dibaca oleh seorang Perancis
yang bernama Jean Francois Champollion (1800) sehingga sejak tahun itu terbukalah tabir sejarah Mesir Kuno yang
berasal dari tahun 4000 SM.
Untuk mengungkap isi tulisan Hieroglyph tersebut Napoleon menyuruh sejarawan Perancis yang bernama
Champollion .
Hasil penelitian  Champollion selama 20 tahun dapat mengungkap sejarah Mesir Kuno sehingga menghasilkan
perpustakaan Mesir Kuno yang ditulis diatas bahan Papyrus (tumbuhan air yang berada di tepi Sungai Nil).
iii.    Ilmu Pengetahuan Mesir Kuno
Bangsa Mesir Kuno telah mengenal :
·    Ilmu Astronomi (ilmu Bintang), yaitu : dengan mengamati siklus bintang Sirius atau Sothis  yang bertepatan
dengan pasang naiknya air Sungai Nil. Hasilnya : mereka sudah mengenal kalender yaitu  setahun  terdiri dari 12
bulan, setiap bulan 30 hari, jadi setahun ada 360 hari, kemudian direvisi menjadui 365 hari
·    Ilmu Kedokteran yang terdiri dari 3 jenis aliran :
·    Mengutamakan penyembuhan penyakit dengan obat-obatan
·    Mengutamakan penyembuhan penyakit secara anatomis tubuh  dan bagian-bagiannya (pijat refleksi)
·    Mengutamakan penyembuhan penyakit secara gaib(magic)
iv.    Konsep Kepercayaan Mesir Kuno
·    Dewa bangsa Mesir kuno adalah Dewa Ammon yaitu Dewa Matahari. Raja Mesir Firaun menganggap dirinya
adalah anak Dewa Ammon.Burung Elang sebagi burung penghubung antara Dewa Ammon dan manusia
·    Bangsa Mesir kuno percaya bahwa, Roh orang meninggal akan hidup terus asal badannya utuh. Sehingga
mayatnya diawetkan menjadi mummi.
·    Bangsa Mesir kuno juga beranggapan bahwa kehidupan di alam baqa sama dengan di dunia.
v.    Kerajaan Mesir Kuno
·    Kerajaan Mesir Kuno dipimpin oleh seorang Raja yang bernama Fir’aun dengan kekuasan mutlak. Raja sebagai
kepala agama dan panglima angkatan perang.
·    Sistem Feodal, raja dan bangsawan mempunyai tanah yang luas
·    Sistem Pajak, petani wajib menyerahkan 1/5 bagian dari hasil panennya sebagi pajak
·    Sistem Tata pemerintahan
·    Sensus Penduduk dan ternak, pengukuran tanah
vi.     Pemerintahan
Raja-raja dari zaman Mesir Tua bertahta di Thinis. Raja yang pertama bernama Firaun Menes. Pada awalnya
kerajaan Mesir terdiri dari dua kerajaan, yaitu kerajaan Mesir Hulu dan Mesir Hilir. Kedua kerajaan ini berhasil
dipersatukan oleh Firaun Menes. Oleh karena itu, Raja Mesir juga disebut dengan nama Nesutbiti (Raja Mesir Hulu
dan Mesir Hilir). Raja Mesir memakai mahkota kembar. Raja-raja yang terkenal dari zaman Kerajaan Mesir Tua
antara tahun 2800-2700 SM adalah Raja Chufu (Cheops), Chefren, dan Menkaure.
Pada masa pemerintahan Firaun Pepi I (±2500 SM), kerajaan Mesir memperluas daerahnya sampai ke Nubia
Selatan dan Abessynia. Tetapi setelah masa pemerintahan Firaun Pepi II, kerajaan Mesir dengan pusatnya Memphis
semakin lemah dan musuh-musuh dari luar mendapat kesempatan untuk memecah belah kerajaan Mesir menjadi
kerajaan-kerajaan kecil.
Kerajaan Mesir telah terpecah belah akibat terjadinya pertentangan dan persaingan antara kaum bangsawan feodal.
Persaingan dan pertentangan ini berhasil diatasi dan dipersatukan oleh raja dari kerajaan Thebe yang bernama
Firaun Sesostris III (±1880 SM). Bahkan raja ini berhasil memperluas wilayahnya ke daerah Nubia. Firaun Sesostris
III juga menyerang dan menduduki daerah Palestina, bahkan sampai ke daerah Sichem.
Setelah bangsa Hyksos berkuasa di Mesir, mereka menetapkan ibu kotanya di Awaris (di daerah Delta Timur). Dari
daerah ini mereka melancarkan serangan dan pendudukan ke daerah Mesir maupun ke Palestina dan Syria. Namun
bangsa Mesir tidak mau dikuasai oleh bangsa Hyksos, maka di bawah pimpinan kerajaan Thebe, bangsa Mesir
berhasil mengusir bangsa Hyksos. Ibu kota Awaris berhasil diduduki oleh raja-raja Thebe. Dengan demikian
berdirilah kerajaan Mesir Baru.
Raja Thebe yang memimpin bangsa Mesir mengusir bangsa Hyksos bernama Firaun Ahmosis I. Setelah masa
pemerintahan Raja Ahmosis I, kerajaan Mesir terus melakukan perluasan wilayahnya sampai ke daerah Asia Barat di
bawah pimpinan Firaun Thutmosis I.
Raja terbesar dari zaman kerajaan Mesir Baru adalah Firaun Thutmosis III (1500-1447 SM). Negara-negara yang
tunduk kepada kekuasaan Mesir diantaranya Babylonia, Assyria, Cicilia, Cyprus dan lain-lain. Setelah Raja
Thutmosis III meninggal, ia digantikan oleh Firaun Amenhotep II (1447-1420 SM). Pengganti Raja Amenhotep II
adalah Firaun Thutmosis IV. Untuk tetap mempertahan wilaya kerajaan yang luas itu, Fitaun Thutmosis IV menjalin
persahabatan dengan raja-raja di sekitarnya, seperti dengan Firaun Mitanni dan Babylonia. Persahabatan dengan
Firaun Mitanni diperkuat dengan perkawinan antara Firaun Thutmosis IV dengan Putri Firaun Artatama. Setelah
Firaun Thutmosis meninggal, ia digantikan oleh Firaun Amenhotep IV.
Pada masa pemerintahan Firaun Amenhotep IV, muncul kepercayaan baru yang bersifat monotheis. Tindakan Firaun
Amenhotep IV ditentang oleh para pendeta dari agama Amon. Dan untuk menghindari terjadinya pertentangan itu, ia
memindahkan ibu kota keFiraunannya dari Thebe ke Al Amarna.
Dengan meninggalnya Firaun Amenhotep IV, para pendeta dari agama Amon dapat merebut kembali kekuasaannya,
sehingga menantu dan pengganti Firaun Amenhotep IV yang bernama Firaun Tut-Ankh-Amon (±1359 SM) terpaksa
tunduk kepada pendeta-pendeta agama Amon di Thebe. Di bawah pemerintahan Firaun Tut-Ankh-Amon, kerajaan
Firaun mengalami kemunduran dan akhirnya terpecah belah menjadi kerajaan-kerajaan kecil.
Namun di bawah pemerintahan Firaun Haremheb (1350-1315 SM), keFiraunan Mesir berhasil dipersatukan kembali.
Salah seorang keturunannya yang terkenal adalah Firaun Sethos I (orang Yunani menyebutkan Sesostris).
Selanjutnya di bawah pemerintahan Firaun Ramses II (1275-1220 SM) kerajaan Mesir diperluas lagi hingga berhasil
menguasai seluruh wilayah Palestina dan mengalahkan bangsa Hittit yang mengacau di Asia Barat.
Firaun Ramses II digantikan oleh Firaun Ramses III dan setelah Firaun Ramses III meninggal, keFiraunan Mesir
mengalami kemunduran dan bahkan beberapa kali dikuasai oleh bangsa asing.
vi.     Kepercayaan
Masyarakat Mesir Kuno percaya dan memuja banyak dewa (polytheisme). Dewa-dewa yang dipuja bangsa Mesir
diantaranya: Dewa Osiris sebagai dewa tertinggi, Dewa Thot (dewa pengetahuan), Dewa Anubis (dewa berkepala
anjing) sebagai dewa kematian, Dewa Apis berwujud Sapi, Dewa Ra (Dewa Matahari) dan kemudian menjadi Dewa
Amon-Ra (Dewa Bulan Matahari).
vii.    Keruntuhan Mesir Kuno
Keruntuhan Mesir Kuno pertama kali disebabkan oleh perselisishan antara golongan agama dan raja. Yang dimulai
pada masa Pharao Akhnaton 1500 SM. Sejak terbunuhnya Pharao Akhnaton kerajaan Mesir Kuno tenggelam dari
kejayaannya. Selain itu oleh serangan bangsa-bangsa lain seperti : Bangsa Hitit, Persia, Yunani, Romawi, Arab,
Turki, Inggris dan Perancis.

PERADABAN LEMBAH SUNGAI INDUS


Posted on 21 Februari 2010 by hasheem
 
 
16 Votes
I    Letak Geografis
·    Di sebelah Utara berbatasan dengan China yang dibatasi Gunung Himalaya
·    Selatan berbatasan dengan  Srilanka yang dibatasi oleh Samudera Indonesia
·    Barat berbatasan dengan Pakistan
·    Timur berbatasan dengan Myanmar dan Bangladesh

II    Peradaban sungai Indus (2500 SM)


·    Kebudayaan kuno India ditemukan di kota tertua India yaitu daerah Mohenjodaro dan Harappa .
·    Penduduk Mohenjodaro & Harappa adalah bangsa Dravida
·    Mohenjodaro dan Harappa merupakan kota tua yang dibangun berdasarkan :
·    Perencanaan yang sudah maju
·    Rumah-rumah terbuat dari batu-bata
·    Jalan raya lurus dan lebar
·    Saluran air bagus
·    Terdapat hubungan dagang antara Mohenjodaro dan Harappa dengan Sumeria.
Pada abad 16 SM, bangsa Arya (pengembara) datang ke India secara bergelombang dan menetap di dataran
rendah Sungai Gangga dan Sungai Yamuna.
Akibat kedatangan bangsa Arya maka penduduk asli menjadi golongan manusia yang paling rendah yaitu kasta
Syudra. Pembagian kasta oleh bangsa Arya dimaksudkan supaya tidak terjadi percampuran antara penduduk asli
dan bangsa Arya.
Kasta dibagi menjadi 4 srata yaitu :
1)    Kasta Brahmana, para pendeta
2)    Kasta Ksatrya, Raja dan tentara (Arya)
3)    Kasta Waisya, pedagang dan penguasa
4)    Kasta Syudra, buruh dan petani
Selain itu terdapat juga Golongan Paria yaitu golongan tanpa kasta yang sangat hina dan menyedihkan.
III.    Konsep Kepercayaan
1)    Agama Hindu
·    Kepercayaan bangsa Arya adalah Hindu
·    Kitab sucinya Weda
·    Dewa Terpenting agama Hindu adalah :
·    Brahma, dewa pencipta alam
·    Wisynu, dewa pemelihara Alam
·    Syiwa, dewa perusak alam
·    Falsafah Hindu yaitu “Uppanisad” pada intinya membahas hubungan antara Brahman dan Atman. Brahman
sumber kesucian dan kebersihan sedangkan Atman adalah manusia
2)    Agama Budha
·    Lahirnya agama Budha merupakan reaksi terrhadap agama Hindu, yang dipelopori oleh Sidharta Gautama (566-
486 SM), anak Shidodana, Raja Kapilawastu Nepal.
·    Agama Budha berkembang pesat pada masa  Raja Asyoka (3 SM) hingga menyebar ke Srilanka, China, Jepang,
Thailand,Kamboja dan Indonesia.
iv.    Kesusastraan
Kesusatraan India yang terkenal adalah kisah Mahabrata dan Ramayana, yang berisi tentang perang antara
Pandawa dan Kurawa.

Peradaban Awal di Asia dan Afrika


A. Pusat-Pusat Peradaban Awal di Asia
1. Peradaban di India
Daerah India merupakan salah satu tempat munculnya peradaban tertua di dunia khususnya di
Asia. Daerah India merupakan suatu Jazirah Benua Asia yang disebut dengan nama anak benua. Di
sebelah utara daerah India terbentang Pegunungan Himalaya yang menjadi pemisah India dengan
daerah lainnya di Asia.
Antara Pegunungan Himalaya dan Hindu Kush terdapat Celah Kaibar. Celah Kaibar inilah yang
dilalui oleh masyarakat India untuk menjalin hubungan dengan daerah-daerah lain di Asia. Di tengah-
tengah daerah India terdapat Pegunungan Windya. Pegunungan ini membagi India menjadi dua bagian,
yaitu India Utara dan India Selatan. Pada daerah India bagian utara mengalir Sungai Shindu (Indus),
Gangga, Yamuna, dan Brahmaputra. Daerah itu merupakan daerah yang subur sehingga sangat padat
penduduknya. Di daerah itu pulalah muncul pusat peradaban awal di Asia, yaitu peradaban Lembah
Sungai Indus dan Lembah Sungai Gangga.
a. Peradaban Lembah Sungai Indus (Klik disini)
b. Peradaban Lembah Sungai Gangga (India Kuno) (klik disini)
2. Peradaban Lembah Sungai Kuning (Cina Kuno)
Sejarah tertua di Cina dimulai dari muara Sungai Kuning (Hwang-Ho, yang sekarang bernama
Huang He). Wilayah yang sekarang bernama Cina, pada zaman dahulu disebut Chung-Kuo (negara
tengah). Mereka menyebut Chung-Kuo karena mereka yakin bahwa negerinya terletak di tengahtengah
dunia. Penduduknya pun disebut Chung Hwa (warga negara-negara tengah). Di kawasan Cina ini
mengalir dua sungai besar yaitu Sungai Hwang-Ho (Sungai Kuning) dan Sungai Yang Tse (yang sekarang
bernama Chang Jiang). Pada daerah-daerah inilah pertama kalinya tumbuh kebudayaan Cina. Tetapi
kenyataannya kebudayaan Cina hanya tumbuh dan berkembang di daerah Lembah Sungai Kuning
(Hwang-Ho).
Tumbuh dan berkembangnya kebudayaan Cina di Lembah Sungai Hwang-Ho didukung oleh
beberapafaktor sebagai berikut :
a. Air Sungai Hwang-Ho membeku pada musim dingin, sehingga sulit bagi masyarakat Cina
melaksanakan aktivitas kehidupannya.
b. Ketika musim semi tiba, salju-salju mencair dan menimbulkan air bah serta menggenangi
dataran rendah yang amat luas.
Keadaan tersebut dihadapi oleh masyarakat Cina dengan membuat tanggul raksasa.Sungai
Hwang-Ho disebut Sungai Kuning, karena air yang mengalir berwarna kuning.
Di Lembah Sungai Hwang-Ho yang subur ini, pada tahun 2500 SM, tumbuh peradaban manusia
yang didukung oleh bangsa Han. Bangsa tersebut merupakan campuran ras Mongoloid dengan ras
Kaukasoid. Menurut cerita, pada sekitar 1800-1600 SM di Lembah Sungai Hwang-Ho telah berdiri
pemerintahan Dinasti Hsia dengan dasar budaya perunggu, tetapi masyarakatnya belum mengenal
tulisan.
Sistem Pemerintahan, Pertanian dan Perdagangan, Aksara, Kepercayaan, Teknologi, Kalender, Filsafat
(klik disini)
3. Peradaban Lembah Sungai Eufrat dan Tigris (Mesopotamia)
Peradaban Mesopotamia berkembang di Lembah Sungai Eufrat dan Tigris. Wilayah peradaban
ini sekarang menjadi bagian dari negara Irak. Istilah Mesopotamia berasal dari bahasa Yunani, yaitu
mesos artinya tengah dan potamos artinya sungai. Peradaban ini pada awalnya dibangun oleh bangsa
Sumer dan Semit. Peradaban Mesopotamia hidup dari sektor pertanian dengan sistem irigasinya yang
sudah tertata rapi.
Peradaban Mesopotamia banyak meninggalkan hasil kebudayaan seperti: sistem kepercayaan, hukum,
iimu pengetahuan, dan tulisan. Hasil peradaban tersebut berasal dari Kebudayaan Sumeria, Akkad,
Babylonia, dan Assyria.
Sistem Pemerintahan, Penduduk dan Masyarakat, Pertanian dan Pengairan, Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, Aksara, Penanggalan/Kalender, Kepercayaan, Hukum (klik disini)
B. Pusat Peradaban Kuno di Afrika
Pusat Peradaban di Lembah Sungai Nil (Mesir Kuno)
Lembah Sungai Nil yang subur telah melahirkan peradaban Mesir Kuno. Peradaban tersebut
berlangsung sejak sekitar tahun 3500 SM sampai 343 SM. Hal ini diketahui melalui penemuan sebuah
batu tulis di daerah Rosetta oleh pasukan Prancis yang dipimpin oleh Napoleon Bonaparte. Batu tulis
tersebut berhasil dipaca oleh seorang Prancis yang bernamaJean Francois Champollion (1800 M)
sehingga sejak tahun itu terbukalah tabir sejarah Mesir Kuno yang berasal dari tahun 3500 SM.
Sungai Nil bersumber dari suatu mata air yang tertelak jauh di daratan tinggi Afrika Timur.
Sungai Nil mengalir ke utara dan setiap tahun mendatangkan banjir. Banjir inilah yang mengubah
padang pasir menjadi lembah-lembah yang subur. Seorang sejarawan dari Yunani bernama Herodotus
menjuluki daerah Mesir sebagai daerah hadiah dari Sungai Nil. Di muara Sungai Nil terdapat suatu delta
yang luas dan situlah terletah kota-kota penting, seperti Kairo, Iskandarja, Abusir, dan Rosetta.
Benua Eropa adalah sebuah kawasan yang tidak hanya dipisahkan oleh posisi
geografisnya, namun lebih disatukan oleh persamaan budayadan sejarahnya. Secara
geografis, Benua Eropa dibatasi oleh Pegunungan Ural dan Laut Kaspia di sebelah
timur, Samudera Arktik di utara, Samudera Atlantik di barat, dan Laut Tengah di
sebelah selatan.

Budaya

Dilihat budayanya, negara-negara di Benua Eropa memiliki akar budaya yang sama,
yaitu sebagai pewaris kebudayaan Romawi atau Yunani Kuno serta Kristen abad
pertengahan. Hanya Turki dan beberapa negara yang dulunya merupakan daerah
kekuasaannya yang memiliki sedikit perbedaan budaya. Hal ini disebabkan pengaruh
Islam yang telah lebih dulu masuk ke wilayah tersebut.

Secara garis besar, sejarah peradaban Eropa modern berawal dari abad klasik (Yunani
atau Romawi Kuno), abad pertengahan, abad renaisans, abad modern.

Abad Klasik

Pada masa ini, Eropa adalah suatu kawasan yang didominasi oleh
peradaban Yunani (abad ke-8 SM sampai abad ke-6 SM) dan Romawi Kuno (abad ke-
10 SM sampai abad ke-5 M). Kedua peradaban ini silih berganti mewarnai peradaban
Eropa secara keseluruhan dengan ciri khasnya masing-masing.

Masyarakat Yunani kuno mewariskan ilmu filsafat yang menekankan pada rasionalitas,


demokratisasi, dan logika berpikir bebas. Para filsuf yang terkenal, antara lain Socrates,
Plato, Aristoteles, dan Heredotus. Para filsuf tersebut telah mempengaruhi dasar-dasar
alam pikiran filsafat Eropa hingga saat ini. Sementara peradaban Romawi Kuno, telah
meletakkan dasar-dasar kenegaraan dan peradaban modern bagi bangsa Eropa saat
ini.

Peninggalan dari kejayaan peradaban Romawi terlihat dari bangunan-bangunannya


yang megah dengan tata letak kota yang telah didesain secara rapi dan sistematis. Di
kemudian hari, tepatnya pada masa renaisans, warisan seni arsitektur Romawi tersebut
berjaya kembali dengan maraknya seniman abad pertengahan yang berkarya
berdasarkan tradisi Romawi Kuno sebelumnya.

Abad Pertengahan

Oleh para sejarawan, abad pertengahan dimulai saat jatuhnya Romawi Barat oleh
bangsa Jerman yang kemudian dipersatukan kembali oleh Raja Charlemagne dari
Franka pada abad ke-5 M sampai jatuhnya Konstantinopel di Romawi Timur di abad ke-
14 M.

Setelah Charlemagne berhasil menyatukan kembali daerah bekas kekuasaan Romawi


Barat, terjadilah simbiosis aneh antara penguasadengan tahta suci Roma. Pada masa
itu, tidak ada yang bisa menjadi kaisar kecuali dinobatkan oleh Paus di Roma (Romawi
Barat).

Sementara itu, secara de jure, provinsi-provinsi bekas Romawi Barat yang telah


disatukan kembali oleh Charlemagne tersebut masih tunduk pada kaisar di
Konstantinopel (Romawi Timur), yang merupakan satu-satunya sumber otoritas hukum.
Oleh sebab itu, tidak jarang penguasa kuat justru menggantikan paus yang sedang
berkuasa.

Pada abad pertengahan ini, pengaruh agama Kristen sangat dominan dan
menancapkan kukunya di semua sektor kehidupan, termasuk pemerintahan. Tidak
heran bila ilmpu pengetahuan yang telah berkembang pada abad klasik digantikan oleh
dogma-dogma gerejayang justru mengekang pengetahuan. Bahkan, sains dianggap
sebagai ilmu sihir yang menjauhkan manusia pada Tuhan.

Tidak heran bila masa abad pertengahan bisa dikatakan sebagai masa kegelapan bagi
bangsa Eropa. Kebejatan moral diperlihatkan para pemimpin Roma beserta rakyatnya.
Beralihnya sumber pengetahuan Yunani Kuno kepada para cendikiawan muslim
ditenggarai sebagai penyebab mundurnya peradaban Eopa pada masa itu.

Sebaliknya, peradaban Islam yang berpusat di Baghdad sedang giat-giatnya menggali


berbagai cabang ilmu pengetahuan. Para cendikiawan muslim tersebut telah sukses
mentransfer pengetahuan berdasarkan buku-buku karya para filsuf Yunani Kuno
sehingga mereka tampil sebagai pemimpin peradaban pada masa itu.

Abad pertengahan berakhir saat jatuhnya Konstantinopel di Bizantium (pusat Romawi


qTimur) sehingga munculnya monarki-monarki nasionalsekitar abad ke-14 M dan mulai
berkembangnya renaisans di abad ke-15 M.

Masa Renaisans

Masa abad pertengahan yang ditandai dengan dominasi gereja yang sangat
membelenggu pengetahuan dan kebebasan, melahirkan renaisans (renaissance).
Renaissance berasal dari bahasa Latin, yaiture berarti 'kembali' dan naitre berarti 'lahir
kembali kreativitas yang selama ini membelenggu Eropa dan diilhami oleh kebudayaan
Eropa Klasik (Yunani dan Romawi)'.

Masa renaisans diawali dengan penjelajahan samudera, kebangkitan humanisme, serta


Reformasi Protestan, yang berlangsung dari abad ke-15 M hingga abad ke-16 M. Pada
masa ini, berbagai cabang ilmu pengetahuan berkembang pesat, berbarengan dengan
mundurnya pengaruh gereja yang sebelumnya sangat kuat.

Masa renaisans disebut juga sebagai abad pencerahan. Kesenian, sastra, sains,
dan musik, berkembang pesat dengan para tokohnya, seperti Leonardo da Vinci (1452-
1519), Nicolaus Copernicus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-1630), Galileo Galilei
(1564-1643), dan lain –lain.
Masa renaisans diikuti dengan penjelajahan samudera yang dipelopori oleh
bangsa Portugis dan Spanyol. Kemudian, diikuti oleh Prancis, Belanda, dan Inggris.
Mereka berlomba membangun imperium baru dengan kekuasaan luas di Afrika,
Amerika, dan Asia. Oleh karena itu, masa renaisans bisa disebut sebagai masa
peralihan dari abad pertengahan sampai masuk ke abad modern, ditandai dengan
Revolusi Industri dan Revolusi Prancis.

Anda mungkin juga menyukai