Anda di halaman 1dari 5

PENDEKATAN PSIKOLOGI SOSIAL

psikologi sosial berusaha memahami masalah pembentukan kesan,


konformitas, perubahansikap,agresi, kepatuhan, dan perilaku menolong.

Pada umumnya,psikologi social mulai dengan pembahasan mengenai


persepsi dan sikap bagaimana seseorang mempersepsi oranglain, bagaimana dia
mengartikan perilaku oranglain serta bagaimana ia membentuk dan mengubah
sikapnya. Ini menyangkut semua bentuk interaksi antara orang satu sama lain-kasih
saying dan afiliasi, rasa suka dan hubungan dan erat, agresuf, altruism, konformitas dan
pengaruh. Sikologi social berkaitan dengan bagaimana seseorang berperilaku dalam
kelompok, dan bagaimana kelompok mempengaruhi anggotanya. Penerapan pemikiran
ini terpusat pada, diantara bidang teraapan lainya, bagaimana seseorang berperilaku
politik, berprasangka, melakukan hubungan seksual, dan bagaimana lingkungan
mempengaruhi kita. Bidang sikologi social mencoba menjawab segala bentuk
pertanyaan tentang bagaimana orang saling mempengaruhi dan bagaimana mereka
berperilaku dalam situasi sosial. Tetapi belum semua pertanyaan dapat dijawab secara
memuaskan. Tugas para ahli psikologi sosial adalah mengajukan berbagai pertanyaan
yang penting dan kemudian berusaha mencari jawabannya.

Tentu saja, banyak bidang lain yang berkaitan dengan masalah ini. Para ahli
sosiologi, geografi, antropologi, ekonomi, ilmu politik dan ahli psikologi lain, memiliki
kaitan dengan perilaku sosial. Lalu apa perbedaan pendekatan yang digunakan oleh ahli
psikologi sosial? Ahli ilmu sosial yang lain mempergunakan analisis kemasyarakatan-
mereka mempergunakan faktor-faktor kemasyarakatan secara luas untuk menjelaskan
perilaku sosial.orang melakukan perilaku tertentu karena adanya faktor ekonomis,
historis, atau kekuatan sosial seperti konflik antar kelas, pertentangan antar kelompok
etnis yang saling bersaing, hasil panen suatu daerah, institusi pemerintahan, atau
perubahan teknologi dalam bidang ekonomi. Di kutub lain ahli psikologi klinis dan
kepribadian menggunakan analisis individual-merka mempergunakan karakteristik
individu yang unik untuk menjelaskan perilaku secara khusus mempergunakan konflik
dan ciri kepribadian seseorang unik untuk menjelaskan mengapa orang itu berperilaku
yang agak berbeda dalam setiap situasi.
Ahli psikologi sosial mempergunakan tingkat analisis yang terletak di antara
kedua kutub tersebut interpersonal. Mereka menjelaskan perilaku berdasarkan situasi
interpersonal atau sosial yang terjadi. Situasi sosial itu dapat meliputi orang lain di
lingkungan, sifat dan perilaku mereka, keadaan dimana perilaku itu terjadi, dsb.
Misalnya, aspek-aspek apa dari oranglain yang menentukan apakah kita menukai orang
itu atau tidak? Apakah daya tarik fisik atau perasaan religius lebih penting? Aspek apa
dari orang lain, dan aspek situasi apa, yang membuat kita lebih suka bersikap patuh.
Apakah seseorang harus memiliki jabatan/ apkah dia harus bertindak secara otoriter?
Apakah seseorang harus memiliki jabatan? Apakah tindakan tindakan yang muncuk dari
seseorang pejabat pemerintah mirip dengan pegawai kantor atau analis laboratorium?
Apakah kita diancam dengan hukuman bila tidak patuh? Dalam kasus-kasus ini, anli
psikologi sosial berusaha mengidentifikasi aspek situasi sosial saat itu yang menentukan
manusia.

Marilah kita bandingkan penjelasan tersebut dengan menggunakan contoh


yang spesifik. Anggaplah bahwa kita berminat untuk menganalisis sumber tindak
kekerasan. Pendekatan kemasyarakatan, khususnya yang dilakukan oleh ahli ekonomi,
ahli ilmu politik, dan ahli sosiologi, mencari penjelasan sosial yang luas. Para ahli ilmu
sosial ini cenderung menunjukan adanya kaitan antara tingkatkejahatan yang tinggi
dengan kemiskinan, urbanisasi yang cepat, dan industrialisasi dalam suatu masyarakat.
Untuk membuktikan kesimulan ini, mereka menunjukan beberapa fakta tertentu. Orang
yang miskin lebih sering melakukan kejahatan dibandingkan orang kaya, kejahatan lebih
banyak timbul didaerah kumuh ketimbang di lingkunan elit, kriminalitas meningkat pada
masa resesi ekonomi dan menurun disaat kondisi ekonomi membaik. Penjelasan
semacam ini dapat dihubungkan dengan kekuatan sosial yang besar di sisi paling kiri
gambar 1-1 dengan akibat yang diperlihatkan dari sisi paling kanan. Mereka sama sekali
tidak mengaitkan diri dengan individunya sendiri atau dengan situasi yang terjadi saat
itu.

Pendekatan individual dalam bidang psikologi yang lain cenderung


menjelaskan kriminalitas berdasarkan karakteristik dan pengalaman kriminal individu
yang unik. Ahli psikologi, perkembangan, kepribadian, dan klinis, akan mempelajari
perbedaan individual yang menyebabkan sebagai orang melakukan tindak kriminal, yang
tidak dilakukan oleh orang lain dengan latar belakang yang sama (penduduk kota yang
memiliki kesamaan usia, pendapatan, ras, dan sebagainya ). Untuk memahami
perbedaan individual yang menyebabkantimbulnya kejahatan, mereka memusatkan diri
pada latar belakang individu.

Faktor-faktor Situasi sosial Prasaan


sosial secara luas yang terjadi subjektif akibat

Keluarga yang
miskin kesesakan
rumah penolakan =frustasi marah Prilaku agresif
kemiskinan oleh atasa (kejahatan)
urbanisasi
Pengalam untuk individu
rasisme Prilaku
Keluarga yang kacau Pola asuh anak buruk mematuhi
resesi
hukum
Keluaga yang normal Pola asuh anak normal

Bagaiman perkembangan orang itu? Disiplin apakah yang diterapkan


orangtuanya? Apakah mereka kasar, pecandu minuman keras, atau tidak menyayangi
anaknya? Mungkin orang tua yang kasar cenderung menumbuhkan anak yang tidak
belajar berperilaku dengan benar, yang membenci kehidupan, yang tidak mempelajari
moral dan nilai budaya yang berlaku. Penelitian dapat dilakukan dengan
membandingkan terjadinya perilaku kriminal pada anak-anak yang diperlakukan kasar
oleh orangtuanya dengan terjadinya prilaku kriminal pada anak-anak yang diasuh tanpa
hukuman fisik oleh orangtuanya. Atau dapat juga membandingkan latarbelakang
keluarga anak yang nakal dengan anak yang tidak nakal, atau mengikuti sekelompok
anak selama beberapa tahun dan menghubungkan perilakukriminal atau prilaku tidak
kriminal yang dilakukan dengan latar belakang keluarganya. Bagian bawah dari Gambar
1-1 memperlihatkan bahwa analisis semacam ini memusatkan diri pada bagaimana
dalam situasi yang sama orang dapat melakukan perilaku yang berbeda karena
pengalaman masalalu yang unik.

Sebaliknya, psikologi sosial lebih berpusat pda usaha memahami bagaimana


seseorang bereaksi terhadap situasi sosial yang terjadi. Psikologi sosial mempelajari
perasan subjektif yang biasany muncul dalam situasi sosial tertentu, dan bagaimana
perasaan itumempengaruhi perilaku. Situasi interpersonal apa yang menimbulkan
perasaan marah, dan meningkatkan atau menurunkan kemungkinan munculnya perilaku
agresif?

Sebagai contoh, salah satu prinsip dasar psikologi sosial adlah bahwa situasi
frustasi akan membuat orang marah, yang memperbesar kemungkinan mereka
melakukan perilaku agresif. Akibat situasi yang menimbulkan frustasi ini merupakan
penjelasan alternatifmengenai sebab timbulnya kejahatan. Ini telah diuji baik di dalam
laboratorium maupun di luar laboratorium. Hubungan itu tidak hanya menjelaskan
mengapa perilaku agresif terjadidalam situasi tertentu, tetapi juga menjelaskan
mengapa faktor ekonomis dan kemasyarakatan menimbulkan kejahatan. Misalnya,
orang miskin berduyun-duyun kedaerah kumuh perkotaan akan mengalami
frustasi,mereka tidak dapat membeli apa yang mereka inginkan, tidak memperoleh
pekerjaan yang baik, tidak dapat hidup layak sperti yang mereka bayangkan. Dan frustasi
ini merupakan sebab utama munculnya sebagian besar prilaku kriminal. Pendekatan
psikologi sosial biasanya juga menyangkut perasaan-perasaan subjektif yang ditimbulkan
situasi interpersonal, yang kemudian mempengaruhi perilaku individu. Dalam contoh ini,
situasi frustasi menimbulkan kemarahan, yang kemudian menyebabkan timbulnya
perilaku agresif. Jadi penjelasan tentang perilaku kriminal yang disajikan oleh hipotesis
frustasi agresif ini agak berbeda dengan penjelasan kemasyarakatan maupun penjelasan
individual. Hipotesis itu memusatkan diri pada situasi sosial yang terjadi, dan pada
perasaan subjektif orang dari berbagai latarbelakang yang diakibatkan sotuasi tersebut.

Semua pendekatan ini bermanfaat dan tentu saja penting bila kita hendak
memehami berbagai masalah sosial yang rumit. Sudah barang tentu , dalam membahas
sesuatu akan terjadi keadaan saling tumpang tindih diantara berbagai ilmu. Pokok
persoalan, yaitu mengapa terjadi kejahatan?, dapat ditanyakan dan dijawab dari sudut
pandang berbagai disiplin. Fokusnya dapat beralih dari penjelasan umum ke penjelasan
khusus, dan dari proses sosiologis ke proses psikologis.

Anda mungkin juga menyukai