LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

PENGENALAN ALAT-ALAT, MEDIA, STERILISASI DAN

DEMONSTRASI MORFOLOGI KOLONI

NAMA : SITI FATHIYA

NIM : 100100077
KELOMPOK : A2.3
MEJA :3

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
 Praktikum 1
Pengenalan Alat-alat, Media, Sterilisasi dan
Demonstrasi Morfologi Koloni

Tujuan
Memperkenalkan alat-alat yang digunakan untuk pemeriksaan mikrobiologi dan
macam-macam media pembenihan yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri.
Membiasakan mahasiswa iuntuk melakukan beberapa cara sterilisasi yang biasa
dilakukan di laboratorium mikrobiologi terhadap alat-alat, media, dan lain-lain.

Disediakan
1. Alat-alat yang digunakan di laboratorium mikrobiologi antara lain:
 Inkubator (lemari pengeraman) → digunakan karena bakteri saat dieram
membutuhkan suhu yang sesuai untuk tumbuh (37 ͦC) selama 18 sampai 24
jam.
 Inoculating cabinet (lemari penanaman) → agar saat dilakukan penanaman kita
tidak terinfeksi oleh bakteri tersebut, serta agar bakteri yang ditanam tidak
tercemar dengan mikroorganisme lain di udara bebas.
 Autoclave → alat untuk sterilisasi yang menggunakan tekanan uap air sampai
1,5 atm dan suhu sampai 121 ͦC. Biasanya digunakan untuk alat-alat yang tidak
meleleh selama 10 sampai 15 menit. Keunggulan Autoclave adalah dapat
membunuh spora bakteri.
 Waterbath
 Candle Jar → digunakan untuk menanam bakteri yang bersifat mikroaerofilik
yaitu bakteri yang membutuhkan CO₂.
 Anaerobic Jar → digunakan untuk menanam bakteri yang bersifat anaerob.
 Sengkelit/Ose (inoculating needle) → jarum untuk menanam bakteri. Terdiri
dari ose yang melengkung diujungnya (loop wire) untuk media agar, dan ose
yang lurus untuk media agar semisolid.
 Piring Petri → piring yang mempunyai tutup untuk tempat media agar.
 Tabung Kultur → tabung reaksi
 Biohazard (Biorisque Biogefa Harding) → sejenis inoculating cabinet yang
digunakan untuk infeksius yang sangat berbahaya, seperti SARS.
 Piring petri Autoclave Inkubator

Ose Hot Air Oven

2. Media yang digunakan di laboratorium mikrobiologi

 Agar Darah (Blood Agar) → agar biasa yang ditambahkan darah kambing atau
domba. Digunakan untuk bakteri yang dapat melakukan haemolisis, contohnya
bakteri streptococcus.
 Agar Mc Conkey →untuk melihat bakteri enterobakter yaitu penyebab
penyakit di saluran pencernaan. Dan bisa juga untuk bakteri gram negatif.
 Erosin Metilen Blue (EMB) → untuk melihat bakteri enterobakter yaitu
penyebab penyakit di saluran pencernaan. Berwarna merah keunguan. Biasa
digunakan untuk membedakan E.coli (metaliksir) dan Clepsera (berlendir).
 Agar Nutrient
 Agar Coklat
 Agar Muller Hinton (MHA) → untuk uji kepekaan bakteri terhadap antibiotik.
 Agar Semisolid → digunakan untuk melihat pergerakan bakteri.
 Manitol Salt Agar (MSA) → agar yang berwarna merah muda. Untuk
Stapilococcus, yang dapat merubah agar menjadi Aurius (kuning emas), Albus
(putih), dan Citrus (kuning jeruk).
 Agar Lowenstein Jensen, Kudoh, Ogawa → digunakan untuk isolasi bakteri M.
tuberculosis.
 TSI agar → untuk identifikasi enterobacter
Agar Darah Agar Mc Conkey

Manitol Salt Agar (MSA) Agar Erosin Metilen Blue Agar Coklat

Agar Lowenstein Jensen TSI Agar

Sterilisasi
Steril artinya bebas dari kuman.
Sterilisasi adalah suatu usaha untuk mensuci-hamakan suatu bahan terhadap
mikroorganisme dalam bentuk vegetatif atau spora.
Ada 2 cara sterilisasi, yaitu:
1. Fisik
a. Pemanasan
 basah/lembab
 kering
b. Radiasi
 sinar UV
 sinar gamma
 sinar katoda: berkas elektron berkecepatan tinggi
c. Filtrasi
 filter bakteriologis à filter membran
 filter udara: HEPA
2. Kimia → Gas etilendioksida (ETO)

Bahan yang digunakan untuk sterilisasi:

a. Desinfektan, yaitu bahan kimia yang mempunyai kemampuan untuk membasmi
mikroorganisme, tetapi merupakan toksik (racun) bagi tubuh. Desinfektan
digunakan untuk mensterilkan benda-benda mati seperti lantai, dan alat-alat dari
metal. Contoh: carbol.
b. Antiseptik, merupakan bahan kimia yang tidak begitu toksis yang digunakan untuk
sterilisasi jaringan hidup. Contoh: Antis (alkohol), betadine (iodine).