Mrs. Yati, 52 years old, comes to polyclinics with chief heavy periods since 1 year ago. She
went through the menarche at the age of 12 years old and always had regular menstrual
cycles until 2 years ago. She have 3 children, all delivered normally and now all her children
are teens. She is not using any contraception. She has not experience of hot flushes and
vaginal dryness, sometimes. She has no history of any chronic disease before.
Physical examintaion :
Height : 150 cm, weight : 60 kg, BP : 100/60 mmHg, Hr : 70 x/mnt, RR : 16 x/mnt,
T : normal
Palpebral conjungtival do not looked pale
Limfadenopathy (-)
Abdomen shuffle, symetric, massa (-)
External examination :
Abdomen flat, symetric, shuffle
Uterus not palpable, mass (-)
No pain tenderness
No free fluid sign
Internal examination :
Speculum examination : portio not livide, external os closed, fluxus (+) blood not
active, there are no cervical erotion, laceration or polyp, uterine sondage anteflexed 7
cm
Bimanual examination : cervix is firm, the external os closed, uterine size about
normal, firm, mobile, no tenderness, both adnexa and parametrium within normal
limit.
Laboratory examination : routine blood and urine within normal limits. FSH level is normal.
Histopathology result : luteal phase defect
Ultrasound examination : internal genital organ normal
I. Klarifikasi Istilah
1. Menarche : menstruasi yang pertama kali
2. Regular menstrual cyle : periode menstruasi yang teratur skitar 28-30 hari
3. Contraception
4. Hot flushes : kemerahan atau panas sementara pada muka dan leher
5. Vaginal dryness : kekeringan pada vagina
6. FSH
7. Luteal phase defect
IV. Hipotesis
Ny. Yati, 49 tahun, mengalami perdarahan uterus disfungsional anovulatori
(menoragia) karna mengalami sindrom klimakterium pramenopause.
V. Sintesis
1. Penegakan diagnosis
a. Anamnesis
1) Salam
2) Memperkenalkan diri sebagai seorang dokter
3) Identitas pasien seperti nama, usia, alamat, jalur dan alat transportasi
yang digunakan, pekerjaan pasien dan suami → Mrs. Yati, 52 tahun
4) HPHT, jumlah darah haid banyak, siklus haid tidak teratur, dan status
G3P3A0
5) Keluhan utama: Menoragia
Kapan pertama kali timbul? 1 tahun yang lalu
Apakah timbul mendadak atau perlahan? Perlahan
Kapan dan seberapa sering masalah itu timbul?
Apakah yang mungkin menyebabkan timbulnya permasalahan
tersebut? Apakah ada yang tidak lazim terjadi sebelum timbul masalah
tersebut?
Seberapa besar pengaruh masalah tersebut pada pasien?
Apakah masalah semakin membaik atau memburuk?
Apakah terdapat gejala dan tanda lain yang menyertai?
6) Pemeriksaan sebelumnya
7) Riwayat penyakit pasien dan keluarga tidak ada penyakit kronik
8) Riwayat pengobatan
9) Riwayat imunisasi
10) Riwayat makan dan minum
11) Riwayat operasi sebelumnya
12) Waktu istirahat
13) Pendidikan terakhir
14) Riwayat penggunaan kontrasepsi → tidak ada
15) Penggunaan rokok, alkohol, dan obat-obatan terlarang
b. Pemeriksaan fisik
1) Tinggi 150 cm, BB 60 kg overweight
2) Tanda vital → normal
3) Konjungtiva palpebra normal
4) Pemeriksaan dalam inspekulo pluxus (+) darah tidak aktif
perdarahan sedikit
c. Pemeriksaan tambahan
1) FSH normal
2) Histopatologi luteal phase defect Korpus luteum mungkin gagal
mengalami pematangan secara normal atau mengalami regresi secara
prematur sehingga terjadi kekurangan relatif progesteron. Endometrium di
bawah kondisi ini mengalami perlambatan terbentuknya fase sekretorik
yang diharapkan saat biopsy
2. DD
3. DK
Masa klimaksterium
a. Definisi
Klimakterium “selangkah diatas tangga”, diartikan sebagai suatu masa
peralihan antara tahun-tahun reproduktif akhir dan menopause sebenarnya
yang dimulai pada akhir masa reproduksi (sekitar usia 40 tahun) dan berakhir
pada awal masa senium (lanjut usia), yaitu pada usia 65 tahun.
b. Penyebab
Adanya ketidakseimbangan hormonal dari hormon-hormon yang mengatur
terjadinya ovulasi dan menstruasi, yaitu hormon-hormon FSH, LH, estrogen
dan progesteron.
c. Klasifikasi
Ada tiga periode menopause, yaitu :
1. Klimaterium, yaitu merupakan masa peralihan antara masa reproduksi dan
masa senium. Biasanya masa ini disebut juga dengan pramenopause,
antara usia 40 tahun, ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur,
dengan perdarahan haid yang memanjang dan relatif banyak.
2. Menopause, yaitu saat haid terakhir atau berhentinya menstruasi, dan bila
sesudah menopause disebut pasca menopause bila telah mengalami
menopause 12 bulan sampai menuju ke senium umumnya terjadi pada usia
50-an tahun.
3. Senium adalah periode sesudah pasca menopasue, yaitu ketika individu
telah mampu menyesuaikan dengan kondisinya, sehingga tidak mengalami
gangguan fisik antara usia 65 tahun (Sarwono P, 2003)
MENOPAUSE
1. Pra menopause
Fase antara usia 40 tahun dan dimulainya fase klimakterik.
Gejala-gejala yang timbul :
a) Siklus haid yang tidak teratur
b) Pendarahan haid yang memanjang
c) Jumlah darah haid yang banyak
d) Nyeri haid.
2. Peri menopause
Fase peralihan antara pra menopause dan pasca menopause.
Gejala-gejala yang timbul :
e) Siklus haid yang tidak teratur.
f)Siklus haid yang panjang.
3. Menopause
Haid alami terakhir akibat menurunnya fungsi estrogen dalam tubuh.
Menurut Luciana (2005), keluhan-keluhan yang timbul pada menopause :
a) Keringat malam hari
b) Mudah marah
c) Sulit tidur
d) Haid tidak teratur
e) Gangguan fungsi seksual
f) Kekeringan vagina
g) Gelisah
h) Rasa khawatir
i) Sulit konsentrasi
j) Mudah lupa
k) Sering tidak dapat menahan kencing
b. Tipe PUD
PUD dapat terjadi pada siklus ovulatorik, anovulatorik, maupun pada keadaan
folikel persisten.
1) PUD pada siklus ovulatorik 10%
Disebabkan oleh rendahnya kadar estrogen sedang progesterone terus
terbentuk. Ada 3 jenis:
a) Perdarahan pada pertengahan siklus: biasanya sedikit dan sebentar,
disebabkan rendahnya kadar estrogen.
b) Perdarahan akibat gangguan pelepasan endometrium: biasanya banyak
dan panjang. Penyebab adalah korpus luteum persisten, progesterone
teerus dibentuk sedang estrogen rendah.
c) Perdarahan bercak (spotting) prahaid dan pasca haid
1. Prahaid: disebabkan insufiensi korpus luteum
2. Pascahaid: disebabkan defisiensi estrogen segingga regenerasi
endometrium terganggu.
c. Penyebab
Adanya gangguan fungsi mekanisme pengaturan hormon (otak-indung telur-
rahim)
Mekanisme
Obesitas peningkatan perubahan androgen menjadi estrogen oleh aromaterase
estrogen meningkat proliferasi endometrium tetapi struktur endometrium yang
dibentuk lemah mudah terjadi pelucutan menoragia
Selain itu, proliferasi endometrium berlebihan kebutuhan estrogen meningkat
tetapi estrogen yang ada tidak mencukupi kebutuhan endometrium terjadi
pelucutan menoragia
Usia tua sklerosis pembuluh darah ovarium, berkurangnya jumlah folikel, dan
menurunnya sintesis estrogen dan progesteron → berkurangnya kemampuan
ovarium menjawab rangsangan FSH dan LH → gangguan negative feedback
hipotalamus-hipofisis-ovarium → ketidakteraturan pematangan folikel insufisiensi
korpus luteum → penurunan produksi progesteron → pelepasan endometrium yang
telah berproliferasi (yang lemah) dengan gangguan sekresi → menoragia
Obesitas peningkatan perubahan androgen menjadi estrogen oleh aromaterase
peningkatan estrogen Gangguan LH releasing factor → insufisiensi korpus luteum
→ penurunan produksi progesteron → pelepasan endometrium yang telah
berproliferasi (yang lemah) dengan gangguan sekresi → menoragia
4. Terapi
1. Kontrol tanda vital
2. Terapi hormonal kombinasi estrogen valerat dan medroksi progesterone
3. Jika ada tanda-tanda anemia berat, siapkan pemberian Fe per oral/i.v.
4. Diet tinggi protein, rendah lemak, konsumsi sayuran dan buah-buahan untuk
mengatasi obesitas
5. Olahraga secara teratur
Pencegahan
Masa klimaksterium atau periode premenopause merupakan suatu keadaan fisiologis
yang pasti terjadi dan tidak dapat dicegah. Pencegahan dilakukan untuk mengurangi
gejala-gejala yang timbul. Pasien disarankan untuk menjaga kondisi kesehatan mereka,
mengurangi merokok, kokain, amfetamin, sehingga dapat meminimalisasi risiko untuk
perdarahan abnormal dan kanker.
1. Modifikasi Gaya Hidup
2. Nutrisi yang cukup
diet yang sehat dengan mengkonsumsi makanan rendah lemak dan kaya serat seperti
buah-buahan, sayuran, dan roti gandum sangat dianjurkan. Tambahkan makanan yang
kaya akan kandungan kalsium atau tambahkan suplemen kalsium. Hindari alcohol
dan kafein yang dapat memicu terjadinya hot flashes. Bila merokok, usahakan untuk
berhenti
a. Pengaturan makanan (rendah lemak / kolesterol, cukup vitamin A, C, D, E dan
cukup serat)
b. Mengkonsumsi makanan yang mengandung fitoestrogen :
1) Isiflavon: terdapat pada kacang-kacangan
2) Lignan: terdapat pada padi, sereal dan sayur-sayuran
3) Caumestran: terdapat pada daun semanggi.
c. Mengkonsumsi makanan dengan kadar gula rendah dan tidak berlebihan.
d. Tambahan Asupan Kalsium 1000-15000 mg / hari dan vitamin D.
5. Komplikasi
Hiperplasia endometrium
Karsinoma endometrium
Atrofi dan radang vagina
Karsinoma mamae
Hiperlipidemia; Retensi Na+ dan air; Tromboemboli; DM; Hipertensi kronik; PJK
6. Prognosis
Vitam: Bonam; Functionam: Bonam