Anda di halaman 1dari 2

cpddokter.

com - Continuing Profesional Development Dokter Indonesia

Diabetes dalam Kehamilan


Kontribusi Dari Administrator
Tuesday, 23 March 2010

DefinisiDiabetes melitus gestational adalah keadaan intoleransi karbohidrat dari seorang wanita yang diketahui pertama
kali ketika dia sedang hamil. Diabetes gestational terjadi karena kelainan yang dipicu oleh kehamilan, diperkirakan
karena terjadinya perubahan pada metabolisme glukosa. Teori yang lain mengatakan bahwa diabetes tipe 2 ini disebut
sebagai “unmasked” atau baru ditemukan saat hamil dan patut dicurigai pada wanita yang memiliki ciri
gemuk, riwayat keluarga diabetes, riwayat melahirkan bayi > 4 kg, riwayat bayi lahir mati, dan riwayat abortus berulang
Angka lahir mati terutama pada diabetes yang tidak terkendali dapat terjadi 10 kali dari normal. Wijono melaporkan rasio
0,18% diabetes dalam kehamilan di RS Dr.Cipto Mangunkusumo.KlasifikasiDiabetes diklasifikasikan sebagai Tipe 1
(Insulin Dependent Diabetes Mellitus <IDDM>) dan tipe 2 (Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus <NIDDM>). Diabetes
tipe 1 adalah kasus genetik yang pada umumnya dimiliki sejak kecil dan memerlukan insulin dalam pengendalian kadar
gula darah. Diabetes tipe 2 dipengaruhi oleh keturunan dengan penyebabnya adalah kurangnya penghasil insulin dalam
tubuh dan tidak sensitif terhadap hormon insulin. Diabetes tipe 2 adalah kasus yang tidak memerlukan insulin dalam
pengendalian kadar gula darah. Insulin sendiri adalah hormon yang membawa glukosa dari darah masuk se dalam sel-
sel tubuh.Diabetes adalah komplikasi umum dari kehamilan. Pasien dapat dipisahkan menjadi 2, yaitu mereka yang
sudah diketahui sebelumya menderita diabetes dan mereka yang didiagnosis menderita diabetes saat sedang hamil
(gestasional).Gambar 1. Proses terjadinya Diabetes Melitus Tipe 2SkriningFourth International Workshop-Conference on
Gestational Diabetes: Merekomendasikan skrining untuk mendeteksi Diabetes Gestasional :Risiko Rendah :Tes glukosa
darah tidak dibutuhkan apabila :o Angka kejadian diabetes gestational pada daerah tersebut rendaho Tidak didapatkan
riwayat diabetes pada kerabat dekato Usia < 25 tahuno Berat badan normal sebelum hamilo Tidak memiliki riwayat
metabolism glukosa tergangguo Tidak ada riwayat obstetric terganggu sebelumnyaRisiko Sedang :o Dilakukan tes gula
darah pada kehamilan 24 &ndash; 28 minggu terutama pada wanita dengan ras Hispanik, Afrika, Amerika, Asia Timur,
dan Asia SelatanRisiko Tinggi : wanita dengan obesitas, riwayat keluarga dengan diabetes, mengalami glukosuria (air
seni mengandung glukosa)o Dilakukan tes gula darah secepatnya. Bila diabetes gestasional tidak terdiagnosis maka
pemeriksaan gula darah diulang pada minggu 24 &ndash; 28 kehamilan atau kapanpun ketika pasien mendapat gejala
yang menandakan keadaan hiperglikemia (kadar gula di dalam darah berlebihan)Dari Metzger dan Coustan
(1998)Skrining selektif seharusnya digunakan pada diabetes gestasional seperti skrining diabetes pada umumnya.
Teknik skrining dianjurkan bagi semua wanita hamil menurut American Diabetes Association (2005) dengan
menggunakan : Pasien diberikan 50 g beban glukosa oral, dan kadar gula darahnya diperiksa 1 jam kemudian. Bila kadar
glukosa plasma > 140 mg/dl maka perlu dilanjutkan dengan tes toleransi glukosa 3 jam. Tes ini cukup efektif untuk
mengidentifikasikan wanita dengan diabetes gestationalTes toleransi glukosa oral adalah tes dimana pasien diberikan
100 g beban glukosa oral, kemudian diperiksa kadar gula darahnya dengan hasil pada pasien normal
:PemeriksaanKadar Gula darah (mg/dl)PuasaJam 1Jam 2Jam 3< 95< 180< 155< 140 Tabel 1. Tes Beban Glukosa Ora
(American Diabetes Association, 2005)Bila ditemukan 2 nilai abnormal maka ibu tersebut menderita diabetes melitus.
Tes tersebut dilakukan pada awal kehamilan kemudian diulangi lagi pada usia kehamilan 34 minggu.World Health
Organization (WHO) merekomendasikan kriteria diagnostik menggunakan tes beban glukosa oral 75 g. Diabetes
gestasional didiagnosis bila: PemeriksaanKadar Gula darah (mg/dl)PuasaJam 2> 126> 140 Tabel 2. Tes B
Glukosa Oral (WHO)Pencarian diabetes gestational dilakukan untuk meningkatkan kewaspadaan ibu hamil dan
meyakinkan seorang ibu untuk melakukan pemeriksaan skrining untuk tes setelah melahirkan.Komplikasi pada Ibu dan
BayiMasalah yang ditemukan pada bayi yang ibunya menderita diabetes dalam kehamilan adalah kelainan bawaan,
makrosomia (bayi besar > 4 kg), hipoglikemia (kadar gula darah rendah), hipokalsemia (kadar kalsium dalam tubuh
rendah), hiperbilirubinemia (bilirubun berlebihan dalam tubuh), sindrom gawat napas, dan kematian janin. Faktor
maternal (pada ibu) yang berkaitan dengan peningkatan angka kejadian makrosomia adalah obesitas, hiperglikemia,
usia tua, dan multiparitas (jumlah kehamilan > 4). Makrosomia memiliki risiko kematian janin saat dilahirkan karena
ketika melahirkan, bahu janin dapat nyangkut serta dan peningkatan jumlah operasi caesar. Hipoglikemia pada bayi
dapat terjadi beberapa jam setelah bayi dilahirkan. Hal ini terjadi karena ibu mengalami hiperglikemia (kadar gula darah
berlebihan) yang menyebabkan bayi menjadi hiperinsulinemia (kadar hormone insulin dalam tubuh janin
berlebihan).Komplikasi yang didapatkan pada ibu dengan diabetes gestasional berkaitan dengan hipertensi, pre-
eklampsia, dan peningkatan risiko operasi caesar.Pemeriksaan penunjangPemeriksaan yang diperlukan adalah
pemeriksaan kadar gula darah atau skrining glukosa darah serta ultrasonografi untuk mendeteksi adanya kelainan
bawaan dan makrosomia.TerapiPengawasan sendiri kadar gula darah sangat dianjurkan pada wanita dengan diabetes
dalam kehamilan. Tujuan utama monitoring adalah mendeteksi konsentrasi glukosa yang tinggi yang dapat
menyebabkan peningkatan angka kejadian kematian janin. Selain monitoring, terapi diabetes dalam kehamilan adalah
:DietTerapi nutrisi adalah terapi utama di dalam penatalaksanaan diabetes. Tujuan utama terapi diet adalah
menyediakan nutrisi yang cukup bagi ibu dan janin, mengontrol kadar glukosa darah, dan mencegah terjadinya ketosis
(kadar keton meningkat dalam darah). Penderita diabetes menurut Lokakarya LIPI/NAS (1968) dengan berat badan rata-
rata cukup diberi diet 1200 &ndash; 1800 kalori sehari selama kehamilan. Pada wanita diabetes gestasional dengan
berat badan normal dibutuhkan 30kkal/kg/hari. Pada wanita dengan obesitas (Indeks Massa Tubuh > 30 kg/m2)
dibutuhkan 25 kkal/kg/hariPola makan 3 kali makan besar diselingi 3 kali makanan kecil dianjurkan dalam sehari.
Pembatasan jumlah karbohidrat 40% dari jumlah makanan dalam sehari dapat menurunkan kadar glukosa darah
postprandial (2 jam setelah makan)Gambar 2. Diet Sehat untuk Penderita DMOlahragaBersepeda dan olah tubuh bagian
atas direkomendasikan pada wanita dengan diabetes gestasional. Para wanita dianjurkan meraba sendiri rahimnya
http://cpddokter.com/home Menggunakan Joomla! Generated: 8 March, 2011, 20:11
cpddokter.com - Continuing Profesional Development Dokter Indonesia

ketika berolahraga, apabila terjadi kontraksi maka olahraga segera dihentikan. Olahraga berguna untuk memperbaiki
kadar glukosa darah Gambar 3. Olahraga untuk Wanita dengan Diabetes Gestasional

Pengobatan insulinPenderita yang sebelum kehamilan memerlukan insulin diberikan insulin dengan dosis yang sama
seperti sebelum kehamilan sampai didapatkan tanda-tanda perlu ditambah atau dikurangi. Terapi insulin
direkomendasikan oleh The American Diabetes Association (1999) ketika terapi diet gagal untuk mempertahankan kadar
gula darah puasa < 95 mg/dl atau 2 jam setelah makan kadar gula darah < 120 mg/dlGambar 4. Lokasi Penyuntikan
Insulin pada Wanita HamilGambar 5. Contoh Pen untuk Menyuntikkan InsulinTerapi obat pengendali glukosa darah oral
pada diabetes gestasional tidak direkomendasikan oleh ADA maupun ACOG karena obat-obat tersebut dapat melalui
plasenta, merangsang pancreas janin, dan menyebabkan hiperinsulinemia pada janin.Terapi ObstetrikPada penderita
diabetes gestational yang tidak berat, dapat dikendalikan gula darah melalui diet saja, tidak memiliki riwayat melahirkan
bayi makrosomia, maka ibu dapat melahirkan secara normal dalam usia kehamilan 37 &ndash; 40 minggu selama tidak
ada komplikasi lain. Apabila diabetesnya lebih berat dan memerlukan pengobatan dengan insulin , maka sebaiknya
kehamilan diakhiri lebih dini pada kehamilan 36 &ndash; 38 minggu terutama bila kehamilannya diikuti oleh komplikasi
lain seperti makrosomia, pre-ekalmpsia, atau kematian janin. Pengakhiran kehamilan lebih baik lagi dengan induksi
(perangsangan) atau operasi Caesar.Wanita dengan diabetes gestasional memiliki risiko meningkat untuk mengalami
diabetes tipe 2 setelah melahirkan. Kadar glukosa darah ibu harus diperiksa 6 minggu setelah melahirkan dan setiap 3
tahun ke depan.

http://cpddokter.com/home Menggunakan Joomla! Generated: 8 March, 2011, 20:11

Anda mungkin juga menyukai