Anda di halaman 1dari 3

Plastida merupakan organel utama yang hanya ditemukan pada tumbuhan dan alga.

Plastida berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis, sintesis asam lemak dan
terpen yang diperlukan untuk pertumbuhan sel tumbuhan. Plastida juga merupakan organel
yang meghasilkan warna pada sel tumbuhan. Plastida dapat dilihat dengan mikroskop cahaya
biasa. Plastida merupakan derivat dari proplastid yang dibentuk pada bagian meristematik
tumbuhan. Secara evolusi plastida dianggap sebagai prokariota yang bersimbiosis ke dalam
sel eukariota dan kemudian kehilangan sifat otonomi penuhnya. Teori endosimbiosis ini
mirip dengan yang terjadi terhadap mitokondria namun introduksi plastida dianggap terjadi
lebih kemudian. Kebanyakan tumbuhan mewarisi plastida hanya dari induknya.
Angiosperma umumnya mewarisi plastida dari induk betina, sedangkan beberapa
gimnospermae mewarisi plastida dari induk jantan. Alga juga mewarisi plastida dari salah
satu induknya (Robert RW, J.Kenneth H. 2007).

Plastida dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan morfologinya, plastida biasanya


diklasifikasikan menjadi kloroplas, leukoplas (termasuk amiloplas dan elaioplas), atau
kromopas. Pada alga, istilah leukoplas digunakan untuk semua jenis plastid yang belum
terpigmentasi. Fungsinya berbeda dari leukoplas pada tumbuhan. Etioplas, amiloplas, dan
kromoplas hanya ada pada tumbuhan dan bukan pada alga. Plastida pada alga mungkin juga
berbeda dengan plastida pada tumbuhan yang mana pada alga berisi pirenoid.
Penggolongan plastida :
• Leukoplas adalah plastida berwarna putih berfungsi sebagai penyimpan makanan, terdiri
dari: Amiloplas (untuk menyimpan amilum), Elaioplas atau Lipidoplas (untuk menyimpan
lemak/minyak), Proteoplas (untuk menyimpan protein).
• Kloroplas merupakan plastida berwarna hijau. Kloroplas yang berkembang dalam batang
dan sel daun mengandung pigmen hijau yang dalam fotositesis menyerap tenaga matahari
untuk mengubah karbon dioksida menjadi gula, yakni sumber energi kimia dan makanan
bagi tetumbuhan. Kloroplas memperbanyak diri dengan memisahkan diri secara bebas dari
pembelahan inti sel. Plastida ini berfungsi menghasilkan klorofil dan sebagai tempat
berlangsungnya fotosintesis. Kandungan kimiawi kloroplas adalah protein, fosfolipid,
pigmen hijau dan kuning, DNA, dan RNA.

• Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen, yaitu :


– Fikosianin menimbulkan warna biru misalnya pada Cyanophyta.
– Fikoeritrin menimbulkan warna merah misalnya pada Rhodophyta.
– Karoten menimbulkan warna keemasan misalnya pada wortel dan Chrysophyta.
– Xantofil menimbulkan warna kuning misalnya pada daun yang tua.
– Fukosatin menimbulkan warna pirang misalnya pada Phaeophyta.

Kloroplas dan plastida lainnya memiliki membran rangkap. Membran dalam melingkupi
matriks yang dinamakan stroma. Membran dalam ini terlipat berpasangan yang disebut
lamela. Secara berkala lamella ini membesar sehingga membentuk gelembung pipih
terbungkus membran dan dinamakan tilakoid. Struktur ini tersusun dalam tumpukan mirip
koin. Tumpikan tilakoid dinamakan granum. Pada tilakoid terdapat unit fotosintesis yang
berisi molekul pigmen seperti klorofil a, klorofil b, karoten, xantofil (Kinsman EA and Pyke
KA 1998).

Robert RW, J.Kenneth H. 2007. The Structure and Function of Plastids. Netherland :
Springer.
Kinsman EA and Pyke KA. 1998. Bundle sheath cells and cell-specific plastid development
in Arabidopsis. Biochemical Journal 125:1815-1822.

Anda mungkin juga menyukai