Anda di halaman 1dari 3

Pengembangan Organisasi (Organisational Development)

Pengembangan Organisasi berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan program yang


dirancang untuk meningkatkan efektivitas fungsi organisasi dan menghasilkan perubahan.

Pendekatan Pengembangan Organisasi memiliki dasar humanistik yang kuat. Filosofi


dasarnya dijelaskan oleh Bennis (1960) sebagai berikut:

• Sebuah konsep baru ttg manusia, berdasarkan peningkatan pengetahuan


berdasarkan kebutuhan mereka yg kompleks dan selalu bergeser.

• Sebuah konsep baru ttg kekuasaan, berdasarkan kolaborasi dan alasan,yang


menggantikan model kekuasaan yg berdasarkan pada paksaan dan ancaman

• Sebuah konsep baru ttg dari nilai-nilai organisasi, didasarkan pada gagasan
humanistik-demokratik, yang menggantikan sistem birokrasi mekanistis.

Rencana Nilai dan Tujuan

Kinerja tingkat tinggi yang memenuhi kebutuhan seluruh stakeholder lebih mudah dicapai
jika mempunyai tujuan yg jelas dan sesuai dengan tujuan inti (core values) yg telah
ditetapkan. Sebuah rencana nilai dan tujuan mendefinisikan tujuan organisasi secara
keseluruhan, apa yang harus dan akan dilakukan oleh sebuah organisasi. Oleh karena itu
lebih berorientasi pd outcome daripada misi. Rencana Tujuan menentukan apa yang ingin
dicapai, sedangkan laporan nilai 'menentukan perilaku yang diharapkan dalam mencapai
tujuan. Keduanya mencakup aspek-aspek seperti kerja sama tim, kualitas, layanan cutomer
dan penghargaan bagi tiap individu.

Manajemen Strategis
Manajemen strategis telah dijelaskan oleh Pearce dan Robinson (1988) sebagai:
serangkaian keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan dan implementasi
strategi yg dirancang untuk mencapai tujuan organisasi.
Tujuan manajemen strategis telah telah diungkapkan oleh Rosabeth Moss Kanter (1984),
yang menyatakan bahwa rencana strategis menimbulkan tindakan sekarang untuk masa
depan dan menjadi sarana tindakan (action vehicles) - mengintegrasikan dan
melembagakan beberapa mekanisme untuk perubahan'.

tujuan manajemen kinerja sering diartikan sebagai kegiatan untuk mengintegrasikan tujuan
individu atau tim dengan organisasi - seringkali digambarkan sebagai sebuah proses yang
mengalir kebawah (Cascading )'': yang berarti bahwa sepenuhnya top-down.

Michael Porter (1997) berpendapat bahwa strategi adalah tentang pilihan - bukan hanya
tentang memenangkan perlombaan, tapi tentang memilih perlombaan yang tepat untuk
dimenangkan. Ia menyatakan bahwa perusahaan merupakan kumpulan dari kegiatan-
kegiatan diskrit di mana keunggulan kompetitif berada. Tujuan dari strategi adalah untuk
mencapai, mempertahankan dan memperluas praktek yg terbaik dgn cara:
• menggunakan peralatan paling up-to-date, input, teknologi informasi dan teknik
manajemen.
• mengeliminasi pemborosan, kerusakan dan keterlambatan.
• menstimulasi perbaikan organisasi yg kontinyu.
• beroperasi lebih dekat ke batas maksimal produktivitas.

manajemen strategis menjadi rancangan awal dari Manajemen kinerja, dan Porter
berpendapat bahwa manajer umum sebagai pengatur strategi harus:

• mendefinisikan dan mengkomunikasikan posisi unik perusahaan.


• memutuskan perubahan induatri dan kebutuhan pelanggan mana yg harus ditanggapi.
• memandu orang dalam membuat pilihan yang muncul dalam kegiatan vidual dan dalam
keputusan sehari-hari.

Dia juga mengungkapkan pandangan (Porter 1985) bahwa:

Kinerja manajemen hanya dapat efektif jika organisasi memiliki strategi perusahaan yang
jelas dan telah mengidentifikasikan unsur-unsur kinerja secara keseluruhan dan juga
berkeyakinan untuk mencapai keunggulan kompetitif.

Cara lain untuk menetapkan ini adalah bahwa organisasi harus menentukan apa faktor-
faktor keberhasilan mereka. Ini menjadi dasar area capaian perusahaan

Perspektif lain ttg strategi ini diulas oleh Prahalad dan Hamel (1990). Mereka berpendapat
bahwa kinerja top eksekutif harus dinilai atas kemampuan mereka untuk mengidentifikasi,
menanam dan memanfaatkan inti kompetensi (core competences) dari organisasi mereka –
yg akan membuat pertumbuhan dapat terjadi. kompetensi inti adalah kesatuan antara
keahlian dan teknologi yang memungkinkan perusahaan untuk memberikan manfaat kepada
pelanggan dan menjadi dasar terjadinya pembelajaran kolektif dalam sebuah organisasi.

Yang penting dari konsep kompetensi inti untuk mengolah kinerja adalah bahwa jika
kompetensi inti dapat didefinisikan dalam istilah 'ini adalah apa yang baik di lakukan
organisasi-tetapi perlu dilakukan lebih baik'.

Manajemen sumber daya manusia (HRM)


Semua kegiatan HRM adalah ttg, atau seharusnya ttg, mendorong-usaha dan fokus pada
usaha utk meningkatkan kinerja dengan mendapatkan dan mengembangkan tenaga kerja
kompeten, termotivasi dan berkomitmen.

Guest berpendapat bahwa berikut ini adalah praktek HRM berperforma tinggi:

• harmonis syarat dan kondisi untuk semua staf


• penggunaan tes psikologis dalam memilih semua staf
• sistem formal untuk mengkomunikasikan nilai-nilai pd staf
• mengembangan organisasi pembelajaran
• mendesain pekerjaan untuk bisa memanfaatkan sepenuhnya keterampilan dan
kemampuan
• staf bisa bertanggung jawab atas kualitas mereka sendiri
• penggunaan survei reguler atas sikap
• penilaian formal pd semua staf setidaknya setiap tahunnya
• staf diberi informasi tentang kinerja dan prospek perusahaan
• promosi internal jika memungkinkan
• kebijakan akan keamanan pekerjaan
• unsur kebaikan dalam membayar staf.

Guest berpendapat bahwa rute HRM untuk menaikkan kinerja harus dibangun atas dasar
komitmen, kualitas dan fleksibilitas.

Implikasi dari manajemen kinerja


Mengelola kinerja adalah tentang mengelola bisnis secara lebih efektif. Seperti bagaimana
ditekankan oleh Mohrman dan Mohrman (1995), sangat penting untuk menyatukan semua
aspek dr pengelolahan kinerja untuk tujuan usaha dan menganggap organisasi sebagai unit
penyelenggaraan.
Pentingnya manajemen kinerja adalah sebuah pendekatan terintegrasi untuk mengelola
kinerja. Konteks di mana fungsi organisasi, tujuan, nilai dan strategi bisnis, kompetensi inti,
budaya dan gaya manajemen semua menjadi dasar bagi proses untuk mengelola kinerja
individu dan tim yang dikembangkan dan diimplementasikan. Manajemen kinerja adalah
proses holistik yang meliputi-setiap aspek dlm menjalankan bisnis.

Anda mungkin juga menyukai