Anda di halaman 1dari 18

presenta

agama
si
Kelompok
4
presenta
agama
si
Kelompok
4
WAKAF
KELOMPOK 3
1. Anuttara Eka Dewi Larasati

2.Candra Prinkarina Agam Dewi

3. Citra Ayu Liasari

4. Febrian Edi Nugroho

5. Pipit Puspita Dewi

6. Pramesti Fibria Iman Sari


materi
Ketentuan hukum wakaf Perwakafan di Indonesia

1. Pengertian Wakaf 1. Dasar wakaf di


Indonesia
2. Hukum Wakaf
2. Tata Cara Perwakafan
3. Syarat wakaf Tanah Milik
 
4. Rukun wakaf 3. Kelengkapan
administrasi wakaf

5. Jenis wakaf
4. Hak dan kewajiban
nadzir
6. Ketentuan benda yang
diwakafkan
Hikmah wakaf
Pengertian Wakaf

Menurut bahasa  menahan, mencegah, dan menghentikan.


Menurut istilah  menahan harta yang dapat diambil manfaatnya
dengan tetap utuh barangnya, dan barang itu
lepas dari penguasaan dari si pemberi wakaf serta
dimanfaatkan pada sesuatu yang diperbolehkan
agama.
Menurut syara’  ialah mengalihkan hak milik pribadi menjadi
milik suatu badan atau organisasi yang
memberikan manfaat bagi masyarakat dengan
tujuan mendapatkan kebaikan dan ridha Allah.
Hukum wakaf
Hukum wakaf adalah jaiz, tetapi mengingat diperlukanya
harta wakaf, maka hukum wakaf sangat dianjurkan
Seperti firman Allah
‫لن تنالو البر حتى تنفقوا مما تحبون وما تنفقوا من شىء فإن الله به عليم‬
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang
sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang
kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka
Sesungguhnya Allah mengetahuinya.
(QS Ali Imran : 92)
Selama yang diwakafkan masih digunakan manfaatnya maka
orang yang memberikan wakaf (wakif) akan terus mendapatkan
pahala, karena wakaf termasuk shadaqah jariyah (shadaqah yang
mengalir pahalanya).
Syarat Wakaf
1. Tunai penyerahanya disaat sighat

2. Berlaku untuk selamanya dan tidak dibatasi waktu

3. Harus jelas kepada siapa barang tersebut


diwakafkan

4. Orang yang mewakafkan mempunyai hak untuk


melakukan perbuatan tersebut.

5. Atas kehendak sendiri dan tidak ada unsur paksaan.

6. Keberadaan pihak yang menerima wakaf jelas.


RUKUN WAKAF
1. Waqif yaitu orang yang mewakafkan harta benda miliknya.

2. Mauquf lahu yaitu pihak yang menerima wakaf.

3. Mauquf yaitu barang atau benda yang diwakafkan.

4. Sighat waqf yaitu ikrar serah terima wakaf.

 
Jenis wakaf

1. Wakaf muthlaq (am), yakni harta yang


diwakafkan sesorang untuk mashlahah
umum tanpa ada ketentuan apapun.

2. Wakaf muqayyad (khash), yakni wakaf yang


disertai syarat tertentu terhadap harta
wakafnya, namun tidak menyalahi aturan
syari’at dalam wakaf.
Ketentuan benda yang diwakafkan

Segala benda yang bergerak atau tidak, tetap


dzatnya, dalam keadaan baik dan berfaidah

Harta yang diwakafkan adalah milik sendiri

Harta yang diwakafkan dilakukan dengan kehendak


sendiri

Harta yang diwakafkan atas dasar berbuat baik

Harta yang diwakafkan tidak boleh dijual, kecuali


rusak atau tidak dapat diambil manfaatnya untuk
diganti yang baru dari hasil penjualan barang
Dasar wakaf di Indonesia

Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1977

Peraturan Mendagri No. 6 Tahun 1977

Peraturan Menag No. 1 Tahun 1978

Peraturan Dirjen Bimas Islam No.

Kep/P/75/1978
Tata cara pelaksanaan wakaf
Calon wakif/pihak yang akan mewakafkan tanah miliknya harus datang di hadapan Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf
(PPAIW) untuk melaksanakan ikrar wakaf.

Untuk mewakafkan tanah miliknya, calon wakif harus mengikrarkan secara lisan, jelas dan tegas kepada nazhir yang
telah disahkan di hadapan PPAIW yang mewilayahi tanah wakaf dan dihadiri saksi-saksi dan menuangkannya dalam
bentuk tulisan atau dengan surat.

Calon wakif yang tidak dapat datang di hadapan PPAIW membuat ikrar wakaf secara tertulis dengan persetujuan
Kepala Kantor Departemen Agama Kota/Kabupaten yang mewilayahi tanah wakaf dan dibacakan kepada nazhir di
hadapan PPAIW yang mewilayahi serta diketahui saksi.

Tanah yang diwakafkan,baik seluruhnya maupun sebagian harus merupakan tanah hak milik dan harus bebas dari
beban ikatan, jaminan atau sengketa.

Saksi ikrar wakaf sekurang–kurangnya dua orang yang telah dewasa dan sehat akalnya. Segera setelah ada ikrar wakaf,
PPAIW membuat Akta Ikrar Wakaf tanah.
Kelengkapan administrasi wakaf
Sertifikat Hak Milik atau Sertifikat Sementara
pemilikan tanah (Model E).

Surat keterangan Kepala Desa yang diperkuat oleh


Camat setempat yang menerangkan pemilikan tanah
dan tidak tersangkut suatu perkara dan dapat
diwakafkan.

Izin dari Bupati/Walikota Kepala Subdit Agraria


(sekarang Kepala Badan Pertanahan) setempat.
Hak dan kewajiban nadhir
Hak Nadhir : berhak menerima penghasilan dari wakaf

sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan oleh

kepala Kandepag kabupaten atau kotamadya dan

penggunaanya demi kemaslahatan agama atau umum,.

Begitu pula, ia berhak menggunakan fasilitas yang

tersedia sesuai dengan garis yang ditentukan.

Kewajiban Nadhir : mengelola dengan sebaik-baiknya

dan mengamankan harta, surat.


Hikmah wakaf

Melaksanakan ajaran agama dengan cara melaksanakan perintah Allah dan


Rasul-Nya

Untuk menghilangkan kesenjangan antara si miskin dan si kaya.

Mewujudkan jiwa kesetiakawanan sosial

Mendatangkan pahala yang berkelanjutan sekalipun telah meninggal dunia

Lebih mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.


Dalam salah satu kaidah ushul fiqh disebutkan :

“Kemashlahatan publik lebih diprioritaskan dari pada kepentingan khusus


(individual).”

 
Semoga kita dapat
mengambil manfaat dari presentasi ini

Semoga ilmu yang kita


dapat dari materi ini dapat
bermanfaat
bagi kita di dunia & akhirat
Wassalamualaikum.Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai