Anda di halaman 1dari 7
Bab 6 Logam 6.1. PENDAHULUAN Logam banyak dipakai untuk berbagai macam keperluan teknik, misalnya sebagai bahan strukturpintu, jendela, pipa. Rupanya hampir semua pekerjaan teknik selalu memakai logam. Dari kebanyakan logam rupanya besimerupakan bahan yang paling banyak dipakai. Logam yang sebagian besar terdiri dari atom besi disebut logam besi (fernous metal). Logam yang, tidak beriosi besi disebut Logam non besi (noit fernous metal) Logam besi dapat dibagi menjadi3 macam yait a) besi tuang b)__besi tempa ©) baja Baja diperoleh dari tambang besi. Besi yang terdapat dalam bijibesi dalam bentuk oksida besi (Fe,0,). Jumiah besi yang terdapat dalam biji besi itu anat tergantung pada tempat pengambilannya. Biji-besi biasanya tercampur dengan bahan-bahan lain, misalnya silika (SIO,), alumina (A1,0,), Mangaan, belerang, fosfor. Bahan besi yang diperoleh dari alam disebut besi gubal (pig iron), yang terditi kita-kira 90% sampai 95% besi, 3% sampai 4% karbon, dan sisanya dapat berupa belerang, mangaan, fosfor dan sebagainya. Besi gubal ini an bahan yang lunak dan getas sehingga tidak dapat dipakai untuk bahan struktur. 6.2. BESI TUANG Sebagaimana namanya, besi macam ini dibuat dengan cara @ituang atau di cor. Bahan ini dilebur untuk memperoleh tingkatkandungan karbon yang diinginkandan kemudian dituang atau dicetak untuk mendapatkan bentuk yang diinginkan, Besi tuang berisi 2% saimpai 4% Karbon bersama-sama déngan mangan (manganese), fosfor (phosphorus), belerang (stlphur), dan silikon (Silicon). Keempat campuran itu mempengaruhi sifat besi tuang sebagai berikut a) Belerang (S) Bahan ini membuat besi tuang keras dan getas. Adanya bahan ini mengakibatkan besi twang cepat mengeras, yang berakibat adanya cacat berupa pori-pori udara yang terperangkap. Kandungan belerang umumnya tidak boleh lebih dari 0,1%. 39 b) Fosfor (P) Bahan ini membuat besi mudah mencair dan bertambah getas. Bila kandungan fosfor tidak lebih dari 0.3% besi tuang menjadi kehilangan kekerasannya dan tidak mudah dikerjakan. Bila besi yang diinginkan amat halus dan tipis maka kandungan fosfornya bervariasi sekitar 1 sampai 1,5%. ©) Silikon (Si) Silikon bersama-sama dengan besi dalam bentuk massa. Bila kandungan silikon kurang dari 2,5 % menjadikan besi bersifat lebih mudah dituang. Silikoon juga mengurangibesar susut pengerasan maupun menjadikan besi bersifat lebih lunak. @) Mangan Bahan ini membuat besi tuang lebih keras dan getas. Kandungan mangaan tidak boleh lebih dari 0,7%. 6.2.1. Sitat besi Tuang Besi tuang bersifat'sebagai berikut: a) Keras dan rtudah melebur/mencair b) Getas sehingga tidak dapat menahan benturan c) Temperatur leleh 1250” d) Tidak berkarat e) Tidak dapat diberi muatan magnit f) Dapat dikeraskan dengan cara dipanasi kemudian didinginkan secara mendadak g) Menyusut waktu pendinginan. Akibat adanya susutan ini maka perlu diperhatikan ukuran cetakan agar diperoleh hasil yang sesuai dengan ukuran benda yang diinginkan, bh) Kuat dalam menahan gaya tekan, tetapi leah dalam menahan gaya tari. Kuat tekannya sekitar 6000 kg/em?. adapun kul tariknya hanya 500 kg/em? i) Tidak dapat disambung dengan paku keling atau di las. Dua buah besi tuang hanya dapat disambung dengan baut dan sekrup. 6.2.2. Pemakaian besi tuang Besi twang dipakai untuk banyak keperluan termasuk sebagai bahan struktur,terutama untuk bbagian -bagian struktur sbb: a) Pipa yang menahan tekanan sangat tinggi b) Tutup Tubang saluran drainasi, dan alat saniter yang lain ©) Bagian struktur rangka (truss) yang menahan gaya tekan 4) Bagian-bagian, tiang lampu dsb 1) Sendi, rol jembatan 6.3, BESI TEMPA Besi tempa (wrought iron) merupakan macam besi yang paling sedikit mengandung ampuran bahan lain.Bahan-bahan lain itu ialah : Karbon 0.05 - 0.15%, Silika 0,15 - 0,2%, Fosfor 0,12 -0,16%, belerang 0,02 - 0,03%, mangaan 0,03 - 0,1% dan lain-lain sekitar 2%, 40 6.3.1. Sifat-sifat besi tempa a) Daktail, kuat dan dapat ditempa b)Dapat dilas ©) Tidak dapat dituang karena sulit mencair 4d) Tahan korosi €) Temperatur leteh sekitar 1535°C ) Kuat tarik maksimum sekitar 4000 kg/em? dan kuat tekannya sekitar 2000 kg/em* 6.3.2. Pemakaian besi tempa Pemakaian besi tempa ini telah lama digantikan oleh baja struktur (mild steel). B tinggal dipakai bila dibutuhkan bahan yang kuat misalnya paku sumbat, pipa baut sekrup dsbnya, tempa pipa gas 6.4. BAJA Baja terletak diantara besi tuang dan besi tempa, Besi twang mengandung sejumlah besar karbon adapun besi tempa sangat sedikit. Besi tuang amat baik untuk dipakai sebagai bagian struktur yang menahan gaya tekan, sebalikniya besi tempa baik untuk menahan gaya tarik. baja dapat dipakai untuk bagian struktur yang menahai tekan maupun tarik. Pada dewasa ini baja merupakan bahan dasar yang amat penting-karena dipakai secara Iwas di bidang bangunan teknik. Baja merupakan paduan antara besi dam karbon. Besi murni tanpa padwan Karbon tidak dapat kuat akan tetapi bila dipadu dengan karbon kekuatannya bertambah, Bila besi dipadu dengan karbon disebut baja., akan tetapi bila besi dipadu dengan logam la disebut baja-paduan (Stee! allay). Baja dapat dibedakan menjadi 3 jenis sesuai dengan jumlah kandungan karbonnya yaitu: a) it arbon, atau baja lunak baja ini mengandung karbon sampai 0,25% b) Baja dengan karbon sedang baja ini mengandung karbon sampai 0,25% - 0,7% ©) Baja dengan karbon banyak baja ini mengandung karbon sampai 0,7% - 1,59% 6.4.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat baja Kekuatan, elastisitas, daktilitas dsbnya merupakan sifat-sifat penting yang dimiliki baja, Sifat-sifat tersebut amat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut: kandungan karbon, adanya ‘bahan-bahan lain misalnya belerang, fosfor, silika dan proses pemanasan. a) Kandungan karbon ‘Macam-macam tingkat mutu baja ditentukan oleh jumlah kandungan karbonnya. Makin ‘banyak kandungan karbon, baja semakin keras dan kuat akan tetapi sifat daktilitasnya semakin kurang. Baja dengan kandungan karbon a b) 42 kurang dari 0,1% disebut “deed stee!” antara 0,1% -0,254% disebut baja lunak antara 0,25% -0,7% disebut medium carbon steel antara 0,7% - 1,5% disebut high carbon steel Pere Baja lunak banyak dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan struktur. Macam pemakaian baja bberdasarkan jumlah kandungan karbon dapat dilihat pada tabel 6.1. ‘Tabel 6.1; Pemakaian Baja ipa, kawat, paku, badan mobil, tabung, plat tipis [0.107020 |” Paku keling, baut, pipa, tabung, kawat [(0,20- 0,30 | Gir, plat ketel, bagian mesin, kawat pipa 0,30-0.40._|_ Gir, kunci, las 0,40-.0,50" | Bagian mesin yang menaban beban berat, git, as, kawat per Rel, kunci mur, bagian lokomotif, 0,70-0,80 | Per, pal | 0,800.90 | Kunci, alat pembuat lubang, pisau untuk mesin potong |__Bor, gunting, as, per | 1,00- 110 | Per, bor, alat peruncingas 110- 1,20. | Alatalat pertukangan kayuy gunting 1,20- 1,30) | Bor, silet, pisau 1,30- 1,40 | ~Silet, Bagian pemecah batu, bor Kandungan bahan lain Belerang (S). Sampai 0,1 % kandungan belerang tidak mempengaruhi sifat-sifat baja. Sifatdapatdi tempa berkurang pada temperatur tinggi. Kelebihan belerang mengakibatkan baja kurang kuat maupun daktilitasnya berkurang, Fosfor. Fosfor menambah sifat cair baja pada saat meleleh, akan tetapi kelebihan fosfor mengurangi kekuatan, daktilitas maupun ketahanan (erhadap benturan. Silikon. Sampai 0,2% silikon tidak berpengaruh terhadap sifat bajanya. Bila kandungan silikon berlebihan kekuatan maupun elatisitas baja agak naik, tanpa mengurangi sifat daktilitasnya Mangan. Sampai 1% kandungan mangaan sedikit menaikan kekuatan ba tetapi di atas 1,5% baja menjadi sangat getas sehingga tidak banyak dipa Akan ©) Pemanasan Sifat-sifat baja dapat diubs h supaya sesuai dengan kenginan dengan cara pemanasan dan pendinginan baja yang tcrkontrol dengan baik. 6.4.2. Sifat magnit baja Sejak baja banyak dipakai dalam mesin-mesin listrik untuk mendapatkan daerah magnit, sifat-sifat magnit itu kemudian dipelajari. Sifat magnit itu dipisah-pisahkan sesuai dengan susunan bajanya. Agar diperoleh sifat magnit yang baik, perbandingan unsur-unsurdi dalam baja harus sbb: a) Karbon Makin sedikit kandungan karbon makin baik sifat magnitnya, karbon ini sebaiknya tidak lebih dari 0,1%. b)_ Silikon Silikon bersifat memperburuk sifat magnit, sehingga sebaiknya seminimum mungkin. ©) Belerang Makin banyak kandungan belerang thakin buruk sifat magnitnya d) Fosfor Makin banyak kandungan fosfor maikn buruk sifat magnitnya sebagaimana belerang. Jumlah kandungan belerang dan fosfor tidak boleh lebih dari 0,3% 6.4.3. Pengerjaan Baja Pengerjaan mekanis diberikan terhadap bentuk baja, untuk mengubah menjadi bentuk yang, dipasarkan, Maksud utama pengerjaan mekanis ialah untuk menaikkan Kualitasnya dengan cara memberi gaya terhadap butir-butirnya sehingga jaraknya lebih dekat. Usaha yang dilakukan dapat berupa pengerjaan panasatau pengerjaan dingin. Pada pengerjaan panas baja dipanaskan sampai diatastemperaturrekristalisasi, kemudian dibetuk, adapun pada pengerjaan dingin baja dibentuk pada temperatur kamar. Pengerjaan panas tebih umum dilakukan daripada pengerjaan dingin. Pengerjaar baja dapat dilakukan menurut cara-cara sbb: a) Drawing Cara ini dipakai di pabrik kawat dan batang baja bulat. Baja dimasukkan melalui lubang atau alat lain, dan ditarik sehingga berbentuk kawat b) Forging Dipakai dipanasi sampai temperatur tertentu, Baja panas tad diletakan di atas alas dan ditempa dengan palu berkali-kali. Proses ini memperbaiki ukuran butir baja dan juga ‘memampatkannya sehingga berat jenisnya sedikit bertambah. ©) Pressing Pada cara ini Pada cara ini dikerjakan dengan alat pres. Baja yang akan dibentuk diletakkan dalam cetakan, Kemudian secara perlahan-lahan diberi tekanan sampai baja tersebut mengisi penuh cetakan, Baja itu kemudian ditekan diantara cetakan sampai 43 ‘membentuk yang diinginkan. Cara ini amat berguna bila pencetakan dilakukan untuk membuat barang dalam jumlah banyak, Palat baja untuk tangki, silender berlubang, kepala ketel. 4) Rolling Pada cara ini dipakai alat rol khusus, baja yang akan dibentuk dipijarkan kemudian ipasakkan masuk ke dalam rol (roda) yang mempunyai ukuran lubang yang berbeda- beda, makin lama makin kecil, sampai terbentuk ukuran batang baja yang dinginkan, Hampir semua baja struktur misalnya baja tulangan beton, rel, plat, profil siku-siku. ©) Extrusion Pada proses ini Jogam yang dipanaskaf ditekan dengan tekanan yang sangat besar agar melewati suatu lubang. Tekanan yang-amat besar itu diadakan oleh tekanan mekanis, ataupun dengan tekanan hidrolis. Batang baja, pipa, tabung. 6.4.4, Sifat-sifat- baja lunak Sifat-sifat baja Tunak sbb: 1) berat jenis7,8 2) Temperatti leleh sekitar 1400” 3) Daktail (liat) 4) Mudah dilas 5) Dapat diberi muatan magnit 6) Mudah berkarat 7) Lebih kerasdan kuat daripada besi tempa 8) Hampir dipakai untuk semua struktur Contoh baja tulangan Bajatulangan beton ialah baja yang berbentuk batang yang digunakan untuk penulangan beton. Dalam perdagangan disebut besi beton Berdasarkan bentuknya, baja tulangan beton terdiri dari 2 macam : a) Baja tulangan polos (Bj. TP) b) Baja tulangan sirip/deform (Bj. TD) Sirip yang ada dipermukaan baja dimaksudkan untuk menambah daya lekat antara baja dan beton sekitarnya ‘Menurut buku PUBI 1982 baja tulangan harus liat, yang diketahui dari hasil ji tar Pada pengujian tarik baja tulangan harus tampak adanya tegangan leleh, regangan ak! sekitar 20% dan nampak pula adanya pengurangan luas tampang sebelum patah. 6.45, Sifat-sifat Baja Keras 1) Dapat diberi muatan magnit yang tetap 2) Dapat dilas 44 3) Lebii elastis dan kuat daripada baja linak 4) Mudah berkarat 5) Berat jenisnya 7,9 6) Temperatur leleh sekitar 1300 ° 7) Kuat tarik dan kuat geser hampir sama besar 8) Banyak dipakai untuk bagian alat yang sering menerima beban kejut dan getaran, misal baja pra tegang, baut mutu tinggi 6.4.6. Kor‘ Perubahan logam menjadi bentuk oksida disebut korosi. Salah satu kejelekan baja ialah sifat yang mudah korosi (berkarat) ini, Untuk mencegah atay memperlambat terjadinya karat, beberapa cara berikut dapat dilakwakan: 1) Tarring Permukaan baja dilapisi dengan gas batu bara, yang sedikit meresap dipermukaan baja 2) Bletroplating Pada cara ini permukaan logam baja dilapisi dengan perak, copper, nikel dsb. 3) Galvanizing Baja yang permukaannya telah dibersihkan direndaa dalam cairan seng schingga permukaan baja terlapisi seng yang melindungi baja dari karat. 4) Metal Spraying Permukaan baja disemprot dengan gas/cairan seng, aluminium atau timeah. 5) Dilapisi cat Permukaan baja dilapisicat, pengecatan dilakukan dengan sikat/kuas atau diserhprotkan 6) Dimasukkan ke dalam beton Batang baja ditutap dengan beton, schingga tidak dapat berkarat. Dengan dasar ini pula mengapa tulangan beton tidak berkarat karena berada di dalam beton. Tebal lapisan beton di luar baja (lidungan beton) tidak boleh terlalu tipis. 6.4.7. Stainless Steel Logam jenis ini merupakan besi.padwan yang bersifat tahan karat, mengandung sedikit karbon, dan mengandung krom lebih dari 12%. Buku Pustaka 1. Pusat penelitian dan Pengembangan Pemukiman, 1982, Persyaratan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982), Badan Penilitian dan Pengembangan, Departemen Pekerjaan Umum, Bandung, 2. Singh G 1979 “Materials of Construction” Standart Book Service, Delhi. 45

Anda mungkin juga menyukai