PENDAHULUAN
seperti sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas
seutuhnya yaitu manusia yang bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan. Salah satu faktor dari dalam diri yang
dari kegiatan belajar. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang
1
bersifat non intelektual. Seseorang yang mempunyai intelegensi yang cukup
bagi guru maupun siswa. Bagi guru mengetahui motivasi belajar dari siswa sangat
dengan senang karena didorong motivasi. Sedangkan faktor dari luar diri siswa
adalah guru. Guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu pengetahuan sekaligus
pendidik yang mengajarkan nilai-nilai, akhlak, moral maupun sosial dan untuk
dan wawasan yang luas yang nantinya akan diajarkan kepada siswa. Seorang guru
dalam menyampaikan materi perlu memilih metode mana yang sesuai dengan
keadaan kelas atau siswa sehingga siswa merasa tertarik untuk mengikuti
belajar siswa.
2
1.2 Identifikasi Masalah
belajar. Faktor-faktor yng mempengaruhi prestasi belajar dapat berasal dari dalam
diri siswa antara lain motivasi belajar, sedangkan faktor dari luar diri yang dapat
dan faktor lingkungan. Yang termasuk lingkungan dalam penelitian ini adalah
mahasiswa?
3
1.4 Tujuan Penulisan
mahasiswa
belajar
4
1.5.1 Manfaat Teoritis
dibangku kuliah.
didik
4. Bagi orang tua dapat menambah kesadaran untuk lebih memberikan dukungan
5
BAB II
ISI
pembunuhan". Perkataan motif di sini boleh kita fahami sebagai sebab atau tujuan
sebagai sebab, tujuan atau pendorong, maka tujuan seseorang itulah sebenarnya
yang menjadi penggerak utama baginya berusaha keras mencapai atau mendapat
apa juga yang diinginkannya sama ada secara negatif atau positif. Jadi motivasi
positif.
tersebut merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Jadi motif tersebut
6
laku, dan di dalam perbuatanya itu mempunyai tujuan tertentu. Setiap tindakan
motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau
bahwa motivasi merupakan sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal
Soemanto, 1987) mengemukakan bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang
sekaligus merupakan aspek- aspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah:
keadaan yang mendorong tingkah laku ( motivating states ), tingkah laku yang di
dorong oleh keadaan tersebut ( motivated behavior ), dan tujuan dari pada tingkah
perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan
satu dengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi
adalah unik secara biologis maupun psikologis, dan berkembang atas dasar proses
belajar yang berbeda pula (Suprihanto dkk, 2003). Soemanto (1987) secara umum
7
mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yang ditandai oleh
dorongan efektif dan reaksi- reaksi pencapaian tujuan. Karena kelakuan manusia
itu selalu bertujuan, kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan tenaga yang
seseorang.
ke tujuan tertentu, baik yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang
Belajar adalah suatu proses interaksi diri yang melibatkan fisik, psikis dan
psikomotorik (perilaku).
Dengan hanya mengetahui teori-teori tentang motivasi serta memahami apa yang
menjadi kebutuhan manusia tidaklah cukup, oleh karena itu dalam pelaksanaan
motivasi kita harus mengetahui jenis-jenis motivasi agar dapat diterapkan model
8
motivasi mana yang cocok diterapkan. Jenis-jenis motivasi ada 2 yaitu motivasi
1. Motivasi positif adalah proses untuk mencoba mempengaruhi orang lain agar
melakukan sesuatu yang kita inginkan tetapi teknik dasar yang digunakan adalah
1. Motivasi Intristik
2. Motivasi Ekstrinsik
Dorongan yang ada pada diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau
perbuatan. Namun dorongan tersebut datang dari luar individu yang bersangkutan.
Motivasi seperti ini perlu diterapkan oleh sekolah karena dalam interaksi
belajar mengajar siswa kadang sering tidak menaruh minat dan perhatian terhadap
suatu kegiatan yang sedang berlangsung. Oleh sebab itu di dalam kegiatan
9
interaksi belajar, guru dalam hal ini memegang peranan sangat penting dalam
menyeluruh. Dengan demikian siswa akan lebih aktif berperan serta berpartisipasi
motivasi ekstrinsik ini terjadi karena rangsangan dan pengaruh dari luar diri siswa.
jelas siswa akan lebih tumbuh serta berkembang dalam upayanya mencapai tujuan
pembelajaran. Tanpa dibarengi usaha guru yang keras, maka kegiatan belajar
mengajar hanya berlangsung jika guru selalu tatap muka, selebihnya siswa akan
10
1. Teori Hierarki Kebutuhan, menurut maslow didalam diri setiap manusia
a. faali (fisiologis)
kebutuhan order rendah mendominasi individu, dan yang lain positif (teori
yang mengembangkan teori kepuasan yang disebut teori dua faktor tentang
motivasi. Dua factor itu dinamakan factor yang membuat orang merasa
11
a. Prestasi (achievement)
b. Pengakuan (recognition)
d. Kemajuan (advancement)
a. Prestasi (achievement)
b. Kekuasaan (power)
c. Afiliasi (pertalian)
itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu dan pada daya tarik dari
organisasional, seperti bonus, kenaikan gaji, atau promosi dan ganjaran itu
12
6. Teori Keadilan, teori motivasi ini didasarkan pada asumsi bahwa orang-
organisasi
Banyak dari kita yang salah mempersepsikan belajar sebagai kegiatan yang hanya
membaca buku saja, berarti orang yang rajin belajar adalah orang yang rajin
membaca buku. Belajar bukanlah dalam ruang lingkup itu saja. Belajar adalah
suatu proses interaksi diri yang melibatkan fisik, psikis dan lingkungan untuk
13
mencapai tujuan , yaitu adanya perubahan yang bersifat progressif (maju) dalam
memahami betul konsep tersebut, ternyata belajar itu sangat luas sekali dan tidak
hanya terbatas pada “membaca” saja. Interaksi diri yang melibatkan fisik artinya
belajar. Semua interaksi ini ditujukan agar pengetahuan seseorang, sikap (moral)
dan tindakan bisa mengalami kemajuan. Sebagai contoh, mari kita amati ilustrasi
berikut ini. “Pada saat Pram sedang asik naik sepeda motor tiba-tiba ban sepeda
kesana-kemari ternyata dipingir jalan ada tukang tambal ban. Pram langsung
mendatangi tambal ban itu. Setelah sampai disana ban sepedanya langsung
diproses dengan sangat cepatnya oleh tukang tambal ban, selama disana Pram
melihat cara kerja, peralatan yang dipakai, bahkan dia bertanya berapa modal,
keuntungan dan kerugian, harga ini dan harga itu, dan sebagainya. Dengan adanya
penambalan ban. Dengan pengetahuan yang tidak disengaja ini juga, dia menjadi
tertarik akan lapangan pekerjaan tersebut (ranah afektif). Sehingga dia membuka
psikomotorik), tentu saja dari trik-trik yang dia dapatkan dari pengetahuan tadi”.
Hal yang dilakukan Pram ini adalah contoh salah satu proses belajar. Sangat luas
sekali definisi dari belajar ini serta proses berlangsungnya bisa dimana saja, kapan
14
saja dan tidak terbatas oleh waktu. Dengan latar belakang itu maka muncullah
suatu konsep belajar sepanjang hayat. Dimana belajar tidak terbatas ruang dan
waktu. Lalu apa hubungan motivasi dengan belajar ?. Sebelum beranjak lebih
perilaku manusia. Ada tiga factor yang mempengaruhi motivasi seseorang yaitu
mendesak maka motivasinya akan meningkat, misalnya ; ada orang yang sangat
lapar karena tidak makan selama tiga hari – tiga malam (lapar merupakan
kebutuhan biologis) maka dia akan makan dengan sangat lahap, dari pada orang
takut diberi hukuman bila tidak mengerjakan PR oleh gurunya, maka dia akan
memaksakan diri untuk mengerjakan meskipun dia tidak bisa. Begitupun juga,
misalnya seorang guru yang bernama “X” berjanji akan membelikan Honda Jazz
bagi yang mengerjakan PR. Jangankan murid dikelasnya, murid dikelas lain, atau
cita, dan visi seseorang sangat mempengaruhi motivasi. Karena hal inilah, bapak
cita-citamu setinggi langit”. Hal ini sangatlah benar, misalnya seorang perempuan
15
yang bercita-cita hanya sebagai ibu rumah tangga maka motivasinya dalam
bersekolah, beraktualisasi diri dan mengukir prestasi akan rendah, karena tujuan
hidup bagi dia jelas sekali, hanya berkisar dapur, sumur, dan kasur (ungkapan adat
jawa tradisional terhadap para perempuan). Hal tersebut akan berbeda bila kita
bandingkan dengan seorang perempuan yang bercita-cita ingin jadi presiden, dia
akan belajar dengan giat, mencoba aktif dalam partai-partai politik, mengukir
sehingga semewah apapun kendaraan tersebut tidak akan bisa dijalankan tanpa
meskipun ribuan eksemplar buku yang dia miliki, walaupun ratusan juta rupiah
biaya yang dimiliki untuk pendidikan, tidak akan berpengaruh jika motivasi
semiskin apapun seseorang apa bila motivasi belajarnya tinggi maka kekurangan
didalam dirinya hanyalah kerikil kecil yang menghalangi langkah. Oleh karena itu
apabila motivasi yang bersifat intrinsik (dari dalam diri) tidak dipunyai, maka
motivasi ekstrinsik (dari luar diri) harus segera aktif untuk membangkitkan
motivasi intrinsik tersebut. Motivasi ekstrinsik yang paling utama adalah dari
orang tua atau keluarga. Hal ini dikarenakan semenjak kecil anak bersosialisasi,
16
pendidikan yang terpenting atau utama terhadap perkembangan pribadi anak (Drs.
Suwarno). Banyak kita ketahui orang tua yang hanya memberikan uang kepada
komputer, dll. Memang benar apabila lengkapnya fasilitas akan sangat menunjang
seseorang dalam belajar, namun tanpa adanya motivasi baik intrinsic maupun
ekstrinsik fasilitias tersebut tidak akan berpengaruh , bahkan bisa saja disalah
gunakan. Dari hal ini maka muncullah kenakalan remaja, misalnya kebut-kebutan
dijalan, uang SPP untuk beli narkoba, bahkan untuk berzinah.Dengan pembahasan
yang panjang lebar tersebut diatas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan. Belajar
sebagai proses interaksi untuk mencapai tujuan akan lbeih efektif, bila ditunjang
dengan motivai yang tinggi, baik yang berupa intrinsik maupun ekstrinsik. Dan
orang tua adalah hal yang signifikan dalam membangkitkan motivasi seseorang.
Seseorang Dengan Yang Lainnya Beberapa faktor di bawah ini sedikit banyak
a. Perbedaan fisiologis (physiological needs), seperti rasa lapar, haus, dan hasrat
seksual
b. Perbedaan rasa aman (safety needs), baik secara mental, fisik, dan intelektual
17
d. Perbedaan harga diri (self esteem needs). Contohnya prestise memiliki mobil
Motivasi belajar setiap orang, satu dengan yang lainnya, bisa jadi tidak
sama. Biasanya, hal itu bergantung dari apa yang diinginkan orang yang
lainnya, seorang mahasiswa mempunyai motivasi belajar yang tinggi agar lulus
dengan predikat cum laude. Setelah itu, dia bertujuan untuk mendapatkan
a. Pertama, motivasi belajar berasal dari faktor internal. Motivasi ini terbentuk
b. Kedua, motivasi belajar dari faktor eksternal, yaitu dapat berupa rangsangan
dari orang lain, atau lingkungan sekitarnya yang dapat memengaruhi psikologis
18
2.6.1 Tips-tips Meningkatkan Motivasi Belajar
mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat belajar bagi dirinya. Oleh
karena itu, dibutuhkan pengkondisian tertentu, agar diri kita atau siapa pun juga
orang yang senang belajar dan berprestasi, akan membuat kita pun gemar belajar.
Selain itu, coba cari orang ataukomunitas yang mempunyai kebiasaan baik dalam
yang pernah atau sedang melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi,
orang-orang yang mendapat beasiwa belajar di luar negeri, atau orang-orang yang
akan menular kepada kita. Seperti halnya analogi orang yang berteman dengan
tukang pandai besi atau penjual minyak wangi. Jika kita bergaul dengan tukang
pandai besi, maka kita pun turut terciprat bau bakaran besi, dan jika bergaul
dengan penjual minyak wangi, kita pun akan terciprat harumnya minyak wangi.
b. Belajar apapun Pengertian belajar di sini dipahami secara luas, baik formal
19
merakit komputer, belajar menulis, membuat film, berlajar berwirausaha, dan lain
lain-lainnya.
c. Belajar dari internet Kita bisa memanfaatkan internet untuk bergabung dengan
kumpulan orang-orang yang senang belajar. Salah satu milis dapat menjadi ajang
kita bertukar pendapat, pikiran, dan memotivasi diri. Sebagai contoh, jika ingin
termotivasi untuk belajar bahasa Inggris, kita bisa masuk ke milis Free-English-
Course@yahoogroups.com.
dunia ini, ada orang yang selalu terlihat optimis meski masalah merudung. Kita
akan tertular semangat, gairah, dan rasa optimis jika sering bersosialisasi dengan
e. Cari motivator Kadangkala, seseorang butuh orang lain sebagai pemacu atau
mentor dalam menjalani hidup. Misalnya: teman, pacar, ataupun pasangan hidup.
Anda pun bisa melakukan hal serupa dengan mencari seseorang/komunitas yang
prestasi.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
antara seorang guru dan siswa nya dan motivasi belajar setiap orang bisa jadi
tidak sama. Kita harus mengetahui arti motivasi itu sendiri, agar kita dapat
memahami arti dari motivasi itu sendiri dan dapat melaksanakan nya dalam
kehidpan kita. Jenis motivasi seperti apa yang kita butuhkan untuk
prestasi belajar dapat berasal dari dalam diri antara lain motivasi belajar,
sedangkan faktor dari luar diri yang dapat mempengaruhi prestasi belajar
diantaranya adalah faktor metode pembelajaran dan faktor lingkungan. Bila faktor
lingkungan dalam keadaan baik maka akan berdampak baik pula terhadap diri kita
dan sebaliknya jika lingkungan sekitar tidak baik maka akan berpengaruh negatif
dan upaya apa yang akan kita lakukan untuk menghadapi situasi seperti itu. Jika
semua dapat teratasi maka kita siap untuk meraih cita-cita yang diharapkan.
21
DAFTAR PUSTAKA
2. http://www.multiply.com
22