Tentu saja, banyak bidang lain yang berkaitan dengan masalah ini. Para ahli
sosiologi, geografi, antropologi, ekonomi, ilmu politik dan ahli psikologi lain, memiliki
kaitan dengan perilaku sosial. Lalu apa perbedaan pendekatan yang digunakan oleh ahli
psikologi sosial? Ahli ilmu sosial yang lain mempergunakan analisis kemasyarakatan-
mereka mempergunakan faktor-faktor kemasyarakatan secara luas untuk menjelaskan
perilaku sosial.orang melakukan perilaku tertentu karena adanya faktor ekonomis,
historis, atau kekuatan sosial seperti konflik antar kelas, pertentangan antar kelompok
etnis yang saling bersaing, hasil panen suatu daerah, institusi pemerintahan, atau
perubahan teknologi dalam bidang ekonomi. Di kutub lain ahli psikologi klinis dan
kepribadian menggunakan analisis individual-merka mempergunakan karakteristik
individu yang unik untuk menjelaskan perilaku secara khusus mempergunakan konflik
dan ciri kepribadian seseorang unik untuk menjelaskan mengapa orang itu berperilaku
yang agak berbeda dalam setiap situasi.
Ahli psikologi sosial mempergunakan tingkat analisis yang terletak di antara
kedua kutub tersebut interpersonal. Mereka menjelaskan perilaku berdasarkan situasi
interpersonal atau sosial yang terjadi. Situasi sosial itu dapat meliputi orang lain di
lingkungan, sifat dan perilaku mereka, keadaan dimana perilaku itu terjadi, dsb.
Misalnya, aspek-aspek apa dari oranglain yang menentukan apakah kita menukai orang
itu atau tidak? Apakah daya tarik fisik atau perasaan religius lebih penting? Aspek apa
dari orang lain, dan aspek situasi apa, yang membuat kita lebih suka bersikap patuh.
Apakah seseorang harus memiliki jabatan/ apkah dia harus bertindak secara otoriter?
Apakah seseorang harus memiliki jabatan? Apakah tindakan tindakan yang muncuk dari
seseorang pejabat pemerintah mirip dengan pegawai kantor atau analis laboratorium?
Apakah kita diancam dengan hukuman bila tidak patuh? Dalam kasus-kasus ini, anli
psikologi sosial berusaha mengidentifikasi aspek situasi sosial saat itu yang menentukan
manusia.
Keluarga yang
miskin kesesakan
rumah penolakan =frustasi marah Prilaku agresif
kemiskinan oleh atasa (kejahatan)
urbanisasi
Pengalam untuk individu
rasisme Prilaku
Keluarga yang kacau Pola asuh anak buruk mematuhi
resesi
hukum
Keluaga yang normal Pola asuh anak normal
Sebagai contoh, salah satu prinsip dasar psikologi sosial adlah bahwa situasi
frustasi akan membuat orang marah, yang memperbesar kemungkinan mereka
melakukan perilaku agresif. Akibat situasi yang menimbulkan frustasi ini merupakan
penjelasan alternatifmengenai sebab timbulnya kejahatan. Ini telah diuji baik di dalam
laboratorium maupun di luar laboratorium. Hubungan itu tidak hanya menjelaskan
mengapa perilaku agresif terjadidalam situasi tertentu, tetapi juga menjelaskan
mengapa faktor ekonomis dan kemasyarakatan menimbulkan kejahatan. Misalnya,
orang miskin berduyun-duyun kedaerah kumuh perkotaan akan mengalami
frustasi,mereka tidak dapat membeli apa yang mereka inginkan, tidak memperoleh
pekerjaan yang baik, tidak dapat hidup layak sperti yang mereka bayangkan. Dan frustasi
ini merupakan sebab utama munculnya sebagian besar prilaku kriminal. Pendekatan
psikologi sosial biasanya juga menyangkut perasaan-perasaan subjektif yang ditimbulkan
situasi interpersonal, yang kemudian mempengaruhi perilaku individu. Dalam contoh ini,
situasi frustasi menimbulkan kemarahan, yang kemudian menyebabkan timbulnya
perilaku agresif. Jadi penjelasan tentang perilaku kriminal yang disajikan oleh hipotesis
frustasi agresif ini agak berbeda dengan penjelasan kemasyarakatan maupun penjelasan
individual. Hipotesis itu memusatkan diri pada situasi sosial yang terjadi, dan pada
perasaan subjektif orang dari berbagai latarbelakang yang diakibatkan sotuasi tersebut.
Semua pendekatan ini bermanfaat dan tentu saja penting bila kita hendak
memehami berbagai masalah sosial yang rumit. Sudah barang tentu , dalam membahas
sesuatu akan terjadi keadaan saling tumpang tindih diantara berbagai ilmu. Pokok
persoalan, yaitu mengapa terjadi kejahatan?, dapat ditanyakan dan dijawab dari sudut
pandang berbagai disiplin. Fokusnya dapat beralih dari penjelasan umum ke penjelasan
khusus, dan dari proses sosiologis ke proses psikologis.