Anda di halaman 1dari 5

Inilah Daftar 70 Produk Kosmetik Berbahaya

Rosdianah Dewi
BPOM menertibkan 70 produk kosmetik yang mengandung bahan-bahan berbahaya
/
Artikel Terkait:
 BPOM Tarik 70 Produk Kosmetik Berbahaya

KAMIS, 11 JUNI 2009 | 12:50 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Berikut adalah daftar 70 produk kosmetik yang dinyatakan oleh Badang Pengawas
Obat dan Makanan (BPOM) sebagai produk berbahaya.

A. 18 merek kosmetik rias wajah dan rias mata mengandung bahan berbahaya dan bahan terlarang:

1. Cassandra Superior Quality Lipstick No. 1-10


2. Cassandra Superior Lip Gloss No. 1-12
3. GLD Garland Lipstick No. 9
4. Marie Anne Beauty Shadow No. 4, 5, 6, 8
5. Marie Anne Blush On No. 3
6. Sutsyu Eye Shadow Blusher 01
7. Sutsyu 18 Colors Eye Shadow 01
8. Sutsyu Lipstick Colors Fix No. 1, 3, 4, 6
9. Sutsyu Lipstick Colors Fix No. 5
10. Asnew Blush On
11. Cameo Makes You Beauty Detox 4 in 1 Complete Make Up
12. Marimar Eye Shadow Powder Cake
13. Natural Belle Colors Fix Lipstick No. 313
14. Olay 4 in 1 Complete Make Up
15. Pond's Detox Complete Beauty Care Make Up Kit
16. Pond's Detox Eye Shadow Blusher Lip Gloss, Creme Powder No. 1-2
17. Pond's Detox Complete Beauty Care Eye Shadow Two Way Cake
18. Pond's Detox Complete Beauty Care

B. Tujuh merek kosmetik pewarna rambut mengandung bahan berbahaya dan bahan terlarang:

1. Casandra Hair Dye Pink C-14


2. Casandra Hair Dye Maroon C-17
3. Casandra 3D Profesional Hair Colors Cream Hair Dye Wine Red C-9
4. Salsa Hair Colorant Pink Colors (S- 018 )
5. Salsa Hair Colorant Cherry Red (S- 019 )
6. Casandra Hair Dye Maroon C-17
7. Casandra 3D Profesional Hair Colors Cream Hair Dye Grape Red C-11

C. 44 merek kosmetik perawatan kulit

1. Caronne Beauty Day Cream


2. Caronne Whitening Cream (Day Care)
3. Caronne Whitening Cream (Night Care)
4. CR Lien Hua Bunga Teratai Day Cream
5. CR Lien Hua Bunga Teratai Night Cream
6. CR Racikan Ling Zhi Day.Cream
7. CR Racikan Ling Zhi Night Cream With Vit.E
8. CR Day Cream With Vit.E
9. CR UV Whitening Night Cream
10. CR UV Whitening Day Cream
11. DR's Secret 3 Skinlight
12. DR's Secret 4 Skinrecon
13. Dr. Fredi Setyawan Extra Whitening Cream
14. Dr. Fredi Setyawan Whitening Cream II
15. Fruity Vitamin C
16. Plentiful Night Cream
17. QL Papaya Peeling Gel
18. QL Day.Cream
19. QM Natural Vitamin C E
20. Scholar Night Cream
21. Top Gel MCA Extra Pearl Cream Plus
22. Top Gel MCA Extra Cream
23. Top Gel TG-3 Extra Cream
24. Topsyne Aloe Beauty Cream TS- 858
25. Topsyne Beauty Cream TS-3
26. Topsyne Beauty Cream TS- 802
27. Topsyne Beneficial Skin Cream TS- 868
28. Topsyne Vit C Placenta
29. Topsyne Day Cream Night Cream
30. Topsyne Vit E C TS- 819
31. Topsyne Extra Beauty TS- 821
32. Elastiderm Decolletage Chest and Neck
33. Obagi Nu-Derm Blender Skin Lightener Blending Cream
34. Obagi Nu-Derm Blender Skin Lightener with sunscreen
35. Obagi Nu-Derm Toleran Anti Pruritic Lotion
36. Obagi C RX System Clarifying Serum
37. Obagi C RX C Therapy
38. Olay Total White
39. Olay Krim Pemutih
40. Pond's Age Miracle Day and Night Cream
41. Qianyan
42. Quint's Yen
43. Skin Enhacer
44. Temulawak Nutrition Cream

D. Satu merek kosmetik mandi

1. Jinzu Strawberry White Beauty Soap.

Kosmetik Berbahaya: Mengandung Merkuri dan Rhodamin 

Jakarta, Kompas - Penggunaan merkuri, hidroquinon, dan zat pewarna rhodamin B


pada produk kosmetik kini kian marak. Padahal, pemakaian bahan kimia itu dilarang
oleh pemerintah untuk kosmetik karena membahayakan kesehatan. Karenanya,
pemerintah menarik peredaran 1.002 item kosmetik dan memusnahkannya.

"Untuk melindungi konsumen, kami telah menarik dan memusnahkan ribuan produk yang
menggunakan bahan yang dilarang di Bengkulu, Denpasar, Kendari, Lampung, Padang,
Pekanbaru, Pontianak, Samarinda, dan Jayapura," kata Kepala Badan Pengawas Obat dan
Makanan (Badan POM) Husniah Rubiana Thamrin Akib, Rabu (4/10).

"Kami telah memberi teguran keras dan mengajukan pelakunya untuk diadili," ujar Husniah.
Sayangnya, penegakan hukum terhadap para pelaku, produsen maupun penjual, kosmetik
yang tidak memenuhi syarat itu lemah. Dalam tiga tahun terakhir ini sedikitnya 154 kasus
diajukan ke pengadilan dan umumnya hanya diberi sanksi pidana denda Rp 250.000 serta
hukuman percobaan tiga bulan.

Hasil sampling dan pengujian kosmetik tahun 2005 terhadap 10.896 sampel kosmetik
menunjukkan, terdapat 124 sampel (1,24 persen) tidak memenuhi syarat, di antaranya produk
ilegal atau tidak terdaftar, mengandung bahan-bahan dilarang, terutama merkuri dan
rhodamin. Selain itu, ada kosmetik palsu yang diedarkan di pasaran.

Menurut hasil pengawasan Badan POM pada tahun 2005 dan 2006 di beberapa provinsi,
ditemukan 27 merek kosmetik yang mengandung merkuri (hg), hidroquinon lebih dari dua
persen, serta zat warna rhodamin B dan merah K3. Kosmetik itu, di antaranya, Yen Lye YL II
day cream, Arche pearl cream, Leeya Whitening Daily dan Night Use, krim
Qubanyifushuang, dan lipstik merek Hengfang.

"Sebagian besar kosmetik itu berasal dari China dan dijual di pasar-pasar tradisional maupun
di sejumlah mal. Sasaran utama produk kosmetik yang tidak memenuhi syarat itu adalah kota-
kota besar di luar Pulau Jawa karena pengawasannya kurang ketat," kata Deputi Bidang
Pengawasan Kosmetik, Obat Tradisional, dan Produk Komplemen Badan POM Ruslan
Aspan.

Penggunaan bahan itu dalam sediaan kosmetik bisa membahayakan kesehatan dan dilarang
sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 445 Tahun 1998, dan dipertegas oleh
keputusan Kepala Badan POM.

Berbahaya bagi kesehatan

Merkuri atau air raksa termasuk logam berat berbahaya, yang dalam konsentrasi kecil pun
bersifat racun. Penggunaan merkuri dalam krim pemutih dapat menimbulkan berbagai hal,
mulai dari perubahan warna kulit yang akhirnya dapat menyebabkan bintik-bintik hitam pada
kulit, iritasi kulit, hingga alergi.

"Pemakaian dalam dosis tinggi bisa menyebabkan kerusakan permanen otak, ginjal, dan
gangguan perkembangan janin," kata Husniah menambahkan. Bahkan, paparan dalam jangka
pendek dalam kadar tinggi bisa menimbulkan muntah-muntah, diare, kerusakan paru-paru,
dan merupakan zat karsinogenik yang menyebabkan kanker.

Sementara itu, hidroquinon termasuk obat keras yang hanya dapat dipakai berdasarkan resep
dokter.

Pemakaian obat keras tanpa resep dokter ini dapat menyebabkan iritasi kulit, kulit jadi merah
dan rasa terbakar, serta dapat menyebabkan kelainan pada ginjal (nephropathy), kanker darah,
dan kanker sel hati (hepatocelluler adenoma). (EVY)

Memerangi Kosmetik Berbahaya


Sabtu, 13 Juni 2009 | 00:53 WIB
Langkah pemerintah merazia dan membeberkan produk kosmetik berbahaya belumlah cukup
melindungi masyarakat. Sebab, produk ilegal ini selalu bermunculan lagi begitu razia berhenti. Perlu
tindakan yang lebih tegas dengan menyeret para pelakunya ke pengadilan agar mereka benar-benar
jera. 
Tak kurang dari 70 produk kosmetik dinyatakan berbahaya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Temuan ini merupakan hasil pengawasan dan pengujian sejak September 2008 hingga Mei 2009. Di
antara produk yang membahayakan kesehatan itu, terdapat krim pemutih wajah yang kini marak
digunakan. 
Produk-produk itu umumnya mengandung merkuri, hidrokinon, asam retinoat, dan pewarna sintetis.
Jika digunakan dalam jangka waktu lama, bahan-bahan ini bisa mengakibatkan iritasi kulit, kerusakan
ginjal dan hati, hingga cacat pada janin. Pada krim pemutih ilegal biasanya terdapat unsur merkuri
anorganik. Jika dioleskan pada permukaan kulit, merkuri tersebut akan terserap ke dalam darah, yang
akhirnya akan merusak sistem saraf tubuh.
Korban sudah berjatuhan akibat pemakaian produk kosmetik ilegal. Di Yogyakarta, misalnya, dalam
dua tahun (2007-2008) sekitar 800 orang telah berobat ke Rumah Sakti Sardjito akibat sakit kulit.
Kebanyakan mereka menderita cacat permanen setelah menggunakan kosmetik yang mengandung
merkuri. Cukup mengenaskan, karena tidak semua penyakit itu bisa disembuhkan seperti sedia kala.
Masyarakat tetap saja terkecoh kendati hampir setiap tahun BPOM merilis daftar kosmetik berbahaya.
Mereka jarang berkonsultasi dengan dokter untuk memilih produk kecantikan. Masyarakat pun enggan
meneliti kode pada kemasan yang menunjukkan produk itu telah lolos pemeriksaan Departemen
Kesehatan. Sedangkan produk kosmetik berbahaya terus merajalela walau petugas BPOM sering
melakukan razia.
Besarnya laba yang dikeruk dari produk berbahaya itu membuat pengusaha nakal selalu nekat. Dari
hasil penggerebekan pabrik kosmetik ilegal di Jakarta Barat bulan lalu, misalnya, diketahui
keuntungan mereka mencapai Rp 100 juta per bulan. Angka ini masuk akal mengingat produk
kosmetik mereka sudah menyebar hingga Sumatera dan Kalimantan. 
Itu sebabnya, pemerintah harus bertindak lebih tegas. Tak hanya menggerebek produsen kosmetik
berbahaya, aparat hukum juga harus menangkap para pengusaha dan pengedarnya, lalu menyeret
mereka ke pengadilan. Hakim yang menanganinya pun mesti menjatuhkan hukuman seberat-
beratnya. 
Petugas BPOM dan kepolisian selama ini masih sering berkompromi dengan pengusaha dan
pengedar kosmetik berbahaya. Kalaupun ada yang diseret ke pengadilan, mereka hanya dikenai
denda atau hukuman percobaan oleh hakim. Padahal Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan memberikan ancaman hukum yang berat bagi pelaku kejahatan seperti itu. Begitu pula
Undang-undang Perlindungan Konsumen, yang juga bisa digunakan untuk menjerat mereka. 
Tanpa adanya penegakan hukum yang tegas, pengusaha dan pengedar kosmetik ilegal akan terus
bergentayangan. Padahal aksi mereka jelas amat membahayakan kesehatan masyarakat.

Kosmetik Berbahaya Beredar


Sabtu, 13 Juni 2009 , 04:29:00

BANDUNG, (PRLM).- Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Bandung mengamankan berbagai
merek dan jenis kosmetik di beberapa pusat perdagangan. Penarikan dilakukan karena kosmetik tersebut
mengandung bahan berbahaya atau bahan yang dilarang untuk dipakai dalam pembuatan kosmetik.

"Jumlah pastinya belum diketahui karena kami masih terus melakukan pendataan. Hasil temuan tersebut ada
yang langsung dimusnahkan di tempat, ada juga yang dibawa ke BBPOM. Kita terus melakukan pengawasan
dan kalau menemukan di pasaran, kami amankan," ujar Kepala BBPOM Bandung Drs. Joko Triyono, Apt., M.M.

Petugas BBPOM Bandung, kata Joko, terakhir kali menemukan kosmetik bermasalah tersebut tanggal 9 Juni
2009 di daerah Depok, Bekasi, dan Bandung. Sebelumnya, kosmetik ditemukan pula di Sumedang. "Di Bandung,
kosmetik yang mengandung bahan berbahaya atau bahan dilarang masih ditemukan misalnya di Pasar Baru, di
supermarket yang ada di kawasan Jln. Soekarno-Hatta dan Jln. Kiaracondong," kata Joko.

Kosmetik tersebut dikemas dalam bentuk bedak padat, sabun pembersih wajah, sabun pemutih, pelindung
matahari, perona pipi, perona mata, pewarna bibir (lipstik), pelembap bibir (lipbalm), pensil alis, pewarna kuku
(kutek). Kosmetik tersebut di antaranya mengandung merkuri, hidrokinon, asam retinoat, zat warna merah K.3 (Cl
15585), merah K.10 (rhodamin B), dan jingga K.1 (Cl 12075).
Bahan warna merah K.3 (Cl 15585), merah K.10 (rhodamin B), dan jingga K.1 (Cl 12075), kata Joko, merupakan
zat warna sintetis yang biasanya digunakan sebagai zat warna kertas, kain, atau tinta. Zat warna tersebut bersifat
karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker jika digunakan dalam waktu lama. "Pemakaian lama zat tersebut
dapat menyebabkan kanker, salah satunya kanker kulit," ucapnya. (A-62/A-147)***

Pabrik Kosmetik Berbahaya Digrebek


Mei 18, 2009 - 11:59 
Kategori Berita Terkini

JAKARTA (Pos Kota)-Pabrik komestik palsu yang diduga berbahaya bila dipakai konsumen digerebek Satuan
Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, Senin pagi di Jl. Pengukiran IV/ nomor 8 RT 04/2 Pekojan Tambora.
Polisi berhasil meringkus tersangka Dede alias Suwandi, 27. Kepada polisi, tersangka mengaku pernah bekerja
di pabrik kosmetik. Setelah keluar dari pabrik tersebut bedasarkan pengetahuannya yang minim, Dede lalu
membikin pabrik kosmetik tersebut.
Adapun bahan kosmetik itu terdiri dari zat kimia berbahaya ditambah zat pewarna makanan yang dapat
menyebabkan kanker kulit.
Menurut Kasat Narkoba Polres Jakarta Barat , Kompol Adex Uudiswan, tersangka dijerat dengan UU Kesehatan
No. 23 Tahun 92 dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.
Masih menurut tersangka, ia sudah satu tahun menjalankan usaha ilegalnya itu. Kosmetik yang diproduksi
khusus untuk pembersih muka dan pemutih wajah dengan merek UPE & 99.
Biaasanya produksinya dijual ke luar Jawa, khususnya Kalimantan dengan omset Rp 100 juta perbulan.
Seminggu pabrik kosmetik ilegal tersebut mampu memproduksi  500 boks. (anis/warto/B)

Anda mungkin juga menyukai