Anda di halaman 1dari 3

Dapat diuraikan atas dua komponen, yaitu :

1. Komponen AB yang disebut dengan CROSS WIND


2. Komponen AC yang disebut dengan HEAD WIND

b. Bila operasi pesawat dari N S,

maka kita tinjau titik D, maka komponen-komponennya :

 DE (Head Wind)
 DF (Cross Wind)

Dari halaman 1, kita tahu bahwa setiap airport mempunyai permissible cross wind yang
berbeda-beda. Artinya bahwa setiap airport mempunyai batas / jalur, dimana angin yang
berada pada jalur tersebut, memungkinkan pesawat dapat beroperasi. Jalur jalur tersebut
disebut dengan “JALUR COVERAGE”.

Besarnya Jalur Coverage = 2 x permissible cross wind.

Ketentuan ini berlaku umum untuk setiap kelas airport.

Contoh :

Airport kelas A dan kelas B

Permissible cross windnya = 20 knots

Maka Jalur Coverage nya = 2 x 20 knots


N

8%
15%

W 4 10 13 20 30 E

S
2 x Permissible Cross Wind
Dengan adanya jalur ini maka akan ditemui angin-angin dalam jalur tersebut didalam mana
terhadap Cross Wind yang diberikan oleh angin angin tersebut yang besarnya kurang atau sama
dengan 20 knots (kelas A dan B) sedemikian rupa sehingga memungkinkan pesawat masih bias
beroperasi dalam jalur angin tersebut.

6.3 WIND COVERAGE

Adalah jumlah prosentase angin dalam jalur coverage. Hendaknya dibedakan antara :

1. WIND COVERAGE untuk satu operasi pesawat


Adalah jumlah prosentase angin yang terdapat dalam jalur wind coverage yang
terletak berlawanan arah dengan arah operasi pesawat.
2. WIND COVERAGE untuk sebuah r/w
Adalah jumlah wind coverage untuk kedua operasi pesawat dari kedua ujung r/w. dan
wind coverage ini dinamakan juga dengan USABILITY dari r/w tersebut.

Note

o Perlu diketahuin bahwa prosentasi dari wind coverage tidak akan lebih besar dari 100%
karena wind rose nya saja sudah 100%
o Wind rose tidak ada kaitannya dengan layout dari r/w, dan gambar di atas hanyalah suatu
gambaran saja mengenai daerah atau jalur angin dan lebar wind coverage tidak sama
dengan lebar r/w.

Anda mungkin juga menyukai