Anda di halaman 1dari 18

KONSEP

UNSUR GOLONGAN IIA (ALKALI TANAH)

Disusun oleh:
Kelompok 4
Fikka Kartika 0810920034
Iin Sundariani 0810920036
Ike Oktaviana 0810920038
Irma Citra R. 0810920040
PENDAHULUAN BeBe

• Asal nama Logam Alkali Tanah: Mg


Mg

: sifat-sifat seperti logam


Logam CaCa

: bersifat alkalin/basa jika


Alkali SrSr
bereaksi dengan air
: oksidasinya sukar larut
Tanah BaBa
dalam air
RaRa
PENDAHULUAN
(Sifat-sifat unsur)

● Konfigurasi elektron contohnya pada Magnesium (Mg) yaitu:
o 1s222s222p663s22 atau [Ne] 3s22


● Ikatan yang dimiliki kebanyakan senyawa logam alkali
o tanah: ikatan ionik

o ●
Bersifat reaktif

o ●
● Memberikan warna yang khas


● Mempunyai kilap logam, relatif lunak dan dapat
o menghantarkan panas dan listrik dengan baik, kecuali berilium
Pertanyaan
1. Reaksi apa saja yang terjadi pada logam alkali tanah?
2. Bagaimana proses pembentukan senyawa oksida atau
hidroksida dari unsur golongan alkali tanah?
3. Mengapa unsur alkali tanah cenderung membentuk ion
positif? Apa kaitannya dengan energi ionisasi dari golongan
IIA?
4. Apakah terdapat hubungan yang erat antara titik leleh
unsur-unsur golongan IIA terhadap sifat keperiodikannya
di dalam tabel berkala?
5. Apakah perubahan entalpi reaksi yang terjadi antara
unsur-unsur golongan IIA dengan air dapat
menggambarkan kecenderungan dalam reaktivitasnya
pada satu golongan? Jelaskan!
Pembahasan 1
a. Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Air
b. Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Oksigen
c. Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Nitrogen
d. Reaksi Logam Alkali Tanah dengan Halogen
Tabel Reaksi-Reaksi Logam Alkali Tanah
Reaksi secara umum Keterangan
Reaksi selain Be dan Mg tak perlu
2M(s) + O2(g)  2MO(s) Pemanasan

Ba mudah, Sr dengan tekanan tinggi, Be,


M(s) + O2(g)  MO2 (s) Mg, dan Ca, tidak terjadi

M(s) + X2(g)  MX2 (s) X: F, Cl, Br, dan I


M(s) + S(s)  MS (s)

M(s) + 2H2O (l)  M(OH)2 (aq) + H2 (g) Be tidak dapat, Mg perlu pemanasan

Reaksi berlangsung pada suhu tinggi, Be


3M(s) + N2 (g)  M3N2 (s) tidak dapat berlangsung
M(s) + 2H+(aq)  M2+(aq) + H2 (g) Reaksi cepat berlangsung
Perlu pemanasan, Be dan Mg tidak
M(s) + H2 (g)  MH2 (s) dapat berlangsung
Pembahasan 2
• Oksigen merupakan unsur yang sangat elektronegatif.
• Unsur golongan IIA yang memiliki keelektronegatifan
rendah akan mudah bereaksi dengan oksigen yang
memiliki keelektronegatifan tinggi.
• Reaksi antara oksigen dengan unsur golongan IIA
terbentuk oksida logam.

Unsur Oksida Logam


Oksida Logam Oksigen
Gol.IIA

• Ikatan yang terjadi adalah ikatan ionik, sehingga


senyawa oksida logam sulit diuraikan.
Pembahasan 2
Contoh:
• Mg (g) + O(g) → Mg2+(g) + O2-(g)
(transfer 2 elektron dari atom Mg ke atom O)
• Mg2+(g) + O2-(g) → MgO(g) (pasangan ion)

• Pembentukan MgO berlangsung dalam tiga tahap sebagai


berikut:
Kation : Mg(g) → Mg2+ (g) + 2e ΔHIE = 2188,4 kJ/mol
Anion : O(g) + 2e → O2- (g) ΔHEA = 603,1 kJ/mol
Pembentukan kristal : Mg2+(g) + O2-(g) → MgO(g) U = -3168,4 kJ/mol
___________________________________________
Mg(g) + O(g) → MgO(g) ΔH = -376,9 kJ/mol
Pembahasan 3
• Unsur golongan IIA memiliki harga energi ionisasi yang
kecil energi yang dibutuhkan untuk melepaskan 1
elektron tidak terlalu besar mudah melepaskan
elektronnya cenderung membentuk ion positif.
Pernyataan ini didukung dengan

• Keelektronegatifan unsur golongan IIA yang memiliki


nilai kecil cenderung melepaskan elektron
membentuk ion positif.

Dari kedua pernyataan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa


unsur golongan IIA cenderung membentuk ion positif.
Tabel Sifat Fisik Golongan IIA
Pembahasan 4
• Data titik leleh dari unsur golongan IIA yaitu:
Terdapat beberapa anomali, dari
berilium ke magnesium titik
lelehnya mengalami penurunan
akan tetapi dari magnesium ke
kalsium mengalami kenaikan.
Selanjutnya, dari kalsium ke
barium mengalami penurunan
kembali. Ada dua faktor yang
mempengaruhi kecenderungan
tersebut, yaitu :
• jari-jari atom
• struktur kristal logam
Pembahasan 4
• Semakin ke bawah ukuran (jari-jari) atom akan semakin besar
energi yang dibutuhkan untuk merusak ikatan logam akan lebih
sedikit titik lelehnya akan makin kecil.
• Struktur kristal unsur Be dan Mg : heksagonal dan pada Ca, Sr, Ba
dan Ra : kubik

heksagonal kubik
• Be memiliki titik leleh yang lebih tinggi daripada Mg jari-jari Be
yang lebih kecil dari Mg gaya tarik menarik antar atom dalam
struktur tersebut semakin kuat ikatan logamnya sulit rusak.
• Ca, Sr, Ba dan Ra, semakin ke bawah jari-jari atomnya semakin
besar gaya tarik antar atom semakin lemah titik lelehnya
semakin kecil.
Pembahasan 4
• Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang erat antara titik leleh unsur-unsur golongan IIA
terhadap sifat keperiodikannya di dalam tabel berkala.
• Titik leleh didapati menurun secara teratur terhadap
kenaikan jari-jarinya untuk logam-logam yang memiliki
srtuktur kristal logam yang sama, yaitu antara Be dan
Mg (heksagonal) serta antara Ca, Sr, Ba dan Ra (kubik).
Pembahasan 5
• Perubahan entalpi reaksi antara berilium dan magnesium dengan
uap air
Be(s) + H2O(g) BeO(s) + H2(g) ∆H = -369 kJ mol-1
Mg(s) + H2O(g) MgO(s) + H2(g) ∆H = -360 kJ mol-1
• Perubahan entalpi reaksi antara Ca, Sr, dan Ba dengan air dingin
X(s) + 2H2O(l) X(OH)2(aq atau s) + H2(g) di mana X = Ca, Sr, Ba

Unsur Perubahan Entalpi kJ mol-1

Ca ~-430
Sr ~-430
Ba ~-430
Pembahasan 5
• Bila logam-logam alkali tanah direaksikan dengan air:
X(s) + 2H2H(l) X(OH)2(aq atau s) + H2(g)
 Berilium tidak bereaksi dengan air atau bahkan uap
air yang sangat panas.
 Magnesium bereaksi sangat lambat dengan air
dingin.
 Kalsium, stronsium, dan barium, ketiganya dapat
bereaksi dengan air dingin.
Pembahasan 5
Energi ionisasi (khususnya
energi ionisasi kedua)
mendominasi pada tahapan
penyerapan energi. Energi
ionisasi golongan alkali tanah
menurun dalam satu
golongan. Oleh karena itu
menjadi makin mudah untuk
terbentuk ion dan reaksinya
dengan air akan semakin
mudah.
Pembahasan 5
Reaktivitas logam alkali tanah dengan air dari atas ke
bawah dipengaruhi oleh menurunnya energi aktivasi
reaksi, artinya semakin kecil energi yang diperlukan
untuk terjadinya reaksi tersebut semakin mudah reaksi
antara logam alkali tanah dengan air dapat terjadi,
sehingga reaksi dapat berjalan dengan cepat. Selain
itu, berkurangnya energi ionisasi dan energi atomisasi
memberikan bukti bahwa reaktivitas logam alkali
tanah dengan air dari atas ke bawah semakin besar.
-Terima kasih-

Anda mungkin juga menyukai