Anda di halaman 1dari 2

Sudut pandang agama

Tidak Menutup Aurat – Mereka Tidak Mencium Bau


Surga!

Rasululloh SAW bersabda: “Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya:
Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain
dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-
goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal
sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)

Dari hadits di atas jelas bahwa tidak akan mencium bau surga orang yang suka memukul dan wanita-
wanita yang mengumbar aurat atau berpakaian seksi. Bayangkan, menciumnya saja tidak bisa apalagi
masuk surga. Padahal bau surga itu bisa tercium dari jarak yang sangat jauh.

Oleh karena itu kasihan sekali dengan wanita-wanita Muslim yang senang berpakaian seksi dan tidak
mau memakai jilbab. Padahal itu diperintahkan Allah dalam Al Qur’an:

“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang-orang
mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang demikian itu
supaya mereka lebih mudah untuk dikenal dan oleh karenanya mereka tidak diganggu. Dan
ALLAH SWT Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Al-Ahzab: 59).

Dalam berpakaian, bukan hanya memakai jilbab. Tapi juga menghindari pakaian yang tipis atau ketat
yang memamerkan bentuk tubuh: Selain itu yang berlebihan seperti terlalu longgar atau pun yang mewah
sehingga riya/pamer juga tidak diperkenankan.

Hadis riwayat Aisyah RA, bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasululloh SAW
dengan pakaian yang tipis, lantas Rasululloh SAW berpaling darinya dan berkata:“Hai Asma,
seseungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil baligh) maka tak ada yang
layak terlihat kecuali ini,” sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan. (HR. Abu Daud dan
Baihaqi).

“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak
dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya..”[An Nuur:31]

Mari kita ajak keluarga dan saudara kita yang perempuan agar senantiasa menjaga aurat atau memakai
busana muslim agar mereka  tidak termasuk orang-orang yang tidak mencium bau surga. Amiin.

Sudut Pandang Sosial :

Mayoritas masyarakat Indonesia adalah muslim. Maka penerapan larangan membuka aurat
merupakan hal yang sangat rigid, karena masih dipengaruhi oleh sisi pandang agama. Pandangan sosial
ini tidak jauh berbeda dengan pandangan agama. Masyarakat Indonesia bersifat agamis tidak
sekularisme seperti di belahan bumi barat. Masyarakat Indonesia masih mengingat sanksi-sanksi yang
akan dihadapi nanti.

Jika melupakan sisi sosial agamis, masalah menutup atau membuka aurat adalah masalah yang
menyangkut kebebasan pribadi dalam mengekspresikan dirinya sendiri atau lebih dikenal dengan
human rights. Selama mereka bertanggung jawab dalam kebebasan itu maka hal ini bukan masalah
besar.

Sudut Pandang Budaya :

Sisi pandang budaya sangat kontradiktif dengan sisi pandang agama begitu juga sosial. Budaya
merupakan hal yang diciptakan masyarakat dahulu sebagai jalan untuk menjalankan kehidupan. Nah ,
masalah berpakaian juga disesuaikan dengan jaman dahulu. Seperti budaya irian jaya : memakai
pakaian secukupnya menutup bagian vital dikarenakan dahulu keterbatasan sumber ilmu dan daya
untuk menutup seluruh tubuhnya. Budaya seperti ini masi diimplementasikan hingga hari ini
dikarenakan cara hidup yang diturunkan dari generasi dahulu dan apresiasi terhadap nenek moyang.
secara budaya pakaian yang belum atau sudah menutup aurat adalah hasil kreasi nenek moyang dahulu.

.Jika kita lihat, Saudi Arabia juga memiliki budaya pakaian yang menutup aurat dikarenakan
masyarakatnya dahulu memakai pakaian yang cukup menutup karena kondisi alam yang panas sekali
pada pagi-siang hari dan dingin sekali pada malam hari. Salah atau tidak disesuaikan dengan tradisi-
tradisi yang diciptakan dahulu

Anda mungkin juga menyukai