Anda di halaman 1dari 8

Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

I. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas Pengantar Ilmu Sosial mengenai
isu-isu lahan yang ada disekitar kita. Untuk memenuhi tugas ini, kelompok kami
mengambil contoh kasus yang terjadi di Pasuruan, Jatim. Yaitu mengenai
sengketa tanah antara warga dengan TNI AL. Kasus ini kami angkat karena telah
terjadi sejak lama dan sampai saat ini belum ada penyelesaian yang jelas. Bahkan
sempat terjadi bentrok antara kedua belah pihak sehingga menewaskan 4 orang
warga sekitar.

2. Rumusan Masalah

- Apa yang dipermasalahkan dalam studi kasus yang diambil ?

- Dimana terjadinya peristiwa tersebut?

- Siapa saja yang terlibat?

- Mengapa bisa terjadi ?

- Kapan terjadinya ?

- Bagaimana terjadinya ?

3. Tujuan

• Mengidentifikasi isu-isu lahan yang terjadi disekitar kita.

• Menganalisis masalah-masalah social yang ada.

4. Manfaat

Mengetahui masalah – masalah yang terjadi akibat sengketa tanah.

Mengetahui berbagai bentuk penyelesaian yang dapat dilakukan dalam sengketa


tanah.

Pengantar Ilmu Sosial- ISU LAHAN


Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

II. LANDASAN TEORI/TINJAUAN PUSTAKA


Menurut Rusmadi Murad,sengketa tanah atau dapat juga dikatakan sebagai sengketa hak
atas tanah, yaitu : Timbulnya sengketa hukum yang bermula dari pengaduan suatu pihak (orang
atau badan) yang berisi keberatan- keberatan dan tuntutan hak atas tanah baik terhadap status
tanah, prioritas, maupun kepemilikannya dengan harapan dapat memperoleh penyelesaian secara
administrasi sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.

Bentuk penyelesaian dari contoh kasus :

 Compromise

Suatu bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi


tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan yang ada.

 Arbitration

Suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak yang berhadapan tidak
sanggup mencapainya sendiri.

 Mediation

Cara ini hampir menyerupai arbitration. Pada mediation dihadirkan pihak ketiga yang
netral dalam soal perselisihan yang ada.

 Conciliation

Suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak-pihak yang


berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama.

Pengantar Ilmu Sosial- ISU LAHAN


Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

III. TEMUAN DATA


Data internet :

Tahun Keterangan
1960 • TNI AL membeli tanah seluas 3569,205 hektar yang tersebar
di dua kecamatan yaitu Nguling dan Lekok serta di 11 desa.
1963 • Pembayaran tanah dan penggantian bangunan diselesaikan
namun ada sebagian penduduk yang belum pindah.
• Mulai melaksanakan pembangunan jalan sepanjang 25 km,
area tersebut juga ditempati warga TNI sebanyak 185
KK1966- 1982 Tanah TNI AL dikelola oleh Puskopal untuk
ditanami pohon jarak dan palawija.
1984 • Surat keputusan KSAL No. Skep/ 675/ 1984 tanggal 28 Maret
1984 keluar.
20 Januari 1986 • Upaya penyelesaian sertifikasi tanah yang dilaksanakan
Lantamal III Surabaya untuk TNI AL
1993 • 1.Terbit dan terealisasinya sertifikat oleh BPN
• 2. Bupati Pasuruan mengajukan surat kepada Komandan
Lantamal III Surabaya tentang usulan pemukiman kembali non
pemukim TNI
1997
• Melaksanakan ruislag berdasarkan surat persetujuan Menteri
keuangan dengan PT PLN seluas 43,8 hektar
3 Januari 1998
• Bupati pasuruan mengajukan surat kepada KSAL untuk
mengusulkan tanah pada penduduk non TNI AL
19 Agustus 1998 • unjuk rasa warga non TNI AL dengan memberikan surat
terbuka menuntut pengembalian tanah yang dibeli TNI AL
1999 • warga menggugat PN Pasuruan namun menghasilkan putusan
bahwa gugatan warga tidak diterima
2001 • warga melakukan perlawanan
14 Juli 2005 • dilakukan upaya penyelesaian dengan mengadakan pertemuan
antara Bupati Pasuruan dengan Mabes TNI AL di Jakarta dan
diputuskan tanah Grati adalah milik TNI AL
Februari 2007 • Bupati Pasuruan didampingi ketua DPRD Pasuruan
mengadakan pertemuan dengan Pangarmatim di Surabaya
30 Mei 2007 • Pecahlah bentrokan antara Marinir dengan warga setempat

Data survey

Tahun Keterangan

Pengantar Ilmu Sosial- ISU LAHAN


Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

1963 • Tanah milik warga disewa dengan paksa oleh TNI dengan
perjanjian setelah 25 tahun akan kembali pada warga
seutuhnya.
1980 • Tanah tersebut disewakan pada PT.Rajawali tanpa
sepengetahuan warga
1984 • Warga dipekerjakan untuk mengolah lahan
1992 • Sertifikat tanah untuk TNI dikeluarkan tanpa ijin warga
1998 • Warga menuntut pengembalian tanah
2002
• Warga membawa kasus ke pengadilan namun dikalahkan oleh
pihak TNI
2007
• Terjadi insiden di Desa Krajan yang menewaskan 4 orang
2008 warga dan beberapa orang luka - luka.
• Kasus sengketa masih dalam proses kasasi dan menunggu
putusan 5 – 6 tahun ke depan

Pengantar Ilmu Sosial- ISU LAHAN


Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

IV. ANALISIS
Berdasarkan data yang kami peroleh melalui survei lapangan, ada perbedaan versi cerita
yang diberikan antara warga dengan TNI AL.

 WARGA PEMUKIM NON TNI AL

 KRONOLOGIS VERSI WARGA

Menurut pendapat warga, tanah tersebut merupakan tanah milik mereka yang
diwariskan secara turun temurun oleh nenek moyang mereka dan pada tahun 1963
pihak TNI menyewanya secara paksa dengan perjanjian selama 25 tahun kemudian
akan dikembalikan seutuhnya. Pada awalnya tanah yang disewa tersebut akan
dijadikan Pusat Pendidikan dan Latihan TNI AL. Namun pada kenyataannya sampai
jangka waktu lebih dari 30 tahun tanah tersebut masih dalam proses sengketa yang
belum jelas kepemilikannya. Sebaliknya, secara tiba- tiba pihak TNI mengklaim
bahwa tanah yang mereka sewa adalah tanah sah milik TNI dengan menunjukkan
bukti- bukti berupa sertifikat hak kepemilikan tanah. Hal ini jelas menimbulkan
amarah para warga sehingga terjadilah insiden yang menewaskan 4 orang warga.

 HAMBATAN YANG DIHADAPI

Menurut warga, hambatan yang dialami adalah minimnya bukti- bukti kepemilikan
tanah yang dipunyai oleh warga dan lemahnya kekuatan hukum yang menaungi
mereka serta adanya ketidakadilan yang diberikan pihak pengadilan kepada warga di
mana bukti- bukti yang dimiliki warga seakan- akan ditiadakan sehingga hasil
putusan persidangan dimenangkan oleh pihak TNI.

 USAHA PENGEMBALIAN TANAH

Pengantar Ilmu Sosial- ISU LAHAN


Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Melihat hasil putusan pengadilan yang dimenangkan oleh pihak TNI, warga merasa
kecewa dan sempat melakukan unjuk rasa pada tahun 1998, selain itu warga tetap
mengajukan banding, namun hasil banding juga memenangkan pihak TNI.

Dan saat ini warga masih menunggu lima hingga enam tahun hasil putusan kasasi
yang telah mereka ajukan.

 TNI AL

 KRONOLOGIS VERSI TNI AL

Menurut pihak TNI AL tanah tersebut dibeli dengan sah dari warga pada tahun 1960 seharga 77
juta rupiah. Dengan rencana awal akan dijadikan Pusat Latihan dan Pendidikan TNI AL, namun
karena adanya peristiwa G30S/PKI sehingga tidak memungkinkan untuk dilanjutkannya proses
pembangunan Puslatpur tersebut. Guna memanfaatkan lahan yang belum terpakai, pihak TNI AL
bekerja sama dengan Puskopal dalam hal ini Yasbhum (Yayasan Sosial Bhumyamca) untuk
mengolah dan menanami lahan dengan tanaman palawija dan pohon jarak dengan
memepekerjakan penduduk sekitar untuk turut membantu pengolahan lahan.

Karena warga telah menempati tanah tersebut dalam kurun waktu yang cukup lama serta warga
yang bersikeras menyatakan bahwa tanah itu adalah milik mereka, mereka pun enggan untuk
dipindahkan walaupun pihak TNI AL telah menjanjikan tanah seluas ±500 meter² bagi tiap- tiap
KK. Hingga akhirnya terjadilah insiden yang menurut pihak TNI secara tidak sengaja
menewaskan 4 orang warga pada saat terjadi penghadangan oleh warga.

 HAMBATAN YANG DIALAMI

Warga yang tidak mau berpindah dari tanah tersebut membuat pelaksanaan pembangunan
yang direncanakan TNI AL menjadi terhambat.

 USAHA PENGEMBALIAN TANAH

Pengantar Ilmu Sosial- ISU LAHAN


Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

Bukti- bukti yang dimilik pihak TNI cukup kuat sehingga mereka berhasill
memenangkan persidangan yang telah beberapa kali digelar.

SOLUSI

Menurut kelompok kami, solusi terbaik yang dapat kami berikan dalam kasus tersebut
adalah kedua belah pihak harus dipertemukan untuk meluruskan perkaranya dan diperlukan
kesepakatan antara kedua belah pihak sehingga tidak ada yang diuntungkan maupun dirugikan
secara sepihak.

Pengantar Ilmu Sosial- ISU LAHAN


Intitut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

V. PENUTUP
1. Kesimpulan

Dari data kami analisis di atas dapat kami simpulkan bahwa sengketa tanah
merupakan salah satu contoh masalah sosial yang sering terjadi di masyarakat dan
proses penyelesaiannya membutuhkan waktu yang relatif lama.

2. Saran

Dan untuk saran yang dapat kami berikan yaitu sebaiknya penyelesaian
masalah dilakukan dengan cara konsiliasi ataau kompromi dan jika tidak berhasil
dapat dilakukan dengan arbitrasi atau mediasi.

Pengantar Ilmu Sosial- ISU LAHAN

Anda mungkin juga menyukai