Rodhi Aulia
NIM : 1209801053
1. Pengertian managemen
Pengertian di atas dapat memberikan gambaran, bahwa ada beberapa unsur yang
ada dalam pengertian manajemen, yaitu:
3. Adanya kerjasama
Definisi lain sumber daya manusia adalah potensi yang ada pada diri manusia
yang dapat dibedakan ke dalam 2 aspek yaitu aspek kuantitatif dan aspek
kualitatif. Aspek kuantitatif menyangkut jumlah sumber daya manusia
(penduduk), sedangkan aspek kualitas sumberdaya manusia menyangkut
kemampuan fisik maupun non fisik. Kualitas fisik berhubungan dengan gizi dan
kesehatan jasmani. Kualitas non fisik dapat dimaksudkan adalah semua
kemampuan, keterampilan, kecakapan dan penguasaan berbagai ilmu pengetahuan
dan tehnologi.
Istilah manajemen sumber daya manusia menurut satu ahli dengan ahli yang lain
sangatlah bervariasi. Ada ahli yang mendefinisikan dengan berfokus pada
kegiatan dari tenaga kerja yang ada. Seperti yang dikemukakan oleh Henry
Simamora manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan,
Sebelum permulaan abad kedua puluh manusia dipandang sebagai barang, benda
mati yang dapat diperlakukan sekehendak hali oleh majikan.Manusia tidak
dihargai karena dianggap sebagai salah satu faktor produksi yang disamakan
dengan mesin, uang, metode dan sebagainya. Majikan lebih mementingkan atau
memberikan perhatian pada sumber daya alam dari pada sumber daya
manusia.Hal ini dikarenakan pada masa tersebut manusia masih banyak yang
belum mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang mamadai, sehingga
perhargaan pada manusia masih rendah dipicu pula jumlah tenaga kerja yang
berlebihan, padahal lapangan kerja sangat sedikit.
Adanya faktor di atas, pada sekitar tahun 1950-an para ahli mengkaji kembali
pentingnya peranan sumber daya manusia dalam kegiatan organisasi.
Di Indonesia masalah sumber daya manusia baru mulai diperhatikan lebih serius
pada tahun 1970-an. Hal ini dibuktikan dengan munculnya Undang-undang
tentang tenaga kerja, peraturan upah minum dan kesejahteraan pegawai
Dalam arah pembangunan jangka panjang kedua disebutkan bahwa melalui upaya
pembangunan, potensi sumber daya nasional diarahkan menjadi kekuatan
ekonomi, sosial budaya, politik dan pertahanan keamanan yang nyata, didukung
oleh sumber daya manusia yang berkualitas yang memiliki kemampuan
memanfaatkan, mengembangkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
serta kemampuan menejemen. Sumber daya manusia yang ada pada pemuda
sebagai penggerak pembangunan nasional dipadukan aspirasi, peranan dan
kepentingannya ke dalam gerak pembangunan bangsa melalui peran serta aktif
dalam seluruh kegiatan pembangunan.
Titik berat pembangunan jangka panjang kedua diletakan pada bidang ekonomi
yang merupakan penggerak utama pembangunan, seiring dengan kualitas sumber
daya manusia dan didorong secara saling memerlukan, saling terkait dan terpadu
dengan pembangunan bidang-bidang lainnya yang dilaksanakan seirama, selaras,
dan serasi dengan keberhasilan pembangunan bidang ekonomi dalam rangka
mencapai tujuan dan sasaran pembangunan nasional.
Sampai saat ini peningkatan kualitas sumberr daya masih terus dilakukan, karena
meskipun suatu negara tidak mempunyai keunggulan komparatif yang baik,
namun mempunyai keunggulan kompetitif, maka negara tersebut bisa lebih
bersaing dengan negara lain, contohnya Jepang. Sumber daya alam yang dipunyai
MSDM SERIES Page 5
sangatlah minim, akan tetapi sumber daya manusia yang dimilki sangatlah
berkualitas, hal ini dapat menempatkan Jepang sebagai negara maju di dunia.
Untukk itulah negara Indonesia yang sudah mempunyai keunggulan komparatif,
harus selalu digalakkkan tentang peningkatan kualitas sumber daya manusianya
agar tidak ketinggalan negara-negara lain.
Dalam setiap kegiatan atau aktifitas organisasi dari waktu kewaktu selalu timbul
masalah–masalah. Untuk mengatasi masalah–masalah yang timbul ada beberapa
pendekatan sesuai dengan periodenya. Maksudnya pendekatan yang lebih akhir
menujukkan lebih baru ditinjau dari segi waktunya. Namun sampai sekarangpun
masih ada pimpinan perusahan yang menggunakan pendekatan cara lama dalam
mengatasi permasalahan. Susilo Martoyo mengemukakan tiga pendekatan :
1. Pendekatan Mekanis
2. Pendekatan Parternalisme
Dengan adanya perkembangan pemikiran dari para pekerja yang semakin maju
dari para pekerja, yang menunjukkan mereka dapat melepaskan diri dari
ketergantungan managemen, maka pimpinan perusahaan mengimbangkan dengan
kebaikan untuk para pekerja.
Istilah Sumber Daya Manusia berkaitan dengan kondisi manusia, baik yang
berada di dalam organisasi maupun di luar organisasi. Sumber daya manusia
dalam arti sempit dalam organisasi lebih sering disebut dengan personalia. Jadi
Penilain prestasi kerja merupakan salah satu aspek yang penting dalam
pengelolaan sumber daya manusia. Dengan adanya penilaian prestasi kerja, maka
dapat diketahui karyawan yang mempunyai prestasi kerja yang baik maupun yang
kurang. Karyawan yang prestasi kerjanya kurang dapat segera ditangani dengan
baik. Sedangkan karyawan yang mempunyai prestasi kerja baik, dapat
dikembangkan potensinya.
1. Pemberian Kompensasi
Fungsi pemberian kompensasi meliputi kegiatan pemberian balas jasa kepada para
karyawan. Kompensasi ini dapat berrupa finansial maupun non finansial.
Kegiatan disini meliputi penentuan sistem kompensasi yang mampu mendorong
prestasi karyawan, dan juga menentukan besarnya kompensasi yang akan diterima
oleh masing–masing pekerja secara adil.
Di dalam pemeliharaan tenaga kerja ada pelaksanan aspek ekonomis dan non
ekonomis yang diharapkan dapat memberikan ketenangan kerja dan konsentrasi
penuh bagi pekerja guna menghasilkan prestasi kerja yang di harapkan oleh
organisasi. Aspek ekonomis berhubungan dengan pemberian kompensasi yang
berupa gaji dan bonus yang sebanding dengan hasil kerjanya. Aspek non
Dalam pemeliharaan sumber daya manusia ada beberapa yang perlu dikaji antara
lain tentang kepuasan kerja karyawan, pengelolaan konflik, motivasi karyawan,
stress dan komunikasi yang terjadi dalam organisasi.
TENTANG
KETENAGAKERJAAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan :
1. Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada
waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja.
2. Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat.
3. Pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau
imbalan dalam bentuk lain.
4. Pemberi kerja adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukum atau badan-badan
lainnya yang memperkerjakan tenaga kerja dengan membayar upah atau imbalan dalam
bentuk lain.
5. Pengusaha adalah :
a. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang menjalankan suatu
perusahaan milik sendiri;
b. orang perseorangan, persekutuan, atau badan hukum yang secara berdiri
sendiri
menjalankan perusahaan hukum miliknya;
c. orang perseorangan, persekutuan atau badan hukum yang berada di
Indonesia
mewakili perusahaan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b yang
berkedudukan di luar wilayah Indonesia.
6. Perusahaan adalah :
a. setiap bentuk usaha yang berbadan hukum atau tidak, milik orang
perseorangan, milik persekutuan, atau milik badan hukum, baik milik
BAB II
LANDASAN, ASAS DAN TUJUAN
Pasal 3
Pembangunan ketenagakerjaan diselenggarakan atas asas keterpaduan dengan
malalui
koordinasi fungsional lintas sektoral pusat dan daerah.
Pasal 4
Pembangunan ketenagakerjaan bertujuan :
a. memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan
manusiawi;
b. mewujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai
dengan kebutuhan pembangunan nasional dan daerah;
c. memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam mewujudkan
kesejahteraan; dan
d. meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.