Anda di halaman 1dari 6

2.

3. Siklus karbon dan oksigen : Dalam siklus biogeokimia siklus ini merupakan siklus
terbesar. Ada tiga hal yang terjadi pada karbon yaitu tinggal dalam tubuh, di respirasi

oleh manusia dan sampah/sisa.

Dalam setiap ekosistem baik padang lamun, mangrove dan yang lainnya pasti terbentuk sistem
pengeloaan sumber daya wilayah pesisir dan lautan secara terpadu. Sistem pengelolaan sumber
daya wilayah pesisir dan lautan secara terpadu di kenal juga dengan Integrated Coastal Zone
Management (ICZM),Integrated Coastal Zona Planning and Management dan yang lainnya.
Pengertian Integrated Coastal Zone Management yaitu  “Pengelolaan pemanfaatan sumberdaya
alam dan jasa-jasa lingkungan yang terdapat di kawasan pesisir dengan cara melakukan penilaian
secara menyeluruh (Comprehensive assessment).”

Di Indonesia terdapat beberapa potensi sumber daya alam pesisir dan laut di antaranya yaitu :

v     Terumbu karangà menyediakan berbagai barang dan jasa untuk makanan dan mata
pencaharian, pariwisata, sumber bahan obat dan kosmetik, habitat Perlindungan dan bertelur
v     Mangrove à nursery ground, spawning, dan feeding ground banyak spesiesikan dan udang
dan memberikan perlindungan terhadap gelombang

v     Lamun/seagrass à nursery ground, daerah pencarian makan bagi mamalia laut

v     Rumput laut/seaweed à pangan dan obat-obatan

Wilayah sumber daya alam terbagi atas pesisir dan lautan serta estuaria. Wilayah pesisir
merupakan wilayah peralihan antara laut dan daratan, ke arah darat mencakup daerah yang masih
terkena pengaruh percikan air laut atau pasang, dan ke arah laut meliputi daerah papaan benua.
Perencanaan Terpadu untuk mengkoordinasikan dan mengarahkan berbagai aktivitas kegiatan.
Terprogram untuk tujuan keharmonisan, optimal antara kepentingan lingkungan, pembangunan
ekonomi dan keterlibatan masyarakat, pengaturan tata ruang. Sedangkan lautan merupakan satu
kesatuan dari permukaan, kolom air sampai ke dasar dan bawah dasar laut. Di luar batas wilayah
teritorial (3 sampai 12 mil) sbagai wilayah laut. Dan estuarina adalah teluk di pesisir yang
sebagian tertutup, tempat air tawar dan air laut bertemu dan bercampur.

Di wilayah pesisir terdapat ekosistem mangrove, terumbu karang dan padang lamun. Ekosistem
terumbu karang luasnya di Indonesia diperkirakan mencapai 60.000 km2, namun hanya 6,2% saja
yang kondisinya baik. Tekanan terhadap keberadaan terumbu karang sebagian besar diakibatkan
oleh kegiatan manusia. Manfaatnya mencegah terjadinya pengikisan pantai (abrasi), sebagai daya
tarik wisata bahari dan secara global terumbu karang berfungsi sebagai pengendap kalsium yang
mengalir dari sungai ke laut. Dan Karang memerlukan kondisi tertentu untuk dapat tumbuh
dengan baik seperti :

 Air dengan transparansi tinggi (jernih)


 Suhu air yang berkisar antara 23 – 32 derajat celcius
 Kedalaman perairan kurang dari 40 m
 Salinitas yang berkisar antara 32 – 36 per mil
 pH 7,5 – 8,5

Ancaman terhadap terumbu karang yaitu :


 Pencemaran minyak dan industri.
 Sedimentasi akibat erosi, penebangan hutan, pengerukan dan penambangan karang.
 Peningkatan suhu permukaan laut.
 Buangan limbah panas dari pembangkit tenaga listrik.
 Pencemaran limbah domestik dan kelimpahan nutrien.
 Penggunaan sianida dan bahan peledak untuk menangkap ikan.
 Perusakan akibat jangkar kapal.

Ekosistem padang lamun ini merupakan ekosistem yang mempunyai produktivitas organik yang 
tinggi. Fungsi ekologi yang penting yaitu sebagai feeding ground, spawning ground dan nursery
ground beberapa jenis hewan yaitu udang dan ikan baranong serta sebagai peredam arus
sehingga perairan dan sekitarnya menjadi tenang.

Ancaman terhadap padang lamun :

 Pengerukan dan pengurugan dari aktivitas pembangunan (pemukiman pinggir laut,


pelabuhan, industri dan saluran navigasi )
 Pencemaran limbah industri terutama logam berat dan senyawa organoklorin
 Pembuangan sampah organik
 Pencemaran limbah pertanian
 Pencemaran minyak dan industri

Ekosistem mangrove Hutan yang terutama tumbuh pada tanah lumpur aluvial di daerah pantai
dan muara sungai yang dipengaruhi pasang surut air laut. Luas hutan mangrove di Indonesia
merupakan yang terluas di dunia (2,5-3,5 juta Ha,18-23 % luas mangrove di dunia dan lebih luas
dari Brasil).
Ancaman terhadap mangrove :

- Konversi hutan mangrove menjadi lahan tambak, pemukiman, pertanian, pelabuhan dan
perindustrian

- Pencemaran limbah domestik dan bahan pencemar lainnya

- Penebangan ilegal

NTERAKSI KOMPLEKS

Mekanisme lain untuk mengkaji interaksi antar biota yang hidup di ekosistem terumbu karang adalah melalui jejaring
makanan (gambar 5).  Dibandingkan interaksi antar biota yang ada dalam persaingan, predasi, simbiosis mutualisme,
dan simbiosis komensalisme, maka interaksi yang terjadi dalam sistem jejaring makanan di ekosistem terumbu
karang merupakan interaksi yang kompleks.
 

Gambar 5. Jejaring makanan di ekosistem terumbu karang.

Secara garis besar tingkat trofik dalam jejaring makanan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok produsen
yang bersifat autotrof karena dapat memanfaatkan energi matahari untuk mengubah bahan-bahan anorganik menjadi
karbohidrat dan oksigen yang diperlukan seluruh makhluk hidup, dan kelompok konsumen yang tidak dapat
mengasimilasi bahan makanan dan oksigen secara mandiri (heterotrof).

PRODUSENKarang batu (zooxanthellae), alga makro, alga koralin, bakteri fotosintetik

KONSUMENKarang batu (polip), Ikan, Ekhinodermata, Annelida, Polikhaeta, Krustasea, Holothuroidea, Moluska,
dll.

Karang batu dapat berperan ganda, sebagai produsen dan konsumen.  Hal ini dimungkinkan oleh adanya
endosimbiosis dengan zooxanthellae, yang di hari terang melakukan proses fotosintesis, sedangkan di
hari gelap karang batu memiliki tentakel-tentakel bersengat (nematocyst) yang dapat dijulurkan untuk
memangsa zooplankton dan hewan-hewan renik lainnya.
 
 
[ Kembali ]

Anda mungkin juga menyukai