Anda di halaman 1dari 16

http://rizal.blog.undip.ac.id/files/2009/07/dipakai_siskom_etika-profesi.

pdf (p
kecil)

http://eprints.undip.ac.id/4907/1/Etika_Profesi.pdf

http://202.91.15.14/upload/files/1830_PENTINGNYA_ETIKA_PROFESI.pdf

http://www.los-diy.or.id/artikel/makalah/Losdiy-etika%20profesi.pdf (losdiy)

ETIKA DAN HUKUM KEPERAWATAN


Download Askep Kapuk Online Update MAKALAH KEPERAWATAN tentang ETIKA DAN HUKUM

KEPERAWATAN

BAB 1
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Perawat profesional harus menghadapi tanggung jawab etik dan konflik yang mungkin meraka alami sebagai

akibat dari hubungan mereka dalam praktik profesional. Kemajuan dalam bidang kedokteran, hak klien,

perubahan sosial dan hukum telah berperan dalam peningkatan perhatian terhadap etik. Standart perilaku

perawat ditetapkan dalam kode etik yang disusun oleh asosiasi keperawatan internasional, nasional, dan negera

bagian atau provinsi. Perawat harus mampu menerapkan prinsip etik dalam pengambilan keputusan dan

mencakup nilai dan keyakinan dari klien, profesi, perawat, dan semua pihak yang terlibat. Perawat memiliki

tanggung jawab untuk melindungi hak klien dengan bertindak sebagai advokat klien.

Keperawatan sebagai suatu profesi harus memiliki suatu landasan dan lindungan yang jelas. Para perawat harus

tahu berbagai konsep hukum yang berkaitan dengan praktik keperawatan karena mereka mempunyai

akuntabilitas terhadap keputusan dan tindakan profesional yang mereka lakukan. Secara umum terhadap dua

alasan terhadap pentingnya para perawat tahu tentang hukum yang mengatur praktiknya. Alasan pertama untuk

memberikan kepastian bahwa keputusan dan tindakan perawat yang dilakukan konsisten dengan prinsip-prinsip

hukum. Kedua, untuk melindungi perawat dari liabilitas

Untuk itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang etik dan hukum dalam keperawatan.

2. TUJUAN

Setelah membaca makalah ini, diharapkan mampu memahami :

• Pengertian etika profesi keperawatan

• Tujuan etika keperawatan

• Kode Etik Keperawatan

• Hukum Keperawatan

• Fungsi Hukum dalam Keperawatan

• Undang-Undang Praktek Keperawatan


BAB 2.
ISI

1. ETIK KEPERAWATAN

A. Pengertian Etika dan Etiket

Etik atau ethics berasal dari kata yunani, yaitu etos yang artinya adat, kebiasaaan, perilaku, atau

karakter. Sedangkan menurut kamus webster, etik adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang apa

yang baik dan buruk secara moral. Dari pengertian di atas, etika adalah ilmu tentang kesusilaan yang

menentukan bagaimana sepatutnya manusia hidup di dalam masyarakat yang menyangkut aturan-

aturan atau prinsip-prinsip yang menentukan tingkah laku yang benar, yaitu :

○ baik dan buruk

○ kewajiban dan tanggung jawab (Ismani,2001).

Etik mempunyai arti dalam penggunaan umum. Pertama, etik mengacu pada metode penyelidikan yang

membantu orang memahami moralitas perilaku manuia; yaitu, etik adalah studi moralitas. Ketika

digunakan dalam acara ini, etik adalah suatu aktifitas; etik adalah cara memandang atau menyelidiki isu

tertentu mengenai perilaku manusia. Kedua, etik mengacu pada praktek, keyakinan, dan standar

perilaku kelompok tertentu (misalnya : etik dokter, etik perawat).

Etika berbagai profesi digariskan dalam kode etik yang bersumber dari martabat dan hak manusia

(yang memiliki sikap menerima) dan kepercayaan dari profesi.

Moral, istilah ini berasal dari bahasa latin yang berarti adat dan kebiasaan. Pengertian moral adalah

perilaku yang diharapkan oleh masyarakat yang merupakan “standar perilaku” dan nilai-nilai” yang

harus diperhatikan bila seseorang menjadi anggota masyarakat di mana ia tinggal.

Etiket atau adat merupakan sesuatu yang dikenal, diketahui, diulang, serta menjadi suatu kebiasaan

didalam masyarakat, baik berupa kata-kata atau suatu bentuk perbuatan yang nyata.
B. Kode Etik Keperawatan

Kode etik adalah suatu pernyataan formal mengenai suatu standar kesempurnaan dan nilai kelompok.

Kode etik adalah prinsip etik yang digunakan oleh semua anggota kelompok, mencerminkan penilaian

moral mereka sepanjang waktu, dan berfungsi sebagai standar untuk tindakan profesional mereka.

Kode etik disusun dan disahkan oleh organisasi atau wadah yang membina profesi tertentu baik secara

nasional maupun internasional. Kode etik keperawatan di Indonesia telah disusun oleh Dewan

Pimpinan Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia melalui Musyawarah Nasional PPNI di jakarta

pada tanggal 29 November 1989.

Kode etik keperawatan Indonesia tersebut terdiri dari 4 bab dan 16 pasal.

○ Bab 1, terdiri dari empat pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap

individu, keluarga, dan masyarakat.

○ Bab 2, terdiri dari lima pasal menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap tugasnya.

○ Bab 3, terdiri dari dua pasal, menjelaskan tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat

dan profesi kesehatan lain.

○ Bab 4, terdiri dari empat pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap profesi

keperawatan.

○ Bab 5, terdiri dari dua pasal, menjelaskan tentang tanggung jawab perawat terhadap

pemerintah, bangsa, dan tanah air.

Dengan penjabarannya sebagai berikut:

1. Tanggung jawab Perawat terhadap klein


Untuk memelihara dan meningkatkan kepercayaan masyarakat, diperlukan peraturan tentang

hubungan antara perawat dengan masyarakat, yaitu sebagai berikut :

 Perawat, dalam melaksanakan pengabdiannya, senantiasa berpedoman pada

tanggung jawab yang bersumber pada adanya kebutuhan terhadap keperawatan

individu, keluarga, dan masyarakat.

 Perawat, dalam melaksanakan pengabdian dibidang keperawatan, memelihara

suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan

kelangsungan hidup beragama dari individu, keluarga dan masyarakat.


 Perawat, dalam melaksanakan kewajibannya terhadap individu, keluarga, dan

masyarakat, senantiasa dilandasi rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan

tradisi luhur keperawatan.

 Perawat, menjalin hubungan kerjasama dengan individu, keluarga dan masyarakat,

khususnya dalam mengambil prakarsa dan mengadakan upaya kesehatan, serta

upaya kesejahteraan pada umumnya sebagai bagian dari tugas dan kewajiban bagi

kepentingan masyarakat.

2. Tanggung jawab Perawat terhadap tugas

 Perawat, memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran

profesional dalam menerapkan pengetahuan serta keterampilan keperawatan sesuai

dengan kebutuhan individu, keluarga, dan masyarakat.

 Perawat, wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya sehubungan dengan

tugas yang dipercayakan kepadanya, kecuali diperlukan oleh pihak yang berwenang

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

 Perawat, tidak akan menggunakan pengetahuan dan keterampilan keperawatan yang

dimilikinya dengan tujuan yang bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan.

 Perawat, dalam menunaikan tugas dan kewajibannya, senantiasa berusaha dengan

penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan,

warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik, agama yang dianut, dan kedudukan

sosial.

 Perawat, mengutamakan perlindungan dan keselamatan pasien/klien dalam

melaksanakan tugas keperawatannya, serta matang dalam mempertimbangkan

kemampuan jika menerima atau mengalih-tugaskan tanggung jawab yang ada

hubungannya dengan keperawatan.

3. Tanggung jawab Perawat terhadap Sejawat


Tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan profesi kesehatan lain sebagai berikut

 Perawat, memelihara hubungan baik antara sesama perawat dan tenaga kesehatan

lainnya, baik dalam memelihara keserasiaan suasana lingkungan kerja maupun

dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara menyeluru.

 Perawat, menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan, dan pengalamannya kepada

sesama perawat, serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi dalam

rangka meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan.


4. Tanggung jawab Perawat terhadap Profesi

 Perawat, berupaya meningkatkan kemampuan profesionalnya secara sendiri-sendiri

dan atau bersama-sama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan, keterampilan

dan pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan keperawatan.

 Perawat, menjungjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan menunjukkan

perilaku dan sifat-sifat pribadi yang luhur.

 Perawat, berperan dalammenentukan pembakuan pendidikan dan pelayanan

keperawatan, serta menerapkannya dalam kagiatan pelayanan dan pendidikan

keperawatan.

 Perawat, secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi profesi

keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.

5. Tanggung jawab Perawat terhadap Negara

 Perawat, melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai kebijsanaan yang telah

digariskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan dan keperawatan.

 Perawat, berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran kepada pemerintah

dalam meningkatkan pelayanan kesehatan dan keperawatan kepada masyarakat.

Kode Etik Keperawatan Menurut ICN (International Council 0f Nurses Code for Nurses)

ICN adalah suatu federasi perhimpunan perawat nasional diseluruh dunia yang didirikan pada tanggal 1 juli 1899

oleh Mrs. Bedford Fenwich di Hanover Squar, London dan direvisi pada tahun 1973. Uraian Kode Etik ini

diuraikan sebagai berikut :

1. Tanggung Jawab Utama Perawat


Tanggung jawab utama perawat adalah meningkatnya kesehatan, mencegah timbulnya

penyakit, memelihara kesehatan, dan mengurangi penderitaan. Untuk melaksanakan tanggung

jawab tersebut, perawat harus meyakini bahwa :

 Kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan di berbagai tempat adalah sama.

 Pelaksanaan praktek keperawatan dititik beratkan terhadap kehidupan yang

bermartabat dan menjungjung tinggi hak asasi manusia.

 Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan atau keperawatan kepada individu,

keluarga, kelompok, dam masyarakat, perawat mengikut sertakan kelompok dan

institusi terkait.
2. Perawat, Individu, dan Anggota Kelompok Masyarakat
Tanggung jawab utama perawat adalah melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan

kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, dalam menjalankan tugas, perawat perlu

meningkatkan keadaan lingkungan kesehatan dengan menghargai nilai-nilai yang ada di

masyarakat, menghargai adat kebiasaan serta kepercayaan inidividu, keluarga, kelompok, dan

masyarakat yang menjadi pasien atau klien. Perawat dapat memegang teguh rahasia pribadi

(privasi) dan hanya dapat memberikan keterangan bila diperlukan oleh pihak yang

berkepentingan atau pengadilan.

3. Perawat dan Pelaksanaan praktek keperawatan


Perawat memegang peranan penting dalam menentukan dan melaksanakan standar praktik

keperawatan untuk mencapai kemampuan yang sesuai dengan standar pendidikan

keperawatan. Perawat dapat mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya secara aktif

untuk menopang perannya dalam situasi tertentu. Perawat sebagai anggota profesi, setiap

saat dapat mempertahankan sikap sesuai dengan standar profesi keperawatan.

4. Perawat dan lingkungan Masyarakat


Perawat dapat memprakarsai pembaharuan, tanggap mempunyai inisiatif, dan dapat berperan

serta secara aktif dalam menemukan masalah kesehatan dan masalah sosial yang terjadi di

masyarakat.

5. Perawat dan Sejawat


Perawat dapat menopang hubungan kerja sama dengan teman sekerja, baik tenaga

keperawatan maupun tenaga profesi lain di luar keperawatan. Perawat dapat melindungi dan

menjamin seseorang, bila dalam masa perawatannya merasa terancam.

6. Perawat dan Profesi Keperawatan


Perawat memainkan peran yang besar dalam menentukan pelaksanaan standar praktek

keperawatan dan pendidikan keperawatan. Perawat diharapkan ikut aktif dalam

mengembangkan pengetahuan dalam menopang pelaksanaan perawatan secara profesional.

Perawat, sebagai anggota organisasi profesi, berpartisipasi dalam memelihara kestabilan

sosial dan ekonomi sesuai dengan kondisi pelaksanaan praktek keperawatan.

Tujuan Kode Etik Keperawatan

Pada dasarnya, tujuan kode etik keperawatan adalah upaya agar perawat, dalam menjalankan setiap tugas dan

fungsinya, dapat menghargai dan menghormati martabat manusia. Tujuan kode etik keperawatan tersebut

adalah sebagai berikut :


1. Merupakan dasar dalam mengatur hubungan antar perawat, klien atau pasien, teman sebaya,

masyarakat, dan unsur profesi, baik dalam profesi keperawatan maupun dengan profesi lain di

luar profesi keperawatan.

2. Merupakan standar untuk mengatasi masalah yang silakukan oleh praktisi keperawatan yang

tidak mengindahkan dedikasi moral dalam pelaksanaan tugasnya.

3. Untuk mempertahankan bila praktisi yang dalam menjalankan tugasnya diperlakukan secara

tidak adil oleh institusi maupun masyarakat.

4. Merupakan dasar dalam menyusun kurikulum pendidikan kepoerawatan agar dapat

menghasilkan lulusan yang berorientasi pada sikap profesional keperawatan.

5. Memberikan pemahaman kepada masyarakat pemakai / pengguna tenaga keperawatan akan

pentingnya sikap profesional dalam melaksanakan tugas praktek keperawatan.

2. HUKUM KEPERAWATAN

A. Fungsi Hukum dalam Praktek Keperawatan


Hukum mempunyai beberapa fungsi bagi keperawatan :

1. Hukum memberikan kerangka untuk menentukan tindakan keperawatan mana yang sesuai

dengan hukum.

2. Membedakan tanggung jawab perawat dengan profesi yang lain.

3. Membantu menentukan batas-batas kewenangan tindakan keperawatan mandiri.

4. Membantu dalam mempertahankan standar praktek keperawatan dengan meletakkan posisi

perawat memiliki akuntabilitas di bawah hukum (Kozier, Erb, 1990)

B. Undang-Undang Praktek Keperawatan

1. Undang-Undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan

a. BAB I ketentuan Umum, pasal 1 ayat 3


Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang

kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di

bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk

melakukan upaya kesehatan.


b. Pasal 1 ayat 4
Sarana kesehatan adalah tempat yang dipergunakan untuk menyelenggarakan upaya

kesehatan.

2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 1239/MENKES/SK/XI/2001tentang

Registrasi dan Praktek Perawat (sebagai revisi dari SK No. 647/MENKES/SK/IV/2000)

a. BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 :


Dalam ketentuan menteri ini yang dimaksud dengan :

 Perawat adalah orang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam

maupun di luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

 Surat ijin perawat selanjutnya disebut SIP adalah bukti tertulis pemberian

kewenangan untuk menjalankan pekerjaan keperawatan diseluruh

Indonesia.

 Surat ijin kerja selanjutnya disebut SIK adalah bukti tertulis untuk

menjalankan pekerjaan keperawatan di seluruh wilayah Indonesia.

b. BAB III perizinan,


Pasal 8, ayat 1, 2, & 3 :

 Perawat dapat melaksanakan praktek keperawatan pada sarana pelayanan

kesehatan, praktek perorangan atau kelompok.

 perawat yang melaksanakan praktek keperawatan pada sarana pelayanan

kesehatan harus memiliki SIK

 Perawat yang melakukan praktek perorangan/berkelompok harus memiliki

SIPP

Pasal 9, ayat 1

 SIK sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat 2 diperoleh dengan

mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

setempat.

Pasal 10

 SIK hanya berlaku pada 1 (satu) sarana pelayanan kesehatan.


Pasal 12

 SIPP sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat 3 diperoleh dengan

mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

setempat.

 SIPP hanya diberikan kepada perawat yang memiliki pendidikan ahli madya

keperawatan atau memiliki pendidikan keperawatan dengaan kompetensi

yang lebih tinggi.

 Surat ijin praktek Perawat selanjutnya disebut SIPP adalah bukti tertulis yang

diberikan perawat untuk menjalankan praktek perawat.

Pasal 13

 Rekomendasi untuk mendapatkan SIK dan atau SIPP dilakukan melalui

penilaian kemampuan keilmuan dan keterampilan bidang keperawatan,

kepatuhan terhadap kode etik profesi serta kesanggupan melakukan praktek

keperawatan.

Pasal 15

 Perawat dalam melaksanakan praktek keperawatan berwenang untuk :

i. Melaksanakan asuhan keperawatan meliputi pengkajian,

penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan, melaksanakan

tindakan keperawatan dan evaluasi keperawatan.

ii. Tindakan keperawatan sebagaimana dimaksud pada butir (i)

meliputi: intervensi keperawatan, observasi keperawatan,

pendidikan dan konseling kesehatan.

iii. Dalam melaksanakan asuhan keperawatan sebagaimana

dimaksudhuruf (i) dan (ii) harus sesuai dengan standar asuhan

keperawatan yang ditetapkan organisasi profesi.

iv. Pelayanan tindakan medik hanya dapat dilakuakn berdasarkan

permintan tertulis dari dokter.

Pengecualian pasal 15 adalah pasal 20 :


 Dalam keadaan darurat yang mengancam jiwa pasien/perorangan, perawat

berwenang untuk melakukan pelayanan kesehatan diluar kewenangan

sebagaimana dimaksud dalam pasal 15.

 Pelayanan dalam keadaan darurat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1

ditujukan untuk penyelamatan jiwa.

Pasal 21

 Perawat yang menjalankan praktek perorangan harus mencantum SIPP di

ruang prakteknya.

 Perawat yang menjalankan praktek perorangan tidak diperbolehkan

memasang papan praktek.

Pasal 31

 Perawat yang telah mendapatkan SIK atau SIPP dilarang :

i. Menjalankan praktek selain ketentuan yang tercantum dalam izin

tersebut.

ii. Melakukan perbuatan bertentangan dengan standar profesi.

 Bagi perawat yang memberikan pertolongan dalam keadaan darurat atau

menjalankan tugas di daerah terpencil yang tidak ada tenaga kesehatan lain,

dikecualikan dari larangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 butir a.

BAB 3
PENUTUP

SIMPULAN

Pengendalian praktek keperawatan secara internal adalah Kode Etik sedangkan secara eksternal adalah hukum.

Praktek keperawatan harus dilakukan secara benar dalam arti keilmuannya dan baik dalam arti aspek Etik dan

legalnya. Praktek Keperawatan berkaitan erat dengan kehidupan manusia untuk itu praktik keperawatan harus

dilakukan oleh perawat profesional yang berkompeten. Setiap perawat yang praktek wajib memiliki SIP, SIK,

SIPP.

Artikel terkait:
MAKALAH KEPERAWATAN

• Teori Konseptual VIRGINIA HENDERSON

• Teori Konseptual JEAN WATSON

• KESEIMBANGAN ASAM DAN BASA

• Mammografi: Deteksi dini Kanker Payudara

• LEAFLET KANKER SERVIKS

• KANKER PROSTAT

Share |

Diposkan oleh Kapuk Online

Label: MAKALAH KEPERAWATAN

COMMENTS :

10 komentar to “ETIKA DAN HUKUM KEPERAWATAN”

TUKANG CoLoNG mengatakan...

on

3 Oktober 2010 23.15

semua ada etika dan hukumnya. apalagi perawat yang akan bertanggung jawab kepada
pasiennya..
tapi aku gag pernah tuh denger perawat dihukum, berarti tingkat pelanggaran terhadap etika masih
minim ya?

Kapuk Online mengatakan...

on

3 Oktober 2010 23.34

@ TUKANG CoLoNG: Ada sih Sob, semua kembali kepada diri masing-masing. Tapi, sebelum
menjadi perawat beneran (pendidikan) memang selalu ditanamkan bahwa profesi perawat itu suci
dan apapun yang dilakukan adalah nyawa pasien yang menjadi taruhannya

TUKANG CoLoNG mengatakan...

on

4 Oktober 2010 13.27

setuju!
Skydrugz mengatakan...

on

4 Oktober 2010 13.55

jadi perawat berat ya... :D

Kapuk Online mengatakan...

on

4 Oktober 2010 14.01

@ Skydrugz: Nggak juga Sob, yang penting yang jalanin aja. Kl aku sih enjoy aja, seneng, banyak
pahalanya

om rame mengatakan...

on

4 Oktober 2010 22.59

secara teoritis konsep pendidikan keperawatan memang sudah di bentuk dengan sedemikian rupa,
sehingga tepat untuk digunakan pada praktiknya sebagai tugas2 pengabdian kepada masyarakat.
tetapi di baLik itu, masih banyak perawat2 yang kurang memperhatikan kode etik tersebut. yakni,
tidak menerapkan apa yang teLah di dapat seLama menjaLani pendidikan keperawatan.

Kapuk Online mengatakan...

on

5 Oktober 2010 08.26

@ Benar Om, kembali lagi pada diri masing-masing. Mau dikemanakan pengabdiannya, bekerja
dengan ikhlas atau hanya sekedar mencari penghasilan. Tetapi rata-rata orientasinya adalah
pilihan yang kedua

TUKANG CoLoNG mengatakan...

on

5 Oktober 2010 13.31

ngejawab pertanyaanmu yg kemaren, sorry aku lupa, hehe.


aku post dari kos. kan pulang dari kemah aku baru post..kenapa emangnya bro?

Kapuk Online mengatakan...


on

5 Oktober 2010 16.32

@ TUKANG CoLoNG : Kagak pa-pa, cuman biar ada comment admin aja. Eh salamku tuk adiknya
yg ultah dah disampai'in blum?

TUKANG CoLoNG mengatakan...

on

6 Oktober 2010 00.37

oh iya lupa. nih sekarang ku sms dia. sory2..:)

POSKAN KOMENTAR

Silahkan berkomentar..!!
Dilarang keras SPAM, SARA dan BERPROMOSI
Jika ada salah satunya, maka comment akan dihapus…

LINK KE POSTING INI

Buat sebuah Link

← Posting Lebih Baru Posting Lama → Beranda

Langgan: Poskan Komentar (Atom)

BERLANGGANAN
Top of Form

Langganan posting via RSS FEED

Atau berlangganan posting via email:


ketik email kamu d KapukOnline en_US OK

Bottom of Form

TRANSLATE
G
a
d
g
e
t
s

p
o
w
e
r
e
d

b
y

G
o
o
g
l
e

Label
• ASKEP ANAK (15)

• ASKEP BEDAH (13)

• ASKEP DALAM (29)

• ASKEP GERONTIK (2)

• ASKEP JIWA (6)

• ASKEP KOMUNITAS (1)

• ASKEP MATA (1)

• ASKEP MATERNITAS (5)

• ASKEP SARAF (4)

• BIOKIMIA PERAWAT (3)

• DAFTAR ISI (1)

• DOENGES (5)

• GADAR (4)

• KEBUTUHAN DASAR MANUSIA (6)

• LEAFLET (14)

• MAKALAH KEPERAWATAN (20)

• MOTIVASI DIRI PERAWAT (1)


• OFFICE 2007 (2)

• PEMERIKSAAN KEPERAWATAN (7)

• S.A.P (1)

• STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (53)

• THT (2)

• TIPS - TRIK (4)

Anda mungkin juga menyukai