Anda di halaman 1dari 5

HYPNOTHERAPY #25 : Mandi untuk terapi Raga, Jiwa

dan Sukma.
Posted by Asep Haerul Gani

Mr . Han , tokoh yang diperankan Jackie Chan dalam The Karate Kid menyatakan “Semua
kegiatan manusia itu Kungfu”. Dengan analogi yang sama dapat dinyatakan bahwa “Semua
kegiatan yang dilakukan manusia adalah Terapi termasuk Mandi”.

Apa itu Mandi

Mandi berdasarkan makna kata adalah kegiatan manusia dan hewan dengan mengalirkan air
ke seluruh tubuh.

Ragam Cara Mandi

Ada 3 ragam cara mandi , yaitu :

a. Menyiuk. Seseorang mengambil air dari wadah, bak, sungai, telaga atau laut dengan cara
menyiuki air baik dengan menggunakantelapak tangan ataupun gayung dan mengalirkannya
ke tubunya.

b. Pancuran. Seseorang memanfaatkan air yang keluar alamiah dari tempat yang tinggi atau
menggunakan saluran berupa buluh dan membiarkan tubuhnya terguyuri air yang datang dari
atas.

c. Berendam. Seseorang memasuki air baik dalam sebuah bejana, tangki, kolam, telaga, laut.

Mandi dalam Tradisi

a. Tradisi Agama

Tradisi Agama mengaitkan perilaku MANDI dengan perilaku seorang hamba yang akan
melakukan ritus penghambaan. Dalam ajaran Hindu dikenal tradisi Mandi termasuk Mandi di
Sungai Gangga dan Yamuna. Dalam tradisi Budha dikenal upacara Mandi dalam pentasbihan
sebagai murid atau petapa. Dalam tradisi Nasrani dikenal upacara pembaptisan yang
memanfaatkan mandi sebagai ritusnya. Dalam tradisi Islam, Mandi menjadi bagian dari
ibadah.

b. Tradisi Budaya

Tradisi budaya pun sama menariknya. Sebagian ritus peralihan (Rites de pasages) di sebagian
besar budaya kita ditandai dengan perilaku Mandi. Kelahiran ditandai dengan Mandi.
Pemberian Nama ditandai dengan mandi. Dikhitan diawali dengan mandi. Akil baligh
dibersihkan dengan mandi. Menjelang nikah ditandai dengan mandi. Hamil besar ditandai
dengan mandi. Melahirkan ditandai dengan mandi. Meninggal dunia ditandai dengan mandi.
Ibarat Air yang mengALIR demikian pula hidup. Mandi adalah penanda perjalanan hidup
manusia.
Upaya-upaya untuk memperoleh kemakmuran, kecantikan, ketampanan, kewaskitaan,
kesaktian, kemampuan mempesona dilakukan melalui ritus mandi. Tak jarang untuk
kepentingan ini selain digunakan air sebagai media utama, digunakan pula wewangian baik
dari dupa, bunga atau pun aroma dari minyak tertentu. Untuk upaya-upaya ini, kata-kata
afirmasi yang kerap disebut sebagai Mantra adalah keniscayaan. Air pada kegiatan ini
berfungsi untuk menyerap agar sesuatu itu masuk dan meresap. Mandi adalah penanda upaya
manusia menyerap dan memasukkan unsur-unsur baru yang diciptakan oleh kehendak sang
manusia.

Upaya TULAK BALA (mencegah keburukan) seperti yang dilakukan pada tradisi Ruwatan
pun dilakukan dengan mandi pula. Air dalam tradisi ini berfungsi mencahar, melarut,
membersihkan, mengalirkan dan membuatnya semua kembali normal. Mandi adalah penanda
upaya manusia untuk membuang dan membersihkan manusia dari unsur-unsur yang ada pada
diri manusia baik baru atau pun lama yang dipandang akan merugikan manusia.

Mandi untuk Terapi

a. Terapi Raga

Mandi sebagai terapi Jismani (Fisik) bermanfaat untuk membuat tubuh anda menjadi bersih,
sel-sel kulit mati menjadi terbersihkan, daki-daki dari sekujur tubuh menghilang, rambut-
rambut di sekujur tubuh yang selama ini memerangkap keringat dan menimbulkan bau
menjadi lepas dan kembali bernafas, dan polutan berupa asap, debu dan zat-zat mikro yang
menempel pada tubuh menjadi terbersihkan.

Untuk terapi Fisik, ini 3 gerakan-gerakan akan sangat membantu untuk mendapatkan efek
rileks:

1) Gerakan menggosok : Tradisi di berbagai daerah menggunakan kulit buah labu tertentu,
menggunakan batu sungai atau menggunakan batu apung. Suasana modern telah
menyediakan alat penggosok khusus, yang tentu saja efeknya tetap lebih baik yang dari alam.

2) Gerakan mengurut : Gerakan mengurut ini dilakukan dengan menekan bagian tubuh
menggunakan satu jari atau beberapa jari sambil menggerakkannya . Gerakan ini akan sangat
bermanfaat apabila dilakukan pada bagian-bagian tubuh yang terasa menegang. Dengan
gerakan ini baik urat, otot bahkan syaraf yang tegang menjadi rileks.

3) Gerakan menggaruk : Gerakan menggaruk dilakukan dengan cara menekan satu atau lebih
jari pada bagian tubuh tertentu sambil menariknya bolak balik. Gerakan ini bertujuan untuk
membersihkan kulit-kulit yang sudah mati, mengeluarkan ketombe dan melakukan pijatan
pada seluruh tubuh.

b. Terapi Jiwa

Terapi Nafsani (Jiwa /Diri) dapat dilakukan dengan melakukan metafora kegiatan Mandi
Jismani. Terapi Nafsani ini dapat dilakukan sesuai dengan 3 jenis keperluan sebagai berikut :

1) Menginstall sesuatu kepada diri Anda.

Caranya adalah sebagai berikut :


(1) Sebelum mandi , tentukan terlebih dahulu apa persisnya Outcome Anda

(2) Sapa seluruh indra. Berterima kasihlah. Memohon maaf kepada indra. Meminta seluruh
indra tersebut mendukung Anda.

(3) Hadirkan keadaan yang Anda Inginkan itu dalam bentuk multi sensori (menggunakan
kelima indra).

(4) Berdo’alah kepada Tuhan Maha Pencipta dengan menyentuh air, dan sapalah air tersebut ,
Sampaikan bahwa Engkau Air membantuku dalam memasukkan keinginanku dalam …..
(sebutkan keinginan Anda) . Imajinasikan bahwa air menerima sapaan Anda dan siap
mendukung keinginan Anda.

(5) Bayangkan bahwa hal yang ingin anda install (apapun itu) bersama air yang mengalir
menyerap pada tubuh Anda. Imajinasikan setiap gosokan, pijatan, garukan tangan Anda
sedang memasukkan hal yang anda inginkan pada diri Anda.

(6) Siapkan kata-kata afirmasi yang pendek, metaforik dan ritmik (Mantra) yang
menggambarkan outcome Anda telah tercapai. Katakan mantra anda berulang-ulang sambil
pada saat yang sama indra lainnya menyaksikan bahwa outcome tersebut pelan-pelan menjadi
berproses pada diri Anda.

(7) Saat anda merasakan bahwa tubuh anda berespon terhadap kata-kata Anda. Anda dapat
mengakhiri mandi Anda.

(8) Berterima kasih kepada seluruh panca indra Anda dan kepada diri Anda.

(9) Tutup dengan doa kepada sang pencipta dengan rumusan do’a “Wahai Tuhan yang Maha
Pengasih, Aku berterima kasih kepada Engkau yang telah mengaruniakanku ……. (sebutkan
keadaan yang Anda inginkan). Amiin

2) Membuang sesuatu dari diri Anda.

Misalnya anda ingin membuang rasa yang tidak nyaman, pobia, ketakutan, kecemasan yang
mengganggu, dll.

Caranya adalah sebagai berikut :

(1) Sebelum mandi , tentukan terlebih dahulu apa persisnya Outcome Anda

(2) Sapa seluruh indra. Berterima kasihlah. Memohon maaf kepada indra. Meminta seluruh
indra tersebut mendukung Anda.

(3) Hadirkan keadaan yang Anda Inginkan itu dalam bentuk multi sensori (menggunakan
kelima indra).

(4) Berdo’alah kepada Tuhan Maha Pencipta dengan menyentuh air, dan sapalah air tersebut ,
Sampaikan bahwa Engkau Air membantuku dalam memasukkan keinginanku dalam …..
(sebutkan keinginan Anda) . Imajinasikan bahwa air menerima sapaan Anda dan siap
mendukung keinginan Anda.
(5) Bayangkan bahwa hal yang ingin anda buang (apapun itu) mengalir dan berubah bentuk
menjadi daki-daki di tubuh Anda. Imajinasikan setiap gosokan, pijatan, garukan tangan Anda
sedang membersihkan hal yang anda ingin buang.

(6) Sambil merasakan air yang menggelontor kepada tubuh anda dan membersihkan daki
anda , ungkapkan kata-kata afirmasi “Seperti aku ikhlaskan daki ini pergi, aku ikhlaskan pula
……. (sebutkan keadaan yang ingin anda buang) pergi “. Katakan pula “Sebagaimana air ini
mampu membersihkan daki, maka air ini pun mampu membersihkan ….. (sebutkan keadaan
yang ingin anda buang).

(7) Saat anda merasakan bahwa tubuh anda berespon terhadap kata-kata Anda. Anda dapat
mengakhiri mandi Anda.

(8) Berterima kasih kepada seluruh panca indra Anda dan kepada diri Anda.

(9) Tutup dengan doa kepada sang pencipta dengan rumusan do’a “Wahai Tuhan yang Maha
Pengasih, Aku berterima kasih kepada Engkau yang telah membersihkanku dari …….
(sebutkan keadaan yang Anda ingin buang). Amiin

c. Terapi Sukma

Sukma (Ruhani) pun bisa kotor, bisa berdaki, bahkan saking dakinya sudah mengerak sukma
ini menjadi tertutupi dari kebenaran dan akhirnya hanya mampu melakukan kezaliman. Agar
kembali menjadi Sukma yang tercerahkan (Nurani) maka ia pun perlu dibersihkan.

Karena Sukma ini diciptakan berasal dari SUKMA PENCIPTA, maka cara yang dapat kita
lakukan adalah dengan “Mandi” seperti yang disampaikan dalam kisah berikut dari tradisi
Islam (Tradisi Agama lain , saya yakin mempunyai kisah metafor yang mempunyai makna
sama).

Suatu kali Al Musthofa ditanya oleh para sahabat yang mengelilinginya. “Wahai Al
Musthafa, apa gunanya laku do’a yang dilakukan 5 kali dalam 1 hari itu bagi kami?”. Al
Musthafa sambil tersenyum menjawab, “Wahai sahabatku, andaikan kalian punya sebuah
sumur yang airnya sangat bersih dan jernih, dan engkau mandi melalui sumur itu dalam
sehari 5 kali, bagaimana dengan keadaan ragamu?”. Sahabat yang mengelilingi menjawab,
“Tentu saja badan kami akan semakin bersih dan raga kami semakin sehat”. Al Musthafa
sambil mengembangkan senyum berkata “Itulah keadaan yang akan dicapai oleh sukma
kalian para sahabatku”.

Pun Sapun Ampun Paralun

Pakena Gawe Rahayu, Pakeun Nanjung di Juritan, Nanjeur di Buana

Ciputat, Jumat, 2 Juli 2010


Asep Haerul Gani

Anda mungkin juga menyukai