Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
Latar Belakang
tanpa kepala, keempat kaki bagian bawah mulai dari carpus dan tarsus, kulit,
darah dan organ dalam (hati, saluran pencernaan, jantung, saluran reproduksi,
bagian pada setiap belahan karkas. Persentase karkas merupakan acuan dalam
sama dengan harga hasil pengkalian antara persentase karkas dengan harga
ayam kampung, itik, dan kelinci, sehingga diharapkan praktikan serta mahasiswa
Kampung, Itik dan Kelinci yaitu untuk melakukan proses pemotongan dan
pengkarkasan ayam, itik dan kelinci dengan benar, untuk menghitung persentase
bagian karkas dan non karkas ayam, itik dan kelinci, mengetahui faktor-faktor
dan pengkarkasan ayam, itik dan kelinci dengan benar, dapat menghitung
persentase bagian karkas dan non karkas ayam, itik dan kelinci, dapat mengetahui
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah pisau dapur, scalpel,
kampung, 1 ekor itik, 1 ekor kelinci, air mendidih, kertas label, tissue roll, plastik
Metode Praktikum
1. Pengkarkasan Ayam
arteri karotis, vena jugularis dan esophagus, ayam yang sudah mati
seluruh darahnya cepat habis (keluar semua), lalu ditimbang kembali untuk
bulu dengan terlebih dulu, ayam di celup ke dalam air dengan suhu 50 – 54° C
– 10 bagian yang terdiri dari : 2 sayap (wings), 2 paha atas (thight), 2 paha bawah
(drum stick), 2 dada (Chicken breast) dan 1 punggung (Back). Kemudian
dilakukan boneless (pelepasan daging dari tulang), dipisahkan daging, tulang dan
2. Pengkarkasan Itik
arteri karotis, vena jugularis dan esophagus, itik yang sudah mati
seluruh darahnya cepat habis (keluar semua), lalu ditimbang kembali untuk
bulu dengan terlebih dulu, itik di celup ke dalam air mendidih dengan suhu 65 –
– 10 bagian yang terdiri dari : 2 sayap (wings), 2 paha atas (thight), 2 paha bawah
dilakukan boneless (pelepasan daging dari tulang), dipisahkan daging, tulang dan
3. Pengkarkasan Kelinci
arteri karotis, vena jugularis dan esophagu, kelinci yang sudah mati
seluruh darahnya cepat habis (keluar semua), lalu ditimbang kembali untuk
– 10 bagian yang terdiri dari : 2 sayap (wings), 2 paha atas (thight), 2 paha bawah
dilakukan boneless (pelepasan daging dari tulang), dipisahkan daging, tulang dan
Analisa Data
Bagian karkas
Persentase Karkas = x 100%
Berat Karkas
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
berikut :
1. Itik
Tabel 1. Persentase Karkas Bagian Karkas dan Non Karkas pada Itik
Parameter yang diukur Itik
Kg %
Berat hidup 1,525 100
Berat mati 1,422 -
Berat karkas 0,847 -
Berat darah 0,103 6,75
Berat bulu 0,049 3,21
Berat kaki 0,037 2,43
Berat kepala 0,076 4,98
Berat leher 0,118 7,74
Berat punggung 0,136 8,92
Berat isi dalam
a. Jantung 0,013 0,85
b. Gizzard 0,096 6,30
c. Hati 0,031 2,03
d. Usus 0,036 2,36
Berat lemak 0,021 1,38
Berat bagian karkas
a. Paha atas kiri 0,037 4,37
b. Paha atas kanan 0,053 6,26
c. Paha bawah kiri 0,049 5,79
d. Paha bawah kanan 0,047 5,55
e. Sayap kiri 0,058 6,85
f. Sayap kanan 0,056 6,61
g. Dada kiri 0,160 18,89
h. Dada kanan 0,136 16,06
Berat daging 0,378 44,63
Berat tulang 0,298 35,18
Berat kulit 0,159 18,77
Sumber : Data Hasil Praktikum Abatoir dan Teknik Pemotongan Ternak, 2011.
Pembahasan
Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa berat hidup Itik yaitu 1,525 kg, berat
mati yaitu 1,422 kg dan berat karkas 0,847 kg. Berat hidup Itik memang tinggi
dibanding dengan berat hidup ayam kampung namun lebih rendah dari ayam
broiler. Hal ini sangat jauh dari yang seharusnya yaitu 3 kg. Hal ini sesuai dengan
pendapat Buckle (1987) yang menyatakan bahwa daging itik merupakan salah
satu jenis daging yang disukai oleh konsumen dibanyak negara didunia. Itik
merupakan penghasil daging dan telur cukup baik dan jauh lebih tahan terhadap
Persentase bagian non karkas pada itik yaitu kaki 2,43%, kepala 4,98%,
leher 7,74%, jantung 0,85%, gizzard 6,30%, hati 2,03%, dan usus 2,36%.
Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa persentase berat karkas tinggi yag
kemudian menurunkan berat non karkas. Hal ini sesuai dengan pendapat Soeparno
Persentase bagian karkas pada itik paha atas kiri 4,37%, paha atas kanan
6,26%, paha bawah kiri 5,79%, paha bawah kanan 5,55%, sayap kiri 6,85%, sayap
kanan 6,61%, dada kiri 18,89%, dada kanan 16,06%, dan punggung 8,92%, hal ini
tidak sesuai dengan pendapat Anonim (2011) yang menyatakan bahwa persentase
karkas 55,13%; dada 26,33%; paha 25,46%; punggung 31,70%; bobot organ
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor genetik meliputi bangsa ternak,
faktor komposisi tubuh, berupa umur, berat hidup, kadar laju pertumbuhan serta
dipengaruhi oleh faktor kompisisi kimia karkas. Hal ini sesuai dengan pendapat
Soeparno (2005) yang menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi Nilai dan
Kualitas Karkas yaitu : Faktor Genetik, dalam bangsa ternak yang sama,
atau perbedaan berat pada saat dewasa. Komposisi Tubuh, berupa Umur, berat
hidup dan kadar laju perubahan juga mempengaruhi komposisi karkas. Proporsi
tulang, otot, dan lemak sebagai komponen utama karkas dipengaruhi oleh faktor-
faktor tersebut di atas. Bila proporsi suatu variabel tinggi, maka proporsi salah
satu variable kedua/lainnya lebih rendah. Serta komposisi kimia karkas serta
flavor, pada Komposisi kimia karkas yang terutama terdiri dari air, protein, lemak
dan abu secara proporsional dapat juga berubah, jika proporsi salah satu variable
mengalami perubahan.
2. Ayam Broiler
Tabel 2. Persentase Karkas Bagian Karkas dan Non Karkas pada Ayam
Potong/Broiler
Parameter yang diukur Ayam Potong
Kg %
Berat hidup 1,945 100
Berat mati 1,874 -
Berat karkas 1,497 -
Berat darah 0,075 3,86
Berat bulu 0,070 3,60
Berat kaki 0,082 4,22
Berat kepala 0,054 2,78
Berat leher 0,092 4,99
Berat punggung 0,3 15,42
Berat isi dalam
a. Jantung 0,011 0,57
b. Gizzard 0,034 1,75
c. Hati 0,049 2,52
d. Usus 0,079 4,06
Berat lemak 0,100 5,14
Berat bagian karkas
a. Paha atas kiri 0,106 7,08
b. Paha atas kanan 0,120 8,02
c. Paha bawah kiri 0,111 8,02
d. Paha bawah kanan 0.099 6,61
e. Sayap kiri 0,069 4,61
f. Sayap kanan 0,095 6,35
g. Dada kiri 0,260 17,37
h. Dada kanan 0,238 15,90
Berat daging 0,868 57,98
Berat tulang 0,217 14,50
Berat kulit 0,168 11,22
Sumber : Data Hasil Praktikum Abatoir dan Teknik Pemotongan Ternak,2011
Pembahasan
Dari tabel 2 dapat diketahui bahwa berat hidup ayam broiler yaitu
1,945kg, berat mati yaitu 1,874 kg dan berat karkas 1,497kg. Berat hidup ayam
genetik dari ayam broiler untuk mengefisienkan pakan yang dimakan untuk
menjadi otot sehingga meskipun dipanen kurang lebih 50 hari maka persentase
beratnya lebih besar dati unggas yang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat
Buckle (1987). Umumnya ayam broiler dipelihara selama kurang lebih 2 bulan
atau antara 8 sampai 9 minggu. Berat badan pada umur ini sudah hampir sama
Bagian non karkas pada ayam broiler yaitu kaki 4,22%, kepala 2,78%,
leher 4,99%, darah 3,86%, bulu 3,60%, jantung 0,57%, gizzard 1,75%, hati
2,52%, dan usus 4,06%. Hasil pengukuran yang dilakukan sepertinya kurang tepat
Murtidjo (1987) yang menyatakan bahwa persentase bagian non karkas pada
persentase karkasnya untuk jantan 64,4%, kepala dan leher 6,5%, kaki 3,3%, hati
2,6%, ampela 4,4%, jantung 0,6%, usus 6,6%, darah 5,4%, dan bulu 6,0%. Untuk
betina karkas 71%, kepala dan leher 4,8%, kaki 4,5%, hati 3,1%, ampela 5,6%,
Karkas ayam broiler dibagi menjadi bagian paha, dada, dan punggung.
masing masing bagian tersebut kemudian dibagi 2 dan menghasilkan persentase
yaitu paha atas kiri 7,08%, paha atas kanan 8,02%, paha bawah kiri 8,02%, paha
bawah kanan 6,61%, sayap kiri 4,61%, sayap kanan 6,35%, dada kiri 17,37%,
dada kanan 15,90%, dan punggung 15,42%. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat
Rasyaf (1992) yang menyatakan bahwa bagian-bagian karkas untuk ayam broiler
terdiri atas sayap dada, paha, dada bertulang, dada tanpa bertulang dan lemak
abdominal. Bobot karkas dan persentase setiap bagian pada karkas berbeda-beda.
Proporsi dari bagian karkasnya seperti paha, sayap, kaki, dan dada berturut-turut
adalah 10%, 15% 17%, 9%, dan 30% dari bobot karkas. Bagian dada dan
berjumlah 10 buah.
3. Kelinci
Tabel 3. Persentase Karkas Bagian Karkas dan Non Karkas pada Kelinci
Parameter yang diukur Kelinci
Kg %
Berat hidup 1,333 100
Berat mati 1,303 -
Berat karkas 0,650 -
Berat darah 0,030 2,25
Berat bulu - -
Berat kaki 0,146 10,95
Berat kepala 0,036 2,70
Berat leher - -
Berat punggung 0,193 14,47
Berat ekor 0,014 1,05
Berat isi dalam
a. Jantung 0,018 1,35
b. Lambung 0,079 5,9
c. Hati 0,036 2,7
d. Usus 0,156 11,70
e. Ginjal 0,021 1,57
Berat bagian karkas
a. Paha atas kiri belakang 0,019 2,9
b. Paha atas kiri depan 0,052 8
c. Paha atas kanan belakang 0,087 13,38
d. Paha atas kanan depan 0,048 7,38
e. Paha bawah kiri belakang 0,025 3,85
f. Paha bawah kiri depan 0,012 1,85
g. Paha bawah kanan belakang 0,013 2
h. Paha bawah kanan depan 0,029 4,46
i. Dada kiri 0,074 11,38
j. Dada kanan 0,059 9,07
Berat daging 0,460 35,30
Berat tulang 0,162 12,15
Berat Kulit 0,123 9,44
Sumber : Data Hasil Praktikum Abatoir dan Teknik Pemotongan Ternak,2011
Pembahasan
Dari tabel 3 dapat diketahui bahwa berat hidup kelinci yaitu 1.33 kg, berat
Persentase bagian karkas kelinci yaitu paha atas kiri belakang 2,9%, paha
atas kiri depan 8%, paha atas kanan belakang 13,38%, paha kanan depan 7,38%,
paha bawah kiri belakang 3,85%, paha bawah kiri depan 1,85%, pha bawah kanan
belakang 2%, paha bawah kanan depan 4,46%, dada kiri 11,38%, dada kanan
9,07%, dan punggung 14,47%. Hal ini sesuai dengan pendapat Pirmanysah (2011)
Persentase karkas kelinci berkisar antara 45,6 - 50,2 % dari berat hidup dengan
bagian karkas kelinci yang dapat dikonsumsi sekitar 80 % yaitu bagian daging dan
dengan bagian yang dapat dikonsumsi sebesar 70 - 80%, sedangkan kelinci yang
Persentase non karkas pada kelinci yaitu kepala 2,70%, kaki 2,93%, berat
ekor 1,05%, jantung 1,35%, gizzard 5,9%, hati 2,7%, usus 11,70%, ginjal 1,57%.
Berarti semakin rendah berat hidup akan meningkatkan proporsi dari gizzard. Hal
ini sesuai dengan pendapat Soeparno (2005) yang menyatakan bahwa persentase
persentase bagian non karkas seperti kulit, darah, lambung, usus kecil dan hati
menurun.
4. Ayam Kampung
Tabel 4. Persentase Karkas Bagian Karkas dan Non Karkas pada Ayam
Kampung
Parameter yang diukur Ayam Kampung
Kg %
Berat hidup 1,159 100
Berat mati 1,123 -
Berat karkas 0,759 -
Berat darah 0,036 3,11
Berat bulu 0,068 5,87
Berat kaki 0,034 2,93
Berat kepala 0,044 3,80
Berat leher 0,039 3,36
Berat punggung 0,178 15,36
Berat Isi Dalam
a. Jantung 0,006 0,52
b. Gizzard 0,030 2,59
c. Hati 0,031 2,67
d. Usus 0,056 4,83
Berat lemak - -
Berat Bgaian Karkas
a.Paha atas kiri 0,066 8,69
b. Paha atas kanan 0,067 8,83
c. Paha bawah kiri 0,050 6,59
d. Paha bawah kanan 0,052 6,85
e. Sayap kiri 0,043 5,67
f. Sayap kanan 0,042 5,53
g. Dada kiri 0,113 14,89
h. Dada kanan 0,123 16,21
Berat daging 0,414 54,56
Berat tulang 0,208 27,40
Berat kulit 0,113 14,89
Sumber : Data Hasil Praktikum Abatoir dan Teknik Pemotongan Ternak, 2011
Pembahasan
Dari tabel 4 dapat diketahui bahwa berat hidup ayam kampung yaitu
1.159 kg, berat mati 1.123 kg, dan berat karkas 0,759 kg.
Persentase bagian karkas ayam kampung yaitu paha atas kiri 8,69%, paha
atas kanan 8,83%, paha bawah kiri 6,59%, paha bawah kanan 6,85%, sayap kiri
5,67%, sayap kanan 5,53%, dada kiri 14,89%, dada kanan 16,21%, dan punggung
15,36 hal ini tidak sesuai dengan pendapat Murtidjo (1987) yang menyatakan
bahwa adapun berat dan persentase bagian-bagian karkas yaitu dada 257 gram
dengan persentase 13,8%, otot paha 257 gram dengan persentase 13,0%, otot lain
178 gram dengan persentase 9,0%, kulit lemak 791 gram dengan persentase
Persentase non karkas pada ayam kampung yaitu kepala 3,80%, kaki
2,93%, leher 3,36%, jantung 0,52%, gizzard 2,59%, hati 2,67%, usus 4,83%. Hal
ini tidak sesuai dengan pendapat Murtidjo (1987) yang menyatakan bahwa,
persentase karkas bagian tubuh ayam kampung untuk setiap umur berbeda-beda
pada bagian non karkas bagian kepala dan leher 5,9%, kaki 3,2%, hati 28%,
ampela 4,4%, jantung 0,8%, usus 3,1%, darah 5,2%, dan bulu 6,0%.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Itik
Kesimpulan
kesimpulan bahwa :
kulit dengan lapisan lemaknya. Selain itu juga ada komponen non karkas
terdiri dari kaki, sayap, kepala dan leher. Sedangkan isi dalam meliputi
pelindung.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Details for Persentase Karkas Dan Non Karkas Itik Cihateup
Betina. http://yogya.litbang.deptan.go.id. Diakses pada tanggal 08 Maret
2011.
Soeparno. 2005. Ilmu Dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.