Tugas Akhir
Oleh:
NIM: 095214071
YOGYAKARTA
2011
i
PERFORMANCE WINDMILL MODEL WITH FOUR BLADES THAT
OPEN AND CLOSE AUTOMATICALLY
Final Project
By:
YOGYAKARTA
2011
ii
UNJUK KERJA MODEL KINCIR POROS VERTIKAL DENGAN EMPAT
SUDU YANG MEMBUKA DAN MENUTUP SECARA OTOMATIS
DENGAN VARIASI DIAMETER
Disusun oleh:
NIM: 095214070
Pembimbing Utama:
iii
TUGAS AKHIR
S. Andryanto Eko P
NIM: 095214071
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk
Dekan
iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
tulis ini, tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Penulis
Stefanus Andryanto E P
v
vi
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mencari torsi, daya kincir,
koefisien daya dan tip speed ratio (tsr) pada model kincir angin poros vertikal
Ukuran diameter kincir dibuat dengan dua variasi, yaitu 70 cm dan 100
cm. Sedangkan ukuran lebar sudu model kincir angin sebesar 40 cm saat
koefisien daya dan tip speed ratio, kincir dihubungkan ke generator yang
beban pengimbang torsi diukur dengan neraca pegas, tachometer berfungsi untuk
Daya kincir maksimal sebesar 3,8 watt didapatkan pada kincir dengan
diameter 100 cm saat kecepatan angin 6,71 m/s dan menghasilkan torsi sebesar
0,69 Nm. Sedangkan koefisien daya maksimal juga didapatkan dari kincir dengan
Kata kunci: torsi, daya kincir, koefisien daya, tip speed ratio
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karuniaNya, sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Tugas Akhir ini
sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana S-1 untuk program
studi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma.
Judul dari Tugas Akhir ini adalah “Unjuk Kerja Model Kincir Angin Poros
Vertikal Dengan Empat Sudu yang Membuka dan Menutup Secara Otomatis
Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini karena adanya bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin berterima kasih
kepada:
3. Yosef Agung Cahyanta, S.T., M.T., Dekan Fakultas Sains dan Teknologi.
Sanata Dharma.
viii
9. Semua pihak yang telah membantu atas terselesainya Tugas Akhir ini yang
Penulis menyadari bahwa naskah ini jauh dari sempurna, maka segala kritik
Semoga naskah Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Teknik
Mesin dan pembaca lainnya. Penulis juga memohon maaf jika ada penulisan
ix
DAFTAR ISI
Bab I ........................................................................................................................1
Bab II ...................................................................................................................... 4
x
2.3 Gaya Drag dan Lift ...................................................................................7
Bab IV .................................................................................................................. 22
Bab V .................................................................................................................... 44
Lampiran ................................................................................................................47
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.2. Grafik hubungan F.n/(ρ.v2) terhadap n/v, untuk diameter kincir
70 cm ..................................................................................................................... 34
Gambar 4.3. Grafik hubungan F.n/(ρ.v2) terhadap n/v, untuk diameter kincir
100 cm ................................................................................................................... 34
xii
Gambar 4.4. Grafik hubungan antara 𝐶p terhadap tsr untuk 2 model kincir ........ 40
Gambar 4.5. Grafik hubungan antara putaran poros- torsi- daya kincir, untuk
diameter kincir 70 cm............................................................................................ 42
Gambar 4.6. Grafik hubungan antara putaran poros- torsi- daya kincir, untuk
diameter kincir 100 cm.......................................................................................... 42
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2 Data hasil pengujian kincir dengan diameter 100 cm ........................... 24
Tabel 4.3 Perhitungan F/(ρxv2) dan n/v kincir angin diameter 70 cm .................. 35
Tabel 4.4 Perhitungan F/(ρxv2) dan n/v kincir angin diameter 100 cm ................ 36
Tabel L1. Data perhitungan hubungan F/(ρxv2) terhadap n/v kincir model dengan
diameter 70 cm ...................................................................................................... 48
Tabel L2. Data perhitungan hubungan F/(ρxv2) terhadap n/v kincir model dengan
diameter 100 cm .................................................................................................... 50
Tabel L3. Data perhitungan torsi dan daya kincir dengan diameter 70 cm, saat
kecepatan angin 6,84 m/s ...................................................................................... 52
Tabel L4. Data perhitungan torsi dan daya kincir dengan diameter 70 cm, saat
kecepatan angin 6,64 m/s ...................................................................................... 53
Tabel L5. Data perhitungan torsi dan daya kincir dengan diameter 70 cm, saat
kecepatan angin 6,06 m/s ...................................................................................... 54
Tabel L6. Data perhitungan torsi dan daya kincir dengan diameter 70 cm, saat
kecepatan angin 5,46 m/s ...................................................................................... 55
Tabel L7. Data perhitungan torsi dan daya kincir dengan diameter 100 cm, saat
kecepatan angin 6,71 m/s ...................................................................................... 56
Tabel L8. Data perhitungan torsi dan daya kincir dengan diameter 100 cm, saat
kecepatan angin 6,58 m/s ...................................................................................... 56
Tabel L9. Data perhitungan torsi dan daya kincir dengan diameter 100 cm, saat
kecepatan angin 5,88 m/s ...................................................................................... 56
Tabel L10. Data perhitungan torsi dan daya kincir dengan diameter 100 cm, saat
kecepatan angin 5,53 m/s ...................................................................................... 57
xiv
Tabel L11. Data perhitungan torsi dan daya kincir dengan diameter 100 cm, saat
kecepatan angin 5,14 m/s ...................................................................................... 57
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
Energi fosil khususnya minyak bumi dan batu bara adalah sumber energi
utama dan sumber devisa negara. Salah satu penggunaannya adalah sebagai
pembangkit listrik. Energi Fosil merupakan energi yang tidak terbarukan (non
renewable energy). Dimana cadangan energi fosil Indonesia jumlahnya tidak tak
terbatas, yang akan habis pada suatu saat nanti. Padahal kebutuhan energi terus
dan ramah lingkungan sebagai sumber energi baru. Dari beberapa energi yang
listrik, penggerak pompa, namun penerapannya belum bisa dibilang efektif. Maka
diperlukan sebuah mekanisme untuk merubah energi angin menjadi energi yang
tepat guna, salah satunya adalah listrik. Kincir angin adalah salah satu mekanisme
yang dapat digunakan untuk mengubah energi angin menjadi energi listrik.
Tugas Akhir ini merupakan unjuk kerja kincir angin poros vertikal dengan
4 sudu yang membuka dan menutup secara otomatis dengan variasi diameter.
2
Desain kincir angin dibuat sesederhana mungkin agar nanti setiap orang dapat
Dalam tugas akhir ini kincir model di uji di dalam terowongan angin yang
dapat memperoleh data yang dihasilkan dari unjuk kerja kincir 4 sudu dengan
variasi diameter.
1. Kincir model yang digunakan adalah kincir poros vertikal dengan 4 sudu
1. Membuat kincir angin tipe poros vertikal 4 sudu yang membuka dan
2. Menentukan hubungan antara daya kincir dan torsi dinamis untuk variasi
kincir.
3
BAB II
DASAR TEORI
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan
juga karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari
dimana kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh dari garis
khatulistiwa. Semakin tinggi tempat, semakin kencang pula angin yang bertiup,
hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menghambat laju udara. Di
permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya
memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempat, gaya gesekan
Arah angin ditunjukan oleh arah dari mana angin berasal. Misalnya, angin
dengan anemometer.
5
rendah. Dari Gambar 2.1 dapat dilihat bahwa potensi angin terbesar di Indonesia
terletak di kepulauan Sumba, Sumbawa, Lombok dan Bali, yaitu sebesar 4,6 – 6
m/s.
Kincir angin adalah sebuah mesin yang digerakkan oleh tenaga angin
untuk menumbuk biji-bijian. Kincir angin juga digunakan untuk memompa air
untuk mengairi sawah. Kincir angin juga dapat digunakan untuk menghasilkan
http://id.wikipedia.org/wiki/Kincir_angin)
angin poros horizontal dan kincir angin poros vertikal. Sedangkan tugas akhir ini
(sumber : howtobuildwindgenerator.blogspot.com)
Kincir angin poros vertikal seperti pada Gambar 2.2 memiliki keunggulan
diantaranya tidak harus mengubah posisinya jika arah angin berubah, kincir angin
poros vertikal juga memiliki kecepatan awal yang lebih rendah dibandingkan
dengan kincir angin poros horizontal, sehingga cocok untuk digunakan untuk
daerah yang memiliki potensi angin yang rendah seperti Indonesia. Namun kincir
kincir angin jenis ini membutuhkan energi awalan untuk mulai berputar. (sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Turbin_angin).
7
hambatan fluida atau hambatan seret) adalah gaya yang menghambat pergerakan
sebuah benda padat melalui sebuah fluida (cairan atau gas). Bentuk gaya hambat
yang paling umum tersusun dari sejumlah gaya gesek, yang bertindak sejajar
dengan permukaan benda, plus gaya tekanan, yang bertindak dalam arah tegak
wiki/Gaya_hambat)
terbang. Dalam teknologi pesawat terbang, gaya lift didapatkan dari desain sayap
permukaan sayap lebih besar daripada tekanan udara di atas permukaan sayap.
Energi yang terdapat pada angin merupakan energi kinetik, sehingga dapat
𝐸𝑘 = 0,5. 𝑚. 𝑣 2 (1)
8
𝑚 : massa udara, kg
Sedangkan daya adalah energi per satuan waktu, maka dari persamaan (1)
dapat dituliskan:
𝑃𝑎 = 0,5. 𝑚 . 𝑣 2 (2)
dimana:
𝑚 = 𝜌. 𝐴. 𝑣 (3)
dirumuskan menjadi:
𝑃𝑎 = 0,5. 𝜌. 𝐴. 𝑣 3 (4)
9
Bila diasumsikan besarnya massa jenis udara (𝜌) adalah 1,2 kg/m3, maka
𝑃𝑎 = 0,6. 𝐴. 𝑣 3 (5)
Salah satu tujuan dari tugas akhir ini adalah menentukan hubungan antara
2.4.2.1 Torsi
Torsi adalah perkalian vector antara jarak sumbu putar dengan gaya yang
bekerja pada titik yang berjarak dari sumbu pusat. Yang dapat dirumuskan sebagai
berikut:
𝑇 = 𝑟. 𝐹 (6)
sebagai berikut:
𝑃 = 𝑇. 𝜔 (7)
𝑇: torsi dinamis, Nm
Jika pada kincir angin besarnya kecepatan sudut (𝜔) dirumuskan sebagai:
2𝜋𝑛 (8)
𝜔=
60
Maka besarnya daya kincir berdasarkan persamaan (7) dapat dinyatakan dengan:
𝑃𝑘 = 𝑇. 𝜔
2𝜋𝑛
𝑃𝑘 = 𝑇.
60
𝑇𝜋𝑛 (9)
𝑃𝑘 =
30
Tip speed ratio (tsr) adalah perbadingan antara kecepatan ujung sudu
kincir angin yang berputar dengan kecepatan angin, dapat dirumuskan dengan:
2𝜋𝑟𝑛 (10)
𝑡𝑠𝑟 =
60𝑣
𝑟 : jari-jari kincir, m
Koefisien daya (Cp) adalah perbandingan antara daya yang dihasilkan oleh
kincir (𝑃𝑘 ) dengan daya yang disediakan oleh angin (𝑃𝑎 ), sehingga dapat
𝑃𝑘 (11)
𝐶𝑝 = . 100%
𝑃𝑎
𝐶𝑝 : koefisien daya, %
BAB III
METODE PENELITIAN
Dharma selama 2 hari, mulai tanggal 22 Januari 2011 hingga tanggal 23 Januari
2011. Pengambilan data dilakukan dari pukul 08.00 hingga pukul 24.00.
Kincir angin model tugas akhir yang dapat dilihat pada Gambar 3.1
1. Handle Shaft
agar dapat membuka dan menutup secara otomatis. Pada komponen ini
3. Support
ini juga terdapat blade stopper yang berfungsi sebagai limit maksimal
lain:
1. Wind tunnel
Gambar 3.6 adalah fan blower dengan daya motor 5,5 KW yang
3. Anemometer
4. Stopwatch
5. Neraca pegas
7. Generator
8. Tachometer
adalah:
Variable yang diukur yang sesuai dengan tujuan dari penelitian ini adalah:
kincir angin seperti Gambar 3.13. Sambungkan kincir angin dengan transmisi
bersamaan.
Saat pengambilan data torsi dinamis, hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
pada generator.
wind tunnel. Atur kecepatan angin dalam wind tunnel dengan cara
21
angin mulai dari 7 m/s hingga 5 m/s, mulai dari yang tercepat.
pulley besar.
BAB IV
Data penelitian diperoleh dari pengambilan data torsi pada kincir angin
diameter 70 cm. Pengujian dilakukan dengan variasi kecepatan angin mulai dari
yang tertinggi yaitu sekitar 7 m/s dengan penurunan 0,5 m/s hingga kincir
0 atau tidak ada pembebanan hingga 4 lampu. Dari penelitian didapatkan data
Tabel 4.2 Data hasil pengujian kincir dengan diameter 100 cm.
𝑃𝑎 = 0,6. 𝐴. 𝑣 3
Sedangkan dalam hal ini, besarnya luas penampang (𝐴) sendiri adalah:
𝐴 = 𝑑. 𝑡
dengan:
𝑑 : diameter kincir, m
𝑃𝑎 = 0,6. 𝐴. 𝑣 3
26
𝑃𝑎 = 0,6. 𝑑. 𝑡. 𝑣 3
Sebagai contoh diambil data dari table 4.1 no. 1 tanpa beban variatif (0).
Dari data, kecepatan angin (𝑣) sebesar 6,76 m/s, sedangkan diameter
kincir yang diuji (𝑑) adalah 0,7 m, dan tinggi sudu saat membuka maksimal (𝑡)
adalah 0,4 m. Maka dapat dihitung besarnya daya angin (𝑃𝑎 ) sebesar:
𝑃𝑎 = 0,6. 𝑑. 𝑡. 𝑣 3
𝑃𝑎 = 51,90 𝑚 𝑠
Mengacu pada persamaan (6) yang dapat dilihat pada sub bab 2.4.2.1,
𝑇 = 𝑟. 𝐹
𝑇 : torsi, Nm
𝐹 = 𝑚. 𝑎
𝑚 : massa pengimbang, kg
𝑇 = 𝑟. 𝐹
𝑇 = 𝑟. 𝑚. 𝑎
Untuk contoh perhitungan dapat diambil data dari tabel 4.1 no. 1 tanpa
Dari data, diperoleh besarnya massa pengimbang (𝑚) 0,14 kg, sedangkan
jarak lengan ke poros (𝑟) diukur saat pengujian sepanjang 0,2 m. jika percepata
𝑇 = 𝑟. 𝑚. 𝑎
𝑇 = 0,27 𝑁𝑚
Daya kincir dihitung dengan persamaan (9) yang dibahas pada sub bab 2.4.2.2:
𝑇𝜋𝑛
𝑃𝑘 =
30
𝑇 : besarnya torsi, Nm
Untuk contoh perhitungan dapat diambil dari table 4.1 no. 1 tanpa
Dari data, didapatkan bahwa pada kecepatan angin (𝑣) 6,76 m/s
didapatkan putaran poros (𝑛) sebesar 61,49 rpm, sedangkan besarnya torsi (𝑡)
telah diperhitungkan pada sub bab 4.2.2 sebesar 0,27 Nm, maka besarnya daya
poros:
𝑇𝜋𝑛
𝑃𝑘 =
30
0,27 . 𝜋 . 61,49
𝑃𝑘 =
30
𝑃𝑘 = 1,74 𝑤𝑎𝑡𝑡s
Perhitungan tip speed ratio (tsr) mengacu pada persamaan (10) yang telah
2𝜋𝑟𝑛
𝑡𝑠𝑟 =
60𝑣
𝑟 : jari-jari kincir, m
Untuk contoh perhitungan diambil data dari table 4.1 no. 1 tanpa beban
Dari data, didapatkan putaran poros tiap menit (𝑛) sebesar 61,49 rpm pada
kecepatan angin (𝑣) 6,76 m/s, sedangkan jari-jari kincir (𝑟) sebesar 0.35 m. Maka
2𝜋𝑟𝑛
𝑡𝑠𝑟 =
60𝑣
𝑡𝑠𝑟 = 0,33
𝑃𝑘
𝐶𝑝 = . 100%
𝑃𝑎
𝐶𝑝 : koefisien daya, %
Untuk contoh perhitungan diambil data dari table 4.1 no. 1 tanpa
Besarnya daya kincir (𝑃𝑘 ) didapatkan dari perhitungan pada sub bab 4.2.3
sebesar 1,74 watt. Sedangkan besarnya daya angin (𝑃𝑎 ) didapatkan dari
perhitungan pada sub bab 4.2.1 sebesar 51,90. Maka didapatkan koefisen daya
(𝐶𝑝) sebesar:
𝑃𝑘
𝐶𝑝 = . 100%
𝑃𝑎
1,74
𝐶𝑝 = . 100%
51,9
𝐶𝑝 = 3,35%
Grafik hubungan 𝐶𝑝 dengan tsr untuk berbagai jenis kincir angin dapat dilihat
pada grafik batas Betz ( Betz limit, atas nama ilmuan Jerman Albert Betz) seperti
terlihat pada Gambar 4.1. Jika dilihat pada grafik batas Betz, hubungan 𝐶𝑝 da tsr
untuk kincir angin poros vertikal (savonius) merupakan fungsi persamaan garis
dimana:
𝐶𝑝 : Koefisien daya, %
31
𝑘1 , 𝑘2 , 𝑘3 : konstanta
Seperti dalam Persamaan 10 yang dibahas pada sub bab 2.4.3, tsr
berbanding lurus dengan rpm, maka jika kincir tidak berputar, atau rpm = 0 (nol),
maka nilai dari tsr juga akan menjadi 0 (nol). Sedangkan koefisien daya sendiri
adalah perbandingan antara daya kincir (𝑃𝑘 ) dengan daya angin (𝑃𝑎 ), dimana
seperti yang dibahas pada sub bab 2.4.2.2, daya kincir juga berbanding lurus
dengan putaran poros (𝑛), maka jika kincir tidak berputar, nilai 𝑃𝑘 = 0 (nol),
𝑘3 dianggap 0 (nol), karena jika tsr = 0 (nol) maka nilai dari 𝐶𝑝 = 0 (nol).
32
𝑃𝑘
𝐶𝑝 =
𝑃𝑎
𝑇. 𝜔
𝐶𝑝 =
0,5 ∙ 𝜌 ∙ 𝐴 ∙ 𝑣 3
𝑇. 𝜔
𝐶𝑝 =
0,5 ∙ 𝜌 ∙ 𝐴 ∙ 𝑣 3
𝐹 ∙ 𝑟𝑝 ∙ 2 ∙ 𝜋 ∙ 𝑛 60
𝐶𝑝 =
0,5 ∙ 𝜌 ∙ 𝐴 ∙ 𝑣 3
2 ∙ 𝜋 ∙ 𝑟𝑝 𝐹 ∙ 𝑛
𝐶𝑝 = ∙
30 ∙ 𝐴 𝜌 ∙ 𝑣 3
Jika
2 ∙ 𝜋 ∙ 𝑟𝑝
𝑐1 =
30 ∙ 𝐴
𝐹∙𝑛 (14)
𝐶𝑝 = 𝑐1 ∙
𝜌 ∙ 𝑣3
2𝜋𝑟𝑘 𝑛
𝑡𝑠𝑟 =
60𝑣
𝜋𝑟𝑘 𝑛
𝑡𝑠𝑟 = ∙
30 𝑣
33
Jika
𝜋𝑟𝑘
𝑐2 =
30
𝑛 (15)
𝑡𝑠𝑟 = 𝑐2 ∙
𝑣
𝐶𝑝 = 𝑘1 ∙ 𝑡𝑠𝑟 2 + 𝑘2 ∙ 𝑡𝑠𝑟
𝐹∙𝑛 𝑛 2 𝑛
𝑐1 ∙ 3
= 𝑘1 ∙ 𝑐2 ∙ + 𝑘2 ∙ 𝑐2 ∙
𝜌∙𝑣 𝑣 𝑣
𝐹∙𝑛 2
𝑛2 𝑛
𝑐1 ∙ = 𝑘1 ∙ 𝑐2 ∙ + 𝑘2 ∙ 𝑐2 ∙
𝜌 ∙ 𝑣3 𝑣2 𝑣
𝐹 2
𝑛
𝑐1 ∙ = 𝑘1 ∙ 𝑐2 ∙ + 𝑘2 ∙ 𝑐2
𝜌 ∙ 𝑣2 𝑣
sehingga menjadi,
𝐹∙𝑛 𝑘1 ∙ 𝑐2 2 𝑛2 𝑘2 ∙ 𝑐2 𝑛 (16)
= ∙ + ∙
𝜌 ∙ 𝑣3 𝑐1 𝑣2 𝑐1 𝑣
𝐹 : Gaya, N
𝑘1 , 𝑘2 , 𝑐1 , 𝑐2 : konstanta
Dari hasil pengujian didapatkan, grafik F.n/(ρ.v2) terhadap n/v sebagai berikut:
0.06
0.05
0.04
F/(ρ.v2)
0.03
0.02
F/(ρ.v2)=-0,002(n/v)+0,053
0.01
0
0 2 4 6 8 10 12
n/v
2
Gambar 4.2 Grafik perbandingan F.n/(ρ.v ) terhadap n/v, untuk diameter kincir 70 cm
0.12
0.1
0.08
F/(ρ.v2)
0.06
0.04
0.02
F/(ρ.v2)= -0,013(n/v)+0,163
0
0 2 4 6 8 10 12
n/v
2
Gambar 4.3 Grafik perbandingan F.n/(ρ.v ) terhadap n/v, untuk diameter kincir 100 cm
35
Tabel 4.3. Perhitungan F/(ρxv2) dan n/v kincir angin diameter 70 cm.
Va m n 𝑭 Va m n 𝑭
n/v n/v
(m/s) (gram) (rpm) 𝝆𝒙𝒗𝟐 (m/s) (gram) (rpm) 𝝆𝒙𝒗𝟐
6.76 140 61.49 0.03 9.10 6.92 200 50.85 0.03 7.35
6.57 140 61.13 0.03 9.30 6.1 180 36.03 0.04 5.91
6.6 140 64.3 0.03 9.74 6.1 180 35.16 0.04 5.76
6.84 140 64.68 0.02 9.46 5.97 180 34.58 0.04 5.79
6.78 140 63.43 0.02 9.36 5.46 140 19.13 0.04 3.50
6.92 140 64.87 0.02 9.37 5.51 140 18.93 0.04 3.44
6.1 110 46.95 0.02 7.70 5.41 140 18.2 0.04 3.36
6.1 110 51.6 0.02 8.46 6.76 240 42.87 0.04 6.34
5.97 110 51.8 0.03 8.68 6.57 240 42.91 0.05 6.53
5.46 100 34.37 0.03 6.29 6.6 240 43.4 0.05 6.58
5.51 100 34.86 0.03 6.33 6.84 230 45.26 0.04 6.62
5.41 100 37.04 0.03 6.85 6.78 230 45.42 0.04 6.70
6.76 180 52.08 0.03 7.70 6.92 230 45.1 0.04 6.52
6.57 180 51.99 0.03 7.91 6.1 200 30.24 0.04 4.96
6.6 180 51.37 0.03 7.78 6.1 200 33.02 0.04 5.41
6.84 190 54.49 0.03 7.97 5.97 200 31.19 0.05 5.22
6.78 190 55.75 0.03 8.22 5.46 150 16.33 0.04 2.99
6.92 190 54.95 0.03 7.94 5.51 150 12.11 0.04 2.20
6.1 150 39.9 0.03 6.54 5.41 150 14.71 0.04 2.72
6.1 150 39.45 0.03 6.47 6.76 270 39.89 0.05 5.90
5.97 150 40.07 0.03 6.71 6.57 270 39.7 0.05 6.04
5.46 130 25.75 0.04 4.72 6.6 240 39.26 0.05 5.95
5.51 130 27.64 0.04 5.02 6.84 260 42.36 0.05 6.19
5.41 130 27.16 0.04 5.02 6.78 260 41.01 0.05 6.05
6.76 210 49.53 0.04 7.33 6.92 260 42.03 0.04 6.07
6.57 210 47.06 0.04 7.16 6.1 220 26.27 0.05 4.31
6.6 210 47.72 0.04 7.23 6.1 220 26.2 0.05 4.30
6.84 200 50.61 0.03 7.40 5.97 220 25.41 0.05 4.26
6.78 200 52.12 0.04 7.69 5.46 170 9.42 0.05 1.73
5.51 170 10.52 0.05 1.91
5.41 170 13.31 0.05 2.46
36
Tabel 4.4. Perhitungan F/(ρxv2) dan n/v kincir angin diameter 100 cm.
Va m n 𝑭 Va m n 𝑭
n/v n/v
(m/s) (gram) (rpm) 𝝆𝒙𝒗𝟐 (m/s) (gram) (rpm) 𝝆𝒙𝒗𝟐
6.71 160 66.25 0.03 9.87 5.85 270 41.32 0.06 7.06
6.74 160 67.02 0.03 9.94 5.87 270 42.74 0.06 7.28
6.68 160 64.94 0.03 9.72 5.6 250 39.23 0.07 7.01
6.6 160 62.12 0.03 9.41 5.48 250 37.63 0.07 6.87
6.52 160 60.13 0.03 9.22 5.52 250 37.64 0.07 6.82
6.63 160 61.99 0.03 9.35 5.19 240 31.4 0.07 6.05
5.91 160 51.24 0.04 8.67 5.11 240 31.32 0.08 6.13
5.85 160 49.48 0.04 8.46 5.11 240 31.52 0.08 6.17
5.87 160 51.64 0.04 8.80 6.71 330 53.75 0.06 8.01
5.6 160 47.49 0.04 8.48 6.74 330 54.67 0.06 8.11
5.48 160 45.91 0.04 8.38 6.68 330 56.35 0.06 8.44
5.52 160 44.96 0.04 8.14 6.6 330 51.28 0.06 7.77
5.19 150 37.1 0.05 7.15 6.52 330 50.23 0.06 7.70
5.11 150 36.6 0.05 7.16 6.63 330 49.02 0.06 7.39
5.11 150 35.71 0.05 6.99 5.91 310 39.67 0.07 6.71
6.71 230 63.46 0.04 9.46 5.85 310 40.65 0.07 6.95
6.74 230 63.01 0.04 9.35 5.87 310 39.62 0.07 6.75
6.68 230 61.85 0.04 9.26 5.6 290 35.91 0.08 6.41
6.6 230 56.41 0.04 8.55 5.48 290 36.14 0.08 6.59
6.52 230 57 0.04 8.74 5.52 290 37.06 0.08 6.71
6.63 230 58.2 0.04 8.78 5.19 290 29.92 0.09 5.76
5.91 220 45.47 0.05 7.69 5.11 290 28.43 0.09 5.56
5.85 220 43.51 0.05 7.44 5.11 290 29.27 0.09 5.73
5.87 220 46.42 0.05 7.91 6.71 350 52.84 0.06 7.87
5.6 220 40.97 0.06 7.32 6.74 350 52 0.06 7.72
5.48 220 40.09 0.06 7.32 6.68 350 51.19 0.06 7.66
5.52 220 39.53 0.06 7.16 6.6 370 47.62 0.07 7.22
5.19 210 33.69 0.06 6.49 6.52 370 48.84 0.07 7.49
5.11 210 33.21 0.07 6.50 6.63 370 49.86 0.07 7.52
5.11 210 32.07 0.07 6.28 5.91 340 37.68 0.08 6.38
6.71 280 59.8 0.05 8.91 5.85 340 38.2 0.08 6.53
6.74 280 57.02 0.05 8.46 5.87 340 37.55 0.08 6.40
6.68 280 58.06 0.05 8.69 5.6 310 34.4 0.08 6.14
6.6 280 53.9 0.05 8.17 5.48 310 34.38 0.08 6.27
6.52 280 53.16 0.05 8.15 5.52 310 33.31 0.08 6.03
6.63 280 52.93 0.05 7.98 5.19 310 28.52 0.09 5.50
5.91 270 42.26 0.06 7.15 5.11 310 28.39 0.10 5.56
5.11 310 26.96 0.10 5.28
37
Dari Gambar 4.2 didapatkan persamaan untuk kincir dengan diameter 70 cm:
𝐹∙𝑛 𝑛2 𝑛
3
= −0,002 ∙ 2
+ 0,053 ∙
𝜌∙𝑣 𝑣 𝑣
Sehingga harga 𝑘1 untuk kincir dengan diameter 70 cm dapat dicari dengan cara:
𝑘1 ∙ 𝑐2 2
= −0,002
𝑐1
−0,002 ∙ 𝑐1
𝑘1 =
𝑐2 2
2 ∙ 𝜋 ∙ 𝑟𝑝
−0,002 ∙ 30 ∙ 𝐴
𝑘1 =
𝜋 ∙ 𝑟𝑘 2
30
−0,002 ∙ 60 ∙ 𝑟𝑝
𝑘1 =
𝜋 ∙ 𝑟𝑘 2 ∙ 𝐴
−0,002 ∙ 60 ∙ 0,2
𝑘1 =
𝜋 ∙ 0.352 ∙ 0,7 ∙ 0,4
𝑘1 = −0,223
𝑘2 ∙ 𝑐2
= 0,053
𝑐1
0,053 ∙ 𝑐1
𝑘2 =
𝑐2
2 ∙ 𝜋 ∙ 𝑟𝑝
0,053 ∙ 30 ∙ 𝐴
𝑘2 = 𝜋 ∙ 𝑟𝑘
30
38
0,053 ∙ 2 ∙ 𝑟𝑝
𝑘2 =
𝑟𝑘 ∙ 𝐴
0,053 ∙ 2 ∙ 0,2
𝑘2 =
0,35 ∙ 0,7 ∙ 0,4
𝑘2 = 0,216
𝐹∙𝑛 𝑛2 𝑛
3
= −0,013 ∙ 2
+ 0,163 ∙
𝜌∙𝑣 𝑣 𝑣
Sehingga harga 𝑘1 untuk kincir dengan diameter 100 cm dapat dicari dengan cara:
𝑘1 ∙ 𝑐2 2
= −0,013
𝑐1
−0,013 ∙ 𝑐1
𝑘1 =
𝑐2 2
2 ∙ 𝜋 ∙ 𝑟𝑝
−0,013 ∙ 30 ∙ 𝐴
𝑘1 =
𝜋 ∙ 𝑟𝑘 2
30
−0,013 ∙ 60 ∙ 𝑟𝑝
𝑘1 =
𝜋 ∙ 𝑟𝑘 2 ∙ 𝐴
39
−0,013 ∙ 60 ∙ 0,2
𝑘1 =
𝜋 ∙ 0.52 ∙ 1,0 ∙ 0,4
𝑘1 = −0,497
Sedangkan harga 𝑘2 untuk kincir dengan diameter 100 cm dicari dengan cara:
𝑘2 ∙ 𝑐2
= 0,163
𝑐1
0,163 ∙ 𝑐1
𝑘2 =
𝑐2
2 ∙ 𝜋 ∙ 𝑟𝑝
0,163 ∙ 30 ∙ 𝐴
𝑘2 = 𝜋 ∙ 𝑟𝑘
30
0,163 ∙ 2 ∙ 𝑟𝑝
𝑘2 =
𝑟𝑘 ∙ 𝐴
0,163 ∙ 2 ∙ 0,2
𝑘2 =
0,5 ∙ 1,0 ∙ 0,4
𝑘2 = 0,326
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8
tsr
Gambar 4.4. Grafik hubungan antara Cp terhadap tsr untuk 2 model kincir
Dari Gambar 4.4, koefisien daya tertinggi sebesar 5,34 % diperoleh dari kincir
4.3.3 Grafik hubungan antara putaran poros, torsi dan daya kincir.
didapatkan persamaan garis polynomial hubungan antara torsi dengan daya kincir
dengan cara:
𝑃𝑘
= −0,223 ∙ 𝑡𝑠𝑟 2 + 0,216 ∙ 𝑡𝑠𝑟
𝑃𝑎
𝑇∙𝜔
= −0,223 ∙ 𝑡𝑠𝑟 2 + 0,216 ∙ 𝑡𝑠𝑟
𝑃𝑎
kincir untuk kincir dengan diameter 100 dapat dicari menggunakan Persamaan 18,
dengan cara:
𝑃𝑘
= −0,497 ∙ 𝑡𝑠𝑟 2 + 0,326 ∙ 𝑡𝑠𝑟
𝑃𝑎
𝑇∙𝜔
= −0,497 ∙ 𝑡𝑠𝑟 2 + 0,326 ∙ 𝑡𝑠𝑟
𝑃𝑎
torsi dan daya kincir untuk diameter kincir 70 cm, yang dapat dilihat pada Gambar
4.5.
torsi dan daya kincir untuk diameter kincir 100 cm, yang dapat dilihat pada
Gambar 4.6.
42
Gambar 4.5. Grafik hubungan antara putaran poros- torsi- daya kincir, untuk
diameter kincir 70 cm
Gambar 4.6. Grafik hubungan antara putaran poros- torsi- daya kincir, untuk
diameter kincir 100 cm
4.4 Pembahasan
Pada tugas akhir ini telah diketahui bahwa cara kerja kincir angin model
ini adalah dengan sudu yang membuka dan menutup secara otomatis karena
adanya tiupan angin. Saat posisi sudu terbuka, itulah sudu yang menerima angin
43
dan secara otomatis sudu yang seporos akan menutup, hal ini memungkinkan
untuk meminimalkan rugi-rugi gesekan yang terjadi karena melawan arah angin.
Pada prinsip kerjanya, tiupan angin akan memutar kincir angin sehingga
generator untuk menghasilkan listrik, atau ke transmisi lain yag digunakan untuk
menggiling gandum.
Dari data perhitungan dapat diketahui bahwa daya kincir model ini relatif
kecil atau sebesar 3,79 watt pada kecepatan angin 6,71 m/s menggunakan kincir
dengan diameter 100 cm. Sedangkan koefisien daya terbesarnya diperoleh pada
putaran poros 28,39 rpm dan kecepatan angin 5,11 m/s didapatkan sebesar 5,64
kincir yang kurang aerodinamis menyebabkan masih besarnya gaya drag yang
ditimbulkan saat salah satu sudu dalam posisi menentang arah angin. Kesentrisan
poros, baik poros utama maupun poros sudu juga mempengaruhi kinerja kincir.
Berat kincir angin model 8 kg, mempengaruhi efisiensi kincir model, pemilihan
material yang lebih ringan memungkinkan untuk menambah efisiensi kincir angin.
Putaran poros yang terukur juga relatif kecil antara 9,42 rpm hingga 67,02 rpm.
Dari hasil penelitian dapat diketahui, bahwa semakin besar diameter kincir maka
BAB V
5.1 Kesimpulan
Dari pengujian model kincir angin yang telah dilakukan, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan:
2,81 watt didapatkan saat kecepatan angin 6,84 m/s pada torsi sebesar 0,3
4. Daya kincir tertinggi untuk kincir angin dengan diameter 100 cm sebesar
3,87 watt didapatkan saat kecepatan angin 6,71 m/s pada torsi sebesar 1,85
5. Semakin besar diameter dari kincir angin maka semakin besar torsi, daya
6. Dilihat dari hasil unjuk kerja, kincir model ini belum bisa diterapkan untuk
5.2 Saran
efisiensi kincir.
DAFTAR PUSTAKA
Burton, Tony. Sharpe, David. Jenkins, Nick. Bossanyi, Ervin., Wind Energy
Alabama, 2001
Arifudin, Momon., Model Kincir Angin Poros Vertikal Dengan Empat Sudu
Datar Empat Ruang yang Dapat Membentang dan Mengatup Secara Otomatis,
http://en.wikipedia.org/wiki/Windmill
http://id.wikipedia.org/wiki/Kincir_angin
http:// id.wikipedia.org/wiki/Gayahambat
47
LAMPIRAN
48
Tabel L1. Data perhitungan hubungan F/(ρxv2) terhadap n/v kincir model dengan
diameter 70 cm.
Va m n 𝑭
F (N) n/v
(m/s) (gram) (rpm) 𝝆𝒙𝒗𝟐
6.76 140 61.49 1.3734 0.02505 9.09615
6.57 140 61.13 1.3734 0.02651 9.30441
6.6 140 64.3 1.3734 0.02627 9.74242
6.84 140 64.68 1.3734 0.02446 9.45614
6.78 140 63.43 1.3734 0.0249 9.35546
6.92 140 64.87 1.3734 0.0239 9.37428
6.1 110 46.95 1.0791 0.02417 7.69672
6.1 110 51.6 1.0791 0.02417 8.45902
5.97 110 51.8 1.0791 0.02523 8.67672
5.46 100 34.37 0.981 0.02742 6.29487
5.51 100 34.86 0.981 0.02693 6.32668
5.41 100 37.04 0.981 0.02793 6.84658
6.76 180 52.08 1.7658 0.0322 7.70414
6.57 180 51.99 1.7658 0.03409 7.91324
6.6 180 51.37 1.7658 0.03378 7.78333
6.84 190 54.49 1.8639 0.0332 7.96637
6.78 190 55.75 1.8639 0.03379 8.22271
6.92 190 54.95 1.8639 0.03244 7.94075
6.1 150 39.9 1.4715 0.03295 6.54098
6.1 150 39.45 1.4715 0.03295 6.46721
5.97 150 40.07 1.4715 0.03441 6.71189
5.46 130 25.75 1.2753 0.03565 4.71612
5.51 130 27.64 1.2753 0.035 5.01633
5.41 130 27.16 1.2753 0.03631 5.02033
6.76 210 49.53 2.0601 0.03757 7.32692
6.57 210 47.06 2.0601 0.03977 7.16286
6.6 210 47.72 2.0601 0.03941 7.2303
6.84 200 50.61 1.962 0.03495 7.39912
6.78 200 52.12 1.962 0.03557 7.68732
6.92 200 50.85 1.962 0.03414 7.34827
6.1 180 36.03 1.7658 0.03955 5.90656
6.1 180 35.16 1.7658 0.03955 5.76393
5.97 180 34.58 1.7658 0.04129 5.79229
5.46 140 19.13 1.3734 0.03839 3.50366
5.51 140 18.93 1.3734 0.0377 3.43557
5.41 140 18.2 1.3734 0.0391 3.36414
6.76 240 42.87 2.3544 0.04293 6.34172
49
Tabel L2. Data perhitungan hubungan F/(ρxv2) terhadap n/v kincir model dengan
diameter 100 cm.
Va m n 𝑭
F (N) n/v
(m/s) (gram) (rpm) 𝝆𝒙𝒗𝟐
6.71 160 66.25 1.5696 0.02905 9.87332
6.74 160 67.02 1.5696 0.02879 9.94362
6.68 160 64.94 1.5696 0.02931 9.72156
6.6 160 62.12 1.5696 0.03003 9.41212
6.52 160 60.13 1.5696 0.03077 9.22239
6.63 160 61.99 1.5696 0.02976 9.34992
5.91 160 51.24 1.5696 0.03745 8.67005
5.85 160 49.48 1.5696 0.03822 8.45812
5.87 160 51.64 1.5696 0.03796 8.79727
5.6 160 47.49 1.5696 0.04171 8.48036
5.48 160 45.91 1.5696 0.04356 8.37774
5.52 160 44.96 1.5696 0.04293 8.14493
5.19 150 37.1 1.4715 0.04552 7.14836
5.11 150 36.6 1.4715 0.04696 7.16243
5.11 150 35.71 1.4715 0.04696 6.98826
6.71 230 63.46 2.2563 0.04176 9.45753
6.74 230 63.01 2.2563 0.04139 9.34866
6.68 230 61.85 2.2563 0.04214 9.25898
6.6 230 56.41 2.2563 0.04316 8.54697
6.52 230 57 2.2563 0.04423 8.74233
6.63 230 58.2 2.2563 0.04277 8.77828
5.91 220 45.47 2.1582 0.05149 7.69374
5.85 220 43.51 2.1582 0.05255 7.43761
5.87 220 46.42 2.1582 0.0522 7.90801
5.6 220 40.97 2.1582 0.05735 7.31607
5.48 220 40.09 2.1582 0.05989 7.31569
5.52 220 39.53 2.1582 0.05902 7.16123
5.19 210 33.69 2.0601 0.06373 6.49133
5.11 210 33.21 2.0601 0.06575 6.49902
5.11 210 32.07 2.0601 0.06575 6.27593
6.71 280 59.8 2.7468 0.05084 8.91207
6.74 280 57.02 2.7468 0.05039 8.45994
6.68 280 58.06 2.7468 0.0513 8.69162
6.6 280 53.9 2.7468 0.05255 8.16667
6.52 280 53.16 2.7468 0.05385 8.15337
6.63 280 52.93 2.7468 0.05207 7.98341
5.91 270 42.26 2.6487 0.06319 7.15059
51
Va m n 𝑭
F (N) n/v
(m/s) (gram) (rpm) 𝝆𝒙𝒗𝟐
5.85 270 41.32 2.6487 0.0645 7.06325
5.87 270 42.74 2.6487 0.06406 7.28109
5.6 250 39.23 2.4525 0.06517 7.00536
5.48 250 37.63 2.4525 0.06806 6.86679
5.52 250 37.64 2.4525 0.06707 6.81884
5.19 240 31.4 2.3544 0.07284 6.0501
5.11 240 31.32 2.3544 0.07514 6.12916
5.11 240 31.52 2.3544 0.07514 6.1683
6.71 330 53.75 3.2373 0.05992 8.01043
6.74 330 54.67 3.2373 0.05939 8.11128
6.68 330 56.35 3.2373 0.06046 8.43563
6.6 330 51.28 3.2373 0.06193 7.7697
6.52 330 50.23 3.2373 0.06346 7.70399
6.63 330 49.02 3.2373 0.06137 7.39367
5.91 310 39.67 3.0411 0.07256 6.71235
5.85 310 40.65 3.0411 0.07405 6.94872
5.87 310 39.62 3.0411 0.07355 6.74957
5.6 290 35.91 2.8449 0.0756 6.4125
5.48 290 36.14 2.8449 0.07895 6.59489
5.52 290 37.06 2.8449 0.07781 6.71377
5.19 290 29.92 2.8449 0.08801 5.76493
5.11 290 28.43 2.8449 0.09079 5.5636
5.11 290 29.27 2.8449 0.09079 5.72798
6.71 350 52.84 3.4335 0.06355 7.87481
6.74 350 52 3.4335 0.06298 7.71513
6.68 350 51.19 3.4335 0.06412 7.66317
6.6 370 47.62 3.6297 0.06944 7.21515
6.52 370 48.84 3.6297 0.07115 7.4908
6.63 370 49.86 3.6297 0.06881 7.52036
5.91 340 37.68 3.3354 0.07958 6.37563
5.85 340 38.2 3.3354 0.08122 6.52991
5.87 340 37.55 3.3354 0.08067 6.39693
5.6 310 34.4 3.0411 0.08081 6.14286
5.48 310 34.38 3.0411 0.08439 6.27372
5.52 310 33.31 3.0411 0.08317 6.03442
5.19 310 28.52 3.0411 0.09408 5.49518
5.11 310 28.39 3.0411 0.09705 5.55577
5.11 310 26.96 3.0411 0.09705 5.27593
52
Tabel L3. Data perhitungan torsi dan daya kincir dengan diameter 70 cm, saat
kecepatan angin 6,84 m/s.
n tsr ω T 𝑷𝒌
Tabel L4. Data perhitungan torsi dan daya kincir dengan diameter 70 cm, saat
kecepatan angin 6,64 m/s.
n tsr ω T 𝑷𝒌
Tabel L5. Data perhitungan torsi dan daya kincir dengan diameter 70 cm, saat
kecepatan angin 6,06 m/s.
n tsr ω T 𝑷𝒌
Tabel L6. Data perhitungan torsi dan daya kincir dengan diameter 70 cm, saat
kecepatan angin 5,46 m/s.
n tsr ω T 𝑷𝒌
Tabel L7. Data perhitungan torsi dan daya kincir dengan diameter 100 cm, saat
kecepatan angin 6,71 m/s.
n tsr ω T 𝑷𝒌
5 0.07799 0.52333 3.10399 1.62442
10 0.15599 1.04667 2.6853 2.81062
15 0.23398 1.57 2.26661 3.55858
20 0.31197 2.09333 1.84792 3.86831
25 0.38997 2.61667 1.42923 3.73982
30 0.46796 3.14 1.01054 3.17309
35 0.54595 3.66333 0.59185 2.16814
40 0.62394 4.18667 0.17316 0.72495
Tabel L8. Data perhitungan torsi dan daya kincir dengan diameter 100 cm, saat
kecepatan angin 6,58 m/s.
n tsr ω T 𝑷𝒌
5 0.07953 0.52333 2.97693 1.55793
10 0.15907 1.04667 2.56635 2.68611
15 0.2386 1.57 2.15577 3.38456
20 0.31814 2.09333 1.74519 3.65327
25 0.39767 2.61667 1.33461 3.49224
30 0.4772 3.14 0.92403 2.90147
35 0.55674 3.66333 0.51345 1.88096
40 0.63627 4.18667 0.10288 0.43071
Tabel L9. Data perhitungan torsi dan daya kincir dengan diameter 100 cm, saat
kecepatan angin 5,88 m/s.
n tsr ω T 𝑷𝒌
5 0.089002 0.523333 2.3382 1.223658
10 0.178005 1.046667 1.9713 2.063294
15 0.267007 1.57 1.604399 2.518906
20 0.356009 2.093333 1.237498 2.590496
25 0.445011 2.616667 0.870598 2.278063
30 0.534014 3.14 0.503697 1.581608
35 0.623016 3.663333 0.136796 0.50113
57
Tabel L10. Data perhitungan torsi dan daya kincir dengan diameter 100 cm, saat
kecepatan angin 5,53 m/s.
n tsr ω T 𝑷𝒌
5 0.094635 0.523333 2.047588 1.071571
10 0.189271 1.046667 1.702527 1.781978
15 0.283906 1.57 1.357465 2.131221
20 0.378541 2.093333 1.012404 2.119299
25 0.473177 2.616667 0.667343 1.746213
30 0.567812 3.14 0.322281 1.011963
Tabel L11. Data perhitungan torsi dan daya kincir dengan diameter 100 cm, saat
kecepatan angin 5,14 m/s.
n tsr ω T 𝑷𝒌
5 0.101816 0.523333 1.746343 0.91392
10 0.203632 1.046667 1.425617 1.492146
15 0.305447 1.57 1.104891 1.734679
20 0.407263 2.093333 0.784165 1.641519
25 0.509079 2.616667 0.463439 1.212665
30 0.610895 3.14 0.142713 0.448118
58
GAMBAR KERJA
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
•