Anda di halaman 1dari 12

9

Jika dianalsis, pesan komunikasi terdiri dari dua aspek, yaitu isi pesan (the

content of message) dan lambang (symbol). Konkretnya, isi pesan itu adalah

pikiran atau perasaan, sedangkan lambangnya adalah bahasa. (Effendy, 2003:28)

2. Definisi Komunikasi Massa

Yang dimaksud dengan komunikasi massa adalah komunikasi melalui

media massa modern yang meliputi surat kabar, siaran radio, televis, film dan lain

sebagainya.

Lazimnya media massa yang modern menunjukkan seluruh sistem dimana

pesan – pesan diproduksi, dipilih, disiarkan, diterima dan ditanggapi langsung.

(Effendi, 2003:79).

3. Media Komunikasi

Media merupakan sarana atau alat yang digunakan untuk menyampaikan

pesan dari komunikator kepada khalayak., yang digolongkan menjadi 4 macam

yaitu media antar pribadi, media kelompok, media publik dan media massa.

Media antarpribadi merupakan media antar perorangan, contohnya adalah kurir,

surat dan telepon. Media kelompok melibatkan khalayak lebih dari 15 orang,

seperti rapat, seminar dan konferensi. Media publik melibatkan lebih dari 200-an

orang, misalnya rapat akbar, rapat raksasa dan semacamnya. Dalam rapat akbar,

kahalayak berasal dari berbagai macam bentuk, tetapi untuk mempunyai

homogenitas, kesamaan partai, kesamaan agama, kesaamaan kampung dan lain –

lain. (Cangara, 2004:121).


10

Media massa digunakan bila khalayak tersebar tanpa diketahui tempat

keberadaan mereka. Media massa menggunakan alat – alat komunikasi mekanis

seperti surat kabar, film, radio dan televisi. Selain itu masih ada media massa

yang digolongkan dalam format kecil seperti poster, leaflet, selebaran, brosur,

sticker dan pamphlet yang banyak digunakan untuk penawaran barang dan jasa,

kampanye, pameran dan sebagainya.

B. Desain

l. Desain Komunikasi Visual

Desain adalah suatu rancangan yang dibuat dengan tujuan tertentu yang

terdiri dari beberapa unsur dan prinsip desain untuk mewujudkan hasil yang

nyata.

Sedangkan grafis adalah segala cara pengungkapan pikiran, gagasan,

perasaan, pengalaman, dengan huruf, tanda dan ilustrasi, yang diperbanyak untuk

disampaikan pada khalayak umum sebagai media massa.

Desain grafis atau komunikasi visual adalah komunikasi dari ide yang

dilakukan melalui tampilan informasi secara visual yang pada umumnya

diasosiasikan dengan citra dua dimensi. Yang termasuk komunikasi visual adalah

alphanumeric (abjad), seni, marka (sign) dan sumber elektronik. Komunikasi

visual menjadi bagian dari apa yang dilakukan oleh desainer grafis untuk dapat

berkomunkasi secara visual dengan audience.

Peran seorang perancang grafis adalah menyampaikan suatu informasi

dengan suatu karya desain yang menarik melalui materi grafis, dan
11

menjadikannya sebagai salah satu media untuk berkomunikasi. Seni grafis ini

kemudian berkembang dan berhasil maju sejalan dengan berkembangnya

teknologi percetakan dan fotografi serta kegunaan praktis seni grafis di

masyarakat, karena adanya kebutuhan untuk menyampaikan informasi melalui

barang – barang cetakan. Istilah desain grafis, pertama kalinya digunakan pada

abad ke-20, dan ruang lingkupnya masih terbatas kepada hal – hal yang

berhubungan dengan pekerjaan cetak – mencetak; namun, karena kebutuhan

masyarakat semakin luas, aktivitas desain grafis ini menjadi bergeser dari hal –

hal yang bersifat teknis menjadi hal – hal yang bersifat konseptual.

2. Elemen Desain

Elemen yang sering digunakan dalam desain komunikasi visual antara lain

adalah tipografi, simbol, ilustrasi dan fotografi. Elemen – elemen tersebut

digunakan oleh seorang desainer untuk mengkomunikasikan sebuah desain, baik

secara sendiri – sendiri atau pun digabungkan.

Tipografi adalah seni menyusun huruf – huruf sehingga dapat dibaca tetapi

masih mempunyai nilai desain. Tipografi digunakan sebagai metode untuk

menerjemahkan kata – kata (lisan) ke dalam bentuk tulisan (visual). Fungsi bahasa

visual ini adalah untuk mengkomunikasikan ide, cerita dan informasi melalu

segala bentuk media.

Simbol telah ada sejak keberadaan manusia, lebih dari 30.000 tahun yang

lalu, saat manusia prasejarah membuat tanda – tanda pada batu dan gambar –

gambar pada dinding gua di Altamira, Spanyol. Manusia kala itu menggunakan
12

simbol untuk mencatat apa yang mereka lihat dan kejadian yang dialami dalam

kehidupan sehari – hari.

Dewasa ini peranan simbol sangat penting. Simbol sangat efektif

digunakan sebagai sarana informasi untuk menjebatani perbedaan bahasa. Bentuk

yang lebih kompleks dari symbol adalah logo. Logo adalah identifikasi dari

sebuah perusahaan; oleh karena itu, suatu logo mempunyai banyak persyaratan

dan harus dapat mencerminkan perusahaan itu.

Ilustraasi mulai dikenal pada akhir tahun 1800-an, karena teknologi

fotografi belum dikenal pada saat itu. Baru pada akhir tahun 1970-an, ilustrasi

mulai bermunculan dengan berbagai gaya sebagai elemen dalam Desain

Komnunikasi Visual. Ilustrasi dapat menjadi elemen yang sangat kreatif dan

fleksibel, ilustrasi dapat menjelaskan beberapa hal yang tidak dapat dilakukan

dengan fotografil.

Ada dua bidang utama dimana seorang desainer banyak menggunakan

elemen fotografi, yaitu penerbitan (publishing) dan periklanan (advertising).

Beberapa tugas dan kemampuan yang diperlukan dalam kedua bidang ini hampir

sama.

Warna sebagai unsur visual yang berkaitan dengan bahan yang

mendukung keberadaannya ditentukan oleh jenis pigmennya. Kesan yang diterima

oleh mata lebih ditentukan oleh cahaya. Permasalahan mendasar dari warna

diantaranya adalah hue (spectrum warna), satrattion (nilai kepekatan) dan

lightness (nilai cahaya dari gelap ke terang). Ketiga unsur tersebut memiliki nilai
13

0 hingga 100. Hal yang paling menentukan adalah lightness yang jika bernilai100,

warna akan berubah menjadi putih, alias tidak berwarna karena terlalu silau. Pada

nilai 40 hingga 40, kita dapat melihat warna dengan jelas. (Adi Kusrianto, 2007 :

30).

Bentuk merupakan gambaran umum sesuatu atau informasi yang tertutup

atau jalur yang tertutup. Kegunaan bentuk dalam suatu desain adalah menciptakan

beragam bentuk yang menarik, biasa secara dwimarta ataupun secara trimatra.

(Indra Saputra, 2008 : 19)

Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan. Secara fisik tekstur dibagi

menjadi tekstur kasar dan halus, hingga kesan pantul mengkilap dan kusam.

Ditinjau dari efek tampilannya, tekstur digolongkan menjadi tekstur nyata dan

semu. Disebut nyata bila ada kesamaan antara hasil raba dan penglihatan.

Misalnya, bila suatu permukaan terlihat kasar dan krtika diraba juga kasar.

Sementara itu, pada tekstur semu terdapat perbedaan antara hasil rabaan dan

penglihatan. Dalam penerapannya, tekstur dapat berpengaruh terhadap unsur

visual lainnya, yaitu kejelasan titik, kualitas garis, keluasan bidang dan ruang,

serta intesitas warna. (Adi Kusrianto, 2007 : 30)

3. Prinsip Desain

Prinsip desain menurut Bryan L Peterson di dalam bukunya “Using

Design Basics To Get Creative Result” adalah: suatu desain yang baik harus
14

mempunyai struktur. Istilah struktur ini digunakan untuk menerangkan

pengorganisasian datau penyusunan elemen desain.

Prinsip desain tersebut adalah, pertama, keseimbangan (balance). Secara

umum, terdapat dua macam keseimbangan, yaitu simetris dan asimetris. Simetris

adalah keseimbangan yang didapat dari bentuk isi yang sama berat anta dua

bagian. Sedangkan asimatris adalah dimana keseimbangan bisa juga didapt

walaupun kesan berat atau perbandingan yang sama.

Kedua, keserasian (harmony). Keserasian diartikan sebagai keteraturan

diantara bagian – bagian suatu karya, agar penyusunan berbagai macam elemen

dapat menghasilkan karya yang utuh dan nikmat dipandang.

Ketiga, kesatuan (unity). Elemen- elemen yang ada harus saling

mendukung sehingga dapat memunculkan konsep yang kuat, dan tidak rancu.

Elemen ini harus konsisten sehingga sasaran dapat mengerti suatu pesan dengan

mudah.

Keempat, kesebandingan (Proportion). Kesebandingan adalah

perbandingan ukuran antara elemen yang ada dengan elemen lainnya, misalnya

ukuran huruf yang proporsional untuk ukuran format suatu brosur berbeda dengan

ukuran huruf yang proporsional untuk sebuah poster.

Kelima, irama. Irama adalah suatu gerak yang dijadikan dasar suatu irama

dan ini dilakukan dengan pengulangan secara teratur dengan diberikan tekanan

dan aksen. Tujuannya adalah untuk membantu mengarahkan perhatian dari satu

bidang lainnya, sehingga tercipta suatu kesan gerak.


15

Keenam, kontras. Untuk mendukung konsep desain, kontras bisa didapat

dengan penggunaan warna yang berbeda sehingga dapat menimbulkan

foreground dan background secara otomatis. Bisa juga dengan penggunaan jenis

huruf yang berbeda ataupun huruf satu karya desain.

Ketujuh, warna. Warna mempunyai pengaruh yang sangat signifikan

dalam suatu karya desain. Warna dapat melambangkan emosi dan karakter. Salah

satu teori warna yang dikemukakan oleh Brewster, membagi warna menjadi tiga

kelompok yaitu warna primer, warna sekunder dan warna tersier.

Warna primer adalah warna yang tidak berasal dari warna lain: merah,

biru, kuning. Warna sekunder adalah warna yang didapat dari pencampuran warna

primer dengan perbandingan 1:1, misalnya jingga (percampuran antara warna

merah dan kuning), hijau (antara warna biru dan kuning), dan ungu (antara warna

merah dan biru)

Warna tersier adalah pencampuran warna primer dengan warna sekunder

dengan perbandingan 1:1, misalnya cokelat kemerahan (burn sienna, cokelat

kekuningan (raw sienna), dan cokelat kebiruan (sepia sienna).

C. Promosi

1. Pengertian Promosi

Promosi adalah salah satu komponen dari bauran pemasaran (marketing

mix) yang paling efektif untuk mencapai tujuan pemasaran dengan melaksanakan
16

aktifitas promosi suatu merek, produk atau jasa yang menarik perhatian target

pasar dan dilakukan secara berkesinambungan.

Promosi merupakan salah satu factor penentu keberhasilan suatu program

pemasaran. Promosi menurut kamus kamus istilah periklanan Indonesia adalah

usaha komunikasi yang menjebatani kesenjangan antara produsen dengan

konsumen. Tujuan utama promosi adalah mengkonfigurasikan, mempengaruhi

dan membujuk calon konsumen serta mengingatkan pelanggan tentang produk

atau jasa yang akan dijual.

Menurut Fred E. Hahn dan Kenneth G. Mangun dalam bukunya yang

berjudul “Do it your self Advertising & Promotion”, promosi adalah semua yang

dilakukan untuk membantu penjualan suatu produk atau jasa di tempat jaringan

penjualan, mulai dari bahan – bahan presentasi yang digunakan seorang tenaga

penjualan ketika melakukan penawaran hingga siaran niaga di televisi atau iklan

surat kabar yang mencoba memikat pelanggan agar memperoleh kesan yang

menyenangkan terhadap apa yang di iklankan.

Fungsi pemasaran dapat dianggap terdiri dari tiga komponen kunci:

a. Bauran pemasaran : unsur – unsur atau elemen – elemen internal penting

yang membentuk program pemasaran sebuah organisasi.

b. Kekuatan pasar : peluang dan ancaman eksternal dimana operasi – operasi

pemasaran sebuah organisasi berinteraksi.


17

c. Proses pemasaran : Proses strategic dan manajerial untuk memastikan bahwa

bauran pemasaran dan kebijakan – kebijakan internal lain bagi kekuatan

pasar.

Bauran pemasaran merupakan satu dari sekian konsep yang paling

universal yang telah dikembangkan dalam pemasaran. Kebanyakan pembahasan

mengenai pemasaran memusatkan perhatiansekitar empat komponen kunci bauran

pemasaran, yang disebut 4P, yaitu:

a. Produk (product), atau jasa yang sedang ditawarkan.

b. Harga (price), yang dibayar dan cara-cara atau syarat-syaratyang

berhubungan dengan penjualnya.

c. Promosi (promotion), program komunikasi yang berhubungan dengan

pemasaran produk atau jasa.

d. Tempat (place), fungsi distribusi dan logistic yang dilibatkan dalam rangka

menyediakan produk dan jasa sebuah perusahaan.

Menurut Fandy Tjiptono dalam bukunya “Strategi Pemasaran” Edisi ke 2,

promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran untuk menyebarkan

informasi, mempengaruhi/membujuk atau mengingatkan pasar sasaran atas

perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada

produk yang ditawarkan.


18

2. Tujuan Promosi

Tujuan utama dari promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi dan

membujuk, serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang perusahaan dan bauran

pemasarannya. Secara rinci tujuan promosi tersebut dapat dijabarkan sebagai

berikut:

Tujuan pertama adalah menginformasikan (informing), yang dapat berupa:

menginformasikan pasar megenai keberadaan suatu produk baru,

memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk, menyampaikan

perubahan harga kepada pasar, menjelaskan jasa-jasa yang disediakan oleh

perusahaan, menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan,

meluruskan kesan yang keliru, mengurangi ketakutan atau kekawatiran pembeli,

dan membangun citra perusahaan.

Tujuan kedua adalah membujuk pelanggan sasaran (persuading) untuk

membentuk pilihan merek, mengalihkan pilihan ke merek tertentu, mengubah

presepsi pelanggan terhadap atribut produk, mendorong pembeli untuk belanja

saat itu juga, dan mendorong pembeli untuk menerima kunjungan wiraniaga

(salesman)

Tujuan ketiga adalah meningkatkan (reminding), yang bisa berupa

aktifitas: mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan

dalam waktu dekat, mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual

produk-produk perusahaan, membuat pembeli tetap ingin walaupun tidak ada

kampanye iklan, dan menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk

perusahaan.
19

3. Media Promosi

Pemilihan saluran komunikasi yang tepat sesuai dengan segmentasi

sasaran sangat penting agar pesan dapat tersampaikan secara efektif. Hal ini

dikarenakan oleh perbedaan karakteristik dan efek yang dihasilkan oleh masing –

masing media itu berbeda.

Pemilihan media disesuaikan dengan kebutuhan, tujuan, tantangan

persaingan dan anggaran dana yang tersedia. Menurut M. Suyanto, dalam

bukunya yang berjudul, “Aplikasi Desain Grafis Untuk Periklanan” terdapat

klarifikasi media yang dibagi menjadi dua jenis yaitu: media lini atas (above the

line) dan media lini bawah (bellow the line).

Beberapa media lini atas antara lain: media ceta seperti surat kabar,

majalah, tabloid; media elektronik seperti televisi, radio, dan internet; media luar

ruang seperti billboard dan mobile advertisement.

Media lini bawah merupakan kegiatan periklanan yang disosialisasikan

tidak menggunakan media massa cetak dan elektronik; dalam hal ini media yang

digunakan berkisar pada print advertisement. Beberapa contoh media jenis ini

antara lain poster, leaflet, brosur dan merchandising. (Sumbo Tinarbuko, Program

Studi Desain Komunikasi Visual FSR ISI Yogyakarta, 2007 : 29).

Tujuan media promosi harus ditetapkan, agar promosi lebih terkerucut dan

fokus. Beberapa tujuan media promosi adalah:


20

a. Brand Awareness

Tahap awal dari penggunaan media promosi ini adalah menanamkan brand

awareness di benak masyarakat agar merek dari produk yang dipromosikan

tetap diingat oleh target audience.

b. Persuasive Advertisement

Tahap kedua dari penggunaan media promosi ini adalah membujuk

konsumen agar melaksanakan transaksi.

c. Reminder Advertisement

Tahap ketiga dari penggunaan media promosi ini dalah mengingatkan

kembali akan suatu produk yang lama.

Anda mungkin juga menyukai