Anda di halaman 1dari 27

Kelas : X 2

Asistensi PI : Indikator-Indikator Makroekonomi © gaffari ramadhan 1


KONSEP-KONSEP DASAR

• Produk Domestik Bruto atau Gross


Domestic Product (GDP) 
Pendapatan Nasional
• Tabungan Nasional (National Saving)
• Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara
• Neraca Pembayaran Luar Negeri
• Indikator lain yang terkait dengan
perkembangan perekonomian
Indonesia
Asistensi PI : Indikator-Indikator Makroekonomi 2
THE MEASUREMENT OF GDP

GDP GNP

The market value of all final The market value of all final
goods and services produced goods and services produced
within a country in a given by nationality of the country in
period of time a given period of time

Negara Maju GDP < GNP

Negara
GDP > GNP
Berkembang
3
THE APPROACH OF MEASUREMENTS OF GDP

1. GDP by Industrial of Origin


Penjumlahan Nilai Tambah Bruto (NTB) di setiap
sektor lapangan usaha
9
NTB    NPB  NIA
i 1

NIA:
NPB: Nilai Input Antara
Nilai Produksi Bruto (Nilai Output)
Merupakan output dari suatu sektor
Merupakan nilai produksi sektor produksi yg digunakan sebagai input
berdasarkan nilai produsen dalam proses produksi lebih lanjut
untuk menghasilkan barang dan jasa
pada sektor yang sama maupun
berlainan

4
KLASIFIKASI SEKTOR USAHA

• Berdasarkan ISIC (International Standard


Industrial Classification) lapangan usaha
dikelompokkan menjadi 9 sektor:

1. Pertanian
2. Pertambangan
3. Industri Pengolahan atau Manufaktur
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan, Restoran, dan Hotel
7. Pengangkutan dan Komunikasi
8. Lembaga keuangan, Persewaan, dan Jasa
Perusahaan
9. Jasa-jasa lainnya

5
2. GDP by Income

PDB sebagai penjumlahan balas jasa dari


faktor-faktor produksi

GDP = w + i + r + π

SYMBOL FACTOR PROD.

W Wages / salary Labour / tenaga kerja

i Interest / bunga Capital / modal

r Rent / sewa Land / tanah

π Profit Entrepreneurship

PDB = ∑ (Upah & Gaji) + Surplus Usaha + Penyusutan


+ Pajak Tak Langsung
6
2. GDP by Income (Cont’d)
Notes:

Di mana surplus usaha meliputi:


sewa (rent), bunga (interest), laba (profit), dan wages
atau salary yang seharusnya diperoleh pekerja yang
merangkap sebagai pemilik usaha

Dari persamaan tersebut dapat diperoleh Disposable Income yaitu:

Disposable Income = (upah & gaji) + surplus usaha – pajak tak langsung

Data dapat dilihat pada Tabel Input-Output publikasi


BPS setiap 5 tahun sekali
7
3. GDP by Expenditure

PDB penjumlahan dari elemen-elemen pengeluaran

PDB = Cp + Cg + Ip +Ig + X – M
SYMBOL INTERPRETATION
Pengeluaran Rumah Tangga
Cp Konsumsi Private untuk barang dan jasa dan Swasta

Cg Konsumsi Pemerintah Pengeluaran dan Konsumsi Pemerintah

Pengeluaran dalam bentuk peralatan


Ip Investasi Private modal, inventori, dan bangunan Swasta

Pengeluaran peralatan modal, inventori


Ig Investasi Pemerintah dan bangunan Pemerintah

Pengeluaran untuk barang dan jasa


X Ekspor domestik oleh pihak asing

Pengeluaran untuk barang dan jasa


M Impor asing oleh pihak domestik
8
3. GDP by Expenditure (Cont’d)

Kasus Indonesia dan Penyajiannya


1. Pengeluaran Konsumsi
- Pengeluaran Rumah Tangga
- Pengeluaran Pemerintah
2. Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB).
3. Perubahan Stok
4. Ekspor Barang dan Jasa
5. Impor Barang dan Jasa
PDB (GDP) = 1 + 2 + 3 + 4 - 5
6. Pendapatan Faktor Produksi Neto Luar Negeri atau
Net Factor Income from Abroad (NFIA)
PNB (GNP) = PDB (GDP) + 6
7. Pajak Tidak Langsung
8. Penyusutan
Pend.Nasional (Nat. Income) = PNB - 7 - 8
9
3. GDP by Expenditure (Cont’d)

Notes:

a. Tambahan dalam pembentukan modal adalah:


Tambahan kapasitas produksi secara fisik. Disebut
sebagai Gross Domestic Fixed Capital Formation atau
Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB).
b. Tambahan inventory atau disebut sebagai Δ stock

“GDP should really stand for grossly


deceptive product”
(The Economist)

Asistensi PI : Indikator-Indikator Makroekonomi 10


Gross Domestic Income

Memperhitungkan efek perdagangan luar negeri pada


output domestik, yaitu Term of Trade (TOT).

TOT = PE / PM

Di mana:
PE = nilai ekspor
PM = nilai impor

Asistensi PI : Indikator-Indikator Makroekonomi 11


Gross National Income

Gross National Income = GDP + v + TOT effect

Di mana: v = NFIA
TOT effect dapat dihitung menggunakan rumus:
 Ehb / Ehk 
TOTeffect   .Ehk   Ehk
 Mhb / Mhk 
Ehb
TOTeffect  .Mhk  Ehk
Mhb

Ehk = nilai ekspor berdasarkan harga konstan


Ehb = nilai ekspor berdasarkan harga berlaku
Mhk = nilai impor berdasarkan harga konstan
Mhb = nilai impor berdasarkan harga berlaku
Asistensi PI : Indikator-Indikator Makroekonomi 12
Pertumbuhan Ekonomi (Growth)

•Mengukur tingkat pertumbuhan output dalam


suatu perekonomian
•Dihitung dari persentase perubahan PDB berdasarkan
harga konstan

Growth = PDBt – PDBt-1 x 100%


PDBt-1

Note:
t = tahun ke- t
t-1 = tahun sebelumnya
Asistensi PI : Indikator-Indikator Makroekonomi 13
Real GDP Growth in Selected Asian Countries
15.0

10.0

5.0
Percent

0.0
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006

-5.0

-10.0

-15.0
Year

China Rep. of Korea Bangladesh Indonesia

Source: United Nations, ESCAP 2007


Asistensi PI : Indikator-Indikator Makroekonomi 14
Economic Growth in Selected Asian Countries

Source: International Monetary Fund


Asistensi PI : Indikator-Indikator Makroekonomi 15
Gross National Saving (GNS)

Pendapatan yang tidak habis dikonsumsi

GNS = GNP – Cp – Cg
GNS = GDP + v – Cp -Cg
Gross Domestic Saving Rates in Selected Asian Countries (Percent)

60.0

50.0

40.0
P e rc e n t

30.0

20.0

10.0

0.0
1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
Year

China Rep. of Korea Bangladesh India Indonesia Singapore

Source: United Nations, ESCAP 2007


Asistensi PI : Indikator-Indikator Makroekonomi 16
Incremental Capital-Output Ratio (ICOR)

PMTDB t 1
ICORt 
PDBt  PDBt 1

• Menghubungkan besarnya PMTDB dengan


pertambahan PDB.
• Digunakan untuk menunjukkan efisiensi suatu
perekonomian dalam menggunakan faktor modal
• Nilai ICOR rendah menunjukkan efisiensi suatu
perekonomian dlm menggunakan faktor modal

Asistensi PI : Indikator-Indikator Makroekonomi 17


Incremental Capital-Output Ratio (ICOR)

Notes:

• Dalam prakteknya, ICOR umumnya dihitung dalam


rentang waktu tertentu, bukan per tahun. Untuk
menghasilkan output, investasi membutuhkan
tenggang waktu.
• Contoh: Perhitungan ICOR03-05

= PMTDB02+PMTDB03+PMTDB04
PDB05 – PDB02

Asistensi PI : Indikator-Indikator Makroekonomi 18


Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN)

Penjabaran rencana kerja penyelenggara negara


untuk kurun waktu satu tahun

Pendapatan Kelompok transaksi yang berakibat pada meningkatnya


Negara dan
Hibah posisi aktiva bersih dalam neraca keuangan negara

Kelompok transaksi yang berakibat pada menurunnya


Belanja Negara
posisi aktiva bersih dalam neraca keuangan negara

An excess of tax revenues


Budget Surplus over government spending T–G>0

A shortfall of tax
Budget Deficit revenue from T–G<0
government spending

Asistensi PI : Indikator-Indikator Makroekonomi 19


TREND OF TAX, GOV. REVENUE & EXPENDITURE
600000
Pendapatan Pajak, miliar Rp.
Pengeluaran Pemerintah, miliar Rp.
Penerimaan Pemerintah, miliar Rp.

500000

400000

300000

200000

100000

8 0 8 1 8 2 8 3 84 985 986 987 988 989 990 991 992 993 994 995 996 997 998 999 000 001 002 003 004 005
19 19 19 19 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2
Source: Ministry of finance, Republic of Indonesia
Asistensi PI : Indikator-Indikator Makroekonomi 20
Prinsip Umum Penyusunan APBN

1. Mendorong terciptanya APBN yang


semakin sehat pada masa yang akan
datang.
2. Sedapat mungkin menjamin
dipertahankannya kesinambungan
anggaran (fiscal sustainability).
3. Selalu didasarkan pada kemampuan
penyediaan sumber-sumber
pembiayaan dalam negeri.

Asistensi PI : Indikator-Indikator Makroekonomi 21


Upaya Menekan Laju Defisit APBN

• Peningkatan disiplin anggaran


• Pengurangan pinjaman luar negeri
• Pengurangan subsidi-subsidi
• Peningkatan penerimaan pajak
• Penghematan dan penajaman
prioritas pengeluaran

Asistensi PI : Indikator-Indikator Makroekonomi 22


Fungsi APBN

Fungsi Alokasi
Menyediakan barang-barang publik yang tidak bisa
disediakan

Fungsi Distribusi

Berperan menurunkan tingkat kesenjangan


pendapatan antar lapisan masyarakat

Fungsi Stabilisasi
Menjaga stabilitas makroekonomi yaitu
pertumbuhan tinggi, stabilitas harga, dan
kesempatan kerja memadai

Asistensi PI : Indikator-Indikator Makroekonomi 23


APBN Sebagai Instrumen Kebijakan

• Ekspansi Fiskal
-Penambahan volume pengeluaran
pembangunan dengan mengarahkan pada
bidang-bidang yang memberi efek multiplier
terbesar.
-Penurunan tax rate
• Kontraksi Fiskal
-Pengurangan volume pengeluaran pemerintah
-Peningkatan tax rate

Asistensi PI : Indikator-Indikator Makroekonomi 24


NERACA PEMBAYARAN
(Balance of Payment)

• Menggambarkan hubungan
pembayaran untuk
perdagangan, jasa, dan modal
antara suatu negara dengan
negara-negara lainnya untuk
suatu periode waktu tertentu

Asistensi PI : Indikator-Indikator Makroekonomi 25


NERACA PEMBAYARAN
(Balance of Payment)

• Secara umum memiliki struktur sebagai


berikut:
1. Transaksi Berjalan (Current Account), terdiri dari:
- Neraca Perdagangan (ekspor&impor barang)
- Neraca Jasa (balas jasa faktor produksi yang harus
dibayar&diperoleh dari LN)
2. Neraca Modal (Capital Account)
Menghitung arus modal masuk&arus modal keluar,
baik modal pemerintah maupun modal swasta.
3. Lalu Lintas Moneter (Monetary Movement)
4.  Jumlah total dari BOP, bila negatif berarti surplus
bila positif berarti defisit.

Asistensi PI : Indikator-Indikator Makroekonomi 26


Terima Kasih

Asistensi PI : Indikator-Indikator Makroekonomi 27

Anda mungkin juga menyukai