Anda di halaman 1dari 2

Cerita dimalam 12 Maret...

by Rosita Budi Indaryanti on Saturday, March 12, 2011 at 10:38pm

"Aku mau pergi " begitu ia pelan melontarkan kata itu..tak bergeming
sedikitpun aku mendengarnya, karena bagiku itu hanya ungkapan "anak kecil" yang
butuh perhatian dan perlindungan...

lama merekapun pun terdiam...tak tahu harus apa dan bagaimana...tapi satu simpulan
akhir yang bisa kutahu..kau tak lagi mencintaiku seperti dulu...begitu bisikku pelan...

hening malam menemaniku dengan menekan huruf-huruf kecil mengatakan perasaan


yang hilang...perasaan yang seakan berontak dengan semua kisah nyata tertuang di 12
Maret...

Masihkah inikan bisa terus berjalan..batinku terus bergumam..mampukah kaki


untuk berpijak dalam pikiran positif..sementara fitnah tlah terlanjur terlontar
menggores hati yg paling dalam..semua kembali kehatiku..karena jawaban yg paling
jujur akan bisa kudengar dari jujurnya hati yang berbisik pelan...

 diantara pudarnya cahaya bintang..muramnya bulan dalam menerangi isi


bumi...sembari kuhirup dinginnya udara malam yang tak mau kompromi betapa aku
membutuhkan kehangatan malam ini..kehangatan dari rangkulan matahari yang baru
bisa kudapati di esok pagi...

Malam ini 12 Maret aku berniat ya Tuhanku Yang Pengasih dan Maha
Penyayang...kusimpuhkan diriku kepadaMu..dengan tulus hati walau berat
menjalani...ikhlaskan aku untuk masih terus menjalani demi semua yang
kusayangi...berikanlah segala kekuatan ...karena hanya Engkaulah yang bisa berlaku
adil dengan semua keadaan..

Kau sayang aku dengan caraMU ya Rabb...dan karena Engkau tau aku bisa menjalani
semua tanpa ragu ...

 kembali kubuka note note lama didalam hardisk yang tak terjamah...kututup semua
hasil karya yang dulu ingin menjadi impianku...cerita imajinasi dengan semua
penghayatan...untuk mendapatkan hasil yang bisa membawa orang yang membaca
seakan ikut merasakan kalau itu adalah nyata...dan ternyata nyata membawa rasa sakit
yang tak terkira...

kaupun sekarang hanya bisa diam...penuh penyesalan ... walau sakit dia berikan kau
senyuman untuk memberikan maaf dan berharap keridhaanNya semata...
to be continue ...

Anda mungkin juga menyukai