!!laporan SK9!!
!!laporan SK9!!
KEGIATAN DISKUSI
B. SKENARIO
RS Bersalin Swasti mengganti mottonya menjadi “Jadilah Ibu Cerdas dengan
Memberikan ASI Eksklusif” karena dirasakanpemberian ASI eksklusif mengalami
penurunan. Ibu bekerja, gencarnya promosi susu formula bayi, pemberian susu formula
bayi pasca persalinan akibat ASI yang tidak keluar adalah beberapa faktor penyebab
penurunan tersebu. Untuk menigkatkan pemberian ASI eksklusif ini, Direktur RS
Bersalin Swasti juga meminta ahli gizi untuk merancang promosi kesehatan sekaligus
bentuk pengawasan kegiatan tersebut tanpa melanggar kode etik profesi.
C. UNCLEAR TERM
NO ISTILAH PENGERTIAN
1 Asi eksklusif Air susu ibu yang diberikan bayi sampai usia 6 bulan
tanpa diberikan makanan dan minuman lain
2 Susu formula Susu yang dibuat pabrik dari susu sapi sebaga formula
pengganti asi yang bahan dasarnya diubah
komposisinya sehingga mirip ASI
3 Promosi kesehatan Ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya
hidup sehat dan optimal
4 Kode etik profesi Pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari
5 Merancang Merencanakan, menyusun untuk pelaksanaan sampai
proses pengawasan
6 Profesi Pekerjaan sebagai atas keahlian sebagai mata
pencahariannya dan dinaungi oleh asosiasi profesi
7 Pasca persalinan Suatu keadaan dimana ibu baru saja melahirkan
8 Rumah sakit bersalin Rumah sakit yang digunakan ibu untuk bersalin atau
melahirkan
D. CUES
Upaya ahli gizi merancang kegiatan promosi kesehatan dalam rangka
meningkatkan pemberian ASI eksklusif beserta pengawasannya tanpa melanggar kode
etik profesi.
E. PROBLEM IDENTIFICATION
1. Apa yang dimaksud dengan kode etik profesi?
2. Apa tujuan dan fungsi diberlakukannya kode etik?
3. Apa saja kode etik ahli gizi?
4. Kode etik apa saja yang terkait promosi kesehatan?
5. Sanksi apa yang akan diterima oleh ahli gizi apabila melanggar kode etik?
6. Apa saja peran dan fungsi ahli gizi sesuai dengan kode etik?
7. Sesuai skenario, apa saja peran dan fungsi ahli gizi?
8. Apa saja peraturan dan undang-undang yang berlaku tentang tugas dan fungsi ahli
gizi?
9. Informasi atau data apa saja yang diperlukan sebelum melakukan promosi
kesehatan?
10. Bagaimana cara melakukan promosi kesehatan?
11. Apa saja bentuk promosi kesehatan, jika ada macamnya apa saja tahapannya serta
kelebihan dan kekurangannya?
12. Instrumen apa saja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan hingga pengawasan
promosi kesehatan?
13. Bagaimana cara melakukan pengawasan terhadap kegiatan promosi kesehatan?
14. Apa saja aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengawasan
promosi kesehatan?
15. Bagaimana cara mengukur keberhasilan promosi kesehatan?
16. Siapa yang berwenang mengawasi promosi kesehatan?
17. Bagaimana sikap kita sebagai ahli gizi menanggapi gencarnya promosi susu
formula bayi?
18. Siapakah target dari promosi kesehatan ASI Eksklusif (sesuai skenario)?
19. Apa saja penyebab penurunan ASI eksklusif selain di skenario?
20. Apa penyebab ASI tidak keluar pasca persalinan?
F. BRAINSTORMING DK1
1. Apa yang dimaksud dengan kode etik?
Pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam
kehidupan sehari-hari. Anik
5. Sanksi apa yang akan diterima oleh ahli gizi apabila melanggar kode etik?
- Mencabut izin praktek. Annisaa
- Dikeluarkan dari keprofesian. Hiya
- Diskorsing selama beberapa waktu. Ayu
- Ganti rugi ke pihak yang dirugikan. Melia
6. Apa saja peran dan fungsi ahli gizi sesuai dengan kode etik?
- Memberikan pelayanan kesehatan maupun konsultasi kepada masyarakat. Anik
- Melakukan screening gizi. Hiya
8. Apa saja peraturan dan undang-undang yang berlaku tentang tugas dan fungsi ahli
gizi?
- LO
9. Informasi atau data apa saja yang diperlukan sebelum melakukan promosi
kesehatan?
- Prevalensi pemberian asi eksklusif. Ayu
- Sasaran dan jumlahnya. Annisaa
- Faktor penyebab masalah. Anik
- Partisipan. Ineke
- Latar belakang dan masalah dari sasaran. Melia
- Instrumen yang tersedia. Hanif
- Manfaat yang akan diperoleh bagi tenaga kesehatan dan sasaran. Endah
- Materi yang perlu dipersiapkan. Hiya
10. Bagaimana cara melakukan promosi kesehatan? (digabung dengan nomor 11)
11. Apa saja bentuk promosi kesehatan, jika ada macamnya apa saja tahapannya serta
kelebihan dan kekurangannya?
- Konsultasi gizi gratis. Hiya
- Konseling dan pendidikan gizi dengan instrument. Ineke
12. Instrumen apa saja yang dibutuhkan dalam pelaksanaan hingga pengawasan
promosi kesehatan?
- Leaflet, poster. Anik
14. Apa saja aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengawasan
promosi kesehatan? (digabung dengan nomor 13)
17. Bagaimana sikap kita sebagai ahli gizi menanggapi gencarnya promosi susu
formula bayi?
- Sikap kita harus profesional dengan tidak mempengaruhi baik buruknya suatu
produk susu formula dan tetap mempromosikan bahwa ASI merupakan yang
terbaik. Anik
18. Siapakah target dari promosi kesehatan ASI Eksklusif (sesuai skenario)?
- Ibu-ibu beserta keluarga. Hiya
- Ibu hamil dan menyusui. Hanif
- Ibu pasca persalinan. Annisaa
21. Tindakan kompensasi apa saja yang diperlukan untuk menangani faktor penyebab
penurunan pemberian ASI Eksklusif?
- Isi dari materi promosi (sesuai dengan kegiatan). Annisaa
23. Bagaimana perbedaan susu formula dan asi eksklusif dalam hal komposisi dan
dampak?
ASI SUSU FORMULA
Kandungan kolostrum Kolostrum berasal dari sapi.
alami. Nike Ineke
Pencernaan bayi lebih siap. Menimbulkan alergi. Endah
Melia
Vitamin dan mineral sangat Daya tahan anak kurang.
lengkap. Anik Ayu
Kandungan gizinya mudah
diserap (BV tinggi). Hiya
4. Sanksi apa yang akan diterima oleh ahli gizi apabila melanggar kode etik?
- Sanksi moral
- Dikeluarkan dari organisasi
- Dicabut lisensi dan sertifikasi (Annisa)
Apa perbedaan sertifikasi dan lisensi?
5. Apa saja peran dan fungsi ahli gizi sesuai dengan kode etik?
- Meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat (lingkup klinik komunitas)
- Menyelenggarakan pelayanan makanan dalam institusi maupun missal
(Anik)
- Berperan di RS, Food Service, Konsultan (Nike)
7. Apa saja peraturan dan undang-undang yang berlaku tentang tugas dan fungsi
ahli gizi?
- UUD 1945 pasal 5
- UU no. 23 tahun 1993 tentang kesehatan
- PP no. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
- Kepmenkes no 374 (Endah)
- KepMenkes no 1306/ MENKES/SK/III/2007 tentang standar profesi gizi
- Kepmenkes No 571 tahun 2007 (Ayu)
8. Informasi atau data apa saja yang diperlukan sebelum melakukan promosi
kesehatan?
- Prevalensi pemberian asi eksklusif
- Sasaran sapa dan jumlahnya
- Faktor penyebab masalah
- Partisipan
- Latar belakang dan masalah dari sasaran
- Instrumen yang tersedia
- Manfaat yang akan diperoleh bagi tenaga kesehatan dan sasaran
13. Apa saja aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengawasan
promosi kesehatan?
Aspek-aspek yang yang diperhatikan disesuaikan dengan indikator- indikator
evaluasi promosi kesehatan
19. Tindakan kompensasi apa saja yang diperlukan untuk menangani faktor
penyebab penurunan pemberian ASI Eksklusif?
- Pemberian motivasi
- Peningkatan penyuluhan
- Peningkatan peran tenaga kesehatan
Materi Promosi Kesehatan:
- Manfaat ASI untuk Bayi
- Manfaat ASI untuk Ibu
- Kandungan ASI disbanding susu formula
- Cara Pemberian ASI (posisi pemberian, pemberian ASI) (Hiya)
- Diet ibu saat hamil, pasca persalinan, menyusui (Endah)
- Resiko bila memberi makanan selain ASI (Melia)
- Inisiasi Menyusui Dini (Endah)
Peraturan dan
Perundang-undangan Kode Etik
(kebijakan) Profesi
Analisa Masalah
Identifikasi Masalah
Fungsi dan Tugas Primer
Ahli Gizi
Identifikasi Sasaran
Sekunder
Program
Perencanaan
Penetapan Strategi
Penerapan Kompetensi
Materi
Penetapan Metode
Promosi Kesehatan
Pemilihan Media
Penetapan Jadwal
Kegiatan
Operasional
Rencana Monev
Monitoring dan
Evaluasi
input
Tingkat
Keberhasilan Indikator
proses
output
dampak
2. PROMOSI KESEHATAN
a. Informasi atau data yang diperlukan sebelum melakukan Promosi
Kesehatan ASI Eksklusif
1) Prevalensi Pemberian ASI Eksklusif
2) Prevalensi Pemberian makanan non-ASI pada bayi dan baduta
(dua data diatas dapat diakses dengan merujuk hasil Survei Demografi dan
Kesehatan di Indonesia)
3) Faktor penyebab penurunan pemberian ASI Ekslusif
4) Latar belakang dari sasaran primer, meliputi
a) Tingkat pendidikan
b) Tingkat ekonomi
c) Lingkungan sosial budaya, dll
5) Keadaan Upaya Promosi Kesehatan, meliputi
a) Jangkauan / kemudahan akses promosi
b) Sumber daya tenaga kesehatan yang terlibat
Kekurangannya adalah :
Jumlah kunjungan yang mungkin dilakukan adalah terbatas
b) Pertemuan Umum
Pertemuan umum adalah suatu pertemuan dengan peserta campuran
dimana disampaikan beberapa informasi tertentu tentang kesehatan untuk
dilaksanakan oleh masyarakat sasaran.
Kekurangan / keterbatasannya :
Tempat dan sarana pertemuan tidak selalu cukup
Waktu untuk diskusi biasanya terbatas sekali
Pembahasan topik sedikit lebih sulit karena peserta yang hadir adalah
campuran
Kejadian-kejadian di luar kekuasaan seperti cuaca buruk, dsb dapat
mengurangi jumlah kehadiran
Kekurangan / keterbatasannya :
Memerlukan banyak persiapan, peralatan dan ketrampilan
Merugikan bila demonstrasi dilaksanakan dengan kualitas yang buruk
2) Media Suara
a) Berfungsi untuk menggerakkan terjadinya diskusi
b) Sering digabungkan dengan media dalam bentuk slide presentasi dan
sound.
c) Media yang sering digunakan adalah kaset
d) Kelebihan:
Cepat dari segi waktu dalam menyebarkan berita ke masyarakat
Biaya produksi lebih murah
Biasanya media ini bisa dinikmati sambil melakukan aktifitas yang
lainnya. Jadi pendengar tidak harus memantau di depan radio, tetapi
bisa menemani aktifitas pendengarnya di mana pun.
Pendengar yang buta huruf pun bisa memahami apa yang
disampaikan.
Bahasa yang digunakan bersifat bahasa tutur, jadi mudah dimengerti
oleh pendengarnya.
3) Media Cetak
a) Menurut fungsinya media cetak bertujuan untuk menyampaikan
informasi dan sebagai penggerak diskusi
b) Bentuk media cetak yang sering digunakan sebagai penggerak diskusi
adalah foto novella dan cerita terbuka
c) Koran atau majalah (media massa cetak) dapat dijadikan sebagai
media promosi kesehatan, begitu pula dengan lembar balik / flip chart
b) Indikator
kesesuaian isi pesan dengan masalah yang dihadapi
penggunaan alat bantu/media yang mendukung
jangkauan sasaran
jumlah yang hadir
jumlah sasaran yang mengingat pesan pokok
jumlah sasaran yang berperilaku sesuai isi pesan
lain-lain
Macam-macam indicator :
1. Indicator masukan (input)
Masukan yang perlu diperhatikan adlah yang berupa komitmen,
sumberdaya manusia,sarana/peralatan, dan dana
2. Indicator proses
Proses yang dipantau adalah proses pelaksanaan promosi kesehatan di
rumah sakit yang meliputi pelaksanaan untuk pasien, klien sehat, dll
3. Indicator keluaran (output)
Keluaran yang dipantau adalah keluaran dari kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan baik secara umum maupun secara khusus
4. Indicator dampak
c) Cara
analisis laporan/data sekunder (pre-test/post test)
wawancara
observasi
diskusi
lain-lain
d) Pelaksana/Penanggung jawab
e) Waktu
3. ASI EKSKLUSIF
a. Manfaat ASI eksklusif
ASI sebagai makanan bayi mempunyai kebaikan/sifat sebagai berikut:
1. ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi, praktis, ekonomis,
mudah dicerna untuk memiliki komposisi, zat gizi yang ideal sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan pencernaan bayi.
2. ASI mengadung laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu buatan.
Didalam usus laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang
bermanfaat untuk:
a. Menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.
b. Merangsang pertumbuhan mikroorganisme yang dapat menghasilkan
asam organik dan mensintesa beberapa jenis vitamin.
c. Memudahkan terjadinya pengendapan calsium-cassienat.
d. Memudahkan penyerahan herbagai jenis mineral, seperti calsium,
magnesium.
3. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama
5-6 bulan pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C 3 dan C4,
Antistapiloccocus, lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.
4. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi
pada bayi.
5. Proses pemberian ASI dapat menjalin hubungan psikologis antara ibu dan
bayi. Selain memberikan kebaikan bagi bayi, menyusui dengan bayi juga
dapat memberikan keuntungan bagi ibu, yaitu:
a. Suatu rasa kebanggaan dari ibu, bahwa ia dapat memberikan “kehidupan”
kepada bayinya.
b. Hubungan yang lebih erat karena secara alamiah terjadi kontak kulit yang
erat, bagi perkembangan psikis dan emosional antara ibu dan anak.
d. Perbedaan ASI eksklusif dengan susu formula (dalam hal kandungan serta
dampak yang diberikan)
1) Keuntungan asi dibandingkan susu formula
Keuntungan ASI yang ditemukan dari banyak studi, umumnya dibagi dalam
empat kelompok, yaitu:
a) keuntungan bagi bayi untuk memperoleh zat gizi dan kekebalan tubuh
yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan
b) keuntungan bagi ibu untuk pemulihan uterus, pendarahan, dan efek
kontraseptif
Keterangan (dampak
ASI Susu Formula
negative dari susu sapi)
Zat besi dari susu sapi tidak dapat Bayi yang diberi makanan
Mengandung zat besi yang
diserap sempurna seperti zat besi buatan bisa terkena anemia
mudah diserap tubuh bayi
dari ASI karena kekurangan zat besi
Dapat menyebabkan
hipernatremia (terlalu
Susu sapi mengandung garam
Sedikit mengandung garam banyak garam dalam tubuh)
terlalu banyak
dan kejang, terutama bila
anak terkena diare
A. KOMPETENSI
D. HASIL
1. Media promosi kesempatan berupa booklet, slide materi dan leaflet (Lampiran)
2. Proposal perencanaan program promosi kesehatan (Lampiran)
E. Hambatan
1. Kesulitan menentukan materi untuk masing-masing jenis sasaran
2. Waktu mengerjakan skill lab kurang
A. KESIMPULAN
Kode etik profesi adalah aturan yang mengikat suatu profesi, ada etika dan tata
susila pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan
dalam kehidupan sehari-hari. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau
salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.
Pelanggaran kode etik tidak diadili oleh pengadilan karena melanggar kode etik
tidak selalu berarti melanggar hukum. Sebagai contoh untuk Persatuan Ahli Gizi
(Persagi) terdapat Kode Etik Ahli Gizi. Bila seorang ahli gizi dianggap melanggar kode
etik tersebut, maka dia akan diperiksa oleh Majelis Kode Etik Ahli Gizi Indonesia,
bukannya oleh pengadilan.
Kode etik ahli gizi memberikan pedoman bagi anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas dalam menjalankan fungsi dan tugas seorang ahli gizi yang sudah diatur
sebelumnya dalam UU No.23 tahun 1992, PP No.32 tahun 1996, dan Kepmenkes
No.374/Menkes/SK/III/2007.
Salah satu dari fungsi dan tugas ahli gizi yang terjabarkan ke dalam 46 kompetensi
ahli gizi adalah melakukan promosi kesehatan. Dalam skenario ini Promosi kesehatan
yang dirancang bertujuan kepada peningkatan pemberian ASI Eksklusif di tingkat RS
dan masyarakat sekitarnya.
Ada 3 tahapan yang perlu dilakukan dalam menjalankan promosi kesehatan yaitu :
1. Perencanaan
a. Konseptualisasi (analisa masalah, identifikasi sasaran, dan skala prioritas)
b. Penetapan tujuan
c. Penetapan strategi (strategi komunikasi, materi, metode promosi,dan media)
d. Penetapan jadwal
e. Kegiatan operasional
f. Rencana monitoring dan evaluasi
2. Implementasi (didukung kerjasama dengan pihak-pihak terkait / lintas sektoral)
3. Monitoring dan evaluasi (membandingkan dengan indikator untuk menentukan
tingkat keberhasilan)
Dalam skenario ini, digunakan metode ceramah dan Focus Grup Discussion
dengan media promosi berupa booklet, slide materi dan leaflet terkait dengan urgensi
ASI Eksklusif dengan sasaran ibu hamil dan ibu menyusui, terutama pasca melahirkan.
Anonym. Kebijakan Departemen Kesehatan Tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu
(ASI) Pekerja Wanita. Pusat Kesehatan Kerja DEPKES RI. Dapat diakses di
www.pdf.searcher.com/Kebijakan-Departemen-Kesehatan-tentang-Peningkatan-
Pemberian-Air-Susu-Ibu-ASI.html
Bakri, Bachyar, SKM. M. Kes., Annasari Mustafa, SKM. M.Sc. 2008. Etika dan Profesi Gizi.
Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Depkes, Malang.
Isnanto, R. Rizal, ST, MM, MT. 2009. Buku Ajar Etika Profesi. Program Studi Sistem
Komputer Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
Saepusin, Epung. 2009. Kandungan ASI Lebih Stabil Ketimbang Susu Formula. Dapat di
akses di
http://kesehatan.kompas.com/read/2009/01/20/10231380/Kandungan.ASI.Lebih.Stab
il.Ketimbang.Susu.Formula
Siregar, Arifin. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemberian ASI oleh Ibu Melahirkan.
Bagian Gizi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
Dapat diakses di http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-arifin.pdf
www.damandiri.or.id/file/evawanyaritonangipbbab2.pdf
www.eurekaindonesia.org/asi-vs-susu-formula/
www.kti-kebidanan.co.cc/2010/03/menyusui-pasca-persalinan-cesarea.html
www.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19509/4/Chapter%20II.pdf