TUGAS
Mata Kuliah Sejarah Kebudayaan Indonesia
Disusun oleh
Puteri Nainggolan
2108013
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari laporan ini adalah untuk mengetahui sejarah
kebudayaan bangsa yang tertuang dalam bentuk artefak jaman pra-
sejarah, dan juga untuk menambah pengetahuan penulis tentang
kebudayaan pada jaman pra-sejarah.
Zaman Batu adalah masa di zaman prasejarah yang luas, ketika manusia
menciptakan alat dari batu (karena tak memiliki teknologi yang lebih baik).
Kayu, tulang, dan bahan lain juga digunakan, tetapi batu (terutama flint)
dibentuk untuk dimanfaatkan sebagai alat memotong dan senjata. Istilah ini
berasal sistem tiga zaman. Zaman Batu sekarang dipilah lagi menjadi masa
Paleolitikum, Mesolitikum, megalithikum dan Neolitikum, yang masing-masing
dipilah-pilah lagi lebih jauh.
Zaman batu ini berlangsung cukup lama sejak sekitar 600.000 tahun yang
silam, manusia pada masa itu harus berjuang keras demi kelangsungan
hidupnya. Peradaban manusia purba terbagi menjadi beberapa masa yaitu
masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam dan masa
perundagian. Setiap masa memiliki ciri khasnya sendiri. Munculnya alat-alat
batu tersebut adalah untuk membantu manusia pada zaman tersebut untuk
memudahkan hidup mereka dalam mencari, dan mengolah makanan serta
mempertahankan diri dari serangan musuh dan binatang buas.
Dari sejumlah 157 buah sampel penemuan artefak batu yang diambil secara
selektif dalam penelitian di Situs Baturaja (aliran sungai ogan),maka berhasil
diketahui ciri-ciri teknologi maupun morfologi alat-alat tersebut. Sehigga alat-
alat batu tersebut dapat di golongkan menjadi 2 tipe utama : Masif dan Non
Masif (serpihan). Sejumlah 12 temuan alat batu yang termasuk di dalam tipe
massif diantaranya berupa: kapak perimbas (chopper) sebanak 6 buah, proto
kapak genggam sebanyak 1 buah, kapak penetak (chopping tool) 3 buah, dan
pick sebanyak 2 buah. Sedangkan sebanyak 145 buah temuan alat batu non
massif digolongkan menjadi berikut : serpih dengan retus, serpih tanpa retus,
bilah, serut samping, serut ujung, serut cekung, lancipan, limas, serut gigir,
pisau, dan batu inti. (Prospek Arkeolog, Jatmiko; 1996, 4)
b. Ukuran
Ukuran kapak perimbas yang tersebar penemuannya memiliki ukuran yang
berbeda-beda, namun ukuran terbesar dan terkecil yang ditemukan di situs
Baturaja Sumatera Selatan adalah sebagai berikut :
d. Cara penggunaan
Kapak perimbas termasuk dalam golongan massif. Kapak perimbas tidak
bertangkai dan cara penggunaannya adalah dengan cara di genggam
ditangan.
f. Cara pembuatan
Cara pembuatan kapak perimbas ini dengan cara pemangkasan sebongkah
batu sehingga memperoleh suatu bentuk.
h. Penggologan
Kapak Perimbas budaya Pacitan oleh Heekeren dibagi dalam beberapa jenis
atas dasar ciri-ciri pokok yang sudah sebagai landasan penggolongan
Movious. Jenis-jenis penggolongan itu adalah: