Anda di halaman 1dari 7

Masjid Dian Al-Mahri

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari

Masjid Dian Al Mahri

Masjid Dian Al Mahri dikenal juga dengan nama Masjid Kubah Emas [1] adalah
sebuah masjid yang dibangun di tepi jalan Raya Meruyung-Cinere di Kecamatan Limo,
Depok. Masjid ini selain sebagai menjadi tempat ibadah salat bagi umat muslim sehari-
hari, kompleks masjid ini juga menjadi kawasan wisata keluarga dan menarik perhatian
banyak orang karena kubah-kubahnya yang dibuat dari emas. Selain itu karena luasnya
area yang ada dan bebas diakses untuk umum, sehingga tempat ini sering menjadi tujuan
liburan keluarga atau hanya sekedar dijadikan tempat beristirahat. kubah-emas.com.

Daftar isi
[sembunyikan]

• 1 Sejarah
• 2 Arsitektur
• 3 Referensi

• 4 Pranala luar

[sunting] Sejarah
Masjid ini dibangun oleh Hj. Dian Djuriah Maimun Al Rasyid, pengusaha asal Banten,
yang telah membeli tanah ini sejak tahun 1996. Masjid ini mulai dibangun sejak tahun
2001 dan selesai sekitar akhir tahun 2006. Masjid ini dibuka untuk umum pada tanggal
31 Desember 2006, bertepatan dengan Idul Adha yang kedua kalinya pada tahun itu.
Dengan luas kawasan 50 hektar, bangunan masjid ini menempati luas area sebesar 60 x
120 meter atau sekitar 8000 meter persegi. Masjid ini sendiri dapat menampung sekitar
kurang lebih 20.000 jemaah[2]. Kawasan masjid ini sering disebut sebagai kawasan masjid
termegah di Asia Tenggara[3].
[sunting] Arsitektur
Masjid Dian Al Mahri memiliki 5 kubah. Satu kubah utama dan 4 kubah kecil. Uniknya,
seluruh kubah dilapisi emas setebal 2 sampai 3 milimeter dan mozaik kristal. Bentuk
kubah utama menyerupai kubah Taj Mahal. Kubah tersebut memiliki diameter bawah 16
meter, diameter tengah 20 meter, dan tinggi 25 meter. Sementara 4 kubah kecil memiliki
diameter bawah 6 meter, tengah 7 meter, dan tinggi 8 meter. Selain itu di dalam masjid
ini terdapat lampu gantung yang didatangkan langsung dari Italia seberat 8 ton[4].
Selain itu, relief hiasan di atas tempat imam juga terbuat dari emas 18 karat. Begitu juga
pagar di lantai dua dan hiasan kaligrafi di langit-langit masjid. Sedangkan mahkota pilar
masjid yang berjumlah 168 buah berlapis bahan prado atau sisa emas.
Secara umum, arsitektur masjid mengikuti tipologi arsitektur masjid di Timur Tengah
dengan ciri kubah, minaret (menara), halaman dalam (plaza), dan penggunaan detail atau
hiasan dekoratif dengan elemen geometris dan obelisk, untuk memperkuat ciri keislaman
para arsitekturnya. Ciri lainnya adalah gerbang masuk berupa portal dan hiasan geometris
serta obelisk sebagai ornamen.
Halaman dalam berukuran 45 x 57 meter dan mampu menampung 8.000 jemaah. Enam
menara (minaret) berbentuk segi enam atau heksagonal, yang melambangkan rukun iman,
menjulang setinggi 40 meter. Keenam menara itu dibalut batu granit abu-abu yang
diimpor dari Italia dengan ornamen melingkar. Pada puncaknya terdapat kubah berlapis
mozaik emas 24 karat. Sedangkan kubahnya mengacu pada bentuk kubah yang banyak
digunakan masjid-masjid di Persia dan India. Lima kubah melambangkan rukun Islam,
seluruhnya dibalut mozaik berlapis emas 24 karat yang materialnya diimpor dari Italia.
Pada bagian interiornya, masjid ini menghadirkan pilar-pilar kokoh yang menjulang
tinggi guna menciptakan skala ruang yang agung. Ruang masjid didominasi warna
monokrom dengan unsur utama warna krem, untuk memberi karakter ruang yang tenang
dan hangat. Materialnya terbuat dari bahan marmer yang diimpor dari Turki dan Italia. Di
tengah ruang, tergantung lampu yang terbuat dari kuningan berlapis emas seberat 2,7
ton[5], yang pengerjaannya digarap ahli dari Italia.
Masjid Kubah Emas (Masjid Dian Al Mahri) merupakan sebuah masjid megah yang
berdiri di Kota Depok, Propinsi Jawa Barat. Ciri khas masjid ini terletak pada atap
kubahnya yang terbuat dari emas 24 karat. Bangunan masjid ini mempunyai luas sekitar 8
hektar dan menempati area tanas seluas 60 hektar. Konon, karena kemegahannya, masjid
ini sering disebut sebagai masjid termegah di Asia Tenggara, melebihi Masjid Istiqlal di
Jakarta.

Sejarah Masjid Kubah Emas

Masjid ini dibangun oleh Hj. Dian Djuriah Maimun Al


Rasyid, pengusaha asal Banten, yang telah membeli tanah ini sejak tahun 1996. Masjid
ini mulai dibangun sejak tahun 2001 dan selesai sekitar akhir tahun 2006. Masjid ini
dibuka untuk umum pada tanggal 31 Desember 2006, bertepatan dengan Idul Adha yang
kedua kalinya pada tahun itu. Dengan luas kawasan 50 hektar, bangunan masjid ini
menempati luas area sebesar 60 x 120 meter atau sekitar 8000 meter persegi. Masjid ini
sendiri dapat menampung sekitar kurang lebih 20.000 jemaah[1]. Kawasan masjid ini
sering disebut sebagai kawasan masjid termegah di Asia Tenggara.

Arsitektur Masjid Kubah Emas


Masjid Kubah Emas memiliki 5 kubah. Satu kubah
utama dan 4 kubah kecil. Uniknya, seluruh kubah dilapisi emas setebal 2 sampai 3
milimeter dan mozaik kristal. Bentuk kubah utama menyerupai kubah Taj Mahal. Kubah
tersebut memiliki diameter bawah 16 meter, diameter tengah 20 meter, dan tinggi 25
meter. Sementara 4 kubah kecil memiliki diameter bawah 6 meter, tengah 7 meter, dan
tinggi 8 meter. Selain itu di dalam masjid ini terdapat lampu gantung yang didatangkan
langsung dari Italia seberat 8 ton[3].
Selain itu, relief hiasan di atas tempat imam juga terbuat dari emas 18 karat. Begitu juga
pagar di lantai dua dan hiasan kaligrafi di langit-langit masjid. Sedangkan mahkota pilar
masjid yang berjumlah 168 buah berlapis bahan prado atau sisa emas.
Secara umum, arsitektur Masjid Kubah Emas mengikuti tipologi arsitektur masjid di
Timur Tengah dengan ciri kubah, minaret (menara), halaman dalam (plaza), dan
penggunaan detail atau hiasan dekoratif dengan elemen geometris dan obelisk, untuk
memperkuat ciri keislaman para arsitekturnya. Ciri lainnya adalah gerbang masuk berupa
portal dan hiasan geometris serta obelisk sebagai ornamen.

Halaman dalam berukuran 45 x 57 meter dan mampu


menampung 8.000 jemaah. Enam menara (minaret) berbentuk segi enam atau
heksagonal, yang melambangkan rukun iman, menjulang setinggi 40 meter. Keenam
menara itu dibalut batu granit abu-abu yang diimpor dari Italia dengan ornamen
melingkar. Pada puncaknya terdapat kubah berlapis mozaik emas 24 karat. Sedangkan
kubahnya mengacu pada bentuk kubah yang banyak digunakan masjid-masjid di Persia
dan India. Lima kubah melambangkan rukun Islam, seluruhnya dibalut mozaik berlapis
emas 24 karat yang materialnya diimpor dari Italia.
Pada bagian interiornya, masjid ini menghadirkan pilar-pilar kokoh yang menjulang
tinggi guna menciptakan skala ruang yang agung. Ruang masjid didominasi warna
monokrom dengan unsur utama warna krem, untuk memberi karakter ruang yang tenang
dan hangat. Materialnya terbuat dari bahan marmer yang diimpor dari Turki dan Italia. Di
tengah ruang, tergantung lampu yang terbuat dari kuningan berlapis emas seberat 2,7 ton,
yang pengerjaannya digarap ahli dari Italia.

Pada bagian luar Masjid Kubah Emas terdapat taman luas yang mengitari masjid. Taman
ini ditumbuhi pepohonan rindang yang dapat memunculkan suasana sejuk dan asri bagi
pengunjung. Konsep penataan taman ini merupakan kolaborasi antara arsitektur
bangunan masjid bernuansa Timur Tengah dengan suasana lingkungan tropis Indonesia.

Lokasi Masjid Kubah Emas

Masjid ini terletak di Jalan Meruyung, Kelurahan Limo, Kecamatan Cinere, Kota Depok,
Propinsi Jawa Barat, Indonesia.

Akses ke Masjid Kubah Emas

Masjid Kubah Emas berlokasi di pinggir Jalan Meruyung, Kecamatan Cinere, Kota
Depok. Untuk menuju lokasi ini tidak terlalu sulit, karena dapat ditempuh dari beberapa
arah. Bila berangkat dari arah Terminal Depok, pengunjung yang menggunakan
kendaraan pribadi dapat mengambil jalan menuju arah Kecamatan Sawangan. Setelah
sampai di pertigaan Parung Bingung, pengunjung disarankan berbelok ke kanan ke arah
Kecamatan Cinere, lalu menuju lokasi masjid. Jarak antara pertigaan Parung Bingung ke
lokasi masjid sekitar 3—4 km.
Bagi pengunjung yang tidak menggunakan
kendaraan pribadi, dari Terminal Kota Depok, dapat berangkat dengan menggunakan jasa
angkutan kota (angkot) nomor 03 menuju pertigaan Parung Bingung. Dari pertigaan ini,
pengunjung disarankan menggunakan ojek menuju Masjid Kubah Emas. Kota Depok
berjarak sekitar 7 km dari Masjid Kubah Emas.

Sedangkan untuk pengunjung yang berangkat dari Terminal Lebak Bulus atau Terminal
Pondok Labu di Jakarta Selatan, dapat menggunakan jasa angkutan kota (angkot)
bernomor 102 menuju pertigaan Parung Bingung, kemudian belok kanan menuju arah
lokasi masjid.

Harga tiket Masuk

Wisatawan yang berkunjung ke masjid ini dikenai biaya parkir kendaraan. Untuk
rombongan bus dikenai tarif parkir sebesar Rp 10.000, untuk mobil keluarga dikenai tarif
3.000, sedangkan pengendara roda dua hanya sebesar Rp 2.000 (Mei 2008).

Masjid Kubah Emas dibuka setiap hari untuk umum pada pukul 04.00—06.00 WIB dan
pada pukul 10.00—20.00 WIB. Pada hari Kamis, masjid ini ditutup untuk persiapan
kebersihan shalat Jumat.

Akomodasi dan Fasilitas Lainnya

Di masjid ini terdapat fasilitas-fasilitas penunjang yang bisa membuat pengunjung


semakin betah berlama-lama di sini, di antaranya mini market, restoran, kios makanan,
toko butik, rumah penginapan, gedung serbaguna, auditorium, gedung Islamic Center,
dapur umum, dan toko suvenir. Wisatawan yang berniat mampir ke toko suvernir dapat
membeli aneka cenderamata, seperti cangkir, pin, kaos, mukena, sajadah, songkok,
dompet, jam, piring, dan lain-lain.

Selain itu, masjid ini mempunyai tempat parkir seluas 7.000 meter persegi yang dapat
menampung 300 kendaraan roda empat atau 1.400 kendaraan bermotor. Sistem
pengamanan kompleks masjid ini diserahkan kepada para satpam yang bertugas di lokasi
masjid. Bagi para pengunjung yang ingin berfoto di lokasi masjid ini tidak perlu
khawatir, karena di sini terdapat banyak fotografer yang menawarkan jasa foto.
Pengunjung yang ingin berwisata rohani ke masjid ini juga dapat mengikuti kegiatan-
kegiatan yang diselenggarakan masjid ini secara rutin, di antaranya kegiatan tausiyah
umum setiap hari Selasa, Rabu, Sabtu, dan Minggu pada pukul 10.30—12.00 WIB.

Sebagai sebuah kawasan terpadu untuk sarana ibadah, dakwah, pendidikan, dan kegiatan
sosial, masjid ini di masa mendatang akan dilengkapi dengan rumah sakit, sekolah
perawat, pesantren, dan universitas

Anda mungkin juga menyukai