Anda di halaman 1dari 32

WASPADA TERHADAP

PENYALAHGUNAAN FORMALIN DAN


DAMPAK YANG DITIMBULKAN
OLEH :

PUTU RATIH PRADNYANI DEWI

SMA NEGERI 1 GIANYAR


Latar belakang
 Setiap hari manusia melakukan kontak dengan zat kimia
 Zat kimia tersebut mempunyai dampak positif dan negatifnya
 Penulis mengangkatnya dalam karya ilmiah tersebut karena
dilatarbelakangi oleh beberapa faktor :
1. Penulis ingin memberikan kontribusi positif berupa informasi yang tepat mengenai
bahan-bahan kimia kepada khalayak umum.
2. Penulis ingin menyebarluaskan informasi mengenai metode pemanfaatan bahan-
bahan kimia yang tepat kepada khalayak umum.
3. Penulis ingin menyebarluaskan informasi mengenai bahaya yang ditimbulkan oleh
bahan-bahan kimia dan cara menanggulanginya secara tepat.
4. Penulis ingin membantu masyarakat dalam mengenali ciri-ciri makanan maupun
bahan-bahan konsumsi lainnya yang telah terkontaminasi oleh bahan-bahan kimia,
sehingga masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam memilih bahan makanan.
Identifikasi Masalah
Bahan kimia
Dampak
negatif
Pengawasan yang
lemah

Beredar di
pasaran
Beredar luas

Disalahgunakan
dalam makanan
Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan Formalin?


2. Bagaimana ciri-ciri makanan yang
mengandung Formalin?
3. Apakah bahaya yang ditimbulkan akibat
penyalahgunaan Formalin?
4. Bagaimanakah cara menanggulangi dampak
penyalahgunaan Formalin pada penderita yang
terpapar Formalin?
Now loading . . . . . . . . .
Definisi Formalin dan Formaldehida

 Formalin adalah larutan formaldehida dalam air,


dengan kadar antara 10%-40%.
 Larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat
menusuk.
 Rumus kimianya adalah H2CO.
 Di dalam formalin terkandung sekitar 37 %
formaldehida dalam air, biasanya ditambah
methanol hingga 15 % sebagai pengawet.
Struktur Kimia Senyawa Formaldehida

Nama Sistematis Metanal

Nama lain formol, metil aldehida, oksida metilena

Rumus molekul CH2O

Penampilan gas tak berwarna

Bahaya utama beracun, mudah terbakar


Pembunuh Pembersih lantai, gudang,
kuman kapal,pakaian

Desinfektan

Pengeras lapisan gelatin dan


Fotografi
kertas

Bahan sutra
buatan

Pembuat pupuk
urea
Kegunaan
Kegunaan Formalin
Formalin
Pengawet
Pengeras kuku
kosmetika

Perekat kayu

Bahan peledak

Pencegah korosi pada


sumur minyak

<1% Pengawet barang konsumsi


Penyalahgunaan Formalin pada
Makanan
Data BPOM (2005) :

No. Makanan berformalin di pasaran

1. Ikan segar
2. Ikan asin
3. Tahu
4. Ayam potong
5. Mie basah
Data BPOM Jakarta (2008) :
 Produk Mie,meliputi:  Produk tahu,meliputi :
› Tahu Bintang Terang
› Mie Keriting Telor Special › Tahu Kuning Sari yang
› Super Mie Ayam ZZ mencantumkan “ Bebas
› Mie Bintang Terang Formalin dan Boraks ”
› Bakmi Super untuk mengelabui
› Mie Keriting Telor ACC konsumen.
› Mie Keriting Jo’s Food › Tahu Takwa Poo yang
› Mie Aneka Rasa diproduksi di Kediri yang
mencantumkan nomor
register Departemen
Kesehatan RI untuk
mengelabui konsumen
Ciri-ciri makanan berformalin
Mie basah
1. Tampak sangat berminyak.
2. Lebih awet dan tidak mudah basi.
3. Beraroma menyengat karena
mengandung Formalin.
4. Tidak rusak sampai dua hari pada suhu
kamar 25°C.
5. Bertahan lebih dari 15 hari pada suhu
lemari es 10°C.
6. Tidak lengket dan mie terlihat lebih
mengkilap dibandingkan mie normal.
Tahu

1. Tidak rusak sampai tiga hari pada suhu kamar 25°C.


2. Bertahan lebih dari lima belas hari pada suhu lemari es 10°C.
3. Tahu terlampau keras namun tidak padat.
4. Teksturnya lebih kenyal.
5. Tidak mudah hancur apabila ditekan.
6. Lebih awet dibandingkan tahu yang tidak menggunakan formalin.
7. Tidak mudah busuk meskipun disimpan dalam waktu yang cukup
lama.
8. Berbau menyengat karena mengandung formalin dengan
kandungan 0,5-1ppm.
9. Warna tahu putih bersih.
Ikan asin

1. Tidak dihinggapi lalat meskipun


diletakkan di tempat terbuka.
2. Tidak berbau khas ikan asin.
3. Berwarna cerah dan terlihat bersih.
4. Tidak mudah hancur jika ditekan.
5. Pada permukaannya terlihat bercak-bercak
berwarna putih seperti lumuran tepung.
6. Tidak rusak meskipun disimpan hingga
lebih dari satu bulan pada suhu kamar
25°C.
Ikan segar

1. Tidak rusak sampai tiga hari pada


suhu kamar 25°C.
2. Warna insang merah tua bukan
merah segar dan tidak cemerlang.
3. Warna daging ikan putih bersih dan
pucat.
4. Berbau menyengat karena
ditimbulkan oleh formalin.
5. Tidak dihinggapi oleh lalat meskipun
diletakkan dalam tempat terbuka.
Ayam potong

1. Berwarna pucat atau putih bersih.


2. Warna daging merah tua bukan merah
segar.
3. Lebih awet dan tidak mudah busuk
meskipun disimpan dalam waktu yang
relatif lama.
4. Jika kulit ayam dikelupas, maka akan
terlihat bahwa urat-urat daging ayam
tersebut berwarna kebiruan.
5. Ayam potong berformalin tidak akan
dihinggapi oleh lalat meskipun ditempatkan
pada tempat yang terbuka.
Bakso
1. Tidak rusak hingga lima hari pada suhu kamar 25°C.
2. Teksturnya sangat kenyal.
3. Lebih awet dan tidak mudah rusak meskipun disimpan
dalam waktu yang relatif lama.
Manisan buah kering
1. Berwarna mencolok untuk menarik perhatian
konsumen, dimana warna yang terlihat bukan
seperti warna daging buah asli namun
berwarna sangat mencolok. Hal ini juga karena
ditambahkan pewarna buatan yang berbahaya
seperti pewarna tekstil.
2. Berbau menyengat karena mengandung
formalin.
3. Teksturnya lebih keras namun tidak padat.
4. Lebih awet dan mampu bertahan jika disimpan
dalam kurun waktu yang relatif lama.
5. Rasanya sangat manis karena juga
ditambahkan dengan pemanis buatan.
Bahaya akibat penyalahgunaan
Formalin
1. Bahaya jika tertelan
-bahaya jangka pendek (akut)
-bahaya jangka panjang

2. Bahaya jika terhirup


-bahaya jangka pendek (akut)
-bahaya jangka panjang

3. Bahaya jika kontak dengan kulit


Jika tertelan
Bahaya jangka pendek
 Mulut, tenggorokan, dan perut terasa terbakar
 Sakit menelan
 Mual
 Muntah
 Diare
 Kemungkinan terjadi pendarahan
 Sakit perut yang hebat
 Sakit kepala
 Hipotensi ( tekanan darah yang rendah )
 Kejang-kejang
 Tidak sadarkan diri hingga koma
 Kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan
saraf pusat, dan ginjal.
Bahaya jangka panjang
 Terjadi kekacauan informasi genetik yang
selanjutnya menyebabkan kerusakan gen dan
mutasi sel kanker.

 International Agency Research on Cancer


(IARC) mengklasifikasikan Formalin sebagai
karsinogenik golongan I (cukup bukti sebagai
karsinogen pada manusia), khususnya pada
saluran pernafasan.
Jika terhirup
Bahaya jangka pendek
 Bersin
 pharingitis ( radang tekak )
 radang tenggorokan
 sakit dada
 rasa haus berlebihan
 Lelah
 jantung berdebar
 sakit kepala, mual, dan muntah.
Bahaya jangka panjang
 Kehilangan homeostasis
 Infeksi pada ginjal
 Hilangnya konsentrasi dan daya ingat
 Kanker pada hidung dan nasofaring
 Pada wanita menyebabkan gangguan haid dan
infertilitas
Jika kontak dengan kulit
 Terpapar uap formalin :
1. Mengakibatkan perubahan warna kulit
2. Kulit mengeras, mati rasa dan seperti terbakar

 Terpapar dalam jangka panjang :


1. Dermatitis
2. Kulit memerah
3. Gatal-gatal
4. Terasa panas
5. Kerusakan pada jari dan tangan
Pertolongan pertama terhadap penderita
yang terpapar Formalin
Bila terhirup
Penderita segera dipindahkan dari daerah paparan
untuk melakukan pernapasan buatan dan segera
hubungi dokter.
Bila tertelan
Penderita dapat diberikan arang aktif ( norit ) dan jangan
melakukan rangsangan muntah karena akan
menimbulkan risiko trauma korosif pada saluran cerna
atas. Bila perlu segera hubungi dokter.
Bila kontak dengan kulit
Segera lepas pakaian, perhiasan dan sepatu yang terkontaminasi,
kemudian cuci kulit dengan sabun dan atau deterjen lunak dan air yang
banyak sampai dipastikan tidak ada lagi formalin yang tersisa di kulit
(selama 15-20 menit). Untuk bagian tubuh yang terbakar, tutupi dengan
pakaian longgar, kering dan steril, dan bila perlu hubungi dokter.

Anda mungkin juga menyukai