Anda di halaman 1dari 2

RAHMA AYU LARASATI

2008730103

PATOMEKANISME GATAL

Gatal adalah suatu persepsi akibat terangsangnya serabut mekanoreseptor. biasanya impuls berawal dari
rangsangan permukaan ringan, misalnya pada rambatan kutu, bahan iritan, gigitan serangga. Sensasi gatal
biasanya diikuti dengan refleks menggaruk yang bertujuan untuk memberi sensasi nyeri yang cukup
sehingga sinyal gatal pada medula spinalis dapat ditekan. Penyebab gatal sangat beragam, antara lain

 Reaksi alergi (hipersensitivitas tipe 1)


 Pembentukan sistem komplemen
 Inflamasi
 Paparan fisik
 stress
 Autoimun
 Penyakit sistemik
 Keganasan
 Bahan iritan
 Obat - obatan

Masing-masing faktor penyebab mempunyai jalur patomekanisme yang berbeda, namun pada akhirnya
semua mekanisme akan berhubungan dengan pengeluaran histamin sebagai mediator inflamasi yang
menyebabkan pruritus atau gatal. Histamin dibentuk oleh sel mast jaringan dan basofil. Pelepasannya
dirangsang oleh kompleks antigen-antibodi (IgE), alergi tipe I, pengaktifan komplemen (C3a, C5a), luka
bakar, inflamasi, dan beberapa obat. Histamin melalui reseptor H1 dan peningkatan konsentrasi Ca2+ seluler
di endotel akan menyebabkan endotel melepaskan NO, yang merupakan dilator arteri dan vena. Melalui
reseptor H2 histamin juga menyebabkan pelebaran pembuluh darah kecil yang tidak tergantung dengan NO.
Histamin meningkatkan permeabilitas protein di kapiler. Jadi, protein plasma difiltrasi dibawah pengaruh
histamin, serta gradien tekanan onkotik yang melewati dinding kapiler akan menurun sehingga terjadi
edema.

Ketika sel mast menghasilkan histamin, ia langsung dapat mensensitisasi ujung serabut saraf C yang berada
di bagian superfisialis kulit. Saraf C termasuk saraf tak bermielin yang juga berfungsi sebagai reseptor rasa
geli. Setelah impuls diterima oleh saraf C, impuls diteruskan ke serabut radiks dorsalis kemudian diteruskan
menuju medulla spinalis. Pada komisura anterior medulla spinalis impuls menyilang ke kolumna alba
anterolateral sisi berlawanan. Kemudian naik ke batang otak atau talamus untuk diinterpretasikan sebagai
sensasi gatal. Sensasi ini kemudian merangsang refleks menggaruk untuk memberikan sensasi nyeri yang
cukup untuk kemudian menekan sinyal gatal pada medulla spinalis.

Berikut mekanisme yang sesuai dengan kasus,

1. Penyakit Autoimun terkait genetik

Psoriasis tipe I dengan awitan dini bersifat familial dan berhubungan dengan HLA-B13, B17, Bw57,
dan Cw6. HLA disini merupakan suatu petanda imunogenetik yang mencetuskan respon imun pada
diri seseorang. Dalam keadaan normal HLA bertugas untuk mempresentasikan determinan antigen
pada sel limfosit Th CD4+ yang kemudian dapat menimbulkan respons imunologik.

2. Inflamasi
3. Reaksi Alergi
Alergi merupakan reaksi hipersensitivitas tipe I. Bila terbentuk ikatan antigen-antibodi terbentuk
second messenger yang memicu degranulasi sel mast sehingga terjadi eksositosis mediator
inflamasi, salah satunya histamin yang dapat menyebabkan gatal.
4. Paparan fisik
5. Stress
6. Serum sickness

Penisilin dan sulfonamida dapat menyebabkan keadaan yang dikenal dengan serum sickness.
Penyakit ini merupakan akibat terbentuknya kompleks imun dalam darah. Dulu keadaan ini
ditemukan pada pasien dengan pemberian antiserum kuda untuk mencegah difteri atau tetanus. Pada
mulanya diberikan bahan antigenik sehingga timbul respons antibodi yang spesifik. Pada saat itu
antigen dalam darah menurun tajam disertai pembentukan kompleks imun yang terdiri dari satu
molekul antibodi dan dua molekul antigen. Seiring berjalannnya waktu terbentuklah kompleks yang
lebih besar dengan perbandingan tiga molekul antigen dan dua molekul antibodi. Kompleks ini
mudah mengendap di pembuluh darah kecil dan dapat mengaktifkan sistem komplemen dan
mekanisme radang lainnya. Diantara produk komplemen yang terbentuk ada yang disebut dengan
anafilatoksin (C3a, C5a) yang dapat merangsang sel mast untuk memproduksi histamin dan
timbulah gatal.

Anda mungkin juga menyukai