PEMBAHASAN
A. Metode Grafik
Metode pertama untuk menyelesaikan persamaan non-linear adalah metode
grafik. Metode grafik merupakan metode sederhana untuk mendapatkan akar perkiraan
dari persamaan f(x)=0 dengan membuat plot dari fungsi dan mengamatinya di mana
fungsi tersebut memotong sumbu x. Di titik ini, yang merepresentasikan nilai x yang
membuat f(x)=0, memberikan hampiran kasar bagi akar persamaan itu.
Contoh :
Dengan menggunakan metode grafik, tentukan koefisien gesek udara c yang diperlukan
agar penerjun payung dengan massa m=68,1 kg mempunyai kecepatan 40 m/s setelah
terjun bebas selama t=10 detik (g=9,8 m/s2).
Jawab :
Dengan mensubstitusikan nilai-nilai t=10; g=9,8; v=40 dan m=68,1 :
c
f ( c) = (
9,8× 68,1
c
−(
)
1−e 68,1
)×10 −40
667,38
f ( c) = ( 1−e−0,146843 c ) −40
c
Beberapa harga c dapat disubstitusikan ke sisi kanan persamaan, sehingga diperoleh data
sebagai berikut :
c f(c)
4 34,115
8 17,653
12 6,067
16 -2,269
20 -8,401
Dengan gambar grafik :
f( c )
40
30
20
f( c )
10
0
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22
-10
-20
Dari grafik nampak bahwa akar persamaan terletak antara 12 dan 16. Perkiraan kasar dari
akar adalah 14,75. Bila kita substitusikan nilai c=14,75 ke dalam f(c), maka :
667,38
f ( 14,75 ) = ( 1−e−0,146843× 14,75) −40
14,75
f ( 14,75 ) =0,059
Yang memberikan hasil cukup dekat dengan nol. Bila nilai c disubstitusikan ke dalam
persamaan :
v=
g×m
c
−( ) × t
× 1−e m ( )
14,75
v=
9,8× 68,1
14,75
−(
× 1−e 68,1
)× 10
( )
v=40,059
Langkah 1 :
Pilih x l sebagai batas bawah dan x u sebagai batas atas untuk taksiran akar sehingga terjadi
perubahan tanda fungsi dalam selang interval tersebut. Atau periksa apakah benar bahwa
f ( x l ) × f ( x u ) <0
Langkah 2 :
Taksiran nilai akar baru, x r, diperoleh dari :
x l + xu
x r=
2
Langkah 3 :
Lakukan evaluasi berikut untuk menentukan dalam selang interval maka akar berada :
a. Jika f ( x l ) × f ( x r ) <0 , akar berada pada bagian interval bawah, maka x u=x r dan
kembali ke langkah 2
b. Jika f ( x l ) × f ( x r ) <0 , akar berada pada bagian interval atas, maka x l=x r dan kembali
ke langkah 2
c. Jika f ( x l ) × f ( x r ) <0 , akar setara dengan x r, hentikan perhitungan.
Iterasi dapat dihentikan apabila kesalahan relatif-nya ( ε a )sudah lebih kecil dari
syarat yang diberikan ( ε s ), atau :
x rbaru −x rlama
|ε a|=| x rbaru |
×100 %
Contoh :
Carilah salah satu akar dari persamaan berikut :
y=x 3 + x 2−3 x−3
Dari hasil hitungan tampak bahwa akar persamaan adalah 1,73205565. Bandingkan
dengan akar eksaknya yang bernilai √ 3=1.73205080756888
xr
xl
x
xu
f (x l)
Metode interpolasi linear sering juga disebut false-position atau metode regula
falsi. Dengan menggunakan hubungan segitiga sebangun dari dari gambar di atas, maka
akan diperoleh hubungan :
f ( xl ) f ( xu)
=
xr −x l x r −x u
f ( x l ) × ( x r −x u )=f ( xu ) × ( x r−x l )
x r × [ f ( xl ) −f ( x u ) ]=x u × [ f ( x l )−x l × f ( x u ) ]
Bagi dengan f ( x l ) −f ( x u ) :
f ( xu ) × ( xl −xu )
x r=x u −
f ( x l )−f ( xu )
Persamaan di atas merupakan rumus metode interpolasi linear. Langkah berikutnya sama dengan
metode interval tengah.
Contoh :
Hitung kembali akar dari persamaan :
y=x 3 + x 2−3 x−3
Dengan menggunakan metode interpolasi linear, diisyaratkan bahwa batas kesalahan relatif
ε a< 0,01 %.
Iterasi xl xu xr f ( xl ) f ( xu ) f ( xr ) f ( xl ) × f ( xr ) ε a ( % )
1 1 2 1.571429 -4 3 -1.364431487 5.457725948
2 1.571429 2 1.705411 -1.364431487 3 -0.2477451 0.338031215 7.856303508
3 1.705411 2 1.727883 -0.2477451 3 -0.039339551 0.009746181 1.300545834
4 1.727883 2 1.731405 -0.039339551 3 -0.006110673 0.000240391 0.20342656
5 1.731405 2 1.731951 -0.006110673 3 -0.000945921 5.78021E-06 0.031524388
6 1.731951 2 1.732035 -0.000945921 3 -0.000146349 1.38434E-07 0.00487814
Nampak hasil iterasi dengan menggunakan metode interpolasi linear lebih cepat konvergen dari
pada metode interval tengah.
D.