4500
4000
3500
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
Desa Sei Besar Desa Sei Pelang Desa Sei Bakau Desa Sei Jawi
Jumlah Pusat Pelayanan Kesehatan Diwilayah Puskesmas Sei
Besar
1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0
Desa Sei Besar Desa Sei Pelang Desa Sei Bakau Desa Sei Jawi
Jumlah Posyandu Diwilayah Puskesmas Sei Besar
6
0
Desa Sei Besar Desa sei Pelang Desa sei Bakau Desa Sei Jawi
BAB II TINJAUAN TEORI
Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu”
dan ini terjadi setelah orang mengadakan
pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Penginderaan terhadap objek terjadi melalui
panca indra manusia yakni penglihatan
pendengaran, penciuman, rasa dan raba
dengan sendiri (Notoatmojo, 2003,dalam
Wawan.A&Dewi, 2010:11).
Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh
factor pendidikan formal. Pengetahuan
sangat erat hubungannya dengan
pendidikan, dimana diharapkan bahwa
dengan pendidikan yang tinggi maka orang
tersebut akan semakin luas pula
pengetahuannya (Wawan.A&Dewi,
2010:11).
TINGKAT PENGETAHUAN
Tahu (Know)
Memahami (Comprehention)
Aplikasi (Application)
Analisis (Analysis)
Sintesis (Syntesis)
Evaluasi (Evaluation)
KATEGORI PENGETAHUAN
Tahap Persiapan
Tahap Pelaksanaan
Tahap Pengolahan Data
Analisa Data
Variabel N=52
n Persentase (%)
Usia
Kurang dari 21 tahun 4 7,7
21-45 tahun 42 80,8
Lebih dari 45 tahun 6 11,5
Pengalaman Kerja
Kurang dari 2 tahun 29 55,8
Lebih dari 2 tahun 23 44,2
Pekerjaan
Tidak Bekerja 34 65,4
Bekerja 18 34,6
Tingkat Pendidikan
Rendah 15 28,8
Tinggi 37 71,2
Pengetahuan
Kurang 13 25
Cukup 5 9,6
Baik 34 65,4
N % N %
Pengetahuan
Kurang 11 84,6 2 15,4 0,005 3,667 0,354-38,028
Cukup 3 60 2 40 11,5 2,167-61,04
Baik 11 32,4 23 67,6 1
Pendidikan
Rendah 11 73,3 4 26,7 0,044 4,518 1,203-16,967
Tinggi 14 37,8 23 62,2 1
Pengalaman
< dari 2 tahun 21 72,4 8 27,6 0,0000 12,469 3,229-48,153
> Dari 2 tahun 14 17,4 19 82,6 1 3,229-48,153
Usia
< dari 21 tahun 3 75 1 25 0,430 3,300 0,317-34,354
20 47,6 22 52,4 6,000 0,354-101,568
21-45 tahun
> Dari 45 tahun 2 33,3 4 66,7 1
Sumber Data :
Primer tahun 2011
PENGETAHUAN
Diketahui bahwa terdapat hubungan bermakna
antara pengetahuan kader Posyandu dengan
peran aktif kader di Posyandu dengan nilai
statistik p = 0,005 (p < 0,05), dengan hasil uji
estimasi bahwa kader yang memiliki pengetahuan
yang kurang cenderung 3,667 kali tidak berperan
aktif dibandingkan dengan kader yang memiliki
pengetahuan yang baik (OR = 3,667; 95% CI =
0,354-38,028). Sedangkan kader yang
berpengetahuan cukup cenderung 11,5 kali untuk
tidak berperan aktif dalam kegiatan posyandu
dibandingkan dengan kader yang berpengetahuan
baik (OR = 11,5; 95% CI = 2,167-61,040).
PENDIDIKAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat hubungan bermakna antara
pendidikan kader Posyandu dengan peran
aktif kader di Posyandu dengan p = 0,044 (p
= < 0,05). Hasil uji estimasi menunjukkan
bahwa kader yang memiliki pendidikan
rendah cenderung 4,518 kali tidak berperan
aktif pada kegiatan Posyandu dibandingkan
dengan kader yang berpendidikan tinggi (OR
= 4,518; 95% CI = 1,203-16,967).
PENGALAMAN
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil
uji statistik p = 0,000 (p < 0,05), berarti
terdapat hubungan bermakna antara
pengalaman menjadi kader Posyandu dengan
peran aktif kader di Posyandu, dengan hasil
uji estimasi bahwa kader yang memiliki
pengalaman kurang dari 2 tahun berpeluang
12,4 kali tidak aktif dalam kegiatan Posyandu
dibandingkan dengan kader yang memiliki
pengalaman lebih dari 2 tahun (OR = 12,469 ;
95% CI = 3,229-48,153).
USIA
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh data
bahwa tidak terdapat hubungan antara usia
Kader Posyandu dengan peran aktif Kader di
Posyandu dengan p = 0,430 (p < 0,05). Hasil uji
estimasi diperoleh hasil bahwa, Kader berusia
kurang cenderung 3,3 kali lebih besar untuk tidak
aktif dalam kegiatan Posyandu dibandingkan
dengan kader yang berusia lebih dari 45 tahun
(OR =3,3 ; 95% CI = 0,317-34,354). Sedangkan
Kader yang berusia 21-45 tahun, cenderung 6 kali
untuk tidak aktif pada kegiatan Posyandu
dibandingkan dengan kader yang berusia lebih
dari 45 tahun (95%CI = 0,354-101,568).
PEMBAHASAN
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERAN SERTA KADER
Hubungan antara pengetahuan dengan peran serta Kader pada
analisis bivariat diperoleh hasil uji statistic diperoleh nilai p =
0,005 (p < 0,05). Nilai tersebut secara statistik berarti ada
hubungan yang bermakna antara pengetahuan Kader Posyandu
dengan peran aktif Kader di Posyandu.
Hasil penelitian yang dilakukan 67,6% dari 34 responden yang
berpengetahuan baik berperan aktif dalam kegiatan Posyandu,
40% dari 5 responden yang berpengetahuan cukup berperan
aktif dalam kegiatan Posyandu, dan hanya 15,4% dari 13
responden yang memiliki pengetahuan kurang yang berperan
aktif dalam kegiatan Posyandu.
Hasil analisis uji estimasi juga membuktikan bahwa nilai Odds
Ratio (OR) = 11,500 artinya Kader yang memiliki pengetahuan
baik berpeluang 11,5 kali lebih aktif pada kegiatan Posyandu
dibandingkan dengan Kader yang berpengetahuan cukup dan
kurang (95% CI: 2,167-61,040).
HUBUNGAN PENDIDIKAN KADER DENGAN PERAN
SERTA KADER
Hubungan pendidikan Kader dengan peran serta Kader pada
analisis bivariat diperoleh hasil uji statistik diperoleh nilai
p = 0,044 (p < 0,05). Nilai tersebut secara statistik berarti
ada hubungan bermakna antara pendidikan Kader Posyandu
denan peran aktif Kader di Posyandu.
Hasil penelitian 62,2% dari 37 responden yang
berpendidikan tinggi berperan aktif dalam kegiatan
Posyandu, hanya 26,7% dari 15 responden yang
berpendidikan rendah berperan aktif dalam kegiatan
Posyandu.
Hasil analisis uji estimasi juga membuktikan bahwa nilai
Odds Ratio (OR) = 4,518 artinya Kader yang memiliki
pendidikan tinggi berpeluang 4,5 kali lebih aktif pada
kegiatan Posyandu dibandingkan dengan Kader yang
berpendidikan rendah (95% CI: 1,203-16,967).
HUBUNGAN ANTARA PENGALAMAN MENJADI
KADER DENGAN PERAN SERTA KADER
Hubungan antara pengalaman menjadi Kader dengan peran serta
Kader pada analisis bivariat diperoleh hasil uji statistik diperoleh
nilai p = 0,000 (p < 0,05). Nilai tersebut berarti secara statistik
berarti ada hubungan bermakna antara pengalaman menjadi
Kader Posyandu dengan peran aktif Kader di Posyandu.
Hasil penelitian 82,6% dari 33 responden yang memiliki
pengalaman lebih dari 2 tahun berperan aktif dalam kegiatan
Posyandu, hanya 27,6 dari 29 responden yang memiliki
pengalaman kurang dari 2 tahun berperan aktif dalam kegiatan
Posyandu.
Hasil analisis uji estimasi juga membuktikan bahwa diperoleh
nilai Odds ratio (OR) = 12,469 artinya kader yang memiliki
pengalaman lebih dari 2 tahun berpeluang 12,4 kali lebih aktif
pada kegiatan Posyandu dibandingkan dengan Kader yang
memiliki pengalaman kurang dari 2 tahun (95% CI: 3,229-48,153).
HUBUNGAN ANTARA USIA KADER DENGAN PERAN
SERTA KADER
Hubungan antara usia Kader dengan peran serta Kader pada
analisis bivariat diperoleh hasil uji statistik diperoleh nilai
p = 0,430 (p < 0,05). Analisis lebih lanjut menyimpulkan
bahwa nilai tersebut secara statistik berarti tidak terdapat
hubungan antara usia Kader Posyandu dengan peran aktif
Kader di Posyandu.
Hasil penelitian 66,7% dari 6 responden yang berusia lebih
dari 45 tahun berperan aktif dalam kegiatan Posyandu,
52,4 dari 42 responden yang berusia 21-45 tahun berperan
aktif dalam kegiatan posyandu dan hanya 25% dari 4
responden yang berusia kurang dari 21 tahun yang berperan
aktif dalam kegiatan Posyandu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa umur tidak mempengaruhi
dalam seseorang untuk berperan aktif dalam segala
kegiatan.
SEKIAN