Tugas Bahasa Indonesia - Pilu
Tugas Bahasa Indonesia - Pilu
PILU
KELAS : X – 5
NO.ABSEN : 04
2010
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas dari Bu Asnifah
selaku Guru Bahasa Indonesa .Adapun maksud dari penyelesaian tugas ini
adalah sebagai berikut .
Oleh karena itu, Penulis sangat berkenan dan senang hati ,apabila para
pembaca dapat memberikan masukan kepada penulis agar lebih baik lagi di
masa yang akan datang.
Penulis
2
Pilu
Bunyi kapal di seberang lautan sana masih terdengar .Mungkinkah
masih sempat melihat roman mukanya.Sudut bibirnya yang kemilau masih
menampakkan sisa-sisa aktifitas makannya.Siput di pesisir masih berjuang
untuk terus hidup.Gerak-gerik berbagai burung hinggap di permukaan pasir
yang lembap. Dan suara gemuruh alun masih terrekam diiringi cipratan ikan-
ikan yang mengundang gelak tawa.Pohon Nyiur saling melambai-lambaikan
daunnya yang hijau.Deburan ombak yang ganas siap memangsa siapa saja
yang berani melawannya.
Inilah kisah Dika bocah laut yang merana .Sang ayah yang
dirindukannya telah meninggalkannya.Badai laut yang telah menghancurkan
mimpinya menjadi seorang anak normal .Ya ayahnya , sekitar 1 bulan telah
berpulang.Kala itu ,ayah pergi meninggalkannya.Tanpa pamit dan tanpa
salam untuknya.Padahal cuaca saat itu sedang tidak bersahabat-
sahabatnya. Gemuruh petir saling berjegar-jeger ria.Hujan tak henti-hentinya
menumpahkan hasil kondensasi awan.Dan tentu saja laut sedang berpesta
pora ,menggoyang-goyangkan cairannya termasuk kapal ayahnya.Tinggalah
dia bersama ibu tercintanya.
3
Hari-hari dilewatinya dengan melamun dan melamun .Andai saja aku
memiliki seorang ayah , pikir dalam benaknya.Sejenak dia melamun,
ternyata teman-teman bermainnya memperhatikan dengan rona muka yang
mengejek.Ya, teman-teman sebayanya juga mengalami hal yang sama.Hal
yang sangat dibenci oleh semua manusia sekalipun , yaitu kehilangan orang
yang dicintainya.Namun lain halnya bagi anak-anak laut macam Dika dkk.
Kehilangan sanak keluarga merupakan suatu resiko maupun keharusan bagi
penduduk pesisir.Kematian bagi penduduk pesisir hanyalah menjadi suatu
tantangan bagi nelayan untuk menaklukan ombak.Karena penduduk pantai
tidak memiliki pilihan lain dalam bekerja . Bila mereka tidak bekerja ,
otomatis tidak ada makanan yang mereka santap dan tidak ada gizi untuk
buah hati mereka.Gizi yang mereka lamunkan hanya menjadi angan-angan
bagi mereka.
4
Pagi ini, Dika hanya bisa tersenyum dan melamun. Seperti
kebiasaannya tiap pagi , dia telah siap bertopang dagu dan siap mendengar
ejek dan gelak tawa dari teman-temannya yang bernasib sama
dengannya.Namun , lain kayaknya keadaan pagi ini. Mentari tampaknya
masih sumringah menebar beribu kilatan cahaya.Dan anginpun masih
segan-segannya bercumbu dengan pohon kelapa yang terus melambai-
lambai.
5
Namun , itu tak menjadi halangan sedikitpun bagi ayah Dika. Dia
bertekad pantang dia harus menyerah pada laut yang setiap harinya
memainkan manusia. Diapun percaya bahwa Tuhan tidak akan dengan
mudah mencabut nyawa seseorang yang dalam hatinya terukir ibadah .
Maka dia dengan tekad membaja berniat untuk melaut malam itu. Apalagi ,
ditambah kondisinya saat itu, kelaparan menerpa istri tercintanya dan buah
hatinya yang masih terlalu dini untuk menanggung beban hidupnya.
Tekad dia malam itu bukannya tanpa halangan dan tantangan. Istri
,dan anaknyapun berkali-kali merengek untuk membatalkan niatnya itu.
Tetesan air mata itu terus berlinang dan kepedihan hati tatkala itu sungguh
tak bisa dibayangkan. Konflik batin saat itu sungguh berkecamuk. Mungkin
konflik itu lebih mengerikan dari perang Barathayuda ataupun perang Dunia
sekalipun. Sungguh saat itu , dua pilihan yang sangat vital itu betul-betul
memusingkan jiwa mereka. Niat untuk menyelamatkan orang yang dikasihi
atau memperpanjang nafas hdup mereka dengan mengisi perut mereka
dengan sepotong daging.
Akhirnya tekad itu tak mampu dibendung lagi. Dengan gagah berani ,
malam itu , dia mengecup kening istri dan anak tercintanya sambil
meyakinkan bahwa dia akan kembali dengan seonggok daging yang akan
mengusir rasa penat.
6
Keesokan harinya , mayatnya telah ditemukan mengapung di pinggiran
pantai .
Penulis ,
Andi Triswoyo
X – 5 / 04
= = = = = = = = = = == = = == = = = = = = = = = = = = = = = = = =
= = == = = = = =
BIODATA PENULIS
Andi Triswoyo yang notabene seorang pelajar yang
sangat gemar membaca buku satra khususnya novel
dan cerpen .
7
Dia dilahirkan pada tanggal 17 April 1994 di Kabupaten Banyumas. Di
sebuah desa yang sejuk di kaki bukit bernama Desa Cibangkong tepatnya di
Kecamatan Pekuncen.