Barisan
Barisan
OLEH
WARMAN, S.Pd.
ABSTRAK
Menentukan rumus umum Suku ke-N
dari Barisan Bilangan dalam bentuk Penjumlahan Polinom
Melalui Sistim Persamaan Linier.
2
PENDAHULUAN
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari. Matematika dapat diterapkan diberbagai bidang ilmu yang
lain, seperti: ilmu ekonomi dikenal bunga tunggal yaitu bunga yang dihitung
berdasarkan besarnya modal persatuan waktu (Moesono, 1994:107),bunga
majemuk yaitu bunga yang ditambahkan pada pokoknya, kemudian bunga pada
berikutnya dihitung menurut pokok baru (Sukahar, 1986:216), ilmu geografi
dikenal perhitungan pertambahan penduduk dengan rumus: Pn = Po (1 + r)n
(Salladin,1980:25), ilmu fisika dikenal perhitungan gerak lurus beraturan dengan
rumus: X = Vt (Kadiawarman, 1992:43).
Materi-materi yang telah disebutkan di atas sangat erat sekali
hubungannya dengan metematika terutama dengan materi barisan bilangan.
Materi tersebut dalam pembelajaran di sekolah banyak dijumpai
hambatan-hambatan, yang antara lain siswa kesulitan menentukan suku ke-n,
siswa beranggapan rumus umun suku ke – n tunggal (tidak ada jawaban lain yang
mungkin), siswa beranggapan tidak semua barisan bilangan memiliki rumus
umum suku ke–n, maka dengan alasan di atas penulis membuat makalah dengan
judul “Menentukan Rumus Umum Suku ke-n melalui system Persamaan Linier”.
PEMBAHASAN MATERI
Definisi:
Barisan tak hingga{Un} adalah sebuah fungsi yang domainnya sebuah
bilangan bulat positif. Nilai-nilai fungsi itu, adalah: U1, U2, U3, U4,… dinamakan
suku-suku barisan.
Sebuah barisan tak hingga lebih sederhana disebut barisan (Larson, tanpa
tahun:664).
Contoh: Tentukan 4 suku pertama dari suatu barisan yang suku ke n nya adalah:
Un = 2n + 1.
Karena barisan merupakan fungsi dengan domain bilangan bulat positif,
maka barisan yang suku ke n nya Un = 2n + 1 artinya sama dengan fungsi f(n) =
2n + 1, sehingga:
3
F(1) = 2(1) + 1 = 3
F(2) = 2(2) + 1 = 5
F(3) = 2(3) + 1 = 7
F(4) = 2(4) + 1 = 9
Jadi empat suku pertama barisan bilangan itu: (1, 3), (2, 5), (3, 7), dan (4, 9).
Biasa ditulis 3, 5, 7, dan 9.
Suku ke-n
Suku ke-n dari suatu bilangan sebanyak k suku pertama diperoleh banyak
kemungkinan rumus suku ke n. Misalnya menentukan suku ke n dari barisan
bilangan: 2, 4, 8, ….
Andaikan suku ke empat adalah 16, mungkin Un = 2n
Andaikan suku ke empat adalah 14, mungkin Un = n2 – n + 2
Andaikan suku ke empat adalah 26, mungkin Un = 2n3 – 11n2 + 21 n – 10.
Ternyata jika diketahui k suku pertama, maka diperoleh rumusan suku ke-
n banyak kemungkinan yang memenuhi barisan itu, bahkan tak terhingga
banyaknya, sehingga dalam soal untuk menentukan suku ke-n seharusnya
menggunakan kata:”yang mungkin”. Jadi dari soal di atas perintah yang tepat
adalah”tentukan suku ke-n yang mungkin dari barisan bilangan:2, 4, 8, …”.
Suku ke-n yang mungkin dari suatu barisan bilangan, jika diketahui
sebanyak k suku, dapat dinyatakan dalam bentuk:
Un = ak-1nk-1 + ak-2nk-2 + … + a2n2 + a1n + a0
Misalkan barisan bilangan itu: U1, U2, U3, …,Up, …, Uq, …, Un, … sebanyak k
suku, karena barisan itu merupakan fungsi, maka dapat dinyatakan dalam bentuk
pasangan bilangan (1,U1), (2, U2), (3,U3), …,(p,Up), …,(q, Uq), …(n, Un), ….Dari
pasangan-pasangan bilangan yang diketahui diperoleh persamaan-persamaan
linier sebanyak k persamaan.
U1 = ak-11k-1 + ak-21k-2 + … + a212 + a11 + a0
U2 = ak-12k-1 + ak-22k-2 + … + a222 + a12 + a0
U3 = ak-13k-1 + ak-23k-2 + … + a232 + a13 + a0
.
4
.
Up = ak-1pk-1 + ak-2pk-2 + … + a2p2 + a1p + a0
.
Uq = ak-1qk-1 + ak-2qk-2 + … + a2q2 + a1q + a0
.
Un = ak-1nk-1 + ak-2nk-2 + … + a2n2 + a1n + a0
5
Contoh:
1. Tentukan suku ke n yang mungkin dari barisan bilangan berikut ini:
a. 3, 5, 7, … b. 1, 3, 6, 10, ….
Jawab: a. Dari barisan bilangan pada soal a) di atas dapat ditulis dengan pasangan
bilangan:
(1,3), (2,5), (3, 7),….Karena diketahui tiga pasangan bilangan maka
digunakan persamaan fungsi kuadrat, yaitu f(n) = a2n2 + a1n + a0.
(1, 3) ⇒ f(1) = a2(1)2 + a1(1) + a0 = 3
a2 + a1 + a0 = 3 ………………………………(1)
(2, 5) ⇒ f(2) = a2(2)2 + a1(2) + a0 = 5
4a2 + 2a1 + a0 = 5 ………………………………(2)
(3, 7) ⇒ f(3) = a2(3)2 + a1(3) + a0 = 7
9a2 + 3a1 + a0 = 7 ………………………………(3)
Ketiga persamaan linier di atas dihitung masing-masing nilai a2, a1, a0.
diperoleh jawaban: a2 = 0, a1 = 2, dan nilai a0 = 1, disubstitusikan pada bentuk
umum fungsi kuadrat, yaitu:.
f(n) = a2n2 + a1n + a0.
f(n) = 0n2 + 2n + 1
f(n) = 2n + 1
Jadi suku ke n dari barisan bilangan itu adalah f(n) = 2n + 1 atau biasa ditulis
Un = 2n + 1
Apakah ada kemungkinan jawaban lain yang tidak sama dengan Un = 2n + 1,
Tetapi memenuhi ketiga suku pertama barisan bilangan itu? Lihat barisan di
bawah ini:
6
Untuk Un = 2n + 1, maka suku ke 4 adalah U4 = 2(4) + 1 = 9. Kemudian
suku ke 4 dipilih sebarang bilangan selain 9, misalnya dipilih 15, sehingga barisan
itu menjadi: 3, 5, 7, 15, …atau ditulis: (1, 3), (2, 5), (3, 7), (4, 15), ….kemudian
tentukan fungsi polinom berderajat 3 yang memenuhi keempat pasangan bilangan
itu.
f(n) = a3n3 + a2n2 + a1n + a0
(1,3) ⇒ f(1) = a3(1)3 + a2(1)2 + a1(1) + a0 = 3
a3 + a2 + a1 + a0 = 3 ……………(1)
3 2
(2,5) ⇒ f(2) = a3(2) + a2(2) + a1(2) + a0 = 5
8a3 + 4a2 + 2a1 + a0 = 5 ……………(2)
3 2
(3,7) ⇒ f(3) = a3(3) + a2(3) + a1(3) + a0 = 7
27a3 + 9a2 + 3a1 + a0 = 7 ……………(3)
3 2
(4,15) ⇒ f(4) = a3(4) + a2(4) + a1(4) + a0 = 15
64a3 + 16a2 + 4a1 + a0 = 15 ……………(4)
Dari 4 persamaan linier 4 peubah di atas, diperoleh nilai:
a3 = 1, a2 = -6, a1 = 13, dan a0 = -5. Sehingga suku ke n dari barisan itu, f(n) =
n3 – 6n2 + 13 n – 5, atau dapat ditulis: Un = n3 – 6n2 + 13 n – 5.
7
f(n) = 0n3 + ½ n2 + ½ + 0
f(n) = ½ n2 + ½
⇔ f(n) = ½n(n + 1)
n(n + 1) n(n + 1)
⇔ f(n) = sehingga Un = .
2 2
Contoh: 2
Tentukan suku ke n yang mungkin dari barisan bilangan, jika U1 = 3, U3 =
21, U6 =78.
Jawab:
Barisan bilangan di atas dapat ditulis: 3, U2, 21, U4, U5, 78, U7,… sehingga
diperoleh tiga pasangan bilangan: (1, 3), (3, 21), (6, 78). Karena diketahui tiga
pasangan bilangan, maka dapat digunakan bentuk umum persamaan fungsi
kuadrat, yaitu:
f(n) = a2n2 + a1n + a0.
(1, 3) ⇒ f(1) = a2(1)2 + a1(1) + a0 = 3
a2 + a1 + a0 = 3 .………………………………(1)
(3, 21) ⇒ f(3) = a2(3)2 + a1(3) + a0 = 21
9a2 + 3a1 + a0 = 21 ………………………………(2)
(6, 78) ⇒ f(3) = a2(6)2 + a1(6) + a0 = 78
36a2 + 6a1 + a0 = 78 ………………………………(3)
Ketiga persamaan linier di atas dihitung masing-masing nilai a2, a1, a0.
diperoleh jawaban: a2 = 2, a1 = 1, dan nilai a0 = 0, disubstitusikan pada bentuk
umum fungsi kuadrat, yaitu:.
f(n) = a2n2 + a1n + a0.
f(n) = 2n2 + 1n + 0
f(n) = 2n2 + n
f(n) = n(2n + 1)
Jadi suku ke n dari barisan bilangan itu adalah f(n) = n(2n + 1) atau biasa
ditulis Un = n(2n + 1)
8
Kesimpulan:
1. Barisan bilangan U1, U2, U3, …, Un,… dapat ditulis dalam bentuk
pasangan bilangan (1, U1), (2, U2), (3, U3), …,(n, Un), ….
2. Jika diketahui barisan bilangan Up1 = q1, Up2 = q2, Up3 = q3, … sebanyak k
suku dengan q1, q2, q3, … bilangan-bilangan real dan p1, p2, p3, …
bilangan-bilangan bulat positif dengan p1 ≠ p2 ≠ p3 ≠ … maka barisan itu
dapat ditentukan suku ke n nya yang mungkin dalam bentuk:
Un = ak-1nk-1 + ak-2nk-2 + … + a2n2 + a1n + a0
3. Suku ke n yang mungkin dari suatu barisan bilangan banyaknya tak
hingga.
9
DAFTAR PUSTAKA
Daiman, E, dan Dewi, Tri. 1995. Penuntun Belajar Matematika Untuk SMU Kelas
II. Bandung: Ganeca Exact.
Keedy, M.L, dan Bittinger, M.L. 1981. Algebra for college Students. Indianapolis:
Puedie University.
Larson, R.E, dan Hosteller, R.P Tanpa tahun. Algebra and Trigonometry. (2nd Ed).
Moesono, D., dkk. 1994. Matematika 1a Untuk SLTP Kelas I. Jakarta: Balai
Pustaka.
Nasution, A.H, dkk. 1993. Matematika I Untuk SMU Kelas I. Surabaya: PT.
Karya Pembina Swajaya.
Roseu, K.H. 1991. Discrete Mathematics and Its Aplications. (2nd Ed).New York:
MC Grow-Hill, INC.
Sembiring, Suah. 1986. Penuntun Pelajaran Matematika Untuk SMU Kelas II.
Bandung: Ganeca Exact.
10
DATA PRIBADI
11