SKRIPSI
Oleh:
MYRNA MUKHLISIANA
NIM. 30.01.3.5.005
Program Studi
KEUANGAN PERBANKAN SYARI’AH
Hal
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .............................................................................. 4
C. Batasan Masalah.................................................................................. 5
D. Rumusan Masalah................................................................................ 5
E. Tujuan Penelitian.................................................................................. 6
F. Manfaat Penelitian................................................................................ 6
G. Jadwal Penelitian.................................................................................. 8
H. Sistematika Penulisan .......................................................................... 9
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 102
B. Keterbatasan Penelitian........................................................................ 103
C. Saran.................................................................................................... 103
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 105
LAMPIRAN.................................................................................................................. 107
DAFTAR RIWAYAT HIDUP......................................................................................... 108
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal senilai
106 miliar.
76
Rp 105 miliar. Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu Rp 39,3 miliar,
Arab Saudi. Pada RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi
rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap kru Muamalat,
secara murni.
melakukan PHK satu pun terhadap sumber daya insani yang ada, dan
disiplin kerja Muamalat menjadi agenda utama di tahun kedua, dan (v)
pembangunan tonggak-tonggak usaha dengan menciptakan serta
tahun ketiga dan seterusnya, yang akhirnya dengan rahmat Allah Rabbul
tahun 2003 dan seterusnya. Hingga akhir tahun 2004, Bank Muamalat
miliar serta perolehan laba bersih sebesar Rp 48,4 miliar pada tahun
2004. 1
2. Letak Geografis
hingga saat ini Bank Muamalat Indonesia telah membuka Kantor Kas di
1
Ibid., hal. 6.
2. Visi dan Misi Bank Muamalat Indonesia Cabang Yogyakarta
a. Visi
b. Misi
kepada stakeholder.
Gambar 6
Stuktur Organisasi
Branch
Manager
Data Control
Operational Personali Support (DC) Officer
Account
Officer a (AO)
(OO) (OSDI)
Customer Umum
Service
Non Banking
Staff
Sumber: Bank Muamalat indonesia Cabang Yogyakarta
1) Produk dana:
bulan
pendapatan bank
Muamalat atau dapat ditransfer dari bank lain. Peserta juga dapat
2) Produk Pembiayaan
a. Murobahah adalah aqad jual beli antara nasabah dan bank. Bank
bersama.
c. Mudharabah Muqayyadah merupakan perjanjian kerjasama antara
diakses melalui seluruh ATM BCA dan ATM Bersama. Selain itu
Syari’ah Muamalat.
18.000 titik, juga dapat berfungsi sebagai alat penarikan tunai dan
Free of Charge di kantor-kantor pos serta 4.885 ATM BCA dan
ATM bersama.
pembayaran.
Cabang Yogyakarta.
salah satu jenis investasi yang sangat menguntungkan dan yang paling
diaplikasikan oleh Bank Muamalat Indonesia tunduk dan patuh pada Fatwa
Deposito. Hal ini karena Fatwa Dewan Syari’ah Nasional Majelis Ulama
telah tercantum dalam Fatwa Dewan Syari’ah Nasional (DSN) Majelis Ulama
Indonesia (MUI) No: 03/DSN-MUI/IV/2000 tentang Deposito. Dengan
Deposito Fulinves. Dalam hal ini nasabah bertindak sebagai pemilik dana
Adapun modal atau dana yang akan diinvestasikan oleh shahibul maal
piutang.
bagi hasil, disamping itu juga ciri yang mendasar dalam aqad
deposito agar dana itu bisa diputarkan. Adanya tenggang waktu ini
merupakan sifat dari deposito. Seperti yang telah diketahui dalam prinsip
bagi hasil ada empat aqad, akan tetapi aqad yang paling sesuai untuk
peran ganda dari mudharib dalam hal ini adalah pihak bank yakni sebagai
wakil (agen) sekaligus mitra yang akan mengelola dana milik Shahibul
hasil adalah hal utama yang menjadi keunggulan produk ini. Akan tetapi
oleh deposan dalam setiap pembagian bagi hasil tidak selalu sama, hal
lebih jelasnya di bawah ini dapat dilihat ada beberapa tahap perhitungan
100%.
pada point a (dari total dana Deposito Fulinves yang dihimpun sesuai
Gambar 7
Mekanisme Pembayaran Bagi Hasil
? ?
Seharusnya 6 Seharusnya 8 %
?
%
Tgl pembukaan
deposito
Tgl pembayaran bagi hasil Tgl pembayaran bagi hasil Tgl pembayaran bagi hasil
• Pokok x hr x ind rate
365 x 100
• Pokok/1000 x hi per mil
rupiah dana nasabah. Sebagai contoh: HI-1000 Rupiah bulan Juni 2005
adalah 11,57. Hal tersebut berarti bahwa dari setiap Rp. 1.000,- dana
nasabah yang dikelola Bank Muamalat akan menghasilkan Rp. 11,57 (HI-
1000 sebelum bagi hasil). Apabila nisbah bagi hasil antara nasabah dan
bank untuk deposito 1 bulan adalah 52:48, maka dari Rp. 11,57 tersebut,
untuk porsi nasabah dikalikan dahulu dengan 52% sehingga untuk setiap
Rp. 1.000,- dana yang dimiliki, nasabah akan memperoleh bagi hasil
sebesar Rp. 6,01 (berarti HI-1000 nasabah = 6,01 rupiah). Secara umum
untuk bulan Juni 11,57. Maka untuk mengetahui nilai bagi hasil yang
Rp 10.000.000,- 52
Bagi Hasil Nasabah = X 11,57 X
1000 100
Bagi Hasil Nasabah = Rp. 60.164,-
1000 untuk bulan Juni 11,57. Maka untuk mengetahui nilai bagi hasil
Rp 10.000.000,- 54
Bagi Hasil Nasabah = X 11,57 X
1000 100
Keterangan:
Untuk perhitungan pembagian nisbah bagi hasil yang akan diterima oleh
Indonesia
pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’ yang
memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui
akad (perikatan) yang sesuai dengan syari’ah. Akad yang sesuai dengan
syari’ah dalam hal ini adalah yang tidak mengandung gharar (penipuan),
haram, dan maksiat. Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,
bahwasanya dalam asuransi terdapat dua aqad yaitu aqad tijarah dan
dianjurkan dalam syariat Islam. Dalam hal ini akad yang digunakan antara
pihak bank dengan asuransi adalah akad tabarru’ yaitu akad yang
tabarru’ ini akan diikhlaskan oleh peserta suransi jika sewaktu-waktu akan
general insurance).
2. Premi
adalah tidak ada pembebanan biaya yang dipotong dari iuran dana
Dalam hal ini Bank Muamalat Indonesia yang sebagai peserta asuransi
berasal dari biaya operasional bank dan sama sekali tidak mengganggu
gugat dana deposan. Pembayaran premi asuransi didasarkan atas jenis
(harapan hidup) yang dilihat dari usia peserta dan lamanya perjanjian.
Semakin tinggi usia dan semakin lama masa perjanjian, maka semakin
berbeda
peserta.
Contoh perhitungan:
Besarnya premi yang harus dibayar oleh peserta asuransi harus sesuai
Misal:
Jawab:
Misal:
Jawab:
Besarnya premi = 0,5 x Rp 2.000.000
3. Klaim
sebagai berikut:
tabungan.
dibayar.
non saving, maka klaim ini berdasarkan atas akad tabarru’ dan
kepada ahli waris yang telah ditunjuk oleh deposan dalam akad
yang diambil antara bank dengan pihak takaful sesuai dengan pedoman
serta dalam kegiatannya terhindar dari praktek- praktek riba, maysir, dan
mengenai adanya pemberian fasilitas dalam bentuk apapun dalam hal ini
Indonesia.
Prinsip
Konsep Deposito Tingkat
No Deposito Fatwa DSN-MUI
Fulinves Kesesuaian
Fulinves
1. Akad Dalam Fatwa Bank Muamalat Sesuai
Dewan Syari’ah Indonesia dalam
Nasional, mengeluarkan produk
bahwasanya Deposito Fulinves
diterangkan akad menggunakan akad
deposito yang Mudharabah dalam
dibenarkan yaitu sistem operasionalnya
deposito yang
berdasarkan prinsip
mudharabah.
2 Nisbah Dalam Fatwa Pembagian nisbah Sesuai
bagi hasil Dewan Syari’ah bagi hasil sesuai
Nasional dengan akad yang
bahwasanya bank telah ditentukan pada
tidak diperkenankan awal akad atas
untuk mengurangi kesepakatan kedua
nisbah keuntungan belah pihak dan tidak
nasabah tanpa ada pengurangan
persetujuan yang nisbah yang dapat
bersangkutan. merugikan deposan.
Pembagian nisbah
dapat berubah sesuai
dengan keuntungan
yang diperoleh bank.
Dalam hal ini bank
akan
mengkonfirmasikan
kepada deposan
apabila ada perubahan
bagi hasil yang akan
diterima deposan
karena faktor tersebut
di atas.
Matrik Analisa Kesesuaian Konsep Aqad, Klaim, dan Premi Dalam
A. Kesimpulan
2. Nisbah bagi hasil yang dibagikan kepada deposan dapat berubah ubah
sesuai dengan pendapatan bank, dalam hal ini apabila ada perubahan
5. Premi asuransi yang dibayarkan oleh bank kepada pihak suransi takaful
ini akan diberikan apabila deposan meninggal dunia dan akan diberikan
kepada ahli warisnya yang telah ditunjuk pada awal perjanjian. Karena
tidak meninggal dunia sampai pada tanggal jatuh tempo maka fasilitas
102
asuransi ini secara langsung akan dihibahkan kepada orang yang akan
membutuhkan
B. Keterbatasan Penelitian
banking.
ditanyakan.
C. Saran
periode 6 bulan dan 12 bulan saja tetapi juga untuk deposan yang
Fulinves.
Antonio, Muhammad Syafi’i, Bank Syari’ah Dari teori ke Praktek, Gema Insani,
Jakarta, 2001
Karim, Adiwarman, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2004
Karim, Adiwarman, Fiqih Ekonomi Keuangan Islam, Darul Haq, Jakarta, 2004
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi baru, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2000
PT. Bank Muamalat Indonesia, Annual Report 2004, Bank Muamalat Indonesia,
Jakarta, 2004.
Sudarsono, Heri, Bank dan Lembaga Keuangan Syari’ah Deskripsi dan Ilustrasi,
Ekonesia, Yogyakarta, 2003
Sula, M. Syakir, Asuransi Syari’ah (Life and General): Konsep dan Sistem
Operasional, Gema Insani, Jakarta, 2004