Anda di halaman 1dari 4

V-Model

Kelebihan
 V Model sangat fleksibel V Model mendukung project tailoring dan
penambahan dan pengurangan method dan tool secara dinamik. Akibatnya
sangat mudah untuk melakukan tailoring pada V Model agar sesuai dengan
suatu proyek tertentu dan sangat mudah untuk menambahkan method dan tool
baru atau menghilangkan method dan tool yang dianggap sudah obsolete.
 V Model dikembangkan dan di-maintain oleh publik. User dari V Model
berpartisipasi dalam change control board yang memproses semua change
request terhadap V Model.
Kekurangan
 V Model adalah model yang project oriented sehingga hanya bisa digunakan
sekali dalam suatu proyek.
 V Model terlalu fleksibel dalam arti ada beberapa activity dalam V Model yang
digambarkan terlalu abstrak sehingga tidak bisa diketahui dengan jelas apa yang
termasuk dalam activity tersebut dan apa yang tidak.
Incremental model
Kelebihan Incremental Model
 Personil bekerja optimal
 Cocok jika jumlah anggota tim pengembang/pembangun tidak cukup
 Pihak konsumen dapat langsung menggunakan dahulu bagian-bagian yang telah
selesai dibangun. Contohnya pemasukan data karyawan
 Mampu mengakomodasi perubahan secara fleksibel
 Mengurangi trauma karena perubahan sistem. Klien dibiasakan perlahan-lahan
menggunakan produknya bagian per bagian
 Memaksimalkan pengembalian modal investasi konsumen
 Produk yang dihasilkan pada increment pertama bukanlah prototype, tapi produk
yang sudah bisa berfungsi dengan spesifikasi dasar

Kekurangan Incremental Model


 Kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan
 Hanya cocok untuk proyek berukuran kecil (tidak lebih dari 200.000 baris coding
 Dapat menjadi build and Fix Model, karena kemampuannya untuk selalu
mendapat perubahan selama proses rekayasa berlangsung
 Mungkin terjadi kesulitan untuk memetakan kebutuhan pengguna ke dalam
rencana spesifikasi masing-masing hasil increment

Prototyping Model
Kelebihan Prototyping Model
 Umpan balik balik terhadap hasil dapat diperoleh lebih cepat.
 Mengurangi biaya pengembangan dan pemeliharaan
 Dapat bereksperimen dengan perancangan alternatif
 Dapat memperbaiki masalah penggunaan sebelum dibuat programnya
 Perancangan dapat tetap berpusat pada pengguna
 Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan
 Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
 Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan
 Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem
 Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem
 Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.
Kekurangan Prototyping model
 Informasi tentang keinginan klien tidak terlalu detil sehingga terkadang prototype yang
dibuat tidak sesuai dengan keinginan klien sehingga diharuskan merombak ulang
 Terkadang konsumen tidak menyadari bahwa prototype yang diberi pengembang adalah
contoh (bukan software yang sebenarnya) sehingga menyebabkan klien kecewa.
 Proses analisis dan perancangan terlalu singkat
 Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah
 Bisanya kurang fleksible dalam mengahadapi perubahan
 Prototype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah
 Prototype terlalu cepat selesai
Spiral Model
Kelebihan
 Pendekatan dengan model ini sangat baik digunakan untuk pengembangan sistem software
dengan skala besar.
 Karena progres perkembangan dari Software engineering dapat dipantau oleh kedua belah
pihak baik developer maupun user / customer, sehingga mereka dapat mengerti dengan baik
mengenai software ini begitu juga dengan resiko yang mungkin didapat pada setiap aktivitas
yang dilakukan.
 Memiliki kelebihan analisis resiko yang dilakukan, sehingga resiko tersebut dapat direduksi
sebelum menjadi suatu masalah besar yang dapat menghambat software engineering.
 Model ini membutuhkan konsiderasi langsung terhadap resiko teknis, sehingga diharapkan
dapat mengurangi terjadinya resiko yang lebih besar.
Kekurangan
 Analisis resiko membutuhkan keahlian yang spesifik
 Keberhasilan proyek sangat tergantung pada analisis resiko
 Tidak bekerja dengan baik untuk proyek yang kecil
 Merupakan model yang membutuhkan biaya yang besar
Agile method
Kelebihan
1. Meningkatkan rasio kepuasan pelanggan
2. Bisa melakukan review pelanggan mengenai software yang dibuat lebih awal
3. Mengurangi resiko kegagalan implementasi software dari segi non-teknis
4. Besar kerugian baik secara material atau imaterial tidak terlalu besar jika terjadi
kegagalan
Kekurangan
1. Total lama pengembangan menjadi lebih lama
2. Meningkatkan resiko kesalahan teknis
3. Proses pengembangan menjadi agak kurang terorganisir
Concurent model

Kelebihan:
a. Dapat digunakan untuk semua jenis pengembangan perangkat lunak
b. memberikan gambaran yang akurat dari keadaan aktual dari setiap kegiatan development

kekurangan:
a. tidak menggambarkan software development sebagai urutan tugas melainkan sebagai hubungan
antar tugas

Specialized model

1. Specialized Process Model

a. Component Based Development


Component Based Development yaitu kerangka kerja teknis untuk sebuat model
proses komponen dasar untuk rekayasa software
Kelebihan:
 permintaan software digunakan kembali
 biaya berkurang
 pengurangan waktu daur pembuatan

2. Unified Proccess
Unified process (proses penyatuan) adalah metodologi yang memetakan kapan dan
bagaimana menggunakan bermacam teknik UML untuk object-oriented analysis and design
(OOSAD). Terdiri atas satu set phases dan workflows. Workflows terbagi atas engineering
Workflows dan Supporting Workflows.

Anda mungkin juga menyukai