htm
Gambar 1
Sistem Otomatisasi Rumah Sederhana menggunakan Sistem X-10
Setiap X-10 Receiver pada jaringan Sistem Otomatisasi Rumah diberi alamat tersendiri, supaya X-10
Transmitter bisa dengan pasti mengendalikan kerja salah satu X-10 Receiver yang ditunjuk. Alamat tersebut
terdiri dari 2 kode bernama House Code dan Unit Code, ditentukan dengan mengatur kombinasi saklar yang
ada pada masing-masing X-10 Receiver. Penamaan House Code dilakukan menggunakan huruf ‘A’ hingga
‘P’; sedangkan Unit Code dinamai dengan angka, mulai dari ‘1’ hingga ‘16’. Sebuah House Code digunakan
untuk mengelompokkan 16 buah Unit Code, dengan demikian dalam satu instalasi sistem X-10 da
dikendalikan sebanyak 256 unit X-10 Receiver. Beberapa X-10 Receiver dapat diberi alamat yang sama
apabila memang diinginkan pengendalian beberapa perangkat listrik secara paralel.
1 of 5 8/27/2008 1:45 AM
Bagian Isi Karya Ilmiah v97r1 file:///H:/Alds/File/F-Sistem.htm
Pengaturan kerja perangkat listrik ditentukan dengan kode bernama Function Code yang mewakili 16
buah perintah pengendalian perangkat listrik. Perintah-perintah tersebut antara lain u
menghidupkan/mematikan perangkat listrik, mengurangi/menambah daya yang dikirimkan ke perangkat
listrik, dan sebagainya.
Gambar 2
Pengiriman Paket Data X-10
Paket alamat, terdiri atas Start Code, House Code dan Unit Code, sedangkan paket perintah, terdiri
atas Start Code, House Code atau Function Code.
Start Code
merupakan kode 4 bit biner bernilai konstan 1110, digunakan sebagai tanda awal suatu paket data X-10.
House Code dinyatakan dengan 4 bit biner bernilai 0000 – 1111, Unit Code dan Function Code dinyatakan
dengan kode 5 bit biner, kode biner 00000 – 01111 dipakai untuk menyatakan Unit Code, sedangkan
Function Code bernilai 10000 – 11111.
Perintah-perintah X-10
X-10 mengenal 16 macam perintah untuk mengatur peralatan listrik. Perintah ON/OFF (kode biner
10100/11100) merupakan perintah dasar untuk memerintah X-10 Receiver mematikan atau menghidupkan
perangkat listrik yang dikendalikannya. Dikenal pula perintah DIM/BRIGHT untuk mengatur daya perangkat
listrik secara bertingkat. Perintah DIM
(kode biner 10010) untuk mengurangi daya listrik yang dihantarkan ke perangkat listrik, perintah BRIGHT
(kode biner 11010) untuk menambah daya listrik yang dihantarkan ke perangkat listrik. Perintah PRESET DIM
HIGH (kode biner 11101) dan PRESET DIM LOW
(kode biner 10101) dipakai untuk menentukan tingkat daya awal yang diberikan kepada perangkat listrik.
Perintah-perintah diatas hanya effektif untuk X-10 Receiver yang ditunjuk. Selain perintah untuk
sebuah alat dengan alamat X-10 tertentu, terdapat pula beberapa perintah yang digunakan untuk meng
sekaligus semua peratalan yang terdapat pada suatu kelompok House Code yakni perintah ALL UNIT OFF, ALL
LIGHT ON dan ALL LIGHT OFF.
2 of 5 8/27/2008 1:45 AM
Bagian Isi Karya Ilmiah v97r1 file:///H:/Alds/File/F-Sistem.htm
Gambar 3
Pengiriman biner ‘10’ lewat Jala-Jala Listrik 3 fasa
Nilai biner 1 dinyatakan dengan adanya injeksi sinyal burst pada setengah periode gelombang sin
jala-jala listrik dan setengah periode berikutnya tidak ada sinyal burst. Sedangkan nilai biner 0 dinyatak
dengan tidak ada injeksi sinyal pada setengah periode sinus dan disusul ada injeksi sinyal pada setengah
periode berikutnya. Dengan demikian, 2 periode gelombang sinus pada Gambar 3 mewakili bilangan biner
10.
Gambar 4
Perintah men-OFF-kan Receiver nomor C7
Dalam satu instalasi X-10, bisa dipasangkan lebih dari satu transmitter. Agar paket data dari satu X-10
Transmitter tidak berbenturan dengan paket data dari X-10 Transmitter lainnya, sebelum sebuah X-10
Transmitter
mengirim paket data, transmitter tersebut harus menunggu tidak adanya sinyal burst 120 KHz saat tega
3 of 5 8/27/2008 1:45 AM
Bagian Isi Karya Ilmiah v97r1 file:///H:/Alds/File/F-Sistem.htm
jala-jala listrik bernilai nol, selama minimum 4 siklus jala-jala listrik, yaitu menunggu sedikit lebih lama dari
waktu sela antar paket data.
Implementasi
Konsep X-10 di atas memang sangat matang, sehingga tidak salah kalau kini X-10 sangat populer d
Eropa dan Amerika, dan menjadi standar de facto
pada Sistem Otomatisasi Rumah di sana. Hanya saja konsep itu cukup rumit, sehingga tidak bisa diselesaikan
hanya dengan teknik elektronika biasa, harus di-implementasi-kan dengan me
Microprocessor/Microcontroller.
Gambar 5
Contoh sebuah X-10 Transmitter
Gambar 5 memperlihatkan contoh sebuah X-10 Transmitter yang dibangun dengan Microcont
AT89C51, microcontroller ini berfungsi untuk menerima perintah dari pemakai yang dikirim lewat pesa
telpon, kemudian mengubah perintah tersebut menjadi perintah X-10, yang dikirimkan lewat instalasi lis
rumah dengan cara men-injeksi sinyal burst. Karena sinyal burst hanya dikirim pada pada tegangan ja
mencapat titik nol, maka Microcontroller ini memonitor tegangan jala-jala listrik lewat rangkaian Zero
Crossing Detector.
Gambar 6
Contoh sebuah X-10 Receiver
Perintah X-10 yang dikirim lewat jaringan listrik, diterima sebuah X-10 Receiver seperti terlihat
Gambar 6. Microcontroller AT89C2051 bertugas untuk memonitor tegangan listrik pada jala-jala, menge
sinyal burst yang diterima dan mengartikannya menjadi perintah X-10, yang dipakai untuk mengatur
peralatan listrik.
“Make your house as comfort as possible, It’s your Castle………Home Sweet Home”
4 of 5 8/27/2008 1:45 AM
Bagian Isi Karya Ilmiah v97r1 file:///H:/Alds/File/F-Sistem.htm
Profile Penulis
Penulis yang dilahirkan di Surakarta 24 Desember 1975 ini, merupakan alumni Sekolah Tinggi Tekni
Surabaya (STTS) jurusan Teknik Elektro, yang telah menamatkan pendidikannya pada tahun 1999.
Tulisan di atas merupakan ringkasan tugas akhir penulis dengan judul ‘Penggunaan Sistem X-10 dalam
Sistem Otomatisasi Rumah Sederhana. Saat ini penulis bekerja di PT Astra International Tbk, pada ba
Network Management.
Kontak email :cipta.nugraha@ai.astra.co.id
5 of 5 8/27/2008 1:45 AM