50551805200908323
50551805200908323
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.
Sintesis kompleks dilakukan mengacu pada Alzuet, et al (1998: 334-338), Otter, et al
(1998: 178-184) dan Tripathi, et al (2003: 109-115).
31
32
2. Bahan-bahan
Bahan yang digunakan adalah :
a. Nikel(II) sulfat heksahidrat, NiSO4.6H2O(Merck)
b. Sulfanilamid (Sigma)
c. Sulfisoksazol (Sigma)
d. Metanol CH3OH p.a
e. Etanol CH3CH2OH p.a
f. Akuades
g. Asam Klorida (HCl) pekat 37% (Merck)
h. KBr kering (merck)
i. Tembaga(II) kloridahidrat, CuCl2.2H2O (Merck)
j. Aluminium(III) kloridaheksahidrat, AlCl3.6H2O (Merck)
k. Besi(III) kloridaheksahidrat, FeCl3.6H2O (Merck)
l. Asetonitril, CH3CN (Merck)
m. Kertas saring
n. Aseton teknis
o. H2SO4 pekat (Merck)
33
D. Prosedur Penelitian
1. Diagram Percobaan
Penelitian dilakukan dengan tahap-tahap speerti yang ditunjukkan oleh
Gambar 25.
NiSO4.6H2O NiSO4.6H2O
(0,263 g) Sulfanilamid (1,033 g) (0,263 g) Sulfisoksazol (1,604 g)
Dalam dalam etanol 40 ml Dalam metanol dalam etanol 40 ml
metanol (pemanasan 50-60oC) 10 ml (pemanasan 50-60oC)
1. dipekatkan (± 20 ml)
2. didiamkan 24 jam pada suhu kamar
3. penyaringan
Karakterisasi
2. Sintesis Kompleks
a. Sintesis Senyawa Kompleks Nikel(II) dengan Ligan Sulfanilamid (L1)
NiSO4. 6H2O (0,263 gram; 1 mmol) dalam metanol (10 mL) ditambahkan
dalam Sulfanilamid (1,033 gram; 6 mmol) dalam etanol panas (40 mL) secara
bertetes-tetes kemudian diaduk dengan pengaduk magnet dengan waktu yang
bervariasi yaitu ± 1 jam, 3 jam, dan 24 jam. Prosedur sintesis juga dapat dilakukan
dengan cara refluks pada variasi waktu yang sama yaitu 1 jam, 3 jam, dan 24 jam.
Kemudian larutan diendapkan selama 24 jam dan endapan yang terbentuk disaring,
dicuci dengan etanol dan dikeringkan dalam desikator.
b. Sintesis Senyawa Kompleks Nikel(II) dengan Ligan Sulfisoksazol (L2)
NiSO4. 6H2O (0,263 gram; 1 mmol) dalam metanol (10 mL) ditambahkan
dalam Sulfisoksazol (1,604 gram; 6 mmol) dengan pelarut etanol panas (40 mL) yang
terefluks secara bertetes-tetes kemudian direfluks dan diaduk dengan pengaduk
magnet pada variasi waktu ± 1 jam, 3 jam, dan 24 jam. Sintesis kompleks juga dapat
dilakukan tanpa refluks dengan variasi pengadukan 1 jam, 3 jam, dan 24 jam.
Kemudian larutan diendapkaan selama 24 jam dan endapan yang terbentuk disaring,
dicuci dengan etanol dan dikeringkan dalam desikator.
4. Analisis DTA
Identifikasi adanya molekul H2O dalam kompleks dapat ditentukan dengan
DTA (Detector Thermal Analyzer) pada temperatur 25 - 300 oC dengan menempatkan
sejumlah sampel (10-30 mgr) pada perangkat alat DTA dengan logam pembanding
yaitu Platina.
5. Pengukuran Daya Hantar Listrik
Sejumlah sampel dengan berat 19 mgram untuk kompleks Ni(II)-sulfanilamid,
26 mgram untuk kompleks Ni(II)-sulfisoksazol dan larutan standar seperti yang
ditunjukkan pada Tabel 4 dilarutkan dalam metanol 50 mL sehingga diperoleh
konsentrasi 10-3 M. Masing-masing sampel diukur daya hantar listriknya dengan
konduktivitimeter diperoleh harga Λ (konduktivitas). Dari data Λ dikonversikan
terhadap nilai daya hantar listrik spesifik Kpelarut sesuai dengan persamaan (10).
Perhitungan lebih lanjut dapat dilihat pada Lampiran 3.
sesuai dengan persamaan (5). Hasil pengamatan dan perhitungan lebih lanjut dapat
dilihat pada Lampiran 5.