Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN SEKOLAH

Makalah

Disusun Oleh :

Abdullah Machmud (209533421)


Anom Windiatmiko (209533421958)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
PRODI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
Februari 2011
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas ridho dan
petunjukNya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu dan tanpa suatu
kendala apapun.

Makalah ini berjudul “Manajemen Sekolah”. Berbagai upaya telah kami lakukan
untuk menyajikan informasi di atas yang akurat pada saat makalah ini dibuat. Namun tidak
mustahil apabila masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Jika terdapat informasi atau data
yang kurang tepat atau kurang lengkap penyajiannya kami mengharapkan saran dan kritik
yang membangun untuk dijadikan masukan dalam penyempurnaan makalah ini pada yang
akan datang.

Akhirnya kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat berfungsi secara efektif sebagaimana mestinya.

Malang , Februari 2011

Penulis,
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Siapapun yang menjalankan usaha tentu telah melakukan serangkaian kegiatan


perencanaan, melaksanakan dan menilai keberhasilan dan kegagalan usahanya.
Disadari atau tidak, mereka telah menepuh proses manajemen. Akan tetapi, alangkah
lebih baik apabila dalam praktik usahanya mereka menerapkan pemahaman yang
mendalam tentang ilmu manajemen, tentu usahanya akan lebih terarah dan lebih mudah
mencapai tujuan.

Ilmu manajemen apabila dipelajari secara komprehensif dan diterapkan secara


konsisten memberikan arah yang jelas, langkah yang teratur dan keberhasilan dan
kegagalan dapat mudah dievaluasi dengan benar, akurat dan lengkap sehingga dapat
dijadikan bahan pembelajaran bagi tindakan selanjutnya.

Organisasi pendidikan sebagai lembaga yang bukan saja besar secara fisik,
tetapi juga mengemban misi yang besardan mulia untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa. Tentu saja memerlukan manajemen yang profesional.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian manajemen dan manajemen pendidikan.

2. Arah tujuan manajemen pendidikan.

3. Prinsip, tujuan, serta proses manajemen didirikan.

4. Perkembangan manajemen selama ini.

C. Tujuan

1. Mengerti tentang arti manajemen dan manajemen pendidikan.

2. Mengerti arah tujuan manajemen pendidikan.


3. Mengerti prinsip, fungsi, serta proses manajemen didirikan.

4. Mengerti perkembangan manajemen selama ini.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Manajemen dan Manajemen Pendidikan

1. Pengertian Manajemen

Setiap ahli memberi pandangan yang berbeda tentanng batasan manajemen,


karena itu tidak mudah memberi arti universal yang dapat diterima semua orang.namun
demikian tentang pikiran-pikirang para ahli tentang definisi manajemen kebanyakan
menyatakan bahwa manajemen suatu proses tertentu yang menggunakan
kemampuanatau keahlian untuk mencapai suatu tujuan yang didalam pelaksanaannya
dapat mengikuti alur keilmuan secara ilmiah dan dapat pula menonjolkan kekhasan atau
gaya manajer dalam mendayagunakan kemampuan orang lain.

Dengan demikian terdapat tiga fokus untuk mengartikan manajemen yaitu :

a. Manajemen sebagai sebagai suatu kemampuan atau keahlian yang selanjutnya


menjadi cikal bakal manajemen sebagai suatu profesi. Manajemen sebagai suatu
ilmu menekankan perhatian pada keterampilan dan kemampuan manajerial yang
diklasifikasikan menjadi kemampuan/keterampilan teknikal, manusiawi dan
konseptual.

b. Manajemen sebagai proses yaitu dengan menentukan langkah yang sistematis dan
terpadu sebagai aktivitas manajemen.

c. Manajemen sebagai seni tercermin dari perbedaan gaya (style) seseorang dalam
menggunakan atau memberdayakan orang lain untuk mencapai tujuan.
Berikut ini merupakan definisi manajemen dari beberapa ahli yang
mencerminkan ketiga fokus tersebut.

a. Encylopedia of the social sciences (1957) management may be defined as the


process by which the execution of a given purpose is put into operation and
supervised.

b. Hersey dan Blancard (1988 : 144) merupakan suatu proses bagaimana pencapaian
sasaran organisasi melalui kepemimpinan.

c. Millet (1954) management in the process of directing and facilitating in the work of
people organization in the formal group to achiave a desired goal.

d. Sudjana (2000:77) manajemen merupakan rangkaian berbagai kegiatan wajar yang


dilakukan seseorang berdasarkan norma-norma yang telah ditetapkan dan dalam
pelaksanaannya memilki hubungan dan saling keterkaitan dengan yang lain. Hal
tersebut dilaksanakan oleh orang atau beberapa orang yang ada dalam organisasi
dan diberi tugas untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

Dengan demikian manajemen merupakan kemampuan dan keterampilan


khusus yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu kegiatan baik secara
perorangan maupun bersama orang lain atau melalui orang lain dalam upaya mencapai
tujuan organisasi secara produktif, efektif dan efisien.

2. Pengertian Manajemen Pendidikan

Secara sederhana manajemen pendidikan merupakan proses manajemen dalam


pelaksanakan tugas pendidikan dengan mendayagunakan segala sumber secara efesien
untuk mencapai tujuan secara efektif.

Mengadaptasi pengertian manajemen dari para ahli dapat dikemukakan bahwa


manajemen pendidikan adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengawasan usaha pendidikan agar mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Manajemen pendidikan adalah suatu penataan bidang garapan pendidikan


yang dilakukan melalui aktifitas perencanaan, pengorganisasian, penyusun staf,
pembinaan, pengkoordinasian, pengkomunikasian, pemotivasian, penggangaran,
pengendalian, pengawasan, penilaian dan pelaporan secara sistematis untuk mencapai
tujuan pendidikan secara bekualitas.

3. Tujuan Manajemen Pendidikan

Manajemen yang diadakan dalam pendidikan memiliki tujuan yang terarah,


tujuan itu antara lain :

a. Produktivitas adalah perbandingan terbaik antara hasil yang diperoleh (output)


dengan jumlah sumber yang dipergunakan (input). Produktivitas dapat dinyatakan
secara kuantitas maupun kualitas. Kuamtitas output berupa jumlah tamatan
sedangkan kuantitas input adalah jumlah tenaga kerja dan sumber daya lainnya.

b. Kuailtas menunjukan kepada suatu ukuran penelitian atau penghargaan yang


diberikan kepada barang (products) atau jasa (services) tertentu berdasarkan
pertimbangan objektif atas bobot atau kinerjanya (Preffer end Coote, 1991). Jasa
atau produk tersebut harus melebihi kebutuhan pelanggannya. Sehingga mutu yang
melebihi harapan pelanggannya akan memuaskan pelanggannya.

c. Efektivitas adalah ukuran keberhasilan tujuan organisasi. Efektivitas intitusi


pendidikan terdiri dari dimensi manajemen dan kepemimpinan sekolah, guru,
tenaga sekolah dan personil lainnya, siswa, kuriulum, sarana-prasarana dan lain-
lain. Efektifitas dapat juga ditelaah dari : (1) masukan yang merata; (2) keluaran
yang banyak dan bermutu tinggi; (3) ilmu dan keluaran yang relevan dengan
kebutuhan masyarakat yang sedang membangun; (4) pendapatan tamatan yang
memadai (Engkoswara,1987).

d. Efisien berkaitan dengan cara yaitu membuat sesuatu dengan betul sementara
efektivitas adalah menyangkut tujuan atau efektivitas adalah perbandingan antara
rencana dengan tujuan yang dicapai, efisiensi lebih ditekankan pada perbandingan
antara input/sumber daya dengan output. Suatu kegiatan dikatakan efisien bila
tujuan dapat dicapai secara optimal dengan pemakaian sumber daya yang minimal.

4. Pendekatan-Pendekatan Manajemen
Koontz (1980:177-183) menemukan sebelas macam pendekatan terhadap teori
dan praktik manajemen, sebagai berikut.

a. Empirikal atau Kasus; ilmu dan praktik manajemen dikembangkan melalui


pengkajian kasus yang telah dialami di masa lalu.

b. Perilaku antar Peribadi; ilmu dan praktik manajemen dipelajari melalui hubungan-
hubungan antar pribadi pada organisasi dengan fokus kajian pada individu dan
motivasinya.

c. Perilaku Kelompok; studi tentang pola-pola perilaku kelompok dalam organisasi


lebih dominan daripada hubungan antar peribadi.

d. Sisrem-sistem Sosial Kooperatif; memadukan antara hubungan pribadi dengan


kelompok. Bahwa mempelajari hubungan antara manusia sebagai sistem sosial
yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.

e. Sistem-sistem Sosio-teknikal; bahwa sistem teknikal memberi pengaruh besar pada


sistem sosial, sehingga perlu dikembangkan keterpaduan perhatian dan praktik
secara simultan untuk keduanya.

f.Teori keputusan; bahwa manajer adalah pengambil keputusan sehingga


pengembangan manajemen ada pada kemampuan dan keahlian mengambil
keputusan.

g. Sistem; mempelajari bagian-bagian interdependen organisasi dan hubungan dengan


lingkungan yang mempengaruinya.

h. Matematikal; mempelajari manajemen secara matematika melalui pengkajian


model-model alat identifikasi problem dan penilaian alternatif solusi.

i. Kontingensi atau Situasional; kredibilitas manajer diukur dari kontribusinya


memberikan saran praktik manajemen yang cocok untuk suatu situasi tertentu.

j. Peranan-peranan Manajerial; observasi yang dilakukan manajer untuk


mengidentifikasi dan mengklasifikasi peranan-peranan yang bersifat umum bagi
manajer.
k. Operasional; menggunakan konsep-konsep, prinsip, teori serta teknik-teknik
sebagai landasan dan menghubungkannya dengan fungsi atau proses manajemen.

5. Prinsip Manajemen

Douglas (1963:13-17) merumuskan prinsip-prinsip manajemen pendidikan


sebagai berikut.

1. Memprioritaskan tujuan di atas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme


kerja.

2. Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab.

3. Memberikan tanggung jawab pada personil sekolah hendaknya sesuai dengan sifat-
sifat dan kemampuannya.

4. Mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia.

5. Relatifitas nilai-nilai.

Prinsip diatas memiliki esensi bahwa manajemen dalam ilmu dan praktiknya
harus memperhatikan tujuan, orang-orang, tugas dan nilai-nilai. Hal ini sama dengan
Fattah(1996:33) yang mengklasifikasikan prinsip manajemen ke dalam tiga ranah yaitu:

1. Prinsip manajemen berdasarkan sasaran; bahwa tujuan adalah sangat esensial bagi
organisasi. Hendaknya organisasi merumuskan tujuan dengan tepat sesuai dengan
arah organisasi, tuntutan zaman dan nilai-nilai yang berlaku.

2. Prinsip manajemen berdasarkan orang; Orang adalah penggerak organisasi yang


perlu diperhatikan secara manusiawi kebutuhannya, tuntutannya, keinginannya,
aspirasinya, perkembangannya dan juga keluhannya. Manajemen pendidikan
berdasarkan orang adalah suatu aktivitas manajemen yang diarahkan pada
pengembangan sumber daya manusia.

3. Prinsip manajemen berdasarkan informasi; banyak aktivitas manajemen yang


membutuhkan data dan informasi secara cepat, lengkap dan akurat. Suatu aktivitas
pengambilan keputusan sangat didukung oleh informasi begitupun untuk
melaksanakan kegiatan rutin dan diperlukan informasi yang telah dirancang
sedemikian rupa sehingga memudahkan manajer dan pengguna mengakse dan
mengolah informasi.

6. Fungsi Manajemen

Kehadiran manajemen dalam organisasi adalah untuk melaksanakan kegiatan


agar suatu tujuan tercapai dengan efektif dan efisien. Secara tegas tidak ada rumusan
yang sama dan berlaku umum untuk fungsi manajemen. Namun demikian, fungsi
manajemen dapat ditelaah dari aktivitas-aktivitas utama yang dilakukan para manajer
yaitu perencanaan, pelaksanaan dan penilaian.

Menghadapi fungsi manajemen dari para ahli, fungsi manajemen yang sesuai
dengan profil kinerja pendidikan secara umum adalah melaksanakan fungsi planning,
organizing, staffing, coordinating, leading, reporting, conteolling. Namun demikian
dalam operasionalnya dapat dibagi menjadi dua yaitu fungsi manajemen pada
tingkat/level makro/messo seperti Departemen dari Dinas dengan melakukan fungsi
manajemen secara umum dan pada level institusi pendidikan mikro yaitu sekolah yang
lebih menekankan pada fungsi planning, organizing, motivating, innovating,
controlling.

7. Proses Manajemen

Beberapa definisi menunjukan bahwa manajemen merupakan suatu prose yang


sistematis dalam melakukan kegiatan organisasi. Proses manajemen secara umum
mengikuti langkah-langkah merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan
mengidentifikasi.

a. Merencanakan

Merencanakan adalah membuat suatu target-target yang akan dicapai atau diraih di
masa depan.Dalam organisasi merencanakan adalah suatu proses memikirkan dan
menetapkan secara matang arah, tujuan dan tindakan sekaligus mengkaji berbagai
sumber daya dan metode yang tepat.

Keberadaan suatu rencana sangat penting bagi organisasi karena tersebut berfungsi
untuk :

• Menjelaskan dan merinci tujuan yang kan dicapai


• Memberikan pegangan dan menetapkan kegiatan-kegiatan yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

• Organisasi memperoleh standar sumber daya terbaik dan mendayagunakan


sesuai tugas pokok fungsi yang telah ditetapkan.

• Menjadi rujukan anggota organisasi dalam melaksanakan aktivitas yang


konsisten prosedur dan tujuan.

• Memberikan batas kewenangan dan tanggung jawab bagi seluruh pelaksana.

• Memonitor dan mengukur berbagai keberhasilan intensif sehingga bisa


menemukan dan memperbaiki penyimpangan secara dini.

• Memungkinkan untuk terpeliharanya persesuaian antara kegiatan internal


dengan situasi eksternal.

• Menghindari pemboroskan.

b. Mengorganisasikan

Setelah mendapat kepastian tentang tujuan, sumber daya dan teknik metode yang
digunakan untuk mencapai tujuan tersebut, lebih lanjut dikerjakan oleh orang
ahlinya secara sukses.

Mengorganisasikan adalah proses mengatur, mengalokasikan dan mendistribusikan


pekerjaan, wewenang dan sumber daya diantara anggota organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi.

Mengorganisasi berarti : (1) menentukan sumber daya dan kegiatan untuk


mencapai tujuan organisasi, (2) merancang dan mengembangkan kelompok kerja
yang berisi orang yang mampu membawa organisasi pada tujuan, (3) menugaskan
seseorang atau kelompok dalam suatu tanggung jawab tugas dan fungsi tertentu,
(4) mendelegasikan wewenang kepada individu yang berhubungan dengan
keleluasaan melaksanakan tugas. Dengan rincian tersebut manajer membuat suatu
rancangan formal yang dapat dengan mudah dipahami orang dan menggambarkan
suatu posisi dan fungsi seseorang didalam pekerjaannya.
c. Memimpin

Memimpin intitusi pendidikanlebih menekankan pada upaya mengarahkan dan


memotivasi para personil agar dapat melaksanakan tugas pokok fungsinya dengan
baik. Memimpin menurut Stoner (1996:11) adalah proses mengarahkan dan
mempengarui akrivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok.

d. Mengendalikan

Mengendalikan intitusi pendidikan adalah membuat intitusi berjalan sesuai jalur


yang telah ditetapkan dan sampai kepada tujuan dimonitor, diawasi dan dinilai
supaya tidak melenceng atau keluar jalur. Apabila hal ini terjadi harus dilakukna
upaya pengembalian pada arah semula. Dari hasil evaluasi dapat dijasdikan
informasi yang harus menjamin bahwa aktivitas yang menyimpang tidak terulang
kembali.

8. Perkembangan Pemikiran Manajemen

Teori perkembangan manajemen telah ada seja dahulu. Saat orang dapat
belajar dari keberhasilan dan keberhasilan orang-orang terdahulu. Perkembangan
manajemen sendiri seperti berikut :

a. Teori manajemen Ilmiah (Scientific Management Theory)

Fredrick W Taylor, Henry L Gant, Frank Bunker Gillbert dan Lilian Gilbert adalah
tokoh-tokoh diballik teori manajemen ilmiah. Mereka memikirkan suatu cara
meningkatkan produktivitas dengan menangani kondisi kekurangan tenaga terampil
melalui efisien para pekerja.

Taylor sebagai bapak manajemen ilmiah membuat 4 prinsip dasar yang


dikembangkannya, antara lain :

• Pengembangan metode ilmiah dalam manajemen agar suatu pekerjaan dapat


ditentukan metode pencapaian tujuannya secara maksimal.

• Seleksi ilmiah untuk karyawan agar para karyawan dapat diberikan tugas
dan tanggunga jawab sesuai keahlian.
• Pendidikan dan pengembangan karyawan.

• Kerjasama yang harmonis antara manajemen dan para karyawan.

b. Manajemen Organisasi Klasik (Classical Organization Theory)

Henry Fayol adalah tokoh teori ini dan dijuluki bapak teori manajemen modern.
Fayol membagi aktivitas-aktivitas industrial dalam enam kelompok yaitu teknikal,
komersial, financial, keamanan, kepastian, akunting dan manajerial. Ia adalah
perumus empat belas prinsip manajemen yaitu :

• Pembagian kerja

• Wewenang

• Disiplin

• Kesatuan pemerintah

• Kesatuan pengarahan

• Meletakan kepentingan perseorangan dibawah kepentingan umum

• Balas jasa/imbalan

• Sentralisasi

• Rantai scalar

• Order/satuan

• Keadilan

• Stabilitas staf organisasi

• Inisiatif

• Esprit de corps (semangat korps)

c. Aliran Perilaku (behavioral sciences)


McGregor memandang perlu adanya perhatian pada kebutuhan sosial dan
aktualisasi diri karyawan dengan menunjukan dua kategori manusia yaitu manusia
X yang bekerja harus selalu diawasi agar hasil yang diperoleh dapat secara
maksimal dan sedangkan manusia Y adalah manusia yang semangat bekerja
sebagai kesempatan untuk mengaktualisasikan diri tanpa ada pengawasan
sekalipun.

Disampin itu juga muncul aliran perilaku organisasi yang dibentuk oleh Abraham
Maslow, Frederick Hezberg, Edgar Schein. Menganut prinsip bahwa :

• Organisasi adalah satu keseluruhan jangan dipandang bagian per bagian

• Motivasi karyawan sangat penting untuk menghasilkan suatu komitmen


untuk pencapaian suatu organisasi.

• Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknis secara ketat
(peranan, prosedur dan prinsip).

d. Pendekatan Sistem (System Approach)

Pendekatan ini memandang bahwa organisasi sebagai sistem yang dipersatukan


dan diarahkan dari bagian-bagian/komponene yang saling berkaitan. Chester I
Bernard menjelaskan bahwa tugas manajer adalah mengupayakan adanya suatu
upaya kerjasama dalam organisasi dengan menyarankan pendekatan system social
komprehensif dalam aktivitas “managing”.

e. Pendekatan Kontingensi atau Pendekatan Situasional

Yang dimaksud dengan pendekatan ini adalah suatu aliran teori manajemen yang
menekankan pada situasi atau kondisi tertentu yang dihadapi. Tidak seluruh metode
manajemen ilmiah dapat dilaksanakan karena adakalanya pemecahan yang efektif
melalui pendekatan kuantitatif. Itu semua sangat bergantung pada karakteristik
situasi yang dihadapi dan tujuan yang dicapai.
BAB III

KESIMPULAN

Manajemen merupakan kemampuan dan keterampilan khusus yang dimiliki oleh


seseorang untuk melakukan suatu kegiatan baik secara perorangan maupun bersama orang
lain atau melalui orang lain dalam upaya mencapai tujuan organisasi secara produktif, efektif
dan efisien. Sedangkan manajemen pendidikan merupakan proses manajemen dalam
pelaksanakan tugas pendidikan dengan mendayagunakan segala sumber secara efesien untuk
mencapai tujuan secara efektif.

Tujuan manajemen adalah mencapai kinerja organisasi secara produktif, efektif dan
efisien dan berkualitas.
Fungsi manajemen yang sesuai dengan profil kinerja pendidikan secara umum
adalah melaksanakan fungsi planning, organizing, staffing, coordinating, leading, reporting,
conteolling. Proses manajemen secara umum mengikuti langkah-langkah merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin dan mengidentifikasi.

DAFTAR RUJUKAN

Tim Dosen, 2008. “Manajemen Pendidikan”. Bandung : Alfabeta.

Depdikbud, 1999. Panduan Manajemen Sekolah, Dipdikbud Dirjen Dikdasmen Direkktorat


Pendidikan Menengah Umum, Jakarta.

Sutisna, Oteng, 1993. Administrasi Pendidikan : Dasar Teoritis Untuk Praktik Profesional.
Bandung : Angkasa.
TANYA JAWAB

Pertanyaan :

1. (Danang kel.10) Cara pengembangan sumber daya manusia. Bagaimana


caranya dan apa aja yang dikembangkan?

2. (Ridha kel.5) Siapa yang pantas memanajemen sekolah? Jika ada sekolah
yang manajemen-nya rusak bagaimana cara penyelesaiannya?

3. (Arie kel.13)Pilih dua teori perkembangan pemikiran manajemen yang


menurut anda paling baik?

4. (wilis kel.7) Manajemen yang baik itu bagaimana? Jika dalam UAS ada
guru yang memberi jawaban pada muridnya, apa itu termasuk
manajemen yang baik?

5. (dwi kel.12) Contoh pengaplikasian tujuan manajemen!

Jawaban :
1. Dalam pengembangan SDM dapat berupa mengikuti pelatihan. Contoh
dalam sekolah adalah seorang guru ditugaskan oleh kepala sekolah untuk
mengikuti pelatihan atau studi lanjut untuk menambah kemampuan skill
yang dimjiliki..

2. Sebuah organisasi harus dipimpin oleh seseorang yang dapat memotivasi


personilnya agar dapat melaksanakan tugas pokoknya dengan baik.
Pemimpin tersebut harus memiliki sifat kepemimpinan yang senantiasa
menjadi pengarah anggotanya agar dapat dijadikan suri tauladan bagi
anggotanya. Dengan demikian sekolah juga harus memiliki pemimpin
seperti diatas, dengan begitu sekolah tersebut akan memiliki manajemen
yang baik.

3. Dari 5 teori perkembangan pemikiran manajemen semuanya baik tetapi


teori sistem dan teori kontingensi lebih baik karena keduanya merupan
perkembangan dari teori-teori sebelumnya yang diperbaiki lagi.

4. Manajemen yang baik adalah manajemen yang dalam pelaksanaannya


terencana secara sistematis sehingga usaha yang dilakukan mencapai
tujuan secara produktif, berkualitas, efektif dan efisien. Contoh
manajemen seorang guru yang memberi jawaban muridnya ketika UAS
adalah contoh manajemen yang salah. Karena dalam melakukan
usahanya, manajemen telah terencana secara matang.

5. Produktivitas -> Hasil yang diperoleh dengan jumlah sumber yang


digunakan(Sekolah kecil yang dapat mengeluarkan lulusan terbaik);
Kualitas -> Seorang guru yang dapat mengembangkan kemampuan
siswanya dari target yang telah ditentukan sekolah; Efektivitas ->
Pengeluaran sekolah untuk menambah media-media pembelajarannya
agar anak didiknya lulus dengan mutu yang tinggi(sebanding); Efisien ->
Penggunaan sarana prasarana yang minim tetapi dapat mengeluarkan
lulusan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai