16610290
Berasal dari gagasan Prof. Sedyatmo (alm), seorang guru besar di Institut
Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 1960 disebut dengan nama Tri Nusa
Bimasakti yang berarti penghubung antara tiga pulau yaitu Pulau
Sumatera, Pulau Jawa, dan Pulau Bali kemudian pada tahun 1965
Soekarno sebagai Presiden RI memerintahkan kepada ITB agar
melakukan uji coba desain penghubung yang hasil dari percobaan
tersebut berupasebuahterowongan tunel dan pada awal Juni 1989
terselesaikan dan diserahkan kepada Soeharto selaku Presiden RI pada
saat itu dan kemudian pada tahun 1997 Soeharto sebagai Presiden RI
memerintahkan kepada BJ Habibie selaku Menristek agar mengerjakan
proyek yang diberi nama Tri Nusa Bimasakti. Pada tahun 1990an Prof.
Wiratman Wangsadinata dan Dr. Ir. Jodi Firmansyah melakukan
pengkajian uji coba desain kembali terhadap perencanaan penghubungan
antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera, pada hasil pengkajian
menyatakan bahwa penghubung dengan melalui sebuah jembatan
ternyata lebih layak bila dibandingkan dengan penghubung dengan
sebuah terowongan di bawah dasar laut untuk penghubung Pulau
Sumatera dan Pulau Jawa, sedangkan untuk Jembatan Selat Bali yang
menghubungkan antaraPulau Jawa dengan Pulau Bali belum terlaksana
dikarenakan pemerintahan daerah Provinsi Bali belum tersedia.
Meski proyek ini sudah dilakukan uji coba, mendapat persetujuan dari
Presiden RI, menggunakan teknologi yang mutakhir tetap saja saya tidak
setuju dengan pembangunan Jembatan Selat Sunda ini. Topografi dasar
laut di Selat Sunda yang tidak rata justru akan membuat pilar-pilar
jembatan menjadi tidak kokoh. Jika tetap dipaksakan untuk dibangun
Jembatan Selat Sunda kemungkinan jembatan tersebut tidak akan tahan
lama. Hal ini dapat menyebabkan kerugian finansial bagi perusahaan
yang bersedia memberikan dana untuk pembangunan jembatan ini.
Indonesia termasuk negara yang masuk ke dalam Cincin Api Pasifik atau
Lingkaran Api Pasifik. Cincin Api Pasifik atau Lingkaran Api Pasifik adalah
daerah yang sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi
yang mengelilingi cekungan Samudera Pasifik. Daerah ini juga sering
disebut sebagai sabuk gempa pasifik. Sekitar 90% dari gempa bumi yang
terjadi dan 81% dari gempa bumi terbesar terjadi di sepanjang Cincin Api
ini. Daerah gempa berikutnya (5-6% dari seluruh gempa dan 17% dari
gempa terbesar) adalah sabuk Alpide yang membentang dari Jawa ke
Sumatera, Himalaya, Mediterania hingga ke Antartika. Dari penjelasan ini
sudah pasti Selat Sunda adalah wilayah yang rawan untuk dibangun
jembatan. Selain itu terdapat juga Gunung Anak Krakatau yang sedang
aktif. Bila sewaktu-waktu gunung ini meletus, jembatan akan langsung
hancur. Gunung Anak Krakatau akan terus ada sebab setelah meletus
akan terbentuk gunung anak krakatau yang baru. Tidakkah keadaan
seperti ini membahayakan jembatan?
Tingkat kriminalitas pun akan ikut menaik. Seperti yang kita ketahui di
Jembatan Suramadu sering terjadi pencurian baut. Sudah pasti jembatan
akan tidak kokoh. Dengan dibangunnya Jembatan Selat Sunda tidak
menutup kemungkinan hal yang sama akan terjadi juga. Pencurian baut
akan semakin bertambah.