SASARAN KURSUS
2. PENGERTIAN PERENCANAAN
Perencanaan tambang :
- bagaimana kita bisa membuat rancangan tambang (mencapai ultimate pit
limit) dalam jangka waktu tertentu secara aman dan menguntungkan.
- bagaimana menentukan tahapan penambangan.
Perancangan tambang :
- istilah perancangan tambang biasanya dimaksudkan sebagai bagian dari
proses perencanaan tambang yang berkaitan dengan masalah-masalah
geometrik. Di dalamnya termasuk perancangan batas akhir
penambangan, tahapan (pushback), urutan penambangan tahunan/
bulanan, penjadwalan produksi dan waste dump.
dump.
2. Perancangan pushback
3. Penjadwalan produksi
Menambang bijih dan lapisan penutupnya (waste) di atas kertas, jenjang
demi jenjang mengikuti urutan pushback,
pushback, dengan menggunakan tabulasi
tonase dan kadar untuk tiap pushback yang diperoleh dari tahap 2).
Pengaruh dari berbagai kadar batas (cut off grade) dan berbagai tingkat
produksi bijih dan waste dievaluasi dengan menggunakan kriteria nilai
waktu dari uang, misalnya net present value.
value. Hasilnya akan dipakai
untuk menentukan sasaran jadwal produksi yang akan memberikan
tingkat produksi dan strategi kadar batas yang terbaik.
5. Pemilihan alat
Catatan:
Catatan:
peta-peta yang dihasilkan dalam tahap 1), tahap 2) dan tahap 4) merupakan
peta tampak atas (plan/level maps).
3.1 PENDAHULUAN
Tahapan dalam perencanaan menurut LEE (1984) dan Taylor (1977) dapat
terbagi tiga tahap, yaitu :
1. Studi Konseptual.
Studi ini akan menekankan pada aspek investasi yang utama dari usulan
penambangan yang memungkinkan. Persiapan studi ini pada umumnya
adalah pekerjaan dari satu atau dua insinyur. Hasil dari studi ini
dilaporkan sebagai evaluasi awal.
Studi ini sering juga disebut order of magnitudes studies atau scoping
studies.
Srudi ini adalah suatu pekerjaan pada tingkat menengah (intermedia) dan
secara normal tidak untuk mengambil keputusan. Studi ini mempunyai
obyektif didalam penentuan apakah konsep proyek tersebut menjustifikasi
suatu analisis detail oleh suatu studi kelayakan (apakah studi kelayakan
diperlukan) dan apakah setiap aspek dari proyek adalah kritis dan
memerlukan suatu investigasi yang mendalam melalui suatu studi
pendukung.
Studi ini harus dipandang sebagai suatu tahap menengah antara studi
konseptual yang tidak mahal dan suatu studi kelayakan yang relatif
3. Studi Kelayakan
Semua aspek utama harus dibahas dalam tahap ini. Hampir semua aspek
tambahan harus dibahas pula.
Pada tahap studi kelayakan, karena pengambilan sampel yang banyak dan
pemeriksaan yang berulang, kadar rata-rata dari penambangan dari
beberapa tonase yang diumumkan, disukai karena diketahui memiliki limit
yang dapat diterima, katakanlah 5%, dan diturunkan dari metoda statistik
yang standar. Walaupun tonase yang pasti dari bijih mungkin untuk tambang
terbuka diketahui jika pemboran eksplorasi dari permukaan, dalam
kenyataannya tonase ultimat dari banyak endapan bervariasi karena ia
tergantung pada biaya harga dihubungkan dengan panjang waktu proyek.
Dua standar yang penting yang dapat didefinisikan untuk sebagian besar
tambang terbuka adalah :
Unit-unit dari penambangan open pit sudah memiliki rate unjuk kerja yang
stabil dan biasanya dicapai jika bekerja dalam organisasi yang baik dan
pengorganisasian alat (misal Shovel dan Truck) secara tepat. Unjuk kerja
akan terganggu jika pekerjaan tambahan (pengupasan tanah penutup dalam
sebuah pit) tidak mencukupi. Pemeliharaan harus dilakukan dan pekerjaan
ini harus dijadwalkan secara baik dan disediakan dalam laporan studi
kelayakan.
3.3.3 Biaya
Akurasi dari modal dan estimasi dari biaya operasi meningkat ketika proyek
meningkat dari studi konseptual ke pra kelayakan dan tahap studi
kelayakan. Normalnya range yang bisa diterima untuk akurasi diberikan
sebagai berikut :
Faktor kesalahan dari pra studi kelayakan + 20% dari biaya total
Pada awal tahap perencanaan untuk setiap proyek (tambang) yang baru,
terdapat banyak faktor dari berbagai jenis yang harus dipertimbangkan.
Beberapa faktor tersebut dapat dengan mudah diperoleh, sedangkan
beberapa faktor lain diperoleh dengan suatu keharusan melakukan studi
yang mendalam (misalnya geometri pit).
Checklist Item
1. Topografi
a. USGS maps 1 : 500 1 : 1000
b. Special Aerial or lamd survey establish control stations
3. Air
a. Sumber : mata air, sungai, danau, bor.
b. Ketersediaan : hukum, kepemilikan, biaya.
c. Kuantitas : ketersediaan perbulan, kesempatan aliran, kemungkinan
lokasi bendungan.
d. Kualitas : sampel, perubahan-perubahan kualitas, efek kontaminasi.
e. Sewage Disposal Methode.
4. Struktur Geologi
a. Dalam daerah tambang.
b. Disekeliling daerah tambang.
c. Kemungkinan gempa bumi.
5. Air Tambang
a. Kedalaman.
b. Konduktivitas.
c. Metode Penirisan.
6. Permukaan
a. Vegetasi : tipe, metode pembabatan, biaya.
b. Kondisi yang tidak biasa : danau, endapan deposit, pohon-pohon
besar.
10. Jalan
a. Peta jalan
b. Informasi jalan-jalan yang ada :
11. Power
a. Ketersediaan (PLN) : kilovolt, jarak (terdekat), biaya.
b. Kabel ke SIB.
c. Lokasi sub station.
d. Kemungkinan untuk power station sendiri.
12. Smelting
a. Ketersediaan pabrik.
b. Metode pengapalan : jarak, alat angkut, awak, reet, dll.
c. Biaya.
d. Aspek terhadap lingkungan.
e. Rel KA, dok.
14. Pemerintah
a. Suasana politik.
b. Hukum, UU pertambangan.
C O M M U N I CA T I O N S Y S T E M
Studi Kelayakan
* Penentuan Sasaran * Layak/tidak layak
(target) produksi ditambang ?
* Pemilihan metoda * Kerusakan lingkungan
penambangan dapat ditangani
* Pemilihan peralatan : Dokumen Amdal, RKL,
macam dan ukurannya RPL
* Evaluasi teknis & ekonomis
Masuk Arsip
A
* Pengupasan tanah penutup * Medan
kerja awal
* Pembangunan sarana * Sumuran dalam
Penambangan
Pemasaran
* Pengangkutan
* Promosi
* Penelitian & pengembangan
produksi
change in market
eksplorasi
kedudukan
perencanaan
PHASE
CONCEPT DESIGN
STAGE PRELIMI STAR
STUDY FEASI CONST. OPERAT.
NARY UP
BILITY
STUDY COMML
STUDY
OPTIMALUZATION CONSTRUCTION
PLANS
HUMAN FACTORS
ECONOMIC UNCERTAINLY, DYNAMIC
AND CONSTANLY CHANGING
MINE DESIGN
OTHERS PRODUCTION COSTS PARAMETERS
COST
AFFECTING THE
ULTIMATE PIT LIMIT DESIGN
LITOLOGY
NON HUMAN FACTORS GEOLOGIC AL UNCERTANLY, CONSTANLY CHANGIN G AS INFORMATION IS ADDED TO DATABASE
KONSEP METODA
PENAMBANGAN
EVALUASI EVALUASI
CADANGAN CADANGAN
AWAL DETAIL
William Hustrulid and Mark Kuchta, “Open Pit Mine Planning & Design”, Vol I,
A.A. Balkema/ Rotterdam/Brockfield, 1995.