Anda di halaman 1dari 7

ANALISA DAN SOLUSI MASALAH PEMBELAJARAN GEOGRAFI

DI MAN 1 MALANG

Tugas Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Strategi


Belajar Mengajar yang Dibina oleh Bapak Ardyanto Tanjung

Oleh
Afif Dwi Afrizal
109821422715

The Learning University

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN GEOGRAFI
Desember 2010
HASIL WAWANCARA

Narasumber : Slamet Priyanto, S. Pd


Guru Mata Pelajaran Geografi MAN 1 Malang

Pertanyaan Wawancara:
1. Bagaimana latar belakang guru geografi di MAN 1 Malang?
2. Materi pelajaran Geografi apa saja yang diajarkan di kelas X semester I di MAN I
Malang?
3. Kesulitan apa saja yang dihadapi dalam penyampaian materi Geografi Kelas X
semester I?
4. Di setiap kelas pasti ada permasalahan yang berbeda dengan kelas lainnya di dalam
pembelajaran yang bapak berikan, tolong bapak identifikasikan permasalahan
tersebut!
5. Bagaiman dengan jam pembelajaran Geografinya pak?
6. Upaya apa saja yang telah bapak dilakukan untuk mengatasi hal tersebut?
7. Apa buku yang digunakan pak?

Jawaban dari Wawancara:

1. Pada awalnya guru Geografi di MAN 1 Malang ini ada 2, yang pertama Pak Nu’man
dan saya. Namun, beberapa tahun yang lalu, Pak Nu’man keluar karena suatu hal,
sehingga guru Geografinya tinggal saya saja. Karena kekurangan guru Geografi, maka Bu
Istar yang saat itu adalah guru Qur’an Hadits bersedia menempuh kuliah Pendidikan
Geografi lagi di Universitas Negeri Malang lagi selama 2 tahun.
Latar belakang pendidikan saya memang asli lulusan S1 Geografi, di Universitas
Kanjuruhan-Malang. Akan tetapi Bu Is awalnya bukan guru Geografi, melainkan guru
Qur’an Hadits. Jadi, secara umum sekarang saya dan Bu Is sama-sama lulusan Geografi,
walaupun Bu Is termasuk guru ”baru” di bidang Geografi.

2. Di sini saya mengajar kelas X, mulai dari X-A sampai dengan X-J, materi yang saya
ajarkan untuk semester 1 tahun ini masih sama dengan materi-materi tahun lalu, yakni:
Bab 1 : Konsep dan Prinsip Dasar Geografi
Bab 2 : Pembentukan Muka Bumi dan Pengembangannya
Bab 3 : Tata Surya dan Jagad Raya ( untuk materi ini saya hanya mengajarkan hubungan
Surya dan Jagad Raya dengan Geografi secara umum saja, karena materi ini tidak masuk
dalam SKL untuk Ujian Nasional)

3. Dari segi fasilitas infrastruktur sekolah, MAN 1 Malang sebenarnya sudah memadai
dengan adanya LCD di tiap kelas, sehingga memudahkan untuk kelancaran pembelajaran
Geografi. Materi-materi visual bisa saya berikan untuk memperdalam pemahaman siswa
saya. Hanya saja belum ada laboratorium Geografi yang bisa lebih menunjang
pembelajaran Geografi ini. Pada materi pertama, yaitu tentang konsep dasar dan prinsip
Geografi. Di dalam pembelajaran ini, perlu pemahaman yang mendalam untuk dapat
mengantarkan siswa dalam materi-materi Geografi selanjutnya. Di materi ini metode
pembelajaran yang saya berikan lebih banyak dalam bentuk ceramah dan tanya jawab
secara langsung. Secara umum, di semua kelas X, pada materi ini ,siswa masih cenderung
untuk ramai sendiri, kurang memperhatikan, bahkan ada yang tidur. Saya bisa
memaklumi untuk hal ini, karena memang di dalam materi ini metode yang saya berikan
masih seperti itu dan memang harus dengan cara seperti itu agar siswa bisa memahami
materi yang diberikan. Namun demikian, saya masih belum bisa menemukan metode lain
untuk bisa membuat siswa bisa menyerap materi yang saya berikan.
Pada materi selanjutnya, yaitu pembentukan muka bumi dan pengembangannya, saya
lebih banyak menggunakan presentasi power point di dalam pembelajaran saya. Selain itu
saya juga memberikan latihan praktek untuk lebih pemahaman siswa di dalam
pembelajaran ini, yaitu dengan buah semangka yang dibelah. Saya rasa hal itu bisa
mewakili pemahaman siswa tentang materi ini.
Selanjutnya, pada materi tentang Tata Surya dan Jagad Raya siswa kebanyakan lebih
interest. Rasa keingintahuan mereka lebih tinggi. Saya menggunakan metode picture and
picture dalam penyampaian materi,terkadang juga menggunakan media presentasi power
point, sayangnya materi ini tidak dimasukkan di dalam SKL Ujian Nasional, jadi saya
hanya sebatas memberikan mereka sedikit pengetahuan saja tentang materi ini.

4. Secara umum memang siswa kelas X pada materi awal, masalah yang saya hadapi
masih sama, yaitu banyaknya siswa yang kurang memperhatikan materi yang saya
berikan. Namun, di materi selanjutnya, sudah ada perbedaan masalah yang saya hadapi di
tiap kelasnya. Misalnya saja, pada materi pembentukan relief muka bumi saya mendapati
siswa yang malah memakan semangka yang seharusnya dipakai untuk praktikum di kelas
X-D. Selain itu di kelas X-F, mereka masih bersifat childish atau kekanak-kanakkan
ketika di kelas. Selain itu, di kelas X-C, yang kebanyakan di dalamnya adalah siswa yang
lebih pandai dari kelas lainnya, cenderung untuk lebih individual dalam menerima
pembelajaran dari saya.

5. Mengenai tugas-tugas, di sekolah sudah memiliki web sendiri. Terkadang tugas saya
haruskan mereka untuk mencarinya di e learning/ buku online di web sekolah. Hal ini
juga saya maksudkan untuk melatih mereka belajar dengan media elektronik, internet.
Saya minta kepada siswa untuk merangkum materi yang mereka peroleh dari internet.

6. Untuk tahun ini, jam pembelajaran geografi untuk kelas X ditambah 1 jam pelajaran,
jadi pada tahun ini sudah menjadi 2 jam pelajaran, dengan asumsi 1 jam = 45 menit,
untuk kelas X. Saya rasa hal itu sudah cukup membantu untuk saya dalam pemahaman
siswa.

7. Di sini saya memberikan banyak referensi buku untuk pelajaran Geografi ini. Untuk
tugas, saya lebih banyak menggunakan LKS.
ANALISA MASALAH
Berdasarkan hasil wawancara di atas, secara umum dapat saya simpulkan masalah-
masalah yang dihadapi dalam pembelajaran Geografi kelas X semester 1 di MAN I Malang,
sebagai berikut:
1. Metode pembelajaran pada materi awal tentang konsep dan prinsip dasar Geografi
membuat siswa bosan, ramai sendiri dan kurang memperhatikan.
2. Pemakaian alat-alat atau media pembelajaranyang belum maksimal.
3. Keterbatasan alat praktikum, karena belum adanya laboratorium Geografi.
4. Kondisi kelas yang sulit untuk dikendalikan atau ramai sendiri, sering membuat
kegaduhan.
5. Ada kelas yang lebih cenderung individual.

Di sini saya akan lebih memfokuskan solusi untuk masalah kurang efektifnya meode
pembelajaran secara umum dalam bab awal, yaitu Konsep dan Prinsip Dasar Geografi.
Berdasarkan masalah tersebut, saya dapat memberikan solusi sebagai berikut:

1. Memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya belajar Geografi.


Jadi kita memberikan pemahaman kepada siswa bahwa ilmu Geografi itu sangat
penting karena bisa mencangkup segala aspek kehidupan. Banyak fenomena-fenonema
Geografi yang terjadi di Indonesia ini lebih karena kurangnya pemahaman masyarakat
tentang pentingnya geografi. Di Indonesia masih banyak masyarakat yang mengaitkan
fenomena-fenomena Geografi itu dengan masalah mistik. Kondisi seperti itu memang
sudah menjadi akar budaya masyarakat kita. Namun demikian, dengan ilmu Geografi,
kita dapat meminimalkan dampak dari fenomena geografi tersebut dengan memahami
dan mengerti bagaimana fenomena itu terjadi. Apalagi, kita hidup di negara yang sarat
dengan bencana dan saat ini Indonesia sedang ”marak” terjadi bencana. Maka dari itu,
kita harus bisa menganalisis fenomena-fenoma Geografi itu agar dapat mengetahui
bagaimana fenomena itu terjadi dan bagaimana kit amenyikapinya. Itulah pentingnya
ilmu Geografi.

2. Memberikan solusi untuk metode pembelajaran yang dianggap kurang efektif


Pada materi awal sudah dijelaskan di atas bahwa secara umum banyak siswa yang
kurang memperhatikan dan membuat kegaduhan di kelas. Hal itu dikarenakan memang
materi itu bisa diberikan dengan baik dengan menggunakan metode ceramah walaupun
hal itu kurang efektif. Dalam hal ini, siswa perlu diberikan tugas ketika guru menjelaskan
secara umum tentang materi konsep dan prinsip Geografi yang akan diajarkan hari itu,
yaitu membuat atau membuat ringkasan singkat pemahaman untuk masing-masing siswa.
Setelah itu, guru meminta siswa untuk mengumpulkan hasilnya untuk diperiksa. Lalu
setelah itu guru meminta satu atau dua orang siswa untuk menyampaikan ringkasannya
tersebut. Di saat siswa menyampaikan materinya, guru memeriksa hasil ringkasan dari
siswa sambil memperhatikan presentasi yang dilakukan oleh guru. Setelah siswa
menyampaikan materinya, lalu didiskusikan di dalam kelas, saat itu guru tetap
memperhatikan kegiatan yang ada di dalam kelas dan menyaring masalah-masalah yang
kurang dipahami oleh siswa sambil mengoreksi hasil ringkasan siswa. Setelah presentasi,
dan guru diharapkan juga sudah selesai menyelesaikan koreksi dan penilaian terhadap
pekerjaan siswa dan dikembalikan kembali ke siswa, guru memberikan pengarahan dan
membuat kesimpulan akhir bersama materi yang diajarkan hari itu dari presentasi yang
diberikan dan dari ringkasan yang telah dikumpulkan dan siswa mencatat apa yang
dijelaskan apa yang diberikan oleh guru di bawah tugas yang telah dikembalikan. Guru
lalu meminta siswa untuk membandingkan hasil pekerjaannya dengan kesimpulan dari
materi hari itu.
Metode yang seperti ini menurut saya akan lebih efektif karena setiap siswa
dituntut untuk lebih memahami materi yang diajarkan hari itu dan menuntut siswa untuk
belajar lebih giat di rumah untuk menghadapi pelajaran ini karena ada aspek penilaian
juga yang bisa memacu siswa untuk mendapatkan nilai lebih. Siswa juga bisa
membandingkan hasil pekerjaannya dengan kesimpulan yang diberikan oleh guru. Jadi,
diharapkan setiap pertemuan siswa bisa terpacu untuk lebih baik dalam pemahamannya
terhadap materi yang diajarkan.

3. Solusi untuk kurang maksimalnya pemakaian media pembelajaran dalam bab ini
Di dalam bab ini memang perlu metode ceramah untuk memberikan pemahaman
kepada siswa. Namun demikian, penggunaan media pembelajaran sebagai sarana
penunjang pembelajaran itu sendiri juga sangat diperlukan. Di sini saya memberikan
solusi untuk pemakaian presentasi power point untuk menambah atau memberikan
variasi dalam pembelajaran bab Konsep dan Prinsip Dasar Geografi. Di dalam presentasi
tersebut, memang akan lebih didominasi oleh ceramah yang diberikan oleh guru.
Namun, di dalamnya juga perlu ditambahkan visualisasi yang bisa mengantarkan siswa
untuk lebih memahami materi yang diajarkan, seperti gambar animasi ataupun video.
Misalnya saja ketika guru menjelaskan materi tentang kajian geografi yang di dalamnya
terdapat litosfer anthroposfer, atmosfer, hidrosfer dan biosfer serta media-media
penunjangnya, seperti peta, penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografi, di slide
juga ditampilakan visualisasi tentang materi ini, contohnya ketika guru menjelaskan
tentang hidrosfer, di slide juga ditayangkan tentang siklus air di bumi, lalu guru
menjelaskan gambaran umum tentang siklus air di bumi.
Metode tambahan ini dilakukan untuk menambah variasi pembelajaran agar siswa
tidak cenderung bosan dengan materi yang diberikan. Juga untuk pemakaian media
pembelajaran sebagai sarana penunjang pembelajaran.

4. Solusi untuk mengendalikan kelas yang ramai


Dengan diterapkannya metode-metode yang telah saya jelaskan di atas,
diharapkan suasana di kelas saat jam pelajaran bisa dikendalikan, namun belum tentu
suatu kelas itu akan menjadi terkendali, mungkin saja adakalanya siswa membuat
kegaduhan sendiri dengan saling celetuk atau menertawai temannya yang melakukan
kesalahan konyol.
Di dalam pembelajaran tentu saja diperlukan wibawa yang dimiliki oleh seorang
guru. Jadi, guru tidak hanya menjadi teman belajar siswa di kelas, namun juga menjadi
panutan serta orang yang dihormati di kelas. Hal ini harus menjadi dasar yang kuat bagi
seseorang untuk menjadi guru. Dan hal itu perlu semakin dipupukkan sejak dini(menjadi
guru). Jadi siswa akan merasa segan untuk berbuat kesalahan.
Selain itu, perlu juga dibuat kesepakatan awal tentang peraturan yang akan
diberlakukan untuk mengendalikan keramaian kelas. Jadi setiap siswa yang melakukan
kesalahan akan menerima konsekuensi yang telah disepakati sejak awal, namun jika bisa
konsekuensi yang diberikan harus bersifat mendidik, seperti maju ke depan kelas dan
mengutarakan apa yang telah dipelajari hari itu di akhir jam pelajaran. Hal itu bisa
membuat siswa untuk bisa lebih menjaga sikapnya di dalam kelas.
Namun demikian, hal-hal tersebut di atas tidak serta merta bisa membuat kondisi
kelas akan kondusif tenang sepanjang waktu hingga jam pelajaran berakhir. Akan tetapi,
adakalanya guyonan-guyonan segar diperlukan untuk mencairkan suasana ketika siswa
dihinggapi rasa malas dan bosan.

Anda mungkin juga menyukai