Anda di halaman 1dari 6

1.

Jamur kuping

Disebut jamur kuping karena bentuk tubuh buahnya melebar seperti daun telinga manusia
(kuping), dan dikenal juga ada empat jenis yaitu:
a. Auricularia auricula – Judae (tubuh buah lebar dan tebal)
b. Auricularia polytricha (tubuh buah kecil dan tebal)
c. Auricularia cornea (seperti Auricularia auricula)
d. Auricularia fuscosuccinea (seperti Auricularia polytricha)

Beberapa nama setempat/lokal jamur kuping yang sering didengar:


a. Indonesia : jamur kuping, supa lember (sunda), kuping lowo (Jawa), kuping tikus, dan lain-
lain.
b. Cina/Taiwan/Vietnam: mouleh, Yung-ngo, Muk-ngo, Mu-er , Mo -er
c. Jepang: Kikurage, Mokurage, Senji, Arage.
d. Hongkong/Singapura: Mouleh, Jew’s ear-fungi
e. Amerika Serikat: Tree-ear, Jew’s ear-fungi, Gelatinous fungi.
Warna tubuh buah pada umumnya hitam atau coklat kehitaman akan tetapi adapula yang
memiliki warna coklat tua. Yang paling memiliki nilai bisnis yang tinggi adalah warna coklat
pada bagian atas tubuh buah dan warna hitam pada bagian bawah tubuh buah, serta ukuran tubuh
buah kecil.
Jamur kuping merupakan salah satu konsumsi jamur yang memiliki sifat saat dikeringkan lama,
kemudian direndam dengan air dalam waktu relatif singkat akan kembali seperti bentuk dan
ukuran segarnya. Jamur kuping telah dijadikan sebagai bahan berbagai masakan seperti Sayur
kimlo, nasi goreng jamur, tauco jamur, sukiyaki, dan bakmi jamur dengan rasa yang lezat dan
tekstur lunak yang terasa segar dan kering.

Dari segi gastronomik ataupun organoleptik ( rasa, aroma dan penampilan), jamur kuping kurang
menarik bila dihidangkan sebagai bahan makanan. Namun jamur kuping sudah dikenal dekat
sebatai ahan makanan yang memiliki khasiat sebagai obat dan penawar racun.

Lendir yang dihasilkan jamur kuping selama dimasak dapat menjadi pengental. Lendir jamur
kuping dapat menonaktifkan atau menetralkan kolesterol. Jamur kuping dapat dibedakan
berdasarkan bentuk, ketebalan, dan warnanya. Jamur kuping ang mempunyai bentuk tubuh buah
kecil (sering disebut jamur kuping tikus) digemari oleh konsumen karena waranya lebih muda,
dan rasanya sesuai dengan selera. Jamur kuping yang tubuh buahnya melebar (jamur kuping
gajah) rasanya sedikit kenyal atau alot sehingga kurang disenangi karena harus diiris kecil-kecil
bila akan dimasak. Jamur kuping selain untuk ramuan makanan juga unuk pengobatan. Untuk
mengurangi panas dalam, mengurangi rasa sakit pada kulit akibat luka bakar.

Kandungan nutrisi jamur kuping terdiri kadar air 89,1, protein 4,2, lemak 8,3, karbohidrat total
82,8, serat 19,8, abu 4,7 dan nilai energi 351. Jamur kuping dipanaskan, maka lendir yang
dihasilkan oleh masyarakat dan tabib pengobatan memiliki khasiat:
• Penangkar / penon-aktif racun baik dalam bentuk racun nabati, racun residu pestisida, bakhan
sampai ke racun berbentuk logam berat. Hampir semua ramuan masakan Cina, jamur kuping
selalu ditambahkan untuk tujuan menonaktifkan racun yang terbawa dalam makanan.
• Kandungan senyawa dalam lendir jamur kuping, efektif untuk menghambat pertumbuhan
carcinoma dan sarcoma (kanker) sampai 80 – 90%. Berfungsi juga untuk antikoagulan bahkan
menghambat penggumpalan darah.
• Lendir jamur kuping dapat meghambat dan mencegah penggumpalan darah.

Manfaat jamur kuping untuk pengobatan penyakit antara lain:

• Darah tinggi/pembuluh darah mengeras akibat penggumpalan darah: 3 gram jamur kuping
kering, rendam semalam dan buang airnya hingga tinggal jamur basah, tempatkan dalam rantang,
tambahkan air bersih dikusus hingga lunak, tambahkan gula batu secukupnya dimakan
secukupnya sehari sekali.

• Kurang darah dengan memasak jamur kuping 30 gram, ditambah 30 gram buah kurma,
ditambah air bersih 5 gelas diminum dimasak sampai airnya tersisa 1 gelas. Hal diatas juga dapat
diterapkan untk mengobati sakit wasir/ ambeian.

• Datang bulan tidak lancar dan memperlancar buang air besar. Jamur kuping dimasak bersama
bahan-bahan lain seperti sayuran.

2. Jamur Kancing

Jamur kancing (Agaricus bisporus), jamur kompos atau champignon adalah jamur pangan yang
berbentuk hampir bulat seperti kancing dan berwarna putih bersih, krem, atau coklat muda.
Jamur kancing merupakan jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia.

Dalam bahasa Inggris disebut sebagai table mushroom, white mushroom, common mushroom
atau cultivated mushroom. Di Perancis disebut sebagai champignon de Paris, tapi penutur bahasa
Inggris sering menyebutnya sebagai champignon yang dalam bahasa Perancis mencakup segala
jenis fungi termasuk Jamur pangan, jamur beracun, dan jamur penyebab infeksi.

Jamur kancing dipanen sewaktu masih berdiameter 2-4 cm. Tubuh buah dewasa dengan payung
yang sudah mekar mempunyai diameter sampai 20 cm.
Manfaat jamur champignon

Jamur kancing dijual dalam bentuk segar atau kalengan, biasanya digunakan dalam berbagai
masakan Barat seperti omelet, pizza, kaserol, gratin, dan selada. Jamur kancing memiliki aroma
unik, sebagian orang ada yang menyebutnya sedikit manis atau seperti “daging”.

Jamur kancing segar bebas lemak, bebas sodium, serta kaya vitamin dan mineral, seperti vitamin
B dan potasium. Jamur kancing juga rendah kalori, 5 buah jamur ukuran sedang sama dengan 20
kalori.
Jamur kancing dimasak utuh atau dipotong-potong lebih dulu. Jamur kancing cepat berubah
warna menjadi kecoklatan dan hilang aromanya setelah dipotong dan dibiarkan di udara terbuka.
Jamur kancing segar sebaiknya cepat dimasak selagi masih belum berubah warna.

3. Jamur Tiram Putih

Jamur Tiram Putih adalah jamur yang hidup pada kayu-kayu lapuk, serbuk gergaji, limbah
jerami, atau limbah kapas. Dinamakan jamur tiram karena mempunyai flavor dan tekstur yang
mirip tiram yang berwarna putih.

Tubuh buah jamur ini menyerupai cangkang kerang, tudungnya halus, panjangnya 5-15 cm. Bila
muda, berbentuk seperti kancing kemudian berkembang manjadi pipih. Ketika masih muda,
warna tudungnya cokelat gelap kebiru-biruan. Tetapi segera menjadi cokelat pucat dan berubah
menjadi putih bila telah dewasa. Tangkai sangat pendek berwarna putih.
Jamur ini sangat populer saat ini. Teksturnya lembut, penampilannya menarik, dan cita rasanya
relatif netral sehingga mudah untuk dipadukan pada berbagai masakan. Budidayanya juga relatif
mudah dan murah hingga sangat potensial dikomersialkan.

Selain jamur tiram putih ada pula beberapa jenis jamur tiram yang berbeda warna pada batang
tubuh buahnya, yaitu P. flabellatus berwarna merah jambu, P. florida berwarna putih bersih, P.
sajor caju berwarna kelabu dan P. cysridious berwarna kelabu.

Jamur tiram mempunyai nama lain shimeji (jepang), Abalon mushroom atau ayster mushroom
(Eropa atau Amerika), Supa liat (Jawa Barat). Warna tubuhnya putih, kecoklat-coklatan, keabu-
abuan kekuning-kuningan, kemerah-merahan dan sebagainya sehingga namanya tergantung pada
warna tubuhnya. Bila sudah terlalu tua, apalagi kalau sudah kering, jamur tiram akan liat
walaupun terus menerus direbus. Jenis supa liat yang paling banyak dicari serta tumbuh secara
alami yaitu yang tumbuh pada kayu lunak, seperti karet, kapuk, dan kidamar karena bentuknya
besar, berdaging tebal,dan empuk.

Hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya jamur tiram menyangkut faktor penentu, antara lain
lokasi dengan ketinggian dan persyaratan lingkungan tertentu, sumber bahan baku untuk substrat
tanam, dan sumber bibit (kalau mungkin bibit unggul).Bentuk dan ukuran bangunan disesuaikan
dengan kebutuhan, misalnya disesuaikan dengan jumlah log/substrat tanam , bahan-bahan yang
diperlukan berupa tiang, kaso, dan sebagainya yang terbuat dari bambu misalnya bambu belung,
atau dan kayu yang sudah diawetkan. Atap maupun dinding bangunan sebaiknya dan bambu
ataupun bahan lain yang tidak cepat dirusak oleh adanya pertumbuhan serat jamur.

Manfaat dan jamur Tiram selain dapat disayur, jamur tirarn juga dapat diolah menjadi makanan
lain, misalnya kerupuk,keripik, batikan di Eropa dan Amenika Jamur tiram sering dikonsumsi
Iangsung, dijadikan semacam sayuran pada pembuatan salad. Dan paparan tersebut diketahui
bahwa pangsa pasar untuk produk budi daya jamur tiram terbuka lebar, disamping kebutuhan
konsumen setempat setiap hari.

4. Jamur Shitake

Jamur Shitake disebut juga jamur kayu cokelat tumbuh di kayu dengan warna kecoklatan. Selain
berkhasiat menurunkan gula darah, jamur ini juga efektif melawan virus influenza. Shitake juga
mengandung cukup serat sebesar 7.3-8 % serat kasar dan mengandung asam amino Leucine,
isoleucine, valine, tryptophane, lysine, phenil alannie dan beberapa jenis asam amino lainnya
yang penting bagi tubuh.

Shitake juga dikenal sebagai bahan pangan yang mempunyai potensi sebagai obat. Jamur ini
dilaporkan mempunyai potensi sebagai antitumor dan antivirus karena mengandung senyawa
polisakaridayang dikenal dengan sebutan lentinan. Shitake juga dilaporkan dapat menurunkan
kadar kolesterol darah dengan aktivitas eritadenin yang dimilikinya.

Kandungan asam glutamat pada shitake cukup tinggi. Asam amino tersebut berhubungan dengan
cita rasa yang ditimbulkan sebagai penyedap makanan. Selain mempunyai kandungan asam
glutamat yang tinggi, shitake juga mengandung 5 ribunukleotida dalam jumlah besar 156,5
mg/100 gram.

5. Jamur Maitake

Maitake sendiri dikenal sebagai “jamur menari”. Pasalnya sempat harga jamur ini meninggi
hingga seharga perak murni, karena sulit ditemukan. Kelangkaan tersebut membuat para
pemburu jamur kemudian akan menari-nari senang bila menemukannya. Oleh karena itu
kemudian, jamur jenis ini dikenal dengan nama maitake, yang artinya “jamur menari”.

Sebelum diketahui khasiatnya jamur ini kadang hanya dikonsumsi sebagai pangan biasa. Sampai
kemudian setelah melewati uji klinik, yang melibatkan 165 pasien kanker stadium II-IV di
Jepang, khasiat jamur ini makin diakui sebagai obat penyakit kanker secara nyata. Keefektifan
maitake sebagai antikanker meningkat sebesar 12-27 persen bila dikombinasikan dengan
Mitocycin C.

Khasiat maitake sendiri diduga berasal dari unsur kimia bernama Polisakarida Beta 1.6 Glukan,
yang terdapat di dalam jamur. Unsur ini yang kemudian dianggap membedakan jamur Maitake
dengan jamur jenis lainnya.
Jamur maitake juga mulai digunakan sebagai alternatif penyembuh untuk infeksi HIV/AIDS.
Konsep dasarnya merupaan penumbuhan kembali sel CD4 pada para penderita, yang memang
diketahui berkurang. Dalam sebuah percobaan terakhir di New York-AS terhadap 26 penderita
AIDS, 13 penderita ternyata mengalami peningkatan sel CD 4 dengan pesat. Maitake juga turut
menghilangkan gejala-gejala AIDS, seperti batuk kering, insomania, dermatitis, penurunan berat
badan, dan sembelit.

Anda mungkin juga menyukai