Anda di halaman 1dari 7

MODEL KULIT

 Bilangan ajaib dalam inti


fakta menunjukan bahwa inti stabil ialah inti yang mempunyai jumlah
nukleon ( neutron ) sesuai dengan angka : 2, 8, 28, 50, 82 dan 126,
misalnya pada gas mulia.

 bilangan ajaib berperan penting dalam struktur nuklir.


Contohnya : perbedaan inti yang berbentuk bola dengan inti yang
berbentuk lonjong.
 Persamaan Schrodinger untuk sebuah partikel dalam potensial di
dapatkan keadaan tunak ( stasioner ) sistem yang didapatkan diberi
karakterisasi dengan bilangan kuantum n, l, m yang berperan sama
dalam kasus serupa untuk keadaan tunak elektron atomik. Namun,
deretan tingkat energi yang muncul tidak cocok dengan urutan
bilangan ajaib yang diamati.

Persoalan dapat dipecahkan oleh Maria Mayer dan J.H.D jensen (1949).
Interaksi spin – orbit yang besarnya sedemikian, sehingga pemecahan
tingkat energinya menjadi subtingkat sedemikian sehingga beberapa
kali lebih besar dari pada pemecahan serupa . Walaupun Cuma
mendekati bentuk sumur potensial persegi.

 KEBERHASILAN MODEL KULIT


Model kulit (cangkang) dapat menjelaskan beberapa gejala nuklir selain
mengenai bilangan ajaib.
1. Kecendrungan kelimpahan nuklir lebih menyukai Z dan N genap
2. Dapat meramalkan momentum sudat nuklir
 Analogi model tetesan cairan
Inti beranalogi dengan tetesan cairan.

 Model tetesan cairan dan model kulit tidak bertentangan


karena dalam keadaan dasar sebuah inti, neutron dan proton mengisi
tingkat energi yang tersedia dalam urutan energi yang semakin tinggi.
( gambar 11.4 )

 Model kolektif
diajukan oleh A. Bohr (putra Niels Bohr) dan B. Mottelson dengan
menggabungkan kedua keistimewaan dari kedua model atom dalam suatu
skema.

terbukti mampu menerangkan jarak tingkat energi eksitasi nuklir yang di


turunkan dari spektrum sinar gama dari inti.
TEORI MESON GAYA NUKLIR
pertukaran partikel dapat menimbulkan tarikan atau tolakan

 Pada Bab 8, tentang molekul dijelaskan tentang sebuah molekul


saling mengikat dengan pertukaran elektron atau atom antara atom
komponennya.

 tapi, apakah mungkin itu bisa terjadi di dalam inti dengan nukleon
komponen saling ikat dengan pertukaran sejenis partikel tertentu antara
nukleon itu?
 Pendekatan 1 : Heisenberg ( 1932 ), mengusulkan bahwa elektron dan positron bolak -
balik antara nukleon – nukleon.
Tapi kelemahannya pada saat pengukuran data peluruhan beta, gaya yang timbul dari
pertukaran tersebut oleh nukleon sangat kecil, untuk berperan pada struktur nuklir.

 pendekatan 2 : Hideyaki Yukawa ( 1935 ), terdapat partikel yang disebut pion dengan
besar massa antara elektron dan nukkeon bertanggung jawab atas adanya gaya nuklir.

 Teori Hideyaki Yukawa, bahwa pertukaran pion dapat menimbulkan gaya antar nukleon.

 Dari teori ini timbul pertanyaan kalau nukleon terus menerus memancarkan dan menyerap
pion, mengapa proton dan neutron tidak pernah ditemukan memiliki massa yang lain dari
biasanya ?

 Jawabanya terletak pada prinsip ketaktentuan.


pelanggaran terjadi apabila nukleon menyerap kembali pion yang dipancarkan oleh nukleon
tetangga.
 Prinsip ketaktentuan

ΔEΔt ≥ ½h
sebuah energi ΔE tak kekal tidak dilarang, asal saja selang waktu
kejadian itu tidak melebihi ½hΔE.

 Dari persamaan tersebut dapat diketahui besarnya massa pion


dengan menggunakan persamaan ;

m∏ = h / rc
sehingga menghasilkan m∏ sebesar ;
m∏ = 1,05 x 10-34 J. s
(1,7 x 10-15 m)(3 x 108 m/s)
= 2,1 x 10-28 kg
 12 tahun kemudian partikel yang telah diramalkan sifat – sifatnya oleh
Yukawa itu betul – betul ditemukan.
 tapi penemuan itu terlambat, dan keterlambatan itu disebabkan ;
1. untuk menimbulkan pion bebas diperlukan energi yang besar
2. pion berumur pendek, m∏± (pion yang bermuatan) berumur 2,6 x10-8
dan untuk pion netral sebesar 8,4 x 10 -17

 Beberapa tahun sebelum hasil Yukawa ditemukan, telah diusulkan


terdapatnya pertukaran partikel yang disebut foton.
 Sifat foton yaitu tak bermassa, jangkauan gayanya tidak terbatas, jarak
antara kedua muatan lebih besar, dan energi yang dipertukarkan lebih
kecil antar muatan.

Anda mungkin juga menyukai