Perkembangan dunia usaha yang dinamis dan penuh persaingan menuntut perusahaan
untuk melakukan perubahan orientasi terhadap cara mereka melayani konsumennya, menangani
pesaing, dan mengeluarkan produk. Tingginya tingkat persaingan yang terjadi menuntut
perusahaan untuk mempunyai strategi yang tepat dalam mencapai tujuannya serta memacu
perusahaan untuk semakin inovatif dalam mengeluarkan produk yang sekiranya disukai
konsumen. Tanpa inovasi, produk suatu perusahaan bisa tenggelam dalam persaingan dengan
maka perusahaan menyadari betapa sentralnya peranan konsumen. Perusahaan harus mengerti
keinginan dan kebutuhan konsumen dalam usahanya agar konsumen mendapat kepuasan yang
optimal.
Di lain pihak, konsumen juga semakin kritis terhadap apa yang mereka terima dan
harapkan dari sebuah produk. Jika ternyata tidak sesuai dengan harapan pelanggan, perusahaan
tidak hanya akan kehilangan kepercayaan pelanggan, tetapi juga berpotensi akan kehilangan
pelanggan potensial. Pelanggan yang puas akan terus melakukan pembelian; pelanggan yang
tidak puas akan menghentikan pembelian produk bersangkutan dan kemudian akan menyebarkan
untuk produknya. Produk yang ditawarkan ke pasar harus mendapatkan perhatian untuk dibeli,
1
2
digunakan, atau dikonsumsi agar memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Konsumen
akan berusaha untuk memenuhi kebutuhannya dan mencari manfaat tertentu dari suatu produk,
dan konsumen akan mempertimbangkan produk mana yang akan dipilih untuk memenuhi
(Peter et al, 1999, p.10). Shiffman dan Kanuk (2000) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai
“perilaku yang diperlihatkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan
mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat
memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan”. Perilaku konsumen
memberikan informasi mengenai berbagai fakta tentang perilaku berbelanja (Setiadi, 2003, p.8), misalnya
dalam membeli suatu produk para konsumen memiliki berbagai sikap yang berbeda-beda dalam
memandang berbagai atribut yang dianggap relevan dan penting (Kotler, 2005, p.226). Mereka akan
meberikan perhatian lebih besar pada atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya. Atribut-atribut ini
kemudian akan berperan dalam evaluasi keputusan pembelian. Atribut produk juga memberikan
positioning yang jelas terhadap suatu merek. Chandra (1999, p.123) memeliti apakah atribut produk
berpengaruh terhadap strategi positioning pemasaran real estate di Surabaya, hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa atribut produk merupakan salah satu faktor utama dalam strategi positioning produk.
Atribut produk merupakan segala sesuatu yang melekat dan menyertai produk tersebut, seperti
merek, desain, warna, kulitas dan sebagainya. Atribut merupakan salah satu unsur penting, semakin baik
atribut produk maka konsumen akan semakin tertarik dan memutuskan untuk membeli produk tersebut.
Proses pengambilan keputusan dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu pengambilan keputusan yang
luas, pengambilan keputusan yang terbatas, dan pengambilan keputusan yang bersifat kebiasaan. Proses
pengambilan keputusan yang luas terjadi untuk kepentingan khusus bagi konsumen atau untuk
pengambilan keputusan yang membutuhkan tingkat keterlibatan yang tinggi, misalnya pembelian produk-
produk mahal, mengandung nilai prestis, dan dipergunakan untuk waktu yang lama (Fandi Tjiptono,
3
Industri otomotif merupakan industri yang sedang tumbuh pesat di Indonesia belakangan ini.
Kebutuhan akan mobil terus meningkat yang dapat dilihat dari jumlah mobil yang terjual setiap tahunnya
Dari seluruh penjualan mobil di Indonesia, pada dasarnya pangsa pasara utama masih didominasi
oleh 5 perusahaan otomotif, yaitu Toyota, Mitsubishi, Daihatsu, Suzuki, dan Honda (GAIKINDO).
Honda berada di posisi kelima di bawah para pesaingnya dikarenakan Honda hanya menjual mobil
penumpang dimana keempat pemain lainnya bermain juga di segmen non-end user
(http://www.situsotomotif.com/berita/hot-topic/mei-2010-pasar-mobil-melemah-daihatsu-hyundai-
tersenyum).
Dilihat dari jenis, pasar mobil di Indonesia terbagi menjadi 6, yaitu sedan type, 4x2 type, 4x4
type, bus, pick-up/truck, dan double cabin 4x2/4x4. Namun yang paling dominan penjualannya adalah
mobil 4x2 type, salah satu faktornya adalah mobil 4x2 type lebih mudah dikendarai dan cocok digunakan
oleh siapa saja. Selain Honda yang hanya memproduksi mobil penumpang, pabrikan-pabrikan mobil
Tabel 1.1
Sejak awal tahun 2005, penjualan mobil 4x2 type selalu mendominasi dengan memiliki
lebih dari 60% pangsa pasar. Porsi tersebut terus bertambah setiap tahunnya hingga mencapai
angka 66% pada tahun 2009. Berbeda dengan pangsa pasar mobil pick up/truck yang meskipun
masih mendominasi pangsa pasar di urutan kedua, namun mengalami penurunan penjualan dari
30,2% di tahun 2005 menjadi 23,1% pada tahun 2009. Sementara itu, jenis mobil lainnya,
kecuali jenis mobil sedan, juga mengalami kenaikan penjualan daro tahun 2005 hingga 2009.
Honda sebagai salah satu produksen mobil dengan pangsa pasar terbesar kelima di
Indonesia, terus berusaha untuk mengejar ketertinggalannya dari para pesaingnya. Honda telah
mengeluarkan berbagai jenis mobil-mobil unggulan seperti Jazz, CR-V dan Freed Selain itu,
Accord, City, Civic dan Oddysey. Honda juga tidak terlepas dari persaingan yang semakin tajam
5
karena banyaknya perusahaan-perusahaan yang menghasilkan produk yang sejenis. Oleh karena
itu dalam melaksanakan aktivitas penjualannya perusahaan harus dapat merancang strategi
pemasaran yang diarahkan untuk mencapai tujuan perusahaan dalam menciptakan dan
terutama Honda, konsumen dihadapkan dengan pilihan-pilihan yang sulit mengenai atribut
produk mobil 4x2 type, karena atribut produk yang baik serta dapat memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen dapat menunjang perusahaan untuk tetap bertahan dalam persaingan seketat
apapun.
Dari berbagai macam produk yang dikeluarkan, Honda Jazz merupakan produk andalan
Honda. Untuk tahun 2010, penjualan Honda Jazz memimpin pasar sedan buntung "Hatchback"
dengan penjualan sebesar 22.758 unit atau menguasai 42 persen pasar. Jumlah itu naik
(http://otomotif.antaranews.com/news/1294823254/penjualan-mobil-honda-naik-55-persen).
Karena dominannya penjualan Honda Jazz, maka penelitian ini memfokuskan pada keputusan
terutama keputusan pembelian Honda Jazz. Penelitian ini berjudul “Pengaruh Atribut Produk
1. Apa saja kelengkapan atribut produk mobil Honda Jazz yang ditawarkan oleh Honda.
3. Seberapa besar pengaruh atribut mobil Honda Jazz terhadap minat beli konsumen.
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mencari data dan informasi yang diperlukan
untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai seberapa besar pengaruh atribut produk
terhadap minta beli pada PT............. sehingga data-data, informasi, dan gambaran tersebut dapat
digunakan oleh penulis untuk penyususnan skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk
menempuh ujian sarjana Fakultas Bisnis dan Manajemen jurusan Manajemen Universitas
Widyatama.
1. Mengetahui tanggapan kelengkapan atribut produk mobil Honda Jazz yang ditawarkan
oleh Honda.
3. Mengetahui seberapa besar pengaruh atribut mobil Honda Jazz terhadap minat beli
konsumen.
1. Bagi perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan dan bahan masukan bagi
perusahaan dalam pengambilan keputusan mengenai atribut produk di masa yang akan
datang.
2. Bagi penulis
atribut produk serta dampaknya terhadap minat beli konsumen yang telah didapat pada
3. Bagi akademisi
Di dalam persaingan yang ketat seperti sekarang ini, suatu perusahaan sangat
Aktivitas ini tidak hanya sekedar menjual saja namun meliputi aktivitas perencanaan, penetapan
Sebagian besar dari tingkat keberhasilan perusahaan dalam melakukan pemasaran adalah
bagaimana perusahaan tersebut mampu membuat konsumen sadar akan keberadaannya serta
menarik perhatian konsumen dengan memberikan informasi yang lengkap mengenai produk
yang ditawarkan oleh perusahaan, agar konsumen dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya
menyimpulkan bahwa kegiatan promosi sangat penting bagi PT. Samsung Indonesia dalam
mengkomunikasikan keunggulan produknya terutama produk ponsel, sebagai produk yang dapat
menunjang dan mempermudah kehidupan manusia yang ditawarkan secara persuasif kepada
calon konsumen atau konsumen sasaran untuk membeli atau menggunakan produk perusahaan.
omset penjualan, tapi ini tidak berarti penjualan tidak akan terjadi tanpa adanya promosi.
Seperti yang dikemukakan oleh Mc Charty (Agus Dharma, 1993 : 247) bahwa :
“Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk
Sebagian besar dari tingkat keberhasilan perusahaan dalam melakukan pemasaran adalah
informasi yang lengkap mengenai produk yang ditawarkan agar konsumen dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginannya dari tercapainya kepuasan konsumen. Dalam hal ini perusahaan
Program promosi memiliki lima aktivitas komunikasi yang terpadu di dalam marketing
communication mix (bauran komunikasi pemasaran). Salah satu di antaranya adalah advertising
atau periklanan yang biasanya digunakan untuk mengarahkan komunikasi persuasif pada
pembeli sasaran dan masyarakat, dimana bentuk penyajian iklan ini bersifat non personal.
Djaslim Saladin (2002:219) menyatakan bahwa “advertising adalah segala bentuk penyajian
dan promosi bukan pribadi mengenai gagasan, barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor
tertentu.”
menyimpulkan bahwa PT. Samsung Indonesia adalah perusahaan yang mengeluarkan biaya
untuk kegiatan periklanan dalam bentuk komunikasi non personal tentang produk yang
ditawarkan oleh perusahaan untuk membujuk penerima atau calon konsumen agar mengambil
9
tindakan keputusan pembelian pada saat sekarang atau pada masa depan. (Belch & Belch
mengidentifikasi sasaran dan motif pembeli, kemudian membuat lima keputusan utama dalam
pembuatan program advertising yang disebut 5 M : Mission (Misi), Money (Uang), Message
departemen pemasaran telah dirancang sedemikian rupa, sehinga diyakini dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan pembeli, singkatnya advertising harus dapat mempengaruhi pemilihan
Menurut Kotler (2002:204) ada beberapa tahapan dalam proses keputusan pembelian di
anataranya :
Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa dalam proses pengenalan masalah dimulai ketika
pembeli mengenal kebutuhannya. Pada tahap pencarian informasi, konsumen tergerak dan akan
berusaha untuk mencari informasi mengenai barang atau jasa yang dibutuhkannya. Pada tahap
evaluasi alternatif, konsumen memproses informasi mengenai merek yang bersaing dan
tahap proses keputusan, konsumen melakukan aktivitas pembeli, dalam tahap ini terdapat dua
faktor yang dapat mempengaruhi keputusan membeli. Faktor pertama yaitu sikap atau pendirian
orang lain, misalnya teman dekat memberitahu salah satu merek yang ia gunakan. Faktor lain
adalah situasi yang tidak dapat diantisipasi seperti pendapatan keluarga, harga atau manfaat jasa
10
yang diharapkan. Proses terakhir yaitu perilaku setelah membeli, dalam hal ini kita melihat
kepuasan setelah membeli atau tindakan yang dapat mempengaruhi perilaku selanjutnya yaitu
Past Purchase Action, misalnya bila konsumen merasa puas akan barang atau jasa yang
Sebuah kegiatan promosi yang baik akan membuat produk atau jasa yang diiklankan
menjadi dikenali oleh banyak orang (brand awareness). Brand awareness adalah kemampuan
dari seseorang yang merupakan calon pembeli (potential buyer) untuk mengenali (recognize)
atau menyebutkan kembali (recall) suatu merek merupakan bagian dari suatu kategori produk
1. Unaware of Brand. Pada tingkatan ini seseorang tidak mengetahui suatu brand
tertentu.
11
2. Brand Recognition. Pada tingkatan ini, merupakan tingkatan paling rendah dari
awareness seseorang. Implikasi dari brand recognition ini menjadi penting ketika
3. Brand Recall. Tahapan ini lebih tinggi dibandingkan pada tahap recognition, pada
tahap ini seseorang diminta untuk menyebutkan nama-nama produk dalam suatu
kategori produk tertentu tanpa melalui bantuan seperti pada tahap recognition.
4. Top of Mind, adalah nama suatu merek atau Brand yang disebutkan pertama kali oleh
seseorang, berada pada posisi yang istimewa. Dalam pengertian sederhana, merek
Meskipun begitu, belum berarti tingkat brand awareness yang tinggi dapat membuat
produk yang diiklankan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Dalam mengamil tindakan
pembelian, konsumen akan mengalami proses pengambilan keputusan dan proses tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor psikologis seperti yang ditunjukkan dalam gambar 1.2 berikut :
Gambar 1.1
Sumber: George E Belch and Michael E Belch, “Advertising and Promotion” 2004:105
Proses pengambilan keputusan seperti yang dijelaskan oleh Belch & Belch (2004:107-120)
sebagai berikut :
1. Need Recognition : which accours when the consumers perceives a needs and
a) Out of stock: Problem recognition occurs when consumers use their existing supply
c) New needs/wants: Change in consumer’s lives often in new needs and wants.
e) New product: Problem recognition can also occur when innovative products are
2. Information Search: When the consumer perceive a problem or need that can be
satisfied by the purchase of a product or service, they begin to search for information
3. Alternate Evaluate: The consumer compares the various brand or products and
services he or she has identified as being capable of solving the consumption problem
and satisfying the needs or motives that initiated the decision process.
4. Purchase Decision: The consumers must stop searching for and evaluating
information about alternatives brands in the evoked set and make a purchase decision.
5. Postpurchase Decision: After using the products or services, the consumers compares
Proses internal psikologis yang mempengaruhi proses keputusan pembelian seperti yang
psychological and safety needs must be satisfied before the higher-order needs
become meaningfull.
4. Integration: Integration are the way product knowledge, meanings, and beliefs are
5. Learning: The process by which individuals acquire the purchase and consumption
konsumen.
Jenis metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif. Menurut
Whitney yang dikutip oleh Nazir (2003:54) metode deskriptif adalah penelitian deskriptif
mempelajari tingkah laku masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat dan situasi-
pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu
fenomena.
Metode deskriptif merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan sifat
sesuatu yang sedang berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari
suatu gejala tertentu serta menggambarkan hubungan antar variabel untuk memperoleh data yang
Yaitu penelitian secara langsung ke tempat penelitian dengan maksud memperoleh data
b. Wawancara, yaitu suatu tekhnik pengumpulan data dengan cara tanya jawab dengan
pihak atau pejabat perusahaan yang berwenang juga dengan para konsumen.
c. Kuesioner, yaitu lembar isian yang di dalamnya berisi pertanyaan kepada para
konsumen. Dimana data primer yang diperoleh dari para konsumen dapat diolah,
2. Library Research
Penelitian untuk penyusunan skripsi ini dilaksanakan di PT. Sarindo Nusa Pratama yang
beralamat di Bandung Electronic Centre, Lower Ground Unit A-02, Jl. Purnawarman No. 13-15,
15
Bandung 40117. Bandung, Jawa Barat. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Indentifikasi Masalah
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.4 Kegunaan Penelitian
1.5 Kerangka Penelitian dan Hipotesis
1.6 Metode Penelitian
1.7 Tempat dan Waktu Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
16