Anda di halaman 1dari 22

Introduction to :

Islamic Micro Banking

Fakultas Ekonomi, UNIVERSITAS PADJAJARAN


Bandung, 19 Oktober 2010
PROFIL BRISYARIAH & KEBUTUHAN SDM

1 Resmi beroperasi sejak November 2008

2 Aspirasi BRISyariah sebagai bank retail modern

3 Melayani masyarakat menengah kebawah

4 Fokus pada masyarakat kota kedua dan pedesaan

5 Bisnis Micro Banking = salah satu pilar pengembangan

6 Tuntutan pemenuhan SDM micro banking sangat tinggi

Prediksi Kebutuhan SDM Perbankan


Syariah s/d 2014

12000 BRISyaria
h
Lainnya
28000

2
Kenapa Bank Syariah ? --- Potensi Bisnisnya Masih Besar

• Sampai saat ini, market share bank syariah di Indonesia, relatif masih kecil,
belum mencapai 2 % dari total asset bank secara nasional.

• Jumlah nasabah Bank Syariah (Funding), per Maret 2008 NOA sebesar 3.000.900
nasabah , meningkat 145% dibanding Maret 2007 yaitu 2.064.000 nasabah.

• Jumlah nasabah Bank Syariah (Pembiayaan), per Maret 2008 adalah 519.886
nasabah (486.721 (Pembiayaan) + 33.165 (Piutang)), meningkat 124% dibanding
Maret 2007 yaitu: 418.617 (399.617 (Pembiayaan) + 19.000 (Piutang)). (Statistik
Perbankan Syariah BI 2008)

• Potensial jumlah umat islam untuk menjadi nasabah bank syariah lebih dari 100
juta orang.
Karakteristik Target Nasabah Mikro #1

• Kebanyakan adalah Usaha Perorangan


(bukan perusahaan).

• Menjalankan usaha sendiri, kebanyakan Informal


(tidak memiliki legalitas dokumen usaha yg cukup)

• Omzet usaha dalam setahun sampai dengan Rp.


1
Milyar.

• Kebutuhan pembiayaan/ modal usaha sampai


dengan + Rp 200 Juta.

• 60% adalah mengelola bisnis perdagangan

• 66% berlokasi di pulau jawa.

• Transaksi tidak tercatat, tidak ada aturan baku,


semua dijalankan menurut pengalaman
individu yang bisa jadi sangat berbeda antara yang
satu dengan yang lain.
Definisi Microfinance

Microfinance is a set of non-traditional banking


techniques and methodologies used to expand
access to sectors deprived of formal financial
services
(IMCC)

Microfinance is defined as the provision of a broad range of


financial services such as deposits, loans, payment services,
money transfers and insurance to the poor and low-income
households and, microenterprises

(Asian Development Bank)

.
Definisi Microfinance

 Pengertian ‘mikro’ tidak berkaitan sama sekali dengan besaran


jumlah kredit, besaran sales, asset atau tingkat suku bunga, dan
relatif antar negara, wilayah dan belahan dunia

 Istilah ‘mikro’ lebih menjelaskan mengenai ‘inferiority’ dari


nasabah yang tidak mempunyai akses kepada pelayanan jasa
keuangan

.
Karakteristik Target Nasabah Mikro

Karakteristik Bisnis Mikro (Berenbach dan Churchill, 1997):


 Tenaga kerja: mempekerjakan 1-5 orang termasuk anggota
keluarganya.
 Aktiva Tetap: relatif kecil, karena bisnisnya bersifat labor-intensive.
 Lokasi: di rumah atau di sekitar rumah, di luar pusat bisnis, pasar
tradisional, pasar semi permanen
 Pemasaran: tergantung pasar lokal dan jarang terlibat kegiatan
ekspor-impor.
 Manajemen: ditangani sendiri dengan teknik yang sederhana.
 Aspek hukum: beroperasi di luar ketentuan yang diatur hukum:
perijinan, pajak, perburuhan, dll..
Keunikan bisnis mikro yang berkaitan dgn Jasa
Keuangan/ Perbankan

 Keterbatasan modal: tidak memerlukan modal dalam jumlah yang


besar
 Turnover cepat: turnover modal kerja sangat cepat.
 Low leverage: kesulitan mendapatkan akses pelayanan jasa
keuangan menyebabkan highly under-leverage.
 Bisnis keluarga: sulit memisahkan assets bisnis dengan assets
keluarga.
NASABAH MIKRO BRI SYARIAH
NASABAH MIKRO BRI SYARIAH
Layanan Mobile Unit
Prinsip Umum Pengelolaan Bisnis Mikro

Prinsip Umum Pengelolaan Bisnis Mikro

 Simplicity
 Accessibility
 Demand Driven
 Cost Recovery
 Transparency
 Sustainability
Potensi Wiraswasta di Indonesia : Potensial Profit

Jumlah Pengusaha Rata-Rata Potensi Pembiayaan Persentase Revenue


Aktif (rata-rata) Pembiayaan Total Margin pool
IDR (Million) IDR (Trillion) Spread IDR (Trillion)

Small
business
~0.7 ~84 ~58 9%-15%* ~8
W
I
R
A
S
W
A
S
T
A
Micro 18.8 7- 9 123-180 27%-32% 36- 53
business*

* Lower target spread are for current tapped market. Assume that banks can charge a higher rate for untapped
customers
Source: Asian Demographics; BPS; US AID; Bank Indonesia; Danamon; BPR; Industry data; team analysis
Jenis Produk & Pembiayaan bagi Segmen Mikro
Jumlah Nasabah Mikro BRIS
as of 14 Oktober 2010

Rp. Juta

NoA terbanyak terdapat


di Plafon 25 - < 75 juta
Sesungguhnya Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba…” Hai orang yang beriman bertakwalah kepada Allah dan
tinggalkan sisa riba (yg belum dipungut) jika kamu orang-orang yang
beriman. Jika kamu tidak mengerjakannya (meninggalkan sisa riba)
maka bersiaplah bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu.
Jika kamu bertobat dari pengambilan riba, maka kamu berhak atas
pokok hartamu. Janganlah kamu menganiaya dan kamu tidak akan
dianiaya.” (QS Albaqarah 275; 278-279)
Perbedaan Sistem Konvensional dan Syariah:
Komparasi Fungsi & Kegiatan Usaha

Komparasi Bank Konvensional Bank Syariah


Fungsi dan kegiatan Intermediary unit, Jasa Manager Investasi, Investor, Sosial,
bank keuangan Jasa keuangan

Mekanisme dan Maghrib Maghrib


objek usaha Tidak ada larangan di larangan

Kegiatan usaha Sektor moneter Tidak membedakan secara


jelas sektor moneter atau riil

MAisir GHarar RIba Bathil


(judi/gambling) (ada unsur penipuan) (rusak/tidak sah)
Value Proposition Micro BRIS

Pembiayaan cair 3 hari


Memberikan nilai-nilai kerja* sejak kelengkapan
data, proses survai,
serta layanan syariah analisis,dan cair.
kepada nasabah Speed

Persyaratan dokumen
mudah dipenuhi
(Penyederhanaan Proses)

Syar’i Simplicity

Unit Mikro
Syariah/
Tidak jual putus dgn cara BRIS Unit
membangun hubungan jangka
panjang (long term)dengan
komunitas (pelatihan, pengajian,
arisan, dll) Memberikan kenyamanan dgn
layanan Cash Pick Up, Jaringan
luas, dekat dgn komunitas
Sustainable Convenience

Nilai
Kunci Sukses Pembinaan UMKM Syariah

DUKUNGAN PRODUK FINANSIAL PEMBINAAN MANAGERIAL USAHA

HIGH QUALITY
MICRO & SMALL ENTERPRISES

DUKUNGAN TEKNOLOGI PEMBINAAN SPIRITUAL


Pelajaran yg bisa diambil
Dalam Pengelolaan Bisnis Mikro Syariah

1. Model Community Approach dimiliki oleh lembaga mikro; masih fokus di Pasar Model

2. Hampir tidak ada produk Pembiayaan Berjangka (Seasonal).

3. Sulitnya menerapkan model Pembiayaan Model Bagi Hasil (Musyarakah dan Mudharabah) .

4. Diperlukan produk dan pegawai yang handal sehingga dapat melayani Pembiayaan Kelompok
Usaha (Group Costumer)

5. Pembiayaan dengan Jaminan Alternatif (contohnya : Surat Nikah, Ijazah dll)

6. Menerapkan pola pembinaan berkala kepada nasabah mikro mencakup : skill managerial dan
spiritual

7. Meningkatkan assesibilitas nasabah mikro terhadap produk perbankan melalui penerapan


teknologi informasi.

8. Penetapan Target Bisnis pada lembaga mikro Sesuai dengan Potensi Wilayah yang ada.
Isu Bisnis Mikro 5 tahun ke depan

Isu bisnis mikro pada 5 tahun ke depan yg masih akan dihadapi


dan harus diantisipasi :

1. Ketersediaan Sumber Daya Manusia.

2. Variasi produk pembiayaan maupun produk perbankan lain dan variasi


pelayanan nasabah.

3. Assesibilitas dan Teknologi Pelayanan.

4. Alternatif Model Saluran, Model Pembinaan dan Waktu Pelayanan Nasabah

5. Pricing

6. Kontrol dan Fraud Attempt baik dari internal maupun eksternal.


Brosur
END OF SLIDE

Terima Kasih
22

Anda mungkin juga menyukai