Anda di halaman 1dari 19

Farmasetika Dasar

Arif Budiman, M.Si., Apt


ATURAN PERKULIAHAN
Mata kuliah 2 sks
Kehadiran minimal 80%
Batas Keterlambatan : 15 menit
Aturan penilaian
UTS : 40%
UAS : 40%
Tugas / Quiz : 20%
Pakaian rapi dan sopan
Buku Acuan

Pharmaceutical Practice,Collett,
D.M.,Aulton,M.E., Churchill Livingstone, New
York, 1990.
Pharmaceutical Dosage Forms, 2nd.ed. Lieberman
H.A., Lachman, L., Schwartz J.B. , Marcel Dekker,
1989
Practische en Theoretische Receptuur, van Duin,
C.F.
Ilmu Meracik Obat, Teori & Praktek, Moch.Anief,
2004
Ansel
Tujuan perkuliahan
Farmasis handal dan terampil
Farmasis bisa menyediakan sediaan farmasi
Farmasis bisa membuat sediaan farmasi
Farmasis bisa memberikan informasi tentang obat
Teman sejawat dokter yang bisa menghubungkan
antara dokter dan pasien
Sebagai pemeriksa terakhir keamanan suatu obat
Pelayan dalam ilmu kesehatan masyarakat
Sejarah
Farmasetika----Farmasi----Farmakon
(Yunani:Pharmacon)----obat/guna-guna
Pharmacon:obat/guna-guna untuk maksud jahat (bunuh
diri, santet)
Hypocrates:Farmakon adalah obat dalam bentuk murni
yang digunakan untuk maksud baik
Farmasetika : ilmu yang mempelajari tentang sediaan
obat
Bentuk sediaan farmasi adalah merupakan alat dengan
mana molekul obat dibawa ke tempat di mana obat ini
bekerja dalam tubuh.
Penelitian Selanjutnya
 Tablet kuno besar -----tulisan mengenal obat (3000 SM)
 Papyrus Ebers (abad ke-16 SM)
 Sumpah Hypocrates(Bapak Ilmu Kedokteran) (460-370
SM)
 Dioscorides---- de materia medika, farmakognosi (Abad
ke-1 Masehi)
 Galen, Sediaan galenik (150-200 M)
 Paracelcus (1493-1541 M) memperkenalkan zat kimia
sebagai Bahan obat
Penelitian Selanjutnya
Raja Jerman Frederick II (1240 M)---
memisahkan farmasi dengan kedokteran
Karl Wilhelm Scheele (1742-1786 M)—
menemukan asam laktat dll
Frederick Serturner (1783-1841 M)---isolasi
morfin dari opium
Joseph Caventou (1795-1877 M) & Joseph
Pelletir (1788-1842 M)---isolasi kinin
Pelletier dan Pierre Robiquet----memisahkan
kodein
Obat
Unsur / zat yang aktif secara fisiologis dapat
menimbulkan perubahan dalam sistem biologi
Zat aktif / senyawa yang dalam organisme dapat
menimbulkan kerja biologis
Semua bahan tunggal / campuran yang dipergunakan oleh
semua makhluk untuk bagian dalam maupun luar, guna
mencegah, meringankan atau menyembuhkan penyakit
Peracikan obat dapat diartikan sebagai penyediaan obat
dan pengolahan suatu sediaan obat hingga membentuk
suatu sediaan farmasi tertentu. Umumnya pekerjaan
peracikan itu berdasarkan atas permintaan atau resep dari
dokter.
Penggolongan Obat

 Berdasarkan undang-undang
 Berdasarkan mekanisme kerja
 Berdasarkan tempat/lokasi pemakaian
 Berdasarkan efek yang ditimbulkan
 Berdasarkan cara pemberian
 Berdasarkan bahan asal obat
Penggolongan Obat
Berdasarkan undang-undang
1. Obat narkotika (daftar obat O /opiat/bius) : obat
yang diperlukan dalam ilmu pengetahuan dan
dapat menimbulkan ketergantungan yang sangat
merugikan
2. Obat Psikotropika : obat yang mempengaruhi
proses mental, merangsang atau menenangkan,
mengubah pikiran/perasaan/kelakuan orang.
3. Obat keras (daftar obat G/ Gevarlijk) : bahaya /
hati-hati. Obat yang hanya diberikan dengan resep
dokter. diberi tanda merah dengan hurup K.
Penggolongan Obat
4. Obat bebas terbatas (daftar obat W/Warscwing)—obat
yang diberikan tanpa resep dokter tapi ada peringatan
ditandai lingkaran biru. Macam-macam peringatan adalah
- W1 Awas ! Obat keras, baca aturan pakai
- W2 Awas ! Obat keras hanya untuk kumur, jangan ditelan
- W3 Awas ! Obat keras hanya untuk bagian luar badan
- W4 Awas ! Obat keras hanya untuk dibakar
- W5 Awas ! Obat keras, jangan ditelan
- W6 Awas ! Obat wasir, jangan ditelan
Penggolongan obat
5. Obatbebas /OTC (Over The Counter) obat yang dijual bebas
karena aman untuk pengobatan sendiri, ditandai lingkaran hijau

Berdasarkan mekanisme kerja


1. Untuk menyembuhkan (kuratif)ex antibiotik
2. Untuk pencegahan (preventif) ex vaksin
3. Untuk diagnosa
4. Mengganti / menambah fungsi-fungsi zat yang kurang
5. Pemberian plasebo : obat tanpa zat yang berkhasiat, lebih ke
psikis
Penggolongan Obat
Berdasarkan lokasi pemakaian

1. Obat dalam (etiket putih) dapat dalam bentuk :


a. padat : serbuk (pulvis dan pulveres),tablet
b. potio (obat cair yg diminum), (emulsi, suspensi,
solutio, elixir, mixtura)
2. Obat luar (etiket biru)
a. Unguenta (salep kulit), oculenta
b. Lotio
c. Guttae Ophthalmicae, Gtt. Auricurales dan Gtt.
Nasales.
d. Linimenta,clysma, suppositoria, ovula, injectio
Penggolongan obat
Berdasarkan efek yang ditimbulkan :
1. Lokal yaitu pada lokasi setempat
2. Sistemik , kerja obat terjadi 3 fase :
a. Fase farmasetika : fase hancurnya sediaan dan
larutnya zat berkhasiat
b. Fase farmakokinetika : fase dimana terjadi proses
absorpsi dan distribusi obat dalam organ
ADME ---- absorpsi, distribusi, metabolisme dan
ekresi
c. Fase farmakodinamika : fase interaksi obat dengan
reseptor sehingga terjadi efek farmakologi
Penggolongan obat
Berdasarkan cara pemberian :

1. Oral : jalur yg paling biasa digunakan adalah pemakaian


melalui mulut. Jalur oral tidak cocok bagi pasien
pembedahan segera setelah atau sebelum operasi; bagi
pasien yang tidak sadar; pasien yg muntah-muntah;
atau bagi pasien yg mengalami absorpsi yg buruk.
2. Rektal : obat yang diberikan melalui rektum. Biasanya
diberikan untuk orang yang tidak bisa menelan obat /
muntah-muntah. Efek yang diberikan lebih cepat karena
langsung ke peredaran darah melalui selaput lendir. Tidak
akan dipengaruhi oleh asam lambung dan enzim pencernaan
Penggolongan obat
3. Sublingual : diberikan dibawah lidah, zat aktif dibawa
oleh selaput lendir ke peredaran darah.
4. Bukal : disisipkan di pipi dan prinsipnya sama dengan
sublingual
5. Inhalasi : Gas yg bersifat anestetik, cairan yang mudah
menguap dan obat yang dapat didispersikan dlm
bentuk aerosol dapat digunakan secara inhalasi untuk
tujuan efek sistemik.
6. Parenteral : obat suntuk melalui kulit yang langsung
ke peredaran darah
Penggolongan obat
Berdasarkan cara pembuatan
a. Secara alamiah : tumbuh-tumbuhan ex jamur, hewan
ex hormon, mineral ex talkum
b. Secara sintetik
Hasil alamiah kurang praktis, hasil sedikit dan
kurang murni. Sedangkan sintetik lebih baik karena
menggunakan reaksi kimia
 Berdasarkan jenis :
a. Obat paten
b. Obat generik
Interaksi Obat
OTT (Obat Tidak Tersatukan) adalah bila dua zat
atau lebih dicampurkan akan menimbulkan reaksi
yang tidak tersatukan
a. Kimia
b. Fisika
c. Farmakologi
Efek kombinasi :
d. Antagonis : Menghilangkan daya kerja obat satu
sama lain
e. Sinergis : salah satu efek diperkuat dengan yang
lainnya
Wassalam
Next
Resep dan Dosis

Anda mungkin juga menyukai