Satop 2
Satop 2
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Hampir di dalam setiap kegiatan penelitian atau pengamatan, yang bersifat
kualitatif maupun kuantitatif, biasanya dihasilkan sebuah kelompok data. Ada
yang menghasilkan hanya sedikit data dari penelitiannya, ada yang cukup banyak,
bahkan ada yang sangat banyak menghasilkan data seperti pada fenomena sensus
penduduk.
Dalam kegiatan pertanian pun demikian. Data merupakan salah satu
komponen terpenting dalam kegiatan pertanian, khususnya dalam kegiatan
penelitian. Data yang dikumpulkan tersebut umumnya digunakan untuk menguji
suatu hipotesis atau menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan sebelumnya.
Untuk memudahkan pembacaan dan analisis data yang diperoleh--khususnya
apabila data yang diperoleh berkuantitas banyak--maka dibuatlah suatu penyajian
data yang disebut dengan grafik. Grafik merupakan penggambaran suatu data,
baik dengan histogram, ogive, atau polygon yang dibuat secara dua dimensi
maupun tiga dimensi.
Namun demikian, masih saja banyak masyarakat, khususnya para mahasiswa
yang belum mengetahui cara menyajikan data dengan benar menggunakan grafik
serta menganalisis maksud dari grafik tersebut.
1.2.Tujuan
1. Mahasiswa dapat menampilkan data dan menerapkan penyajian grafik.
2. Mahasiswa dapat menganalisis dan menerapkan penyajian grafik dalam unit
industry hasil pertanian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
a. Grafik garis
Grafik garis adalah yang paling tepat dari semua jenis grafik, terutama dalam
melukiskan kecendrungan-kecendrungan atau menghubungkan dua rangkaian
kata.sejumlah variasi dan kombinasi dari grafik garis dapat dilukiskan, termasuk
bayangan permukaan grafik dari berbagai bentuk.gambar berikut:
b. Grafik batang
Grafik batang mungkin yang paling sederhana daripada semua grafik, grafik
batang paling bermanfaat bilamana sejumlah nilai yang akan di bandingkan relative
sedikit, pada lazimnya grafik ini dibuat dengan menggunakan batang sebagai
gambaran kelompok data secara vertical dan horizontal.tinggi atau panjang batang
melukiskan ukuran besarnya presentase data yang di wakilinya.
• Grafik Eksponensial
Fungsi eksponensial adalah salah satu fungsi yang paling penting dalam
matematika. Biasanya, fungsi ini ditulis dengan notasi exp(x) atau ex, dimana
e adalah basis logaritma natural yang kira-kira sama dengan 2.71828183.
Fungsi eksponensial (merah) terlihat hampir mendatar horizontal (naik secara
sangat perlahan) untuk nilai x yang negatif, dan naik secara cepat untuk nilai x
yang positif.Sebagai fungsi variabel bilangan real x, grafik ex selalu positif
(berada diatas sumbu x) dan nilainya bertambah (dilihat dari kiri ke kanan).
Grafiknya tidak menyentuh sumbu x, namun mendekati sumbu tersebut secara
asimptotik. Invers dari fungsi ini, logaritma natural, atau ln(x), didefinisikan
untuk nilai x yang positif.
Secara umum, variabel x dapat berupa bilangan real atau bilangan kompleks,
ataupun objek matematika yang lain.
• Grafik Logaritma
Logaritma adalah operasi matematika yang merupakan kebalikan dari
eksponen atau pemangkatan. Rumus dasar logaritma:
bc= a ditulis sebagai blog a = c (b disebut basis)
Logaritma sering digunakan untuk memecahkan persamaan yang
pangkatnya tidak diketahui. Turunannya mudah dicari dan karena itu logaritma
sering digunakan sebagai solusi dari integral. Dalam persamaan bn = x, b dapat
dicari dengan pengakaran, n dengan logaritma, dan x dengan fungsi eksponensial.
BAB III
METODOLOGI PENGAMATAN DAN PENGUKURAN
3.1. Alat
1. Kalkulator
2. Software Microsoft Excel
3. Buku Penuntun Praktikum Satuan Operasi Industri
4. Buku catatan
5. Ballpoint
6. Mistar
7. Kertas Milimeter block
3.2. Prosedur percobaan
3.2.1. Dengan Cara Kalkulator
1. Menentukan data yang akan diisikan di sumbu x dan sumbu y yang
diperoleh dari data pada soal.
2. Menghitung nilai titik potong dari grafik (A), kemiringan grafik (B) dan
nilai regresi (r2) dengan menggunakan kalkulator.
Cara menghitung komponen nilai A, B, dan r2 menggunakan kalkulator
tipe fx-350MS
• Menekan tombol mode, kemudian menekan angka 3 (REG)
• Menekan tombol yang sesuai dengan jenis grafik yang dikehendaki.
Misalnya, jika grafik yang dikehendaki adalah grafik linier, maka
tekan angka 1 (Lin) . Jika yang dikehendaki grafik logaritma, makan
tekan angka 2 (log).
• Mensubstitusikan nilai dari data ke dalam kalkulator. Data
disubstitusikan dengan format x,y. Jika data pertama selesai
disubstitusikan, tekan tombol M+ untuk mensunstitusikan data kedua.
Begitu pula untuk data selanjutnya sampai dengan selesai.
• Menekan tombol SHIFT, kemudian angka 2.
• Menggeser tombol cursor ke sebelah kanan sebanyak dua kali. Untuk
mengetahui nilai A maka tekan angka 1, B tekan angka 2 dan r tekan
angka 3.
• Menekan tombol ‘=’
1. Menggambarkan data dengan sajian grafik pada kertas millimeter block.
3.2.2. Dengan menggunakan Software MS Excel 2007
1. Mensubtitusikan data ke dalam MS Excel 2007.
2. Men-drag seluruh data, kemudian menekan menu insert lalu pilihlah
grafik scatter.
3. Menekan tombol mouse bagian kanan tepat di garis kurva, kemudian
pilihlah menu add trendline.
4. Mencontreng pilihan : Display Equation on chart dan Equation R-squared
value on chart. Kemudian memilih jenis grafik yang dikehendaki.
BAB IV
HASIL RESPONSI
Grafik Linier
Grafik Logaritma
Grafik Linier
Grafik Eksponensial
Perbandingan Nilai (Grafik Eksponensial)
Kalkulator MS Excel
A 0,82 0,959
B 3,98 -5,65
R2 0,0896 0,581
F(x) 0,82e3,98x 0,959e-5,65x
Grafik Logaritma
Grafik Power
3. Sebuah data :
x 0,9 2,3 3,3 4,5 5,7 6,7
y 1,1 1,61 2,6 3,2 4 5
Grafik Linier
Grafik Eksponensial
Grafik Logaritma
Grafik Eksponensial
Grafik Power
Pada bagian hasil, telah disajikan penyajian data dengan jenis grafik yang
berbeda-beda. Setiap satu nomor, dibuat 4 grafik yang berbeda, yaitu grafik linier,
grafik eksponensial, grafik logaritma, dan grafik power. Hal ini bertujuan untuk
mencari bentuk grafik yang paling sesuai dengan data yang diperoleh. Kesesuaian
data dengan bentuk grafik dapat dilihat dari nilai R2 nya. Jika nilai R2 mendekati 1,
maka bentuk grafik sesuai dengan perolehan data. Namun, jika R2 menjauhi angka 1,
maka bentuk grafik tidak sesuai dengan perolehan data.
R2 merupakan koefisien determinasi yang menunjukan berapa besar pengaruh
data pada sumbu absis (x) terhadap sumbu ordinat (y). Misalkan, dari sebuah data
peroleh R2=0,909. Hal ini berarti bahwa 90,9% nilai pada sumbu ordinat dipengaruhi
oleh nilai pada sumbu absisnya. Maka dalam hal ini, besarnya nilai yang
disubstitusikan sumbu absis sangat berpengaruh banyak terhadap nilai sumbu ordinat
yang merupakan nilai hasil dari f(x).
Pada soal nomor 1, diperoleh hasil nilai R2 yang berbeda dari 2 grafik yang
dibuat. R2 yang diperoleh dari grafik linier bernilai 0,832, sedangkan R2 yang
diperoleh dari grafik eksponensial bernilai 0,988. Maka bentuk grafik yang sesuai
dengan perolehan data dari soal nomor 1 adalah grafik eksponensial karena nilai R2
nya paling mendekati 1.
Pada soal nomor 2, untuk terdapat perbedaan nilai A,B dan R2 dari hasil
perhitungan kalkulator dan dari hasil pembuatan grafik MS Excel untuk tiga grafik,
yaitu linier, eksponesial, dan logaritma. Hal ini mungkin disebabkan oleh beberapa
faktor, seperti kesalahan perhitungan dan kesalahan substitusi data pada MS Excel
atau kalkulator.
Pada soal nomor 3, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara
perhitungan kalkulator dan MS Excel. Dari keempat grafik, diperoleh nilai R2 yang
paling mendekati 1 dari grafik linier yaitu sebesar 0,983. Hal ini menunjukkan bahwa
hampir 98,3% nilai pada sumbu ordinat dipengaruhi oleh nilai absisnya.
Pada soal nomor 4 pun tidak terdapat perbedaan yang signifikan pula antara
perhitungan kalkulator dan MS Excel. R2 yang diperoleh dari grafik power
merupakan nilai R2 terbesar mendekati 1 dibandingkan dengan grafik lainnya, yaitu
sebesar 0,955. Hai ini menunjukkan bahwa hampir 95,5% nilai pada sumbu ordinat
dipengaruhi oleh nilai substitusi absisnya.
Jika telah menemukan bentuk grafik yang sesuai, maka data serta persoalan
dapat dianalisis sesuai dengan bentuk grafik masing-masing.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
1. Grafik merupakan bentuk penyajian data.
2. Grafik terdiri dari bermacam-macam jenis dan memiliki nilai A,B, dan R2
yang berbeda-beda.
3. R2 adalah koefisien determinasi yang menunjukkan pengaruh nilai sumbu
absis terhadap sumbu ordinatnya.
6.2 Saran
1. Pada praktikum ini dibutuhkan ketelitian yang cukup tinggi karena
dikhwatirkan akan terjadi kesalahan jika tidak teliti dalam perhitungan
ataupun substitusi data.
2. Sebaiknya praktikan memiliki kemampuan menguasai MS Excel untuk
pembuatan grafik.