Resume Pengembangan Organisasi
Resume Pengembangan Organisasi
• Sebuah konsep baru ttg dari nilai-nilai organisasi, didasarkan pada gagasan
humanistik-demokratik, yang menggantikan sistem birokrasi mekanistis.
Kinerja tingkat tinggi yang memenuhi kebutuhan seluruh stakeholder lebih mudah dicapai
jika mempunyai tujuan yg jelas dan sesuai dengan tujuan inti (core values) yg telah
ditetapkan. Sebuah rencana nilai dan tujuan mendefinisikan tujuan organisasi secara
keseluruhan, apa yang harus dan akan dilakukan oleh sebuah organisasi. Oleh karena itu
lebih berorientasi pd outcome daripada misi. Rencana Tujuan menentukan apa yang ingin
dicapai, sedangkan laporan nilai 'menentukan perilaku yang diharapkan dalam mencapai
tujuan. Keduanya mencakup aspek-aspek seperti kerja sama tim, kualitas, layanan cutomer
dan penghargaan bagi tiap individu.
Manajemen Strategis
Manajemen strategis telah dijelaskan oleh Pearce dan Robinson (1988) sebagai:
serangkaian keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan dan implementasi
strategi yg dirancang untuk mencapai tujuan organisasi.
Tujuan manajemen strategis telah telah diungkapkan oleh Rosabeth Moss Kanter (1984),
yang menyatakan bahwa rencana strategis menimbulkan tindakan sekarang untuk masa
depan dan menjadi sarana tindakan (action vehicles) - mengintegrasikan dan
melembagakan beberapa mekanisme untuk perubahan'.
tujuan manajemen kinerja sering diartikan sebagai kegiatan untuk mengintegrasikan tujuan
individu atau tim dengan organisasi - seringkali digambarkan sebagai sebuah proses yang
mengalir kebawah (Cascading )'': yang berarti bahwa sepenuhnya top-down.
Michael Porter (1997) berpendapat bahwa strategi adalah tentang pilihan - bukan hanya
tentang memenangkan perlombaan, tapi tentang memilih perlombaan yang tepat untuk
dimenangkan. Ia menyatakan bahwa perusahaan merupakan kumpulan dari kegiatan-
kegiatan diskrit di mana keunggulan kompetitif berada. Tujuan dari strategi adalah untuk
mencapai, mempertahankan dan memperluas praktek yg terbaik dgn cara:
• menggunakan peralatan paling up-to-date, input, teknologi informasi dan teknik
manajemen.
• mengeliminasi pemborosan, kerusakan dan keterlambatan.
• menstimulasi perbaikan organisasi yg kontinyu.
• beroperasi lebih dekat ke batas maksimal produktivitas.
manajemen strategis menjadi rancangan awal dari Manajemen kinerja, dan Porter
berpendapat bahwa manajer umum sebagai pengatur strategi harus:
Kinerja manajemen hanya dapat efektif jika organisasi memiliki strategi perusahaan yang
jelas dan telah mengidentifikasikan unsur-unsur kinerja secara keseluruhan dan juga
berkeyakinan untuk mencapai keunggulan kompetitif.
Cara lain untuk menetapkan ini adalah bahwa organisasi harus menentukan apa faktor-
faktor keberhasilan mereka. Ini menjadi dasar area capaian perusahaan
Perspektif lain ttg strategi ini diulas oleh Prahalad dan Hamel (1990). Mereka berpendapat
bahwa kinerja top eksekutif harus dinilai atas kemampuan mereka untuk mengidentifikasi,
menanam dan memanfaatkan inti kompetensi (core competences) dari organisasi mereka –
yg akan membuat pertumbuhan dapat terjadi. kompetensi inti adalah kesatuan antara
keahlian dan teknologi yang memungkinkan perusahaan untuk memberikan manfaat kepada
pelanggan dan menjadi dasar terjadinya pembelajaran kolektif dalam sebuah organisasi.
Yang penting dari konsep kompetensi inti untuk mengolah kinerja adalah bahwa jika
kompetensi inti dapat didefinisikan dalam istilah 'ini adalah apa yang baik di lakukan
organisasi-tetapi perlu dilakukan lebih baik'.
Guest berpendapat bahwa berikut ini adalah praktek HRM berperforma tinggi:
Guest berpendapat bahwa rute HRM untuk menaikkan kinerja harus dibangun atas dasar
komitmen, kualitas dan fleksibilitas.